Anda di halaman 1dari 39

INFORMASI DASAR HIV-AIDS & IMS

Epidemiologi HIV & AIDS


Mazami Enterprise © 2009

Fenomena gunung es
Situasi HIV /AIDS di Indonesia

• Permasalahan HIV dan AIDS menjadi tantangan kesehatan


hampir di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sejak
pertama kali ditemukan sampai dengan Juni 2018, HIV/
AIDS telah dilaporkan keberadaannya oleh 433 (84,2%) dari
514 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia.
• Jumlah kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan sampai
dengan Juni 2018 sebanyak 301.959 jiwa dan paling banyak
ditemukan di kelompok umur 25-49 tahun dan 20-24
tahun.
Situasi HIV /AIDS di Indonesia

• Adapun provinsi dengan jumlah infeksi HIV tertinggi adalah


DKI Jakarta (55.099), diikuti Jawa Timur (43.399), Jawa
Barat (31.293), Papua (30.699), dan Jawa Tengah (24.757).
• Data Kementerian Kesehatan tahun 2017 mencatat dari
48.300 kasus HIV positif yang ditemukan, tercatat sebanyak
9.280 kasus AIDS. Sementara data triwulan II tahun 2018
mencatat dari 21.336 kasus HIV positif, tercatat sebanyak
6.162 kasus AIDS.
Situasi HIV /AIDS di Indonesia

• Adapun jumlah kumulatif kasus AIDS sejak pertama kali


dilaporkan pada tahun 1987 sampai dengan Juni 2018
tercatat sebanyak 108.829 kasus.
• Upaya pencegahan dan pengendalian HIV -AIDS bertujuan
untuk mewujudkan target Three Zero pada 2030, yaitu: 1)
Tidak ada lagi penularan infeksi baru HIV, 2) Tidak ada lagi
kematian akibat AIDS, dan 3) Tidak ada lagi stigma dan
diskriminasi pada orang dengan HIV AIDS (ODHA).
ADA APA DENGAN
HIV-AIDS?
HIV AIDS
H : Human (Manusia) A : Acquired (Didapat /
Ditularkan oleh orang lain)
I : Immunodeficiency (turunnya
sistem kekebalan tubuh, I : Immune (Kekebalan tubuh)
sehingga tubuh gagal melawan
infeksi)
D : Deficiency (Penurunan /
Kekurangan)
V : Virus
S : Syndrome (Kumpulan
Gejala)
Virus yang menginfeksi tubuh
manusia dan menyebabkan Kumpulan gejala (infeksi
turunnya kekebalan tubuh  opotunistik) yang
tubuh gagal melawan infeksi disebabkan oleh penurunan
kekebalan tubuh, akibat
tertular virus HIV dari orang
lain
HIV dan AIDS Penyakit Menular /kronik

 Selalu 2 orang
Pengidap HIV
Sehat
HIV+
(Odha)

Virus HIV
• tidak mudah menular
• cara penularannya terbatas
• bisa dicegah
• tetapi sekali ketularan, seumur hidup bisa menularkan
Perjalanan Infeksi-HIV
HIV
CD-4

ANTIBODI

PERIODE SERO-POSITIF AIDS


JENDELA 2 TAHUN
5 – 10 TAHUN
8 – 12 MG
Apakah HIV-AIDS dapat
disembuhkan ?
• Obat yang dapat menekan jumlah virus dalam
darah
• Diberikan kepada odha apabila sudah
memenuhi syarat minum obat (pemeriksaan
klinis dan laboratorium)
• Diminum secara teratur, tepat waktu dan
seumur hidup
• Disediakan pemerintah GRATIS,
di RS Rujukan ARV seluruh
Indonesia
BAGAIMANA CARA PENULARAN HIV?

Penularan HIV terjadi jika ada kontak atau percampuran


dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, yaitu:
• Cairan Kelamin, melalui hubungan seksual
• Darah melalui penggunaan jarum suntik
yang telah tercemar HIV diantara
pengguna narkoba, dan benda tajam
tercemar lainnya
• Vertikal dari ibu pengidap HIV atau
penderita AIDS ke bayinya, selama
kehamilan, persalinan dan menyusui (ASI)
09/08/21 11
Kejadian Infeksi Baru HIV pada Orang Dewasa menurut Sub-Populasi di
wilayah non-Papua
Kejadian Infeksi Baru HIV pada Orang Dewasa menurut Sub-Populasi di
wilayah Tanah Papua
Prinsip Penularan HIV
• E = Exit
• (virus harus keluar dari tubuh orang yang
terinfeksi)
• S = Survive
• (virus harus bertahan hidup diluar tubuh)
• S = Sufficient
• (jumlah virus harus cukup untuk dapat
menginfeksi)
• E = Enter
• (Virus masuk ketubuh orang lain melalui aliran
darah)

14
Di mana HIV berada?
• HIV berada terutama dalam
cairan tubuh manusia.
• Cairan yang berpotensi
menularkan virus HIV adalah
darah, cairan sperma, cairan
vagina dan air susu ibu.
• Sedangkan cairan yang tidak
berpotensi untuk menularkan
virus HIV adalah cairan keringat,
air liur, air mata dan lain-lain
Tes HIV
• ‘anti body’ • ‘antigen’
– ‘Simple/rapid test’ – P24
– EIA (Elisa) – PCR-RNA
– Western Blot
Strategi tes HIV
• Strategi I: satu jenis tes
skrining donor darah

• Strategi II : dua jenis tes yang berbeda


sero-survey

• Strategi III : tiga jenis tes yang berbeda


diagnostik
Strategi Pemeriksaan HIV untuk
diagnostik
Stadium AIDS WHO
Stadium 1 Stadium 2 Stadium 3 Stadium 4
Asimptomatik Sakit ringan Sakit sedang Sakit berat (AIDS)
Berat Tidak ada Penurunan BB 5-10% Penurunan berat badan > Sindroma wasting HIV
badan penurunan berat 10%
badan
Gejala Tidak ada gejala • Luka di sekitar bibir • Kandidiasis oral atau • Kandidiasis
atau hanya : (keilitis angularis) vaginal esophageal
• Limfadenopati • Ruam kulit yang gatal • Oral hairy leukoplakia • Herpes Simpleks
Generalisata (seboroik atau • Diare, Demam yang ulseratif lebih dari satu
Persisten prurigo) tidak diketahui bulan.
• Herpes zoster dalam penyebabnya, lebih dari • Limfoma
5 tahun terakhir 1 bulan • Sarkoma kaposi
• ISPA berulang, • infeksi bakterial yang • Kanker serviks
misalnya sinusitis berat (pneumoni, invasive
atau otitis piomiositis, dll) • Retinitis CMV
• Ulkus mulut berulang • TB Paru dalam 1 tahun • Pneumonia
terakhir pnemosistis
• TB limfadenopati • TB Extraparu
• Gingivitis/Periodontitis • Abses otak
Toksoplasmosis
• Meningitis Kriptokokus
• Encefalopati HIV
Apakah seorang pengidap HIV dapat dikenali secara
kasat mata?
• TIDAK, seseorang dengan HIV yang belum masuk dalam kondisi
AIDS tidak dapat dikenali hanya dengan melihat saja.
• Pengidap HIV yang belum masuk dalam kondisi AIDS akan
terlihat normal sama seperti orang sehat lainnya
• Pengidap HIV ini dapat menularkannya pada orang lain

Apakah pengidap HIV dan Penderita AIDS dapat


disembuhkan?
• TIDAK, sampai sekarang belum ditemukan obat yang dapat
menghilangkan HIV sama sekali dari dalam tubuh manusia
• Obat yang ada hanya dapat menghambat perkebangbiakan
virus (HIV) tetapi tidak dapat menghilangkan HIV sama sekali
dari dalam tubuh, obat tersebut dinamakan ARV (antiretroviral)

09/08/21 20
Bagaimana kita mengetahui
terinfeksi HIV atau tidak?
• Dengan melakukan Tes HIV atau tes darah untuk
HIV
• Tes HIV ini termasuk bagian dari pemeriksaan
laboratorium darah melalui :
• pendekatan sukarela VCT / KTS ataupun
• pendekatan medis PITC / TIPK yang terdapat di semua fasilitas
pelayanan kesehatan termasuk RS Daerah

09/08/21 21
Apa saja hal-hal yang tidak menularkan HIV?
• Bersenggolan atau menyentuh
• Berjabat tangan
• Melalui bersin atau batuk
• Berenang bersama-sama
• Menggunakan WC / toilet yang sama
• Tinggal serumah
• Menggunakan piring dan alat makan yang
sama
• Gigitan nyamuk /serangga yang sama

09/08/21 22
Kerentanan virus
 Tdk dapat bertahan terhadap
pemanasan:
 Temp 56oC selama 30 menit
 Dididihkan selama beberapa detik
 Tdk dapat bertahan terhadap
germisida:
 0,5 – 1% sodium hipochlorite
 70% ethanol
 2% glutaraldehid
 Aseton
 Eter
 Beta propiolactone (pengenceran 1
: 400)
 NaOH (40 mMol/liter)
09/08/21 23
Pencegahan Penularan HIV
1. Pencegahan penularan lewat hubungan seksual
A = abstinence = puasa seksual,
yaitu tidak melakukan hubungan seksual diluar nikah.
Hubungan seks hanya setelah pernikahan yang sah.
B = be faithful = setia pada pasangan,
Bagi yang telah menikah hanya melakukan hubungan
seks dengan pasangannya (suami atau istrinya sendiri).
Tidak melakukan hubungan seks diluar nikah
C = using condom = menggunakan kondom,
yaitu bagi pasangan suami –istri yang salah satunya
sudah terinfeksi HIV agar tidak menularkan kepada
09/08/21 24
pasangannya
Pencegahan penularan HIV
2. Pencegahan penularan melalui darah
D = drugs = tidak menggunakan narkoba,
karena saat sakaw tidak ada pengguna narkoba yang
sadar akan kesterilan jarum suntik, apalagi ada rasa
kekompakan untuk memakai jarum suntik yang sama
E = equipment = mewaspadai semua alat tajam
yang dapat melukai kulit,
seperti jarum akupuntur, tindik, tato, pisau cukur, agar
semuanya steril sebelum digunakan, atau pakai alat
baru.
Mewaspadai darah yang diperlukan untuk transfusi,
pastikan steril.

09/08/21 25
Pencegahan penularan HIV
3. Pencegahan penularan vertikal dari Ibu
ke Bayinya
 Hindarkan perempuan dari HIV-AIDS & IMS
 Hindarkan kehamilan yang tidak direncanakan pada
perempuan dgn HIV
 Cegah penularan HIV dari Ibu ke bayi/anaknya
 Peduli dan dukung (psikologis, sosial dan perawatan,
akses) Ibu HIV beserta anak dan keluarganya
Intervensi :
 Mengintegrasikan pemeriksaan HIV dalam ANC
 Konseling kehamilan, persalinan dan menyusui
 Pemberian ARV bila diketahui HIV

09/08/21 26
APAKAH IMS ITU?
• IMS merupakan singkatan dari:
I = Infeksi
M = Menular
S = Seksual
adalah nama kelompok infeksi yang menular melalui
hubungan seksual
• Segala jenis infeksi yang ditularkan melalui aktivitas
seksual
• Mengakibatkan penyakit : alat kelamin dan atau tubuh
secara keseluruhan.

09/08/21 27
Keterkaitan HIV dan IMS
• IMS meningkatkan risiko
penularan HIV sampai 300 kali
lipat
• HIV mempercepat perburukan dan
perluasan IMS 10 kali lipat tubuh
• IMS dan HIV menular pada bayi,
dan menurunkan kualitas hidupdiobati tuntas
IMS harus
jangan sampai
“pingpong fenomena”

09/08/21 28
• Konseling dan tes HIV ada 2 macam
yaitu:
– Sukarela
• Konseling dan Tes HIV Sukarela – KTS
– ditawarkan
• Tes HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan
Pengertian KTS
• Konseling
– Proses interaksi antara dua orang dalam pembelajaran
mematangkan pilihan untuk mengambil keputusan
• Test HIV
– Pemeriksaan status HIV
• Sukarela
– Tanpa paksaan atas keputusan matang sesudah mendapat
informasi faktual dengan menimbang risiko & konsekuensi
Pengertian Tes HIV atas Inisiasi Petugas
Kesehatan (TIPK)
• TIPK
– Ditawarkan oleh petugas kesehatan
– Sebagai bagian dari standar pelayanan medis
– Dasar membuat keputusan klinis dan/atau
menentukan layanan medis khusus – terapi ARV
– Ada gejala yang mengarah ke HIV – mis TB, IMS
PRINSIP LAYANAN KONSELING DAN
TES HIV
• Confidentiality/Kerahasiaan
• Consent/ Persetujuan
• Counselling/ Konseling
Konfidensialitas
Menurut Permenkes No.21 thn 2013

Prinsip, Hasil pemeriksaan harus dirahasiakan dan


hanya dapat dibuka kepada:
• Yang Bersangkutan
• Tenaga Kesehatan yang menangani
• Keluarga terdekat dlm hal yg bersangkutan tidak
cakap
• Pasangan seksual dan
• Pihak lain sesuai ketentuan perundang -undangan
Perbandingan KTS dan TIPK
Tolok
KTS TIPK
Perbandingan
o Datang ke klinik khusus o Datang ke klinik karena penyakit
untuk konseling dan testing terkait HIV misalnya pasien
HIV TB/suspek TB
Pasien/Klien o Berharap dapat o Tidak bertujuan tes HIV
pemeriksaan o Tes HIV diprakarsai oleh petugas
o Pada umumnya kesehatan berdasarkan indikasi
asimtomatis
Petugas o Konselor terlatih baik o Petugas kesehatan yang dilatih
kesehatan/ petugas kesehatan maupun untuk memberikan konseling dan
Konselor bukan petugas kesehatan edukasi

Penekanan pada pencegahan Penekanan pada diagnosis HIV


penularan HIV melalui untuk penatalaksanaan yang tepat
Tujuan utama pengkajian faktor risiko, bagi TB-HIV nya dan rujukan ke PDP
Konseling dan tes pengurangan risiko,
HIV perubahan perilaku dan tes
HIV serta peningkatan
kualitas hidup
Perbandingan KTS dan TIPK
Tolok
KTS TIPK
Perbandingan
o Konseling berfokus klien o Petugas kesehatan
o Secara individual memprakarsai tes HIV
o Kedua hasil baik positif kepada pasien yang
maupun negative sama- terindikasi
sama pentingnya untuk o Diskusi dibatasi tentang
Pertemuan Pra tes diketahui pasien karena perlunya menjalani tes HIV
pentingnya upaya o Perhatian khusus untuk yang
pencegahan dan hasilnya HIV positif dengan
peningkatan kualitas fokus pada perawatan medis
hidup dan upaya pencegahan

o Klien dengan hasil HIV o Perawatan pasien HIV positif


positif dirujuk ke berkoordinasi dengan
Tindak lanjut layanan PDP dan petugas TB dan rujukan ke
dukungan lain yang ada layanan dukungan lain yang
di masyarakat ada di masyarakat
Persamaan KTS dan TIPK
Informed Consent
• Verbal
• Tertulis
• Perhatiaan pada kerentanan terhadap dampak buruk
– diskriminasi,
– pengucilan,
– tindak kekerasan, atau
– penahanan.
 Perlu diberi informasi lebih untuk meyakinkan
informed-consent nya
Informed Consent
• Bagi bayi, anak dan remaja - diperlukan informed-consent
dari orang tua atau wali/pengampu –
• anak <18 tahun punya hak untuk terlibat dalam semua
keputusan yang menyangkut kehidupannya dan
mengemukakan pandangannya sesuai tingkat
perkembangan umurnya
• Pasien dengan penyakit berat
– pertimbangkan manfaat tes HIV dan kepentingan pasien
– Bila tes HIV betul-betul dibutuhkan atas kepentingan pasien maka
persetujuan dapat dimintakan kepada keluarga semenda - ibu,
ayah, anak kandung

Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai