Anda di halaman 1dari 8

io n

e ss
e S
nc
S c ie
ase
C
KAD
Anggota:
Benny Kurniawan
Fia Mentari
Noy Parida Yanti
Vennylia Wijaya

Pembimbing:
dr. Merylla Filianty Sipayung, Sp.PD
S
• Ketoasidosis diabetik adalah keadaan KAD dan hipoglikemia merupakan komplikasi akut
diabetes mellitus (DM) yang serius dan membutuhkan
dekompensasi-kekacauan metabolic yang pengelolaan gawat darurat. Akibat diuresis osmotik, KAD
biasanya mengalami dehidrasi berat dan bahkan dapat
ditandai oleh trias hiperglikemia, asidosis,
sampai menyebabkan syok.
dan ketosis
S ANAMNESIS
• Penderita DM
• Kram otot

• Mual muntah
• Trias DM :
• Polifagia
• Poliuria
• Polidipsi

Pada keadaan yang berat dapat


• Nyeri ditemukan keadaan penurunan
perut kesadaran sampai koma.
O HASIL PEMERIKSAAN
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan
• tanda-tanda dehidrasi,
• nafas Kussmaul jika asidosis berat,
• takikardi,
• hipotensi atau syok,
• flushing,
• penurunan berat badan,
• dan tentunya adalah tanda dari masing-masing
penyakit penyerta.

PEMERIKSAAN FISIK
o HASIL PEMERIKSAAN
Kriteria diagnostik KAD menurut
American Diabetes Association

PEMERIKSAAN PENUNJANG
TATALAKSANA P
1. Konfirmasi diagnosis KAD (Peningkatan glukosa
plasma, serum keton positif, asidosis metabolik).
2. Rujuk ke rumah sakit, perawatan intensif mungkin
dibutuhkan untuk monitoring atau jika pH <7.00 atau
jika tidak sadar.
3. Nilai : Elektrolit serum (K+, Na+, Mg2+, Cl-, bikarbonat,
fosfat) Status asam basa --pH, HCO3-, PCO2, β-
hydroxybutyrate Fungsi ginjal (kreatinin, output urin)
4. Ganti cairan yang hilang : 2-3 liter NaCl 0,9% dalam 1-
3 jam pertama (5-10 mL/kg per jam) dilanjutkan
dengan NaCl 0,45% 150-300 ml/jam; ganti dengan
glukosa 5% dan NaCl 0,45% 100-200 mL/jam jika
glukosa plasma mencapai 250 mg/dL.
5. Pemberian regular insulin : IV (0,1 unit/kg), kemudian
0,1 unit/kg per jam dengan IV drip; naikkan 2-3 kali
lipat jika tidak ada respon dalam 2-4 jam. Jika kadar
serum kalium awal <3,3 mmol/L (3,3 mEq/L) jangan
berikan insulin hingga kalium terkoreksi hingga > 3,3
mmol/L (3,3 mEq/L).
TATALAKSANA P
• Nilai pasien : Apa yang mencetuskan KAD ? (tidak ada
compliance, infeksi, trauma, infark, kokain)
• Ukur nilai glukosa perifer setiap 1-2 jam : ukur elektrolit
(terutama K+, bikarbonat, fosfat) dan anion gap setiap
4 jam selama 24 jam pertama.
• Monitor tekanan darah, nadi, napas, status mental,
intake-outtake cairan setiap 1-4 jam.
• Supplementasi K+ : 10 mEq/jam jika K+ plasma <5,5
mEq/L, EKG normal, aliran urin, dan kreatinin darah
normal sudah didokumentasikan; berikan 40-80
mEq/jam jika K+ plasma <3,5 mEq/jam atau jika
bikarbonat diberikan. Jika serum kalium awal >5,2
mmol/L (5.2 mEq/L), jangan berikan supplemen K+
sampai kadar kalium diperbaiki.
• Lanjutkan terapi sampai pasien stabil, target glukosa
8,3-13,9 mmol/L (150-250 mg/dL), dan asidosis
teratasi. Insulin IV bisa diturunkan hingga 0,05-0,1
units/kg perjam
• Berikan insulin long-acting segera setelah pasien bisa
makan. Berikan kesempatan overlap 2-4 jam pada
pemberian insulin IV dan injeksi insulin subkutan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai