Kel 6
Kel 6
Faktor Eksternal
Timbulnya gerakan nasionalisme yang membuat bangsa-bangsa yang tunduk pada kerajaan Turki Utsmani yang berkuasa mulai menyadari
kelemahan kekuasaan tersebut. Sehingga, dimulailah usaha-usaha untuk melepaskan diri dari pemerintahan Turki Utsmani.
Terjadinya kemajuan teknologi Barat, khususnya dalam bidang persenjataan. Dimana sistem kemiliteran bangsa barat selangkah lebih
maju dibandingkan dengan kerajaan Turki Utsmani. Oleh karena itu saat terjadi kontak senjata maupun peperangan yang terjadi
belakangan, tentara Turki selalu mengalami kekalahan. Terlebih Turki Utsmani sangat tidak mendorong berkembangnya ilmu pengetahuan.
Pengaruh kehidupan barat yang masuk ke istana. Penyimpangan orientasi mereka ini membuat terlena dengan keluasan wilayah sehingga
membuat mereka meninggalkan perkembangan pendidikan dengan berdasar agama Islam. Turki Utsmani ini mulai tergerak ingin merubah
hidupnya menjadi yang lebih baik dan muncul paham kapitalisme individual.
MODERNISASI ALA KEMAL ATTARUK
Mustafa Kemal Ataturk merupakan tokoh yang paling berperan dalam modernisasi Turki. Mustafa Kemal Ataturk
meniru dan menerapkan pola serta konsep-konsep Barat dalam memodernisasi Turki. Mustafa Kemal Ataturk percaya
bahwa hanya dengan berkiblat ke Barat Turki dapat maju dan mengejar ketertinggalannya. Modernisasi yang dilakukan
oleh Mustafa Kemal Ataturk bukan bertujuan untuk menghilangkan agama atau menghapus agama Islam dari
kehidupan rakyat Turki, melainkan untuk pemisahan yang jelas antara urusan agama dan urusan negara. Dengan
demikian agama tidak akan dipolitisi atau politik diagamakan. Mustafa Kemal Ataturk mengganti semua unsur
tradisional yang berlaku pada masa kekhalifahan Turki Utsmani dengan unsur modern. Modernisasi merupakan jalan
satu-satunya bagi bangsa Turki untuk maju. Modernisasi yang dilakukan Mustafa Kemal Ataturk disebabkan oleh
kemunduran Dinasti Turki Utsmani. Modernisasi Mustafa Kemal Ataturk bertujuan untuk memajukan dan
membangkitkan Turki dengan penghapusan sistem pemerintahan Islam dan unsurunsur yang berhubungan dengan
Islam. Sistem pemerintahan khilafah diganti dengan sistem pemerintahan republik. Selain itu sistem pendidikan, sistem
perekomian dan sistem sosial dan budaya juga diganti dengan sistem modern. Semua perubahan itu menyebabkan
runtuhnya sistem pemerintahan Islam dan Mustafa Kemal Ataturk dianggap telah mencabut akar-akar dogmatisme
Islam
Peralihan sistem pemerintahan negara Turki oleh Mutafa Kemal Attaturk pada tahun 1924 M,
berawal dari mundurnya sistem perpolitikan yang terjadi di wilayah Turki yang ditandai dengan
perpecahan kelompok politik sepertimunculnya kaum Turki Muda dengan paham ideologi
nasionalisme yang dikenal dengan Turanisme. Mereka menginginkan perubahan pada sistem
pemerintahanKerajaan Turki dari sistem otokrasi-monarkis menjadi monarki-konstitusional.
Selanjutnya muncul aliran-aliran modern yang membawa beranekaragam kepentingan yang
melatarbelakanginya. Sekitar abad ke-20, pada saat Perang Dunia I Turki harus berjuang melawan
serangan tentara sekutu. Maka muncullah Mustafa Kemal Atatruk yang menyelamatkan kerajaan
Usmani dari kehancuran dengan gerakan nasionalisnya yang kuat.
Mustafa Kemal mengadakan beberapa perjanjian dengan Rusia serta membentuk Majlis
Agung Nasional yang bertujuan untuk memperkuat kekuasaan politiknya. Mustafa Kemal dapat
melumpuhkan seluruh lawan-lawan politiknya sehingga pada tanggal 04 Maret 1924 negara Turki
berubah menjadi negara Republik Turki. Selanjutnya Mustafa Kemal merubah sistem politik dari
monarki ke dalam sistem politik demokrasi, mencampurkan ilmu agama dengan ilmu umum,
merubah semua kultur yang ada ke dalam kultur barat, dan menjadikan bahasa Turki menjadi
bahasa nasional sementara dalam bidang perekonomian negara Turki sangatketergantungan
kepada negara Uni Soviet, sehingga dalam impor barang menjadi berkurang.
Kesimpulan
Dengan lahirnya daulah Usman islam dapat kembali kepermukaan dan memperliatkan
kegagahperkasaannya yang luar biasa dan dapat menyambung usaha dan kemegahannya yang lama sampai
abad ke-20. Perluasan islam pada masa kerajaan usman semakin meluas, dari semenanjung Balkan
(Negeri-negeri Eropa Timur), kemudian kerajaan Usmaniyah melebarkan sayapnya kesebelah timur,
sehingga dalam waktu singkat, seluruh Persia dan irak yang dikuasai kerajaan Safawiyah yang beraliran
syi’ah dapat direbut. Selanjutnya menguasai Syam dan Mesir sehingga, pada tahun 1516 M/ 923 H.
Kerajaan Usman memegang kendali dunia islam, dengan pusat pemerintahannya di Istanbul.