Anda di halaman 1dari 43

REFERAT

PERSALINAN NORMAL
Oleh :

Wahyu Darmawan (1510070100056)


Shindy Berliana Putri (16100701000)

PEMBIMBING
dr. Firman Abudllah, SpOG
Pendahuluan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran fetus dan plasenta
dari uterus, ditandai dengan peningkatan aktifitas miometrium
(frekuensi dan intensitas kontraksi) yang menyebabkan penipisan
dan pembukaan serviks serta keluarnya lendir darah (show) dari
vagina

15-20% dapat WHO menyatakan


Lebih dari 80%
terjadi bahwa hanya 5%-
proses
komplikasi 10% saja yang
persalinan
persalinan membutuhkan
berjalan normal
seksio sesarea
Tujuan
Tujuan Umum
Referat ini disusun untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik di bagian
Ilmu Penyakit Dalam RS DR. ACHMAD MOCHTAR dan diharapkan agar dapat
menambah pengetahuan penulis serta sebagai bahan informasi bagi para
pembaca
Tujuan Khusus
Tujuan penulisan dari referat ini adalah untuk mengetahui tentang
Anatomi jalan lahir, teori-teori tentang persalinan, manajemen persalinan,
dan partograf.

Manfaat
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai Anatomi jalan
lahir, teori-teori tentang persalinan, manajemen persalinan, dan partograf.
Anatomi Jalan Lahir
Pelvis Verum

Mempunyai pintu masuk yaitu apertura pelvis superior, dan pintu keluar
apertura pelvis inferior (pintu bawah panggul, PBP). , dibentuk oleh :
1. segitiga bagian dorsal, trigonum anale, dibentuk oleh kedua ligamentum
sacrotuberosum dan puncaknya terletak pada os coccygis.
2. segitiga bagian ventral, trigonum urogenitale, dibentuk oleh ramus inferior os
pubis dan ramus inferior os ischium kiri dan kanan, dan puncaknya terletak pada
symphisis os pubis.
Cavum pelvis (rongga panggul) yang mempunyai kepentingan obstetrik pada
proses persalinan adalah rongga berupa saluran pendek yang melengkung dengan
bagian cekung menghadap ke depan.
Klasifikasi panggul caaldwell-
moloy
diameter rongga panggul

1. Diameter anteroposterior pintu atas panggul (conjugata interna,


conjugata vera)
2. Diameter obliqua pintu atas panggul
3. Diameter transversa pintu atas panggul
4. Diameter / distantia interspinarum
5. Diameter anteroposterior pintu bawah panggul
6. Diameter transversa pintu bawah panggul
7. Diameter sagitalis posterior pintu bawah panggul
Bidang Hodge

Bidang Hodge I
adalah bidang pintu atas panggul, dengan batas tepi atas simfisis.
Bidang Hodge II
adalah bidang sejajar H-I setinggi tepi bawah simfisis
Bidang Hodge III
adalah bidang sejajar H-I setinggi spina ischiadica
Bidang Hodge IV
adalah bidang sejajar H-I setinggi ujung bawah os coccygis
Definisi

Persalinan (partus)
proses pengeluaran produk konsepsi yang viabel melalui jalan lahir dari dalam
uterus melalui vagina ke dunia luar.

persalinan normal
proses kelahiran janin pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), janin letak
memanjang, presentasi belakang kepala, disusul dengan pengeluaran plasenta
dan berakhir kurang dari 24 jam tanpa tindakan/pertolongan buatan dan tanpa
komplikasi.
Persalinan abnormal
persalinan pervaginam dengan bantuan alat-alat seperti dengan
cunam atau ekstraktor vacum, versi dan ekstraksi, dekapitasi,
embriotomi, dan sebagainya maupun melalui dinding perut dengan
operasi caesarea, kelahiran janin prematur, pada janin letak sungsang,
letak melintang, terdapat disporposi fetopelvik, dan kehamilan ganda
Tahap Persalinan

Persalinan normal merupakan sebuah proses berkelanjutan yang


terbagi menjadi 3 tahap, yaitu :
1.Tahap pertama persalinan adalah interval antara onset
persalinan dan serviks membuka lengkap
2.Tahap kedua persalinan adalah interval antara pembukaan
lengkap serviks dan kelahiran bayi
3.Tahap ketiga adalah periode antara kelahiran bayi dengan
lahirnya plasenta
Pemeriksaan obstetri
pemeriksaan luar
Pemeriksaan leopold

• Leopold 1

• Leopold 2
• Leopold 3

• Leopold 4
Teori persalinan normal

 Teori penurunan
 Teori oksitosin
kadar progesteron

 Peregangan /
keregagan otot-otot
uterus otot uterus

 Pengaruh hormon
 Teori prostaglandin
dari janin
Faktor yang mempengaruhi
proses persalinan

Power : his, tenaga meneran

Passage: keadaan jalan lahir

Passenger : janinnya sendiri, sikap,


letak, presentasi dan posisi janin
Tahapan Persalinan
Kala Persalinan

• Kala I : dimulaidari his persalinan yang pertama sampai


Waktu untuk pembukaan serviks menjadi pembukaan
lengkap
fase laten : 1 sampai 3 cm
fase aktif : 4 sampai 10 cm
• Kala II : dimulai dari pembukaan lengkap sampai
pengeluaran janin,
• Kala III : Waktu untuk pelepasan dan pengeluaran plasenta
• Kala IV : pemantauan Satu jam setelah plasenta lahir
lengkap
Kala I (Kala Pembukaan)

Proses membukanya serviks sebagai akibat his dibagi dalam 2


fase.
1. Fase Laten : Berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi
sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm
2. Fase Aktif : Dibagi dalam 3 fase lagi yakni:
• Fase kselerasi : dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm tadi
menjadi 4 cm
• Fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan
berlangsung sangat cepat, dari 4cm, menjadi 9 cm
• Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat kembali.
Dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap.
Proses pendataran serviks

Proses Pendataran serviks pada Multigravida dan


Primigravida
Pendataran dan dilatasi serviks sempurna
pada Multigravida dan Primigravida
kala II (pengeluaran janin)

Kala II dimulai jika pembukaan servik telah lengkap,pada kala II his menjadi
lebih kuat dan lebih cepat. Karena biasanya kepala janin sudah masuk di ruang
panggul, secara reflektoris timbul rasa ingin mengedan,selain itu
Tekanan pada rektum juga menimbulkan perasaan hendak buang air besar
sehingga perineum mulai menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka.
Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam
vulva pada waktu his
Posisi dan gerakan janin pada persalinan
normal
Gerakan-gerakan pokok persalinan adalah Engagement, Descens (penurunan
kepala), Fleksi, Rotasi interna (putaran paksi dalam), Ekstensi, Rotasi eksterna
(putaran paksi luar), dan Ekspulsi.
Engagement
peristiwa masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul
atau masuknya kepala janin pada presentasi oksiput untuk
melewati pintu atas panggul. biasanya terjadi pada minggu
akhir kehamilan
Descens (penurunan kepala)

Merupakan syarat utama kelahiran bayi


Descens terjadi akibat satu atau lebih dari empat gaya
• Tekanan cairan amnion
• Tekanan langsung fundus pada bokong saat kontraksi
• Usaha mengejan yang menggunakan otot-otot abdomen
• Ekstensi dan pelurusan badan janin
Fleksi
ketika mengalami penurunan kepala (desens) yang menyebabkan
terjadinya tahanan, baik dari serviks, dinding panggul, atau dasar
panggul, biasanya terjadi fleksi kepala. sampai di dasar panggul
kala janin berada dalam keadaan flexi maksimal
Rotasi Interna (Putaran Paksi Dalam)
suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir,
khususnya bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul. pemutaran bagian
depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar
ke depan, ke bawah simfisis.Putaran paksi dalam tidak terjadi tersendiri, tetapi
selalu bersamaan dengan majunya kepala dan tidak terjadi sebelum kepala
sampai ke Hodge III kadang-kadang baru terjadi setelah kepala sampai di dasar
panggul

Mekanisme persalinan pada


posisi oksiput anterior kiri
Ekstensi
Terjadi setelah kepala menyembul dari introitus dengan
oksiput dibawah simfisis, sumbu jalan lahir pada pintu bawah
panggul mengarah ke depan dan ke atas sehingga kepala harus
mengadakan ekstensi untuk melaluinya

Permulaan ekstensi Ekstensi kepala


Rotasi Eksterna
Setelah kepala lahir, belakang kepala anak memutar kembali
kearah punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher
yang terjadi karena putaran paksi dalam
Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai di bawah
simfisis dan menjadi hipomoklion untuk kelahiran bahu
belakang. Kemudian bahu belakang menyusul dan selanjutnya
seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir.
Kala III( pengeluaran plasenta)

Setelah anak lahir His berhenti sebentar, setelah beberapa menit


timbul lagi (his pelepasan plasenta) yang melepaskan plasenta
sehingga terletak pada segmen bawah rahim atau bagian atas
dari vagina.

Pada fase Kala III, dapat dinilai melalui management Kala III.
Kala IV (Kala Pengawasan)
Pengawasan selama 1 jam setelah bayi dan plasenta lahir untuk
mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan
postpartum. hal yang harus di perhatikan pada kala IV
1. kontraksi uterus harus baik
2. Tidak ada perdarahan pervaginam/dari alat genital lain
3. plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap
4. kandung kencing harus kosong
5. luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada
hematoma
6. keadaan umum bayi baik
7. Ibu dalam keadaan baik
Pemantauan Persalinan dengan
Partograf WHO
Partograf WHO adalah alat bantu untuk kemajuan kala satu
persalinan dan melakukan informasi untuk membuat keputusan
klinik.

Tujuan utama dari penggunaan partograf adalah untuk:


•Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan penilaian pembukaan
serviks melalui periksa dalam.
•Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal.
•Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, kondisi bayi, grafik
kemajuan proses persalinan, bahan dan medikamentosa yang diberikan, pemeriksaan
laboratorium, membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang diberikan
adimana semua itu dicatat secara rinci pada status atau rekam medik ibu bersalin dan
bayi baru lahir.
Pencatatan selama Fase Laten Kala Satu Persalinan

Kala I persalinan terdiri dari dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif yang diacu
pada pembukaan serviks.Kondisi ibu dan bayi harus dinilai dan dicatat
dengan seksama, yaitu:
•  denyut jantung janin: setiap ½ jam
•  frekuensi dan kontraksi uterus: setiap ½ jam
•  denyut nadi: setiap% jam
•  pembukaan serviks: setiap 4 jam
•  penurunan janin: setiap 4 jam
•  tekanan darah dan suhu tubuh: setiap 4 jam
•  produksi urin, aseton dan protein: setiap 2 hingga 4 jam
Pencatatan Selama Fase Aktif Persalinan pada Partograf

Halaman depan partograf (lihat Gambar 28) menginstruksikan observasi


untuk dimulai pada fase aktif persalinan dan menyediakan kolom untuk
mencatat hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan yaitu:

A. Informasi Tentang Ibu


• nama, umur;
• gravida, para, aborsi (keguguran);
• nomor rekam medis / nomor puskesmas;
• tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika di rumah, tanggal dan waktu
penolong persalinan mulai mengasuh ibunya);
• waktu pecahnya ketuban pecah.
B. Kondisi Janin
1. DJJ;
2. warna dan adanya cairan ketuban;
U: selaput ketuban masih utuh (belum pecah)
J selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih
M: selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur mekonium
D :selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur darah
K: selaput Ketuban sudah pecah tapi air ketuban tidak mengalir lagi ("kering")
3. penyusupan (molase) kepala janin.
0: tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dapat dipalpasi
1: tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan
2: tulang -tulang kepala janin tumpang tindih tetapi masih dapat diambil
3: tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih dan tidak dapat diambil
C. Kemajuan persalinan

Penurunan bagian
terbawah janin
Garis waspada dan
periksa dalam
Pembukaan serviks garis bertindak .
(setiap 4 jam), atau
Nilai dan catat Pencatatan selama
lebih sering.Berikan
pembukaan serviks fase aktif persalinan
tanda 'O' yang
setiap 4 jam. Saat ibu harus dimulai di garis
ditulis pada garis
berada dalam tahap waspada. Jika
aktif persalinanTanda waktu yang sesuai.
pembukaan serviks
X 'harus dicantumkan Sebagai contoh, jika
mengarah ke sebelah
di garis waktu yang hasil pemeriksaan
kanan arus waspada
sesuai dengan lajur palpasi kepala di
besarnya pembukaan garis waspada
atas simfisi pubis
serviks. (pembukaan kurang
adalah 4/5 maka
Menghubungkan dari 1 cm per jam),
tuliskan tanda "O"
tanda X dari setiap maka adanya penyulit
di garis angka 4.
pemeriksaan dengan (misalnya: fase aktif
garis utuh (tidak Hubungkan tanda
yang memanjang,
terputus) 'O' dari setiap
serviks kaku, dan lain-
pemeriksaan
lain)
dengan garis tidak
terputus
D. Kontraksi uterus
• Periksa frekuensi dan lama kontraksi uterus setiap jam selama fase laten dan
setiap 30 menit selama fase aktif.
• Nilai frekuensi dan lama kontraksi yang terjadi dalam 10 menit observasi.
• Catat, kontraksi menggunakan lambang yang sesuai: 20-40 detik,> 40 detik,
<20 detik
• Catat temuan-temuan di kotak yang sesuai dengan waktu pengiriman.

E. Obat-obatan dan cairan yang diberikan


• Oksitosin
Jika tetesan (drip) oksitosin sudah dimulai, dokumentasikan setiap 30 menit
jumlah unit oksitosin yang diberikan per volume cairan IV dan dalam satuan
tetesan per menit.
• Obat-obatan lain dan cairan IV
Catat semua pemberian obat-obatan tambahan dan / atau cairan IV dalam kotak
yang sesuai dengan kolom waktunya.
F. Kondisi Ibu
1.Nadi, tekanan darah dan suhu tubuh
• Nilai dan catat ibu setiap 30 menit selama fase aktif persalinan (lebih sering jika
diduga adanya penyulit). Beri tanda titik (•) pada kolom waktu yang sesuai.
• Nilai dan catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase aktif persalinan (lebih
sering jika diduga ada penyulit. Beri tanda panah pada partograf pada kolom waktu
yang sesuai:
• Nilai dan suhu catat tubuh ibu (lebih sering jika terjadi peningkatan mendadak atau
diduga adanya infeksi) setiap 2 jam dan catat
2.Volume urin, protein dan aseton
Ukur dan catat jumlah produksi urin ibu di setiap 2 jam (setiap ibu berkemih).
Lembar partograf
Kesimpulan
Proses pengeluaran produk konsepsi yang telah cukup bulan
atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir dari dalam
uterus melalui vagina ke dunia luar.
Proses ini mulai ditandai dengan perubahan pada serviks
secara progresif dan diakhiri dengan kelahiran plasenta. Selama
proses persalinan, janin melakukan serangkaian gerakan untuk
melewati panggul, yaitu: Engagement, descens, fleksi, rotasi
interna, ekstensi, rotasi eksterna, ekspulsi
Mekanisme persalinan terdiri dari 4 yaitu kala 1 (tanda
inpartu pembukaan lengkap), kala II (persalinan), kala III
(pengeluaran plasenta), kala IV (pengawasan).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai