SUB. MATERI
1. MEMBUAT GARIS TEPI KELAS 10 TITL
2. MEMBUAT KEPALA GAMBAR (ETIKET)
3. GARIS PROYEKSI
DI SUSUN OLEH
M. SOPIYAN, ST. MM
NIP. 19830706 202121 1 003
GARIS TEPI
ETIKET
GAMBAR
PRAKTEK PROYEKSI
SOAL-SOAL
MATA PELAJARAN :
GAMBAR TEKNIK LISTRIK
INFOMASI
GARIS TEPI
Garis tepi dan etiket pada gambar teknik adalah komponen yang
wajib ada. Garis tepi dan etiket dibuat berdasarkan aturan dan standar
yang sudah ditentukan. Sebuah gambar teknik belumlah disebut gambar
teknik jika tidak disertai dengan garis tepi dan etiket. Pada tulisan kali ini
akan dibahas mengenai garis tepi dan etiket gambar teknik. Berikut
penjelasannya:
A. Garis Tepi
Garis tepi merupakan garis batas area gambar dimana gambar
yang dibuat harus berada di dalam area yang dibatasi oleh garis
tepi. Garis tepi dibuat dengan jenis garis tebal kontinyu. Garis tepi
dapat diibaratkan seperti pagar rumah yang menjadi batas area
kepemilikan lahan. Kita bebas membangun apa saja di area kita
sedangkan jika akan membangun sesuatu keluar dari area kita maka
ada aturan yang harus dipatuhi. Begitupun pada gambar teknik jika
gambar yang dibuat melebihi garis tepi maka ada aturan – aturan
yang harus dilakukan untuk penggambarannya.
1
GARIS TEPI
Jika benda yang akan dibuat memiliki ukuran yang terlalu besar
dan tidak muat untuk digambar di dalam area garis tepi maka
digunakan skala untuk memperkecil gambar benda tersebut. Gambar
benda boleh melebihi garis tepi jika tidak mungkin digunakan skala
untuk memperkecil tersebut. Penggambaran benda yang melebihi
garis tepi bisa dilakukan dengan menerapkan prioritas penggambaran
garis yang sudah dibahas pada materi jenis - jenis garis.
Ukuran garis tepi sebelah atas, bawah dan kanan untuk kertas
A0 dan A1 minimal 20 mm dan untuk kertas A2, A3 dan A4 minimal
10 mm. Untuk garis tepi sebelah kiri minimal 20 mm untuk semua
ukuran kertas. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel di bawah
ini:
2
GARIS TEPI
(3)
(2)
ETIKET
b) Proyeksi Isometri
Proyeksi isometri adalah proyeksi yang
menampilkan objek pada gambar secara
tepat dengan panjang garis sumbu yang
menggambarkan ukuran sebenarnya. Pada
proyeksi isometri tidak ada skala pengecilan
pada ukuran gambar dengan perbandingan
sumbu X : Y : Z yaitu 1:1:1 dengan jarak
antar sumbu 120 derajat.
c) Proyeksi Dimetri
Proyeksi dimetri adalah
penyempurnaan garis tumpang tindih pada
proyeksi isometri menjadi tidak terlihat.
Perbandingan panjang sumbu X : Y : Z pada
proyeksi dimetri yaitu 1 : 1/2 : 1. dengan
kemiringan sisi 7 derajat terhadap sumbu X
dan 40 derajat terhadap sumbu Y.
GAMBAR
PROYEKSI
d) Proyeksi Trimetri
Proyeksi trimetri adalah proyeksi
yang memiliki perbedaan panjang dan
besar sudut pada sumbu X, Y dan Z.
Dengan perbandingan panjang sumbu
X : Y :Z yaitu 9/10a : 1/2a : a.
f) Proyeksi Persepektif
2. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi dengan bidang proyeksi
yang tegak lurus terhadap proyektornya. Proyektor adalah garis yang
memproyeksikan suatu objek terhadap bidang proyeksi. Pada proyeksi
ortogonal terdapat beberapa sudut pandang yaitu pandangan depan,
pandangan atas, pandangan samping dan proyeksi piktorial. Seacara
umum proyeksi ortogonal terbagi menjadi dua jenis yaitu proyeksi Eropa
dan proyeksi Amerika.
a) Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika adalah proyeksi dengan
letak bidang yang sama dengan arah
pandang. Proyeksi Amerika sering juga
dikenal dengan istilah proyeksi kwadran III
atau proyeksi sudut ketiga.
GAMBAR
PROYEKSI
b) Proyeksi Eropa
Jika sudah mengisi soal di atas Poto dan Upload ke absen Mata
pelajaran Produktif dibawah ini.