BAB 4 Prostista
BAB 4 Prostista
1. Filum Rhizopoda (Sarcodina)
Berasal dari bahasa Yunani (rhizo = akar ; podos =
Fitoflagelata
Kelas Euglenoida : Euglena viridis
1 Kelas Dinoflagellata : Noticula miralis
Kelas Volvocida : Volvox globatot
• Zooflagelata
2 • Contoh : Trypanosoma sp. ; Leishmania sp.
Gambar a. Euglena Gambar c.
Chlamydomonas & Volvox
Gambar b.
Pasang laut bwerana merah akibat Gambar d. Trypanosoma sp.
adanya Noticulla scintillans di Laut
Seti Inland, Jepang
3. Filum Cilliata
Berasal dari bahasa Latin (cilia = rambut kecil)
seksual (konjugasi)
Contohnya : Paramecium caudatum ; stentor ;
Vorticella ; Balantidium sp.
Gambar Paramecium
4. Filum Sporozoa
Berasal dari bahasa Yunani (spore = biji ; zoa =
hewan)
Tidak memiliki alat gerak
Reproduksi secara aseksual (pembelahan biner)
dan seksual (pembentukan dan selanjutnya
penyatuan gamet jantan dan gamet betina)
Cpntoh : Plasmodium sp.
Life Cycle Plasmodium sp.
Protista mirip Tumbuhan (Alga)
Organisme eukariotik uniseluler dan multiseluler
berklorofil
Struktur tubuh belum dapat dibedakan antara akar,
batang dan daun
Berukuran mikroskopik dan makroskopik
Alga uniseluler dapat berbentuk oval, bulat
Alga multiseluler dapat berbentuk benang atau
lembaran
Memiliki kloroplas yang mengandung pigmen dan
pirenoid untuk menyimpan cadangan makanan
Beberapa jenis alga yang berupa talus memiliki
generasi sporofit dan gametofit denan bentuk yang
sama atau berbeda
Merupakan organisme fotoautrotof yang hidup
bebas di air atau tempat yang mengandung air
Reproduksi secara aseksual (Pembelahan biner,
fragmentasi dan pembentukan spora)
Reproduksi seksual (penyatuan sel kelamin jantan
dan betina untuk membentuk zogot), dengan 3
tipe yaitu :
a. Isogami (penyatuan 2 gamet identik)
b. Heterogami (penyatuan 2 gamet yang dapat
dibedakan gamet jantan dan betina)
c. Oogami (penyatuan 2 gamet yang berbeda)
Beberapa jenis alga mengalami pergiliran keturunan
antara generasi penghasil spora (sporofit/vegetatif)
dan generasi gametofit/generatif)
Dapat diklasifikasikan menjadi 4 filum yaitu :
a. Chrysophyta (Alga Keemasan)
b. Chlorophyta (Alga Hijau)
c. Phaeophyta (Alga Cokelat)
d. Rhodophyta (Alga Merah)
Dapat bermanfaat bagi manusia antara lain sebagai
sumber makanan yang dikonsusi secara langsung
atau sebagai bahan campuran berbagai produk
industri
Chrysophyta
Berasal dari bahasa Yunani (chryos = emas)
Mengandung pigmen karotenoid yaitu fikosantin
Umumnya uniseluler dan terkadang berkoloni
Dinding selnya mengandung senyawa silika
Reproduksi secara aseksual (membentuk aukspora
dan membelah diri) dan seksual (oogami)
Kelas yang terkenal adalah diatom
Diatom memiliki 2 lapisan cangkang tipis dari silika
yang menempel pada cawan petri yaitu hipoteka dan
epiteka
Contoh diatom : Navicula, Pinularia, Cyclotella
Gambar DIATOMS
Chlorophyta
Mengandung pigmen klorofil a dab b yang
memberikan warna hijau
Mengandung pigmen karotenoid yang membantu
alga menyerap cahaya
Habitatnya di air tawar,
laut, batang pohon,
Lingkungan es, dan hewan
Contoh :
Ulva, Chlorella,
Spyrogyra, Chara
Ulva
Sering disebut dengan selada laut karena
memilki bentuk mirip selada
Tubuh talusnya berupa lembaran tipis,
bergelombang dengan lebar mencapai 1 meter
Habitatnya di air laut, air payau, batang kayu
dan batu karang
Reproduksi aseksual (membentuk
zoosporangium) dan reproduksi seksual
(menghasilkan spora)
Chlorella
Memilki tubuh berbentuk bulat dan uniseluler
Berkembang biak dengan pembelahan sel
Habitatnya di air tawar dan ada juga di air laut,
tempat yang basah
Merupakan sumber makanan karena
mengandung protein
Dapat dimanfaatkan untuk bahan obat-obatan
dan bahan komestik
Spyrogyra
Memilki bentuk tubuh seperti benang dengan
kloroplas berbentuk spiral
Reproduksi seksual dengan konjugasi
Di setiap sel spirogira terdapat banyak butir
tepung (pirenoid)
Habitatnya banyak di lingkungan air tawar
Chara
Memilki bentuk tubuh menyerupai tumbuhan
dengan batang yang beruas dan bercabang
Reproduksi seksual melalui peleburan ovum
yang dihasilkan arkegonium dengan
spermatozoid yang dihasilkan anteredium
Reproduksi aseksual dengan fragmentasi
Habitatnya di air tawar dan melekat pada
batu-batuan
Phaeophyta
Berasal dari bahasa Yunani (phaios = cokelat)
Umumnya multiseluler
Memiliki bentuk seperti batang (stipe) dan bentuk daun
(blade) yang mengandung organel fotosintetik
Biasa ditemui di lingkungan laut, menempel pada batuan
dengan alat pelekat semacam akar/ holdfast
Mengandung pigmen fukoksantin
Reproduksi seksual (oogami atau isogami)
Reproduksi aseksual (fragmentasi dana pembentukan
zoospora berflagel)
Contoh : Sargassum, Turbinari decurrens, Macrocystis,
Ectocarpus, Fucus
Gambar
Alga cokelat
Rhodophyta
Berasal dari bahasa Yunani (rhodon = merah)
Umumnya multiseluler berukuran besar
Biasa menempel pada alga lain, batu atau hidup
mengapung di permukaan air
Mengandung pigmen fikobilin, berfungsi
mengumpulkan cahaya
Dapat dimanfaatkan dalam pembuatan medium agar
untuk menumbuhkan bakteri
Contoh : Erythrophyllum delesseriodes, Glaularia,
Gellidium, Dictyota, Rhodimenia