AIK3
AIK3
wb
Tata Cara Shalat Nabi
Disusun Oleh : kelompok 4
1. Dwi Nuraeni Hidayati (142140080)
2. Ericha Putri Puspitasari (142140100)
3. Lya Dwi Alfianni (142140101)
Dosen Pembimbing:
H. Iyus Hardiana Saputra,M.S.I.
Untuk terhindar dari bid’ah (penyimpangan) maka disini
akan dijelaskan tentang bagaimana tata cara shalat
Nabi Muhammad saw yaitu:
1. Niat
2. Berdiri
3. Bertakbir
4. Membaca surat Al-Fatihah
5. Ruku’
6. I’tidal
7. Sujud
8. Duduk
9. Salam
1.Niat
Niat secara bahasa berarti menyengaja
(al-qashdu: maksud) sehingga siapapun
yang menyengajakan suatu perbuatan
maka sebenarnya ia telah mempunyai
niat di dalam hatinya. Niat di dalam hati
secara ikhlas karena Allah semata (QS. Al-
BAyyinah/98: 5).
Niat adalah perbuatan hati, bukan
perbuatan mulut sehingga tidak perlu
diucapkan.
2. Berdiri
Mengangkat kedua
tangan sejajar dengan
telinga dan bahu
sekaligus.
Dengan mengucapkan :
ِالع ِظيْم
َ ان َر ِ ّب َي
َ ( ُس ْب َحـ3x)
11. I’tidal Berdiri tegak (I’tidal) dengan
sempurna dan tenang
(thuma’ninah).
Posisi tangan setelah i’tidal
adalah tegak lurus dan tidak
sedekap di dada, karena tidak
ada hadis maqbul yang
menjelaskan adanya tuntutan
sekekap setelah i’tidal kecuali
hanya penafsiran terhadap
hadis.
Dengan membaca :
Dengan Membaca
اج ُب ْر ِنى
اغ ِف ْرلِى َو ْار َح ْمنِى َو ْ
ا َلل ّ ُه ّـََّم ْ
ار ُزقْنِىاه ِد ِنى َو ْ
َو ْ
12. Sujud
Pertanyaan:
Jawaban:
1. Niat berdidri, Bertakbir, Membaca Surat Al-Fatihah, Ruku’,I’tidal, Sujud,
Duduk, Salam.
2. Niat adalah perbuatan hati, bukan perbuatan mulut,sehingga tidak perlu
diucapkan apalagi tidak ada satupun hadis yang menjelaskan tentang
adanya tuntunan melafalkan niat ketika hendak memulai shalat.
3. Tegak lurus dan tidak sedakep di dada karena tidak ada hadis maqbul yang
menjelaskan adanya tuntunan sedakep setelah I’tidal kecuali hanya
penafsiran terhadap hadist.
Ericha Putri Puspitasari (142140100)
Pertanyaan:
1. Bagaimana posis tangan setelah takbiratul ikhram?
2. Pada shalat berjamaah jika ada makmum yang terlambat
mengikuti shalat pada saat imam sudah sujud pada rakaat
pertama, maka apakah shalat yang dilakukan makmum tetap
sah? Dan bagaimana melanjutkan shalatnya?
3. Apa perbedaan duduk iftirasy dengan duduk tawaruk?
Jawaban:
1. Meletakkan tangan kanan di atas punggung pergelangan tangan kiri dan
mengencangkan keduanya di atas dada atau dalam keadaan memegang
tangan kiri.
2. Shalatnya tetap sah tetapi makmum tetap harus menambah rakaat karena
makmum sudah melewati ruku’ rakaat pertama dan harus mengganti
dengan menambah 1 rakaat setelah imam mengucapkan salam.
3. 1. duduk iftirasy yaitu duduk diatas bentangan kaki kiri sementara telapak
kanan ditegakkan dengan jari kaki kanan menghadap qiblat. Duduk iftirasy
dilakukan pada saat tasyahud awal.
2. duduk tawarruk yaitu duduk dengan pangkal paha atas (pantat) yang kiri
duduk bertumpu pada lantai sedangkan posisi kaki kanan/ telapak kaki
kanan ditegakkan dengan jari kaki kanan menghadap qiblat.
Lya Dwi Alfianni (142140101)
Pertanyaan:
1. Tasyahud saat shalat itu jari telunjuknya nunjuknya dari mulai
bacaan attahiyat atau nunggu sampai beberapa saat dulu?
2. Bagaimana jika ketika shalat di tengah lupa rakaatnya? Apa
harus diulang? Atau ada bacaan khusus?
3. Bagaimana ketentuan duduk diantara dua sujud/ tahiyat awal
saat kita makmum masbuk?
Jawaban:
1. Rasulullah saw memberikan contoh sholatnya saat menunjukkan jari
saat bacaan attahiyat. Gerakan shalat memang ada yang berbeda
tetapi jika gerakan tersebut ada dasarnya dan ada hadisnya tetapsah.
2. Tidak perlu di ulang pilih rakaat dari yang terkecil lalu sebelum
salam, sujud sahwi dua kali dengan bacaan sujud dan duduk diantara
dua sujud sama seperti bacaan shalat biasa(sujud-duduk-sujud-
salam).
3. Saat menjadi makmum masbuk , dan imam sudah tahiyat akhir
memang ada beberapa orang yang duduknya seperti duduk tahiyat
awal dan ada pula yang mengikuti imam. Namun rosululloh saw
mencontohkan duduk yang seperti imam maka banyak yang duduk
mengikuti imam.