Atmos Ferd An Hid Ros Fer
Atmos Ferd An Hid Ros Fer
dan Hidrosfer
atmosfer adalah lapisan
gas yang menyelimuti
bumi.
Komponen Gas Penyusun Atmosfer
Atmosfer bumi terdiri dari berbagai komponen gas,
komponen gas penyusun atmosfer bumi dapat dilihat pada
tabel berikut:
Nitrogen
Hidrosfer berasal dari kata hidro yang berarti air dan shaire
yang berarti lapisan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
hidrosfer merupakan tubuh air atau lapisan air yang
menyelimuti bumi, baik yang berbentuk cair, salju, maupun es.
Ilmu yang mengkaji perairan disebut hidrologi.
Siklus sedang adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai
berikut :
1. Penguapan air laut
2. Kondensasi
3. Angin menggerakkan uap air menuju daratan
4. Pembentukan awan
5. Turun hujan di daerah daratan
6. Air hujan akan mengalir kembali ke laut melalui sungai
Siklus Panjang
Siklus panjang adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan
urutan sebagai berikut :
1. Penguapan
2. Sublimasi
3. Terbentuk awan yang mengandung kristal es
4. Angin menggerakan kristal es ke daratan
5. Turun hujan es ( hujan salju)
6. Pembentukan gletser
7. Gletser yang mencair membentuk aliran sungai
8. Air sungai mengalir menuju daratan.
Terjadinya siklus air tersebut disebabkan adanya proses proses
yang mengikuti gejala-gejala meterologis dan klimatologis,
seperti berikut.
1. Evaporasi, yaitu proses berubahnya air menjadi gas (uap air).
2. Transpirasi, yaitu air yang dimanfaatkan untuk pertumbuhan
tanaman dan diuapkan melalui stomata.
3. Kondensasi, yaitu proses berubahnya wujud dari uap air menjadi
titik-titik air.
4. Angin, yaitu udara yang bergerak dari tekanan maksimum ke
tekanan minimum.
5. Presipitasi, yaitu jatuhnya hydrometeor ke permukaan bumi
dapat berupa air, salju, maupun es.
6. Infiltrasi, yaitu proses perembesan air ke dalam lapisan tanah
melalui pori-pori tanah atau batuan.
7. Overland flow, yaitu aliran pada permukaan tanah.
8. Run off, yaitu aliran air melalui suatu saluran.
Air Permukaan Dan Air Tanah
Lapisan air yang ada di permukaan bumi dikelompokan
menjadi dua, yaitu air permukaan dan air tanah.
1. Air permukaan adalah perairan yang terdapat di permukaan
tanah. Air permukaan terdiri dari:
a. Perairan darat yang terdiri dari sungai, danau, rawa
b. Perairan laut
2. Air tanah, yaitu air yang berada di bawah permukaan tanah. Air
tanah terdiri dari:
a. Air tanah preatis, yaitu air tanah yang terletak di atas
lapisan kedap air (impermeable), tidak jauh dari
permukaan tanah.
b. Air tanah artesis adalah air tanah yang letaknya jauh di
dalam tanah, diantara dua lapisan batuan yang tidak
dapat ditembus air atau lapisan kedap air.
Perairan Darat
1. Sungai
Sungai adalah saluran alami yang berfungsi mengalirkan air
hujan, air tanah, maupun air salju yang mencair ke danau
atau ke laut. Ilmu yang mempelajari tentang sungai disebut
potamologi.
Berdasarkan sumber airnya , sungai dibedakan menjadi tiga
macam Yaitu:
1. Sungai Hujan, adalah sungai yang airnya berasal dari air
hujan atau sumber mata air. Contohnya adalah sungai-sungai
yang ada di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
2. Sungai Gletser, adalah sungai yang airnya berasal dari
pencairan es. Contoh sungai Gangga di India (yang berhulu
di Peg. himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman (yang
berhulu di Pegunungan Alpen)
3. Sungai Campuran, adalah sungai yang airnya berasal dari
pencairan es ( gletser ), dari hujan, dan dari sumber mata air.
Contoh sungai jenis ini adalah sungai Digul dan sungai
Mamberamo di Papua ( Irian Jaya).
Berdasarkan aliran airnya, sungai dibedakan 2 macam
Yaitu:
1. Sungai permanen,
sungai yang aliran airnya tetap sepanjang tahun.
Contoh sungai mamberamo, barito, mahakam,
kapuas dan musi.
2. sungai periodik,
sungai yang aliran airnya tidak tetap, pada musim
hujan melimpah sedangkan pada musim kemarau
kecil. Contoh sungai bengawan solo dan kali brantas
Profil sungai
1. Zona litoral atau zona pasang surut, merupakan wilayah laut yang berada di
antara pasang naik dan pasang surut air laut. Zona ini sering disebutd engan
daerah pantai.
2) Zona neritik, merupakan wilayah laut yang berada di antara garis pantai
kedalaman 200 m. pada zona ini sinar matahari masih dapat menembus ke
dalam. Ikan dan sejenisnya serta tumbuhan laut banyak dijumpai pada zona
ini.
3) Zona batial, merupakan wilayah laut yang berada pada kedalaman 200–2.500
m. Pada zona ini sinar matahari sudah tidak mampu menembus ke dalam
sehingga organisme laut tidak sebanyak pada zona neritik. Zona batial
biasanya merupakan lereng benua (continental slope) yang curam dan
berbatasan dengan landas benua (continental shelf).
4) Zona abisal, merupakan wilayah laut yang mempunyai kedalaman lebih dari
2.500 m. Suhu pada wilayah ini sangat dingin. Hewan laut yang dapat hidup
hanya terbatas dan tumbuhan laut sudah tidak ada.
Wilayah Perairan Laut Indonesia
1. Landas Kontinen, yaitu bagian laut yang kedalamannya mencapai 200 meter.Pada
wilayah ini suatu negara berhak untuk memanfaatkan sumberdaya alam yang
terkandung di dalamnya. Penentuan landas kontinen didasarkan atas wilayah
perairan Indonesia dan dikuatkan oleh perjanjian dengan negara-negara yang
berbatasan dengan Indonesia, seperti Malaysia, Thailand, Australia, Singapura dan
India
2. Laut Teritorial, yaitu wilayah laut suatu negara sejauh 12 mil dari garis dasar lurus.
Garis dasar lurus adalah garis yang ditarik dari titik-titik terluar suatu pulau pada saat
air laut surut.
3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yaitu wilayah laut suatu negara yang diukur sejauh 200
mil (± 320 Km) dari garis dasar wilayah laut.
Manfaat perairan laut