Anda di halaman 1dari 11

FASE PERKEMBANGAN

MORAL
Nurul Aulia Azharie (2013053151)
Moral berasal dari kata Latin “mores” yang
berarti: Tata cara, kebiasaan dan adat.

Perilaku moral berarti perilaku yg sesuai dengan


kode moral kelompok sosial. Perilaku moral
dikendalikan konsep-konsep moral


Pengertian tahap perkembangan moral 
Menurut teori Psikologi Belajar:
perkembangan moral dipandang sebagai hasil rangkaian stimulusrespons yang
dipelajari oleh anak, antara lain berupa hukuman (punishment) dan pujian
(reward) yang sering dialami oleh anak. 

Menurut Piaget dan Kohlberg:


Menurut Piaget dan Kohlberg perkembangan moral berkorelasi dengan
perkembangan kecerdasan individu, sehingga seharusnya bila perkembangan
kecerdasan telah mencapai kematangan, maka perkembangan moral juga
harus mencapai tingkat kematangan
Piaget membagi perkembangan moral atas 3 tahap yaitu:

Pre Moral (0 sampai dengan 5 tahun).


Pada tahap ini anak tidak/belum merasa wajib untuk menaati peraturan

Heteronomous Morality (+ 5 sampai dengan 10 tahun).


Pada tahap perkembangan moral ini,anak memandang aturan-aturan sebagai otoritas yang dimiliki
Tuhan,orang tua dan guru, yang tidak dapat dirubah,dan harus dipatuhi dengan sebaik-baiknya.

Autonomous Morality of Cooperation 9usia 10 tahun ke atas).


Moral tumbuh melalui kesadaran,bahwa orang dapat memilih pandangan yang berbeda terhadap
tindakan mora
Teori Perkembangan Menurut
Lawrence Kohlberg
TINGKAT PRA-KONVESIONAL

perilaku anak tunduk pada kendali eksternal:  Tahap 1: Orientasi pada


kepatuhan dan hukuman  anak melakukan sesuatu agar memperoleh
hadiah (reward) dan tidak mendapat hukuman (punishment)

Tahap 2: Relativistik Hedonism anak tidak lagi secara mutlak tergantung


aturan yang ada. Mereka mulai menyadari bahwa setiap kejadian bersifat
relative, dan anak lebih berorientasi pada prinsip kesenangan. Menurut
Mussen, dkk. Orientasi moral anak masih bersifat individualistis,
egosentris dan konkrit.
TINGKAT KONVENSIONAL

Tingkat Konvensional (Moralitas Konvensional)


fokusnya terletak pada kebutuhan social (konformitas). 
Tahap 3: Orientasi mengenai anak yang baik anak memperlihatkan
perbuatan yang dapat dinilai oleh orang lain

Tahap 4: Mempertahankan norma norma  sosial dan otoritas menyadari


kewajiban untuk melaksanakan normanorma yang ada dan
mempertahankan pentingnya keberadaan norma, artinya untuk dapat
hidup secara harmonis, kelompok sosial harus menerima peraturan yang
telah disepakati bersama dan melaksanakannya.
TINGKAT PASCA KONVENSIONAL

Tahap 5: Orientasi pada perjanjian antara individu dengan lingkungan


sosialnya pada tahap ini ada hubungan timbal balik antara individu
dengan lingkungan sosialnya, artinya bila seseorang melaksanakan
kewajiban yang sesuai dengan tuntutan norma social, maka ia berharap
akan mendapatkan perlindungan dari masyarakat.

Tahap 6: Prinsip Universal pada tahap ini ada norma etik dan norma
pribadi yang bersifat subjektif. Artinya: dalam hubungan antara
seseorang dengan masyarakat ada unsur unsur  subjektif yang menilai
apakah suatu perbuatan/perilaku itu baik/tidak baik; bermoral/tidak
bermoral. Disini dibutuhkan unsur etik/norma etik yang sifatnya
universal sebagai sumber utk menentukan suatu perilaku yang
berhubungan dengan moralitas.
John Dewey mengemukakan perkembangan moral dalam tiga tahap, yakni:

Tahap pra-moral; ini ditandai bahwa anak belum menyadari keterikatannya pada aturan

Tahap Konvensional; ini ditandai dengan berkembangnya kesadaran akan ketaatan pada
kekuasaan

Tahap Otonom; ini ditandai dengan berkembang nya keterikatan pada aturan yang
didasarkan pada resiprositas (timbal balik yang sama).
Menurut Norman J. Bull Terdapat Empat
Tahap Perkembangan Moral Yakni:

1). Anatomi yaitu anak tidak merasa wajib untuk menaati peraturan

2). Heteronomi yaitu anak merasa bahwa yang benar adalah patuh
kepada peraturan,dan merasa perlu menaati kekuasaan

3). Sosionomi yaitu anak merasa bahwa yang benar adalah patuh pada
peraturan yang sesuai dengan peraturan kelompok.

4). Autonomi yaitu anak telah mempertimbangkan konsekuensi ketaatan


pada peraturan.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai