PERSALINAN NORMAL
Oleh :
PEMBIMBING
dr. Firman Abudllah, SpOG
Pendahuluan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran fetus dan plasenta
dari uterus, ditandai dengan peningkatan aktifitas miometrium
(frekuensi dan intensitas kontraksi) yang menyebabkan penipisan
dan pembukaan serviks serta keluarnya lendir darah (show) dari
vagina
Manfaat
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai Anatomi jalan
lahir, teori-teori tentang persalinan, manajemen persalinan, dan partograf.
Anatomi Jalan Lahir
Pelvis Verum
Mempunyai pintu masuk yaitu apertura pelvis superior, dan pintu keluar
apertura pelvis inferior (pintu bawah panggul, PBP). , dibentuk oleh :
1. segitiga bagian dorsal, trigonum anale, dibentuk oleh kedua ligamentum
sacrotuberosum dan puncaknya terletak pada os coccygis.
2. segitiga bagian ventral, trigonum urogenitale, dibentuk oleh ramus inferior os
pubis dan ramus inferior os ischium kiri dan kanan, dan puncaknya terletak pada
symphisis os pubis.
Cavum pelvis (rongga panggul) yang mempunyai kepentingan obstetrik pada
proses persalinan adalah rongga berupa saluran pendek yang melengkung dengan
bagian cekung menghadap ke depan.
Klasifikasi panggul caaldwell-
moloy
diameter rongga panggul
Bidang Hodge I
adalah bidang pintu atas panggul, dengan batas tepi atas simfisis.
Bidang Hodge II
adalah bidang sejajar H-I setinggi tepi bawah simfisis
Bidang Hodge III
adalah bidang sejajar H-I setinggi spina ischiadica
Bidang Hodge IV
adalah bidang sejajar H-I setinggi ujung bawah os coccygis
Definisi
Persalinan (partus)
proses pengeluaran produk konsepsi yang viabel melalui jalan lahir dari dalam
uterus melalui vagina ke dunia luar.
persalinan normal
proses kelahiran janin pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), janin letak
memanjang, presentasi belakang kepala, disusul dengan pengeluaran plasenta
dan berakhir kurang dari 24 jam tanpa tindakan/pertolongan buatan dan tanpa
komplikasi.
Persalinan abnormal
persalinan pervaginam dengan bantuan alat-alat seperti dengan
cunam atau ekstraktor vacum, versi dan ekstraksi, dekapitasi,
embriotomi, dan sebagainya maupun melalui dinding perut dengan
operasi caesarea, kelahiran janin prematur, pada janin letak sungsang,
letak melintang, terdapat disporposi fetopelvik, dan kehamilan ganda
Tahap Persalinan
• Leopold 1
• Leopold 2
• Leopold 3
• Leopold 4
Teori persalinan normal
Teori penurunan
Teori oksitosin
kadar progesteron
Peregangan /
keregagan otot-otot
uterus otot uterus
Pengaruh hormon
Teori prostaglandin
dari janin
Faktor yang mempengaruhi
proses persalinan
Kala II dimulai jika pembukaan servik telah lengkap,pada kala II his menjadi
lebih kuat dan lebih cepat. Karena biasanya kepala janin sudah masuk di ruang
panggul, secara reflektoris timbul rasa ingin mengedan,selain itu
Tekanan pada rektum juga menimbulkan perasaan hendak buang air besar
sehingga perineum mulai menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka.
Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam
vulva pada waktu his
Posisi dan gerakan janin pada persalinan
normal
Gerakan-gerakan pokok persalinan adalah Engagement, Descens (penurunan
kepala), Fleksi, Rotasi interna (putaran paksi dalam), Ekstensi, Rotasi eksterna
(putaran paksi luar), dan Ekspulsi.
Engagement
peristiwa masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul
atau masuknya kepala janin pada presentasi oksiput untuk
melewati pintu atas panggul. biasanya terjadi pada minggu
akhir kehamilan
Descens (penurunan kepala)
Pada fase Kala III, dapat dinilai melalui management Kala III.
Kala IV (Kala Pengawasan)
Pengawasan selama 1 jam setelah bayi dan plasenta lahir untuk
mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan
postpartum. hal yang harus di perhatikan pada kala IV
1. kontraksi uterus harus baik
2. Tidak ada perdarahan pervaginam/dari alat genital lain
3. plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap
4. kandung kencing harus kosong
5. luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada
hematoma
6. keadaan umum bayi baik
7. Ibu dalam keadaan baik
Pemantauan Persalinan dengan
Partograf WHO
Partograf WHO adalah alat bantu untuk kemajuan kala satu
persalinan dan melakukan informasi untuk membuat keputusan
klinik.
Kala I persalinan terdiri dari dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif yang diacu
pada pembukaan serviks.Kondisi ibu dan bayi harus dinilai dan dicatat
dengan seksama, yaitu:
• denyut jantung janin: setiap ½ jam
• frekuensi dan kontraksi uterus: setiap ½ jam
• denyut nadi: setiap% jam
• pembukaan serviks: setiap 4 jam
• penurunan janin: setiap 4 jam
• tekanan darah dan suhu tubuh: setiap 4 jam
• produksi urin, aseton dan protein: setiap 2 hingga 4 jam
Pencatatan Selama Fase Aktif Persalinan pada Partograf
Penurunan bagian
terbawah janin
Garis waspada dan
periksa dalam
Pembukaan serviks garis bertindak .
(setiap 4 jam), atau
Nilai dan catat Pencatatan selama
lebih sering.Berikan
pembukaan serviks fase aktif persalinan
tanda 'O' yang
setiap 4 jam. Saat ibu harus dimulai di garis
ditulis pada garis
berada dalam tahap waspada. Jika
aktif persalinanTanda waktu yang sesuai.
pembukaan serviks
X 'harus dicantumkan Sebagai contoh, jika
mengarah ke sebelah
di garis waktu yang hasil pemeriksaan
kanan arus waspada
sesuai dengan lajur palpasi kepala di
besarnya pembukaan garis waspada
atas simfisi pubis
serviks. (pembukaan kurang
adalah 4/5 maka
Menghubungkan dari 1 cm per jam),
tuliskan tanda "O"
tanda X dari setiap maka adanya penyulit
di garis angka 4.
pemeriksaan dengan (misalnya: fase aktif
garis utuh (tidak Hubungkan tanda
yang memanjang,
terputus) 'O' dari setiap
serviks kaku, dan lain-
pemeriksaan
lain)
dengan garis tidak
terputus
D. Kontraksi uterus
• Periksa frekuensi dan lama kontraksi uterus setiap jam selama fase laten dan
setiap 30 menit selama fase aktif.
• Nilai frekuensi dan lama kontraksi yang terjadi dalam 10 menit observasi.
• Catat, kontraksi menggunakan lambang yang sesuai: 20-40 detik,> 40 detik,
<20 detik
• Catat temuan-temuan di kotak yang sesuai dengan waktu pengiriman.