Anda di halaman 1dari 17

IKATAN KIMIA

Ikatan kimia merupakan gaya yang mengikat dua


atom atau lebih untuk membuat senyawa atau
molekul kimia. Ikatan itulah yang akan menjaga
atom tetap bersama dalam suatu senyawa yang
dihasilkan.
Kestabilan unsur : unsur stabil jika memiliki
elektron 8 (kaedah oktet) kecuali atom H dan He
yang stabil hanya dengan 2 elektron (kaedah duplet).
Gas mulia (Gol. VIII A) : unsur dialam yang stabil
sehingga sulit bereaksi dengan unsur lain.
Untuk mencapai kestabilan, unsur di alam akan
berikatan dengan unsur lainnya. Baik dengan cara
transfer elektron (ionik), atau dengan pemakaian
elektron secara bersama (kovalen).
Dalam pembentukan ikatan kimia yang berperan
adalah elektron valensi, yaitu elektron yang berada
pada kulit terluar.
Untuk memudahkan penggambaran elektron valensi
pada atom suatu unsur dan ikatan yang terbentuk
dapat digunakan struktur dot lewis, yaitu struktur
yang menggambarkan sebaran elektron valensi baik
yang berikatan atau bebas.
Cara menggambarkan struktur dot lewis atom:
1. Tentukan jumlah elektron valensi atom
2. Tempatkan satu titik disetiap sisi (atas, bawah,
kanan, kiri)
3. Jika elektron valensi lebih dari 4 maka tambahkan
1 titik sehingga berpasangan
Contoh :
7N : 1s 2s 2p , elektron valensi = 5
2 2 3
Tabel struktur lewis unsur-unsur
Cara menggambarkan struktur Lewis Molekul
1. Jumlah elektron valensi semua atom penyusun
2. Buat kerangka struktur yang mungkin
3. Hitung jumlah elektron ikatan dan non ikatan
4. Letakkan ikatan dan non ikatan hingga mencapai
kaedah oktet
Contoh H2O : Σ e- valensi = 2 (1) + 1 (6) = 8
H – O – H : Σ e- ikatan = 4 

: Σ e- non ikatan = 8 – 4 = 4
Tentukan struktur lewis untuk unsur dan molekul
berikut :
1. 17Cl
2. Mg
12

3. CCl4
4. NH3
5. H2SO4
Pengecualian kaedah oktet
1. Senyawa yang atom pusatnya memiliki e- valensi
kurang dari 4 menyebabkan tidak mencapai oktet
Contoh BCl3

AlBr3
1. Senyawa yang jumlah e- valensinya ganjil
Contoh NO2 Σ e- valensi = 1 (5) + 2 (6) = 17

NO Σ e- valensi = 1 (5) + 1 (6) = 11


1. Senyawa yag atom pusatnya dapat menampung
lebih dari oktet (biasanya periode 3 atau lebih)
Contoh : SF4

ClF3
Ikatan Ion (Elektrovalen)

Terbentuk akibat transfer elektron dari ion positif


(kation) dan ion negatif (anion)
Terbentuk dari unsur logam dan non logam yang
sangat elektropositif dan elektronegatif
Contoh : NaCl terbentuk dari Na+ dan Cl-
Na  Na+ + e = elektropositif (melepas e)
Cl + e  Cl- = elektronegatif (menangkap e)
Na + Cl  Na+ Cl-
 NaCl
Ikatan Kovalen

 Ikatan terbentuk karena penggunaan pasangan elektron secara


bersama
 Terbentuk dari unsur non logam dengan non logam

Contoh : HCl (ikatan kovalen rangkap satu)


Ikatan kovalen rangkap dua adalah ikatan kovalen yang terjadi karena
setiap unsur menyumbangkan 1 elektron untuk digunakan bersama-sama
dalam ikatan
Contoh : O2 (Ikatan kovalen rangkap 2)
Ikatan kovalen rangkap dua adalah ikatan kovalen yang terjadi karena
setiap unsur menyumbangkan 2 elektron untuk digunakan bersama-sama
dalam ikatan.
Contoh : N2 (ikatan kovalen rangkap 3)
Ikatan kovalen rangkap tiga adalah ikatan kovalen yang terjadi karena
setiap unsur menyumbankan 3 elektron untuk digunakan bersama-sama
dalam ikatan.
Pada ikatan kovalen biasa, elektron ikatan berasal
dari masing-masing atom penyusun.
Ikatan kovalen yang elektron ikatannya hanya
berasal dari satu atom disebut ikatan kovalen
koordinasi
Contoh : NH4+  NH3 + H+
Contoh : H2SO4
Latihan soal

1. Tulis rumus senyawa ionik yang terbentuk dari a).


Ikatan antara Na dan F b). Ikatan antara Ca dan Cl
2. Gambarkan struktur HCN, H3PO4, C2H4. manakah
yang mengandung rangkap 1, rangkap 2, rangkap
3, koordinasi?

Anda mungkin juga menyukai