Anda di halaman 1dari 38

KAMIS, 17 OKTOBER 2019

MUSYAWARAH
MASYARAKAT DESA
BIDANG KESEHATAN

DESA KEDUNGPRING
PUSKESMAS KEMRANJEN I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat diperlukan
pemberdayaan masyarakat.Hal ini untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat
berperilaku hidup sehat ,mampu
mengatasi masalah kesehatan secara
mandiri ,berperan aktif dalam setiap
pembangunan kesehatan serta menjadi
penggerak dalam mewujudkan
masyarakat sehat mandiri.
● Diawali dengan kegiatan SMD/Apa
itu …..SMD?
● Apa itu MMD?
● Apa itu Desa Siaga?
SMD (SURVEY MAWAS DIRI) : Kegiatan
pengenalan ,pengumpulan dan pengkajian
masalah kesehatan oleh sekelompok
masyarakat setempat.
Tujuan:Menimbulkan rasa memiliki
masyarakat melalui penemuan sendiri
masalah kesehatan diwilayahnya serta
pemecahan masalah sesuai dengan sumber
daya yang ada.
Hasil SMD : data tentang masalah kesehatan
serta potensi masyarakat untuk pemecahan
masalah yang ada di desa
MMD
MMD (MUSYAWARAH
MASYARAKAT DESA) di bidang
kesehatan: Kegiatan untuk menentukan
urutan prioritas masalah dan sebab
masalah upaya pencegahan masalah dan
pemanfaatan potensi yang ada.
Tujuan: mencari alternatif pemecahan
masalah kesehatan yang ditemukan
pada saat SMD,dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada.
APA ITU DESA SIAGA???

DESA SIAGA Adalah desa yg penduduknya


memiliki KESIAPAN dan KEMAMPUAN
serta KEMAUAN untuk mencegah dan
mengatasi masalah2 kesehatan, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan secara
MANDIRI.
MMD adalah element penting dr DESA
SIAGA
GAMBARAN UMUM SITUASI KESEHATAN DI
DESA KEDUNGPRING
JUMLAH PENDUDUK 3433 JIWA
JUMLAH KK 1100
Sasaran bayi Tahun 2019(0-1) 53 anak
Sasaran balita Tahun 2019 (1-5 th) 193 anak
Jumlah PUS 487 jiwa
 Jumlah PUS dengan KB 345 jiwa(70,84%)
Jumlah Pus tak KB 142
Sasaran Ibu hamil 58 orang
 Jumlah Busui 93 orang
Jumlah lansia aktif 205 orang
LAIN- LAIN
Kematian ibu hamil
bersalin nifas n BBL
zonk
PSM dalam posy balita Terdapat penderita
penyakit tidak menular
baik D/S rata-rata per seperti DIABETES dan
bulan > 80 % HIPERTENSI
PSM dalam posyandu ODGJ: Orang dg Gg Jiwa
lansia cukup baik, TBC
namun masih
didominasi kaum wanita
SPM BIDANG KESEHATAN

1. YANKES BUMIL
2. YANKES BULIN
3. YANKES BBL TARGET 100%
4. YANKES BALITA
5. YANKES ANAK SEKOLAH
6. YANKES USIA PRODUKTIF
7. YANKES LANSIA
8. YANKES HT
9. YANKES DM
10. YANKES ODGJ
11. YANKES TB
12. YANKES HIV
GAMBARAN KESEHATAN IBU
Cakupan Ibu Hamil (K I ) : dari target 75 %
◦ Sep 2019 : 44(75,9%)
• Cakupan Ibu Hamil (K4 ) : dari target 73,5 %
◦ Sep 2019 : 37(63,8%)
Cakupan Persalinan : dari target 75 %
◦ Sep 2019 : 40(71,4%)
Cakupan neonatal : dari target 75 %
° Sep 2019 : 40(71,4%)
• Cakupan imunisasi campak :
◦ Sep2019 : 35 ( 66 %)
Angka Kematian Ibu + Bayi
◦ Sep 2019 :-
YANKES
B A L I TA -  S T U N T I N G ANAK SEKOLAH
Pantau tumbang Penjaringan Anak
Balita di Sekolah
Posyandu Imunisasi DT,TT
Jumlah : 12 anak Kelas 1 dan 2
Bias campak
total : 13,6 % seluruh anak
sekolah
YANKES

USIA PRODUKTIF LANSIA


Posbindu usia 15-59 th Posy lansia
Pencapaian s/d Cek BB,TB
september : 75 org Cek tensi
Dari sasaran 2566 Senam lansia
Atau 2,92 %
YANKES

P E N D E R I TA H T P E N D E R I TA D M
Sebagian penderita Sebagian penderita
tidak berobat bila tidak berobat / cek
tidak ada keluhan bila tidak ada
Penderita HT berobat keluhan
teratur : 75,68 %
YANKES

ODGJ TB
Sebagian penderita tidak Batuk lama
berobat bila tidak ada
keluhan Riwayat dlm keluarga
PX keswa: px status kes Cek: px klinis
mental & wawancara px penunjang
Rujukan bila perlu
edukasi& rujuk
JML Penderita: 8
Ditemukan 6 org, tp
Rutin minum obat : 2
dg pengobatan
HIV
Edukasi prilaku
beresiko
Skrining: bumil,tbc
ASI EKSKLUSIF

Pencapaian 84,07
%
MEROKOK:
Sebagian merokok
58%
JKN: 97,94
SARANA AIR
BERSIH :
96,42%
JAMBAN: 92,78 %
POTENSI DAN KENDALA

POTENSI KENDALA

1. Ada PKD 1. Tingkat pengetahuan dan


2. Ada Posyandu kesadaran masyarakat yang
3. Ada Kader kurang.
4. Gotong royong dan rasa
2. Tingkat perekonomian
kebersamaan yang tinggi
masyarakat
5. Dana Desa
6. PSM yang baik 3. FKD yg belum berfungsi
7. Budaya optimal
8. Ada FKD ( Forum Kesehatan
Desa)
9. Kemudahan komunikasi dan
informasi
10.Pihak swasta
REKAPITULASI
HASIL SURVEI MAWAS DIRI/SMD

5 URUTAN TERBESAR FAKTOR RESIKO


MASALAH KESEHATAN

1. Faktor Lingkungan STBM 5 pilar


2. Balita Stunting 12 anak
3. Balita BGM 8 anak
4. Perilaku ::Merokok,
5. PTM: kasus HT & DM
CTPS
STUNTING

Kurang gizi kronis


Kerdil
Riwayat kehamilah kek/hb rendah
Sanitasi lingkungan kurang baik
PERBANDINGAN ANAK STUNTING
FAKTOR PERILAKU

Kebiasaan merokok
Hampir sebagian warga (laki-laki)
merokok
Anggapan bahwa laki-laki jantan adalah
yg merokok
ROKOK
berbahaya
DROPING AIR BERSIH
KEGIATAN POSYANDU BALITA
KELAS IBU HAMIL
POS LANSIA
Menurut pendapat saudara..
dari sekian pemaparan,
manakah yang paling menjadi
masalah dan manakah yang
kemungkinan penyelesaiannya
paling mudah...?
TERIMA KASIH
REKAPITULASI
HASIL SURVEI MAWAS DIRI/SMD

5 URUTAN TERBESAR FAKTOR


RESIKO MASALAH KESEHATAN

PRIORITAS MASALAH DI DESA KEDUNGPRING


1. Faktor Lingkungan STBM 5 pilar
1. STBM Sanitasi Total Berbasis Mayarakat 5 pilar
2. Balita Stunting 12 anak 2. PMT Anak Sekolah, Balita BGM, dan Stunting
3. Pengadaan Stick untuk Posbindu PTM
3. Balita BGM 8 anak 4. Merokok dengan pemasangan banner, informasi
4. Perilaku ::Merokok, Bahaya merokok, cara berhenti merokok

5. PTM: kasus HT & DM


PRIORITAS MASALAH
1. Pak Sukirno
Masalah 5 pilar STBM harus dilakukan, dari ketua RT Proaktif menyampaikan ke
warga melalui pertemuan, keliling ke warga yang belum memiliki jamban sehat, cuci
tangan pakai sabun dan pengelolaan makanan terutama pada ibu-ibu, mohon
kesadaran masyarakat terkait penanganan sampah dan limbah.
2. Pak Slamet (ketua FKD)
FKD tidak jalan ditempat, FKD memohon petunjuk dan didampingi. Program-program
berjalan.
Tanggapan: dianggap belum jalan karena belum ada pertemuan dan rancangan
program kerja. FKD adalah forum jadi untuk didokumentasikan setiap kegiatannya.
Puskesmas mendampingi FKD di Desa, setiap kegiatan rapat Puskesmas bersedia
mendampingi. Pertemuan minimal 3 bulan sekali.
3. Pak Kasirudin
Mengajak masyarakat membuat jamban. Berterimakasih kepada Pihak Desa yang selalu
memantau kesehatan warganya.
PRIORITAS MASALAH
4. Bu Lurah (Bu Dwi Atmi Rahayu)
Terkait Peminat Posbindu , posyandu lansia yang rendah, alasan warga takut jika tahu
penyakit, masyarakat masih merasa berat terkait biaya.
Apakah dapat dianggarkan melalui dana desa untuk pemberian subsidi?

Tanggapan Pak Purwanto: Presentase kesehatan naik, pemerintah desa berusaha selalu menyelesaikan
permasalahan jamban hingga 100%.
- Masalah sampah, desa menganggarkan tempat sampah di 6 titik setiap RT.
- Peningkatan kesadaran masyarakat akan dilakukan dengan melaksanakan kegiatan pertemuan,
penyuluhan, pembinaan dengan mengundang narasumber.
- Pengelolaan makanan dan minuman yang baik dengan menerapkan keamanan pangan yang baik melalui
peningkatan pengetahuan KWT dengan mendatangkan narasumber ahli.
- Posbindu usia 15-59 tahun. Tahun depan 2020 dapat dianggarkan dari dana desa untuk pembelian stick.

5. Pak Sumarso
- Di RT 5/3 masalah jamban dientaskan dengan arisan 15.000/bulan untuk dibuat septictank.
- Masalah cuci tangan, setiap pagi setiap KK ditarik 1000 rupiah untuk pembelian ember, kran untuk
fasilitas cuci tangan, kegiatan sedang berjalan.
6. Bu Sutarmi
Permasalahan sampah
- Bak sampah dari desa sudah diterima warga, belum dilakukan pemilahan sampah
organik dan non organik. Khusus sampah non organik solusinya bagaimana? Jika
dibakar apakah mempengaruhi kesehatan? Bagaimana pengelolaan sampah yang baik.
PMT PAUD
- PMT di PAUD masih mandiri, penganggaran dana desa untuk PMT PAUD guna
pencegahan stunting.

Tanggapan:
- Tata cara pengelolaan sampah akan disosialisasikan, anak-anak mulai dibimbing sejak
dini untuk bertanggungjawab terhadap sampah yang dihasilkan,
- Tahun 2019 keluar anggaran PMTAS dari kementerian. Sehingga tahun 2020 bisa
dianggarkan pemberian PMT anak sekolah di Desa.
- Sampah basah/organik yang dapat membusuk, contoh: daun, kulit buah,
- Sampah kering/anorganik adalah sampah yang tidak bisa membusuk contoh: plastik,
botol, kaleng, sterofoam,
- Sampah basah/organik yang dapat membusuk, contoh: daun, kulit
buah,
- Sampah kering/anorganik adalah sampah yang tidak bisa membusuk
contoh: plastik, botol, kaleng, sterofoam tidak dapat terurai.
7. Bu Agus Sri
Pengelolaan makanan tentang keamanan pangan di KWT.
Pernah dari PNPM melakukan sosialisasi pemilihan bahan baku,
pengelolaan, pengemasan.
PIRT mendaftar di Mall pelayanan publik,

Tanggapan:
Bisa dilaksanakan BIMTEK tentang keamanan pangan mengundang
narasumber ahli.
PRIORITAS MASALAH DI DESA KEDUNGPRING

1. STBM Sanitasi Total Berbasis Masyarakat 5 pilar


(Jamban, CTPS, Pengelolaan makanan dan minuman,
pengelolaan sampah, pengelolaan air limbah)
2. PMT Anak Sekolah, Balita BGM, dan Stunting
3. Pengadaan Stick untuk Posbindu PTM
4. Pencegahan perilaku Merokok dengan pemasangan
banner, informasi bahaya merokok, cara berhenti
merokok
RENCANA TINDAK LANJUT
No Masalah Rencana Waktu
Kegiatan
1.
2.
3.
4.
5.

Anda mungkin juga menyukai