Anda di halaman 1dari 36

Protista

 Jika Anda melihat setetes air kolam di bawah


mikroskop, semua "makhluk kecil" yang Anda
lihat berenang sekitar adalah protista.
Ciri Protista
 Merupakan makhluk hidup eukariotik
 Memiliki nucleus dan organel yang dikelilingi
membran
 Memiliki mitokondria
 Sebagian besar anggotanya bersel satu atau
uniseluler. Bagi yang multiseluler, sel-selnya
belum berdiferensiasi (memiliki fungsi yang
spesifik)
 Habitat di luar, air tawar, tanah maupun
bersimbiosis
Klasifikasi Protista
 Protista mirip Hewan dan jamur bersifat heterotrof.
Mereka tidak dapat membuat makanan sendiri dan
memperoleh makanan dari organisme lain.
 Protista mirip tumbuhan bersifat autotrof.
Mereka mengandung kloroplas dan mampu
membuat makanan mereka sendiri.
Protista mirip Jamur
 Merupakan organisme yang menghasilkan spora,
heterotrof, parasit dan pengurai.
 Protista mirip jamur dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Jamur Air (Oomycota)
b. Jamur Lendir (Mxyomycota & Acrasiomycota)
 Jamur air umumnya melakukan reproduksi aseksual
dengan menghasilkan sporngium maupun spora berflagel
(zoospora), sedangkan reproduksi seksual terjadi dengan
penyatuan gamet jantan dan betina
 Jamur lendir menghasilkan sel-sel amoeboid yang
merupakan predator fagosit. Reproduksi secara aseksual.
Oomycota (Jamur Air)
 Berasal dari bahasa Yunani (oion = telur)
 Memiliki ujung beberapa hifa yang membesar
(oogonium/ gamet betina)
 Hifa lainnya tipis dan bercabang-cabang
(anteredium/gamet jantan)
 Reproduksi secara aseksual (membentuk zoospora
melalui pembelahan mitosis menjadi sporangia)
dan seksual (membentuk oospora)
 Contoh : Phytophtora infestan (penyakit pada
kentang), Phytophtora viticola, Saprolegnia
Mxomycota
(Jamur Lendir Plasmodial)
 Berasal dari bahasa Yunani (myxa = lendir)
 Memiliki struktur vegetatif berupa protoplasma
(Plasmodium)
 Pada kondisi nutrisi terbatas Plasmodium
membentuk struktur tubuh buah dengan spora
 Jika spora dilepaskan, spora membentuk gamet
berflagela.
 Contoh : Physarum
Mxomycota
(Jamur Lendir Selular)
 Pada tahapan makan terdiri atas sel-sel soliter
 Saat nutrisi habis, sel-sel tersebut bergabung.
Dalam masa tersebut, setiap sel dipisahkan oleh
mebrannya masing-masing
 Fase hidupnya didominasi oleh kondisi haploid
 Memiliki tubuh buah yang berfungsi
menghasilkan spora untuk reproduksi seksual
 Contoh : Dictyostelium
Protista mirip Hewan (Protozoa)
 Protozoa merupakan organisme eukariotik
uniseluler
 Berukuran mikroskopik dengan bentuk sel tetap
atau tidak tetap dan umumnya memiliki alat gerak
 Habitat protozoa di lingkungan berair atau
menumpang di dalam organisme lain secara
parasit (heterotrof)
 Protozoa melakukan reproduksi secara aseksual
dengan pembelahan biner dan reproduksi seksual
dengan cara penyatuann sel gamet atau konjugasi
(penyatuan sel vegetatif).
Klasifikasi Protozoa
 Berdasarkan alat geraknya, protozoa dibagi menjadi
beberapa filum yaitu :

1. Filum Rhizopoda (Sarcodina)
 Berasal dari bahasa Yunani (rhizo = akar ; podos =

kaki) atau Sarcodina (sarco = daging)


 Bergerak dengan penjuluran sitoplasma selnya yang

membentuk pseudopodia (kaki semu)


 Tubuh ada yang bersimetri dan asimetri

 Hidup di air tawar, air laut dan tempat lembab

 Reproduksi secara aseksual yaitu pembelahan biner


 Contoh : Amoeba
(Amoeba dibagi ke dalam amoeba pewaris,
yang memiliki cangkang dan amoeba telanjang,
yang tidak memiliki penutup).
Amoeba hidup di air atau tempat-tempat lembab.
Mereka memiliki membran sel tetapi tidak ada dinding
sel.
 Filum Rhizopoda dibagi menjadi 4 ordo
yaitu :
2. Filum Flagelatta (Mastigophora)
 Berasal dari bahasa Latin (flagell = cambuk) atau

Mastigophora dari Yunani (mastig = cambuk,


phora = gerakan)
 Bergerak dengan bulu cambuk (flagelum)

 Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner

 Flagellata yang tidak memiliki klorofil


digolongkan ke dalam Zooflagellata, misalnya
Trypanosoma sp. 
 Filum Flagellata dibagi menjadi 2 yaitu :

Fitoflagelata
Kelas Euglenoida : Euglena viridis
1 Kelas Dinoflagellata : Noticula miralis
Kelas Volvocida : Volvox globatot

• Zooflagelata
2 • Contoh : Trypanosoma sp. ; Leishmania sp.
Gambar a. Euglena Gambar c.
Chlamydomonas & Volvox

Gambar b.
Pasang laut bwerana merah akibat Gambar d. Trypanosoma sp.
adanya Noticulla scintillans di Laut
Seti Inland, Jepang
3. Filum Cilliata
 Berasal dari bahasa Latin (cilia = rambut kecil)

 Memiliki alat gerak berupa silia (rambut getar) yang

berfungsi untuk bergerak dan alat bantu makan.


 Ciliata hidup bebas di lingkungan berair, baik air

tawar maupun air laut.


 Reproduksi secara aseksual (pembelahan biner) dan

seksual (konjugasi)
 Contohnya : Paramecium caudatum ; stentor ;
Vorticella ; Balantidium sp.
Gambar Paramecium
4. Filum Sporozoa
 Berasal dari bahasa Yunani (spore = biji ; zoa =
hewan)
 Tidak memiliki alat gerak
 Reproduksi secara aseksual (pembelahan biner)
dan seksual (pembentukan dan selanjutnya
penyatuan gamet jantan dan gamet betina)
 Cpntoh : Plasmodium sp.
Life Cycle Plasmodium sp.
Protista mirip Tumbuhan (Alga)
 Organisme eukariotik uniseluler dan multiseluler
berklorofil
 Struktur tubuh belum dapat dibedakan antara akar,
batang dan daun
 Berukuran mikroskopik dan makroskopik
 Alga uniseluler dapat berbentuk oval, bulat
 Alga multiseluler dapat berbentuk benang atau
lembaran
 Memiliki kloroplas yang mengandung pigmen dan
pirenoid untuk menyimpan cadangan makanan
 Beberapa jenis alga yang berupa talus memiliki
generasi sporofit dan gametofit denan bentuk yang
sama atau berbeda
 Merupakan organisme fotoautrotof yang hidup
bebas di air atau tempat yang mengandung air
 Reproduksi secara aseksual (Pembelahan biner,
fragmentasi dan pembentukan spora)
 Reproduksi seksual (penyatuan sel kelamin jantan
dan betina untuk membentuk zogot), dengan 3
tipe yaitu :
a. Isogami (penyatuan 2 gamet identik)
b. Heterogami (penyatuan 2 gamet yang dapat
dibedakan gamet jantan dan betina)
c. Oogami (penyatuan 2 gamet yang berbeda)
 Beberapa jenis alga mengalami pergiliran keturunan
antara generasi penghasil spora (sporofit/vegetatif)
dan generasi gametofit/generatif)
 Dapat diklasifikasikan menjadi 4 filum yaitu :
a. Chrysophyta (Alga Keemasan)
b. Chlorophyta (Alga Hijau)
c. Phaeophyta (Alga Cokelat)
d. Rhodophyta (Alga Merah)
 Dapat bermanfaat bagi manusia antara lain sebagai
sumber makanan yang dikonsusi secara langsung
atau sebagai bahan campuran berbagai produk
industri
Chrysophyta
 Berasal dari bahasa Yunani (chryos = emas)
 Mengandung pigmen karotenoid yaitu fikosantin
 Umumnya uniseluler dan terkadang berkoloni
 Dinding selnya mengandung senyawa silika
 Reproduksi secara aseksual (membentuk aukspora
dan membelah diri) dan seksual (oogami)
 Kelas yang terkenal adalah diatom
 Diatom memiliki 2 lapisan cangkang tipis dari silika
yang menempel pada cawan petri yaitu hipoteka dan
epiteka
 Contoh diatom : Navicula, Pinularia, Cyclotella
Gambar DIATOMS
Chlorophyta
 Mengandung pigmen klorofil a dab b yang
memberikan warna hijau
 Mengandung pigmen karotenoid yang membantu
alga menyerap cahaya
 Habitatnya di air tawar,
laut, batang pohon,
Lingkungan es, dan hewan
 Contoh :
Ulva, Chlorella,
Spyrogyra, Chara
Ulva
 Sering disebut dengan selada laut karena
memilki bentuk mirip selada
 Tubuh talusnya berupa lembaran tipis,
bergelombang dengan lebar mencapai 1 meter
 Habitatnya di air laut, air payau, batang kayu
dan batu karang
 Reproduksi aseksual (membentuk
zoosporangium) dan reproduksi seksual
(menghasilkan spora)
Chlorella
 Memilki tubuh berbentuk bulat dan uniseluler
 Berkembang biak dengan pembelahan sel
 Habitatnya di air tawar dan ada juga di air laut,
tempat yang basah
 Merupakan sumber makanan karena
mengandung protein
 Dapat dimanfaatkan untuk bahan obat-obatan
dan bahan komestik
Spyrogyra
 Memilki bentuk tubuh seperti benang dengan
kloroplas berbentuk spiral
 Reproduksi seksual dengan konjugasi
 Di setiap sel spirogira terdapat banyak butir
tepung (pirenoid)
 Habitatnya banyak di lingkungan air tawar
Chara
 Memilki bentuk tubuh menyerupai tumbuhan
dengan batang yang beruas dan bercabang
 Reproduksi seksual melalui peleburan ovum
yang dihasilkan arkegonium dengan
spermatozoid yang dihasilkan anteredium
 Reproduksi aseksual dengan fragmentasi
 Habitatnya di air tawar dan melekat pada
batu-batuan
Phaeophyta
 Berasal dari bahasa Yunani (phaios = cokelat)
 Umumnya multiseluler
 Memiliki bentuk seperti batang (stipe) dan bentuk daun
(blade) yang mengandung organel fotosintetik
 Biasa ditemui di lingkungan laut, menempel pada batuan
dengan alat pelekat semacam akar/ holdfast
 Mengandung pigmen fukoksantin
 Reproduksi seksual (oogami atau isogami)
 Reproduksi aseksual (fragmentasi dana pembentukan
zoospora berflagel)
 Contoh : Sargassum, Turbinari decurrens, Macrocystis,
Ectocarpus, Fucus
Gambar
Alga cokelat
Rhodophyta
 Berasal dari bahasa Yunani (rhodon = merah)
 Umumnya multiseluler berukuran besar
 Biasa menempel pada alga lain, batu atau hidup
mengapung di permukaan air
 Mengandung pigmen fikobilin, berfungsi
mengumpulkan cahaya
 Dapat dimanfaatkan dalam pembuatan medium agar
untuk menumbuhkan bakteri
 Contoh : Erythrophyllum delesseriodes, Glaularia,
Gellidium, Dictyota, Rhodimenia

Anda mungkin juga menyukai