Anda di halaman 1dari 17

ASKEP OSTEOMIELITIS, OSTEOPOROSIS

DAN GOUT ARTRITIS

KELOMPOK II :
RAHMANIA NURDIN (1901007)
VINI DASUCIKA LANDENG (1901009)
RAHMATIA ADAM (1901010)
JULISTISYA VINNY KANAKANG (1901030)
DEFINISI

Osteomielitis

Osteomielitis adalah infeksi


tulang yang mencangkup sumsum
dan atau korteks tulang, yang
terjadi secara eksogen dan
hematogen, akut atau kronis,
dan biasanya menyerang metafis
tulang panjang.
Osteoporosis

Osteoporosis adalah suatu


kondisi berkurangnya massa
tulang secara nyata yang
berakibat pada rendahnya
kepadatan tulang, sehingga
tulang menjadi keropos dan
rapuh. “Osto” berarti tulang,
sedangkan “porosis” berarti
keropos.
Gout Artritis

Gout adalah penyakit metebolik


yang ditandai dengan
penumpukan asam urat
yang nyeri pada tulang sendi,
sangat sering ditemukan pada
kaki bagian
atas, pergelangan dan kaki
bagian tengah.
ETIOLOGI

Infeksi bisa disebabkan oleh penyebaran


hematogen (melalui darah) dari fokus infeksi
di tempat lain (misal tonsil yang terinfeksi,
Osteomielitis lepuh, gigi terinfeksi, infeksi saluran atas).
Staphylocuccus merupakan penyebab 70%-
80% infeksi tulang. Organisme lain meliputi
proteus, pseudomonas, dan Escherichia coli
Osteoporosis

• Osteoporosis postmenopouse terjadi karena kekurangan estrogen


(hormon utama pada wanita)
• Osteoporosis Senilis yaitu keadaan penurunan masa tulang yang
hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini bisa disebabkan oleh
gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid,
paratiroid, dan adrenal) dan obat- obatan (misalnya kortikosteroid,
barbiturat, anti-kejang, hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian
alkohol yang berlebihan dan kebiasaan merokok bisa memperburuk
keadaan ini.
• Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang
penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan
dewasa yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari
rapuhnya tulang.
Penyebab utama terjadinya gout adalah
karena adanya deposit / penimbunan
kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan
asam urat sering terjadi pada penyakit
Gout Artritis
dengan metabolisme asam urat abnormal dan
Kelainan metabolik dalam
pembentukan purin dan ekskresi asam urat
yang kurang dari ginjal.
PATOFISIOLOGI

Osteomiolitis

Staphylococcusaureus merupakan penyebab 70% sampai 80% infeksi tulang.


Organisme patogenik lainnya yang sering dijumpai pada Osteomielitis meliputi :
Proteus, Pseudomonas, dan Escerichia Coli.

Awitan Osteomielitis setelah pembedahan ortopedi dapat terjadi dalam 3 bulan


pertama (akut fulminan – stadium 1) dan sering berhubungan dengan
penumpukan hematoma atau infeksi superficial. Infeksi awitan lambat (stadium
2) terjadi antara 4 sampai 24 bulan setelah pembedahan. Osteomielitis awitan
lama (stadium 3) biasanya akibat penyebaran hematogen dan terjadi 2 tahun
atau lebih setelah pembedahan.
Osteoporosis

Genetik, nutrisi, gaya hidup (misal merokok, konsumsi kafein, dan alkohol),
dan aktivitas mempengaruhi puncak massa tulang. Kehilangan masa tulang
mulai terjadi setelah tercaipainya puncak massa tulang. Pada pria massa
tulang lebih besar dan tidak mengalami perubahan hormonal mendadak.
Sedangkan pada perempuan, hilangnya estrogen pada saat menopouse dan
pada ooforektomi mengakibatkan percepatan resorpsi tulang dan
berlangsung terus selama tahun-tahun pasca menopouse.
Gout Artritis

Peningkatan kadar asam urat serum dapat


disebabkan oleh pembentukan
berlebihan atau penurunan eksresi asam urat,
ataupun keduanya. Asam urat adalah
produk akhir metabolisme purin. Secara normal,
metabolisme purin menjadi asam
urat dapat diterangkan sebagai berikut :
Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de
novo dan jalur penghematan .
MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi klinis tergantung pada etiologi dan lokasi


Osteomieliti
s
tulang yang cedera, dapat berkembang secara progresif
atau cepat.

Kepadatan tulang berkurang secara perlahan, sehingga


pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala
Osteoporosi
s
pada beberapa penderita. Jika kepadatan tulang sangat
berkurang yang menyebabkan tulang menjadi hancur,
maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk.

Gout
Gout akut
akut biasanya
biasanya terjadi
terjadi pada
pada pria
pria sesudah
sesudah lewat
lewat masa
masa pubertas
pubertas dan
dan sesudah
sesudah
menopause
menopause pada
pada wanita,
wanita, sedangkan
sedangkan kasus
kasus yang
yang paling
paling banyak
banyak ditemui
ditemui pada
pada usia
usia
Gout 50-60.
50-60. Gout lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar 95 persen penderita gout
Gout lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar 95 persen penderita gout
Artritis adalah
adalah pria.
pria. Urat
Urat serum
serum wanita
wanita normal
normal jumahnya
jumahnya sekitar
sekitar 11 mg
mg per
per 100
100 mI,
mI, lebih
lebih
sedikit
sedikit jika
jika dibandingkn
dibandingkn dengan
dengan pria.
pria.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Osteoporosis
Osteomielitis
 Pemeriksaan radiologic
 Pemeriksaan radioisotope
 Pemeriksaan darah
 Pemeriksaan Quantitative
 Pemeriksaan titer antibodi –
 Magnetic resonance imaging
anti staphylococcus
(MRI)
 Pemeriksaan feses
 Quantitative Ultra Sound
 Pemeriksaan biopsy tulang
(QUS)
 Pemeriksaan ultra sound
 Densitometer (X-ray
 Pemeriksaan radiologis
absorptiometry)
 Tes darah dan urine
Gout Artritis

a. Pemeriksaan Laboratorium
 Didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah yaitu = > 6 mg % normalnya
pada pria 8 mg% dan pada wanita 7 mg%.
 Pemeriksaan cairan tofi sangat penting untuk pemeriksaan diagnosa yaitu cairan
berwarna putih seperti susu dan sangat kental sekali.
 Pemeriksaan darah lengkap
 Pemeriksaan ureua dan kratinin :
- kadar ureua darah normal : 5-20 ,mg/dl
- kadar kratinin darah normal :0,5-1 mg/dl

b. Pemeriksaaan fisik
 Inspeksi
- Deformitas
- Eritema
 Palpasi
- Pembengkakan karena cairan / peradanagn
- Perubahan suhu kulit
- Perubahan anatomi tulang/ jaringan kulit
- Nyeri tekan
- Krepitus
- Perubahan range of motion
PENATALAKSANAAN

• Osteomiolitis
 Istirahat dan pemberian analgetik untuk menghilangkan nyeri. Sesuai kepekaan penderita
dan reaksi alergi penderita
 Pemberian cairan intra vena
 Drainase bedah apabila tidak ada perubahan setelah 24 jam pengobatan antibiotik tidak
menunjukkan perubahan yang berarti, mengeluarkan jaringan nekrotik, mengeluarkan
nanah, dan menstabilkan tulang serta ruang kosong yang ditinggalkan dengan cara
mengisinya menggunakan tulang, otot, atau kulit sehat.
 Istirahat di tempat tidur untuk menghemat energi dan mengurangi hambatan aliran
pembuluh balik.
 Asupan nutrisi tinggi protein, vit. A, B,C,D dan K.
• Osteoporosis
Pengobatan osteoporosis yang telah lama digunakan yaitu terapi medis yang lebih
menekankan pada pengurangan atau meredakan rasa sakit akibat patah tulang.
 Terapi medis.
 Obat pereda sakit.
 Hormone Terapi pada wanita.
 Hormone Replacement Theraphy (HRT) .
 Kalsitonin.
 Testosterone.
• Gout Artritis
Penatalaksanaan ditujukan untuk mengakhiri serangan akut secepat mungkin, mencegah serangan
berulang dan pencegahan komplikasi.
1. Medikasi
 Pengobatan serangan akut dengan Colchine 0,6 mg PO, Colchine 1,0 – 3,0 mg ( dalam Nacl/IV),
phenilbutazon, Indomethacin.
 Terapi farmakologi ( analgetik dan antipiretik )

2. Perawatan
 Anjurkan pembatasan asupan purin : Hindari makanan yang mengandung purin yaitu jeroan
( jantung, hati, lidah, ginjal, usus ), sarden, kerang, ikan herring, kacang – kacangan, bayam,
udang, dan daun melinjo.
 Anjurkan asupan rendah protein, rendah lemak.
 Anjurkan pasien untuk banyak minum.
 Hindari penggunaan alkohol.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai