Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN DEGENERATIF

PADA PASIEN HIPERTENSI

3A KEPERAWATAN
KELOMPOK 2:
ARIFANDI
GUSTI AGUNG AYU
WIDIYANI
IZUL HUDA
LILIS KARLINA HALE
M HIAN AKHIR
NI MADE RIANTIKA YANI
RAHMA PUTRI SEPTIANI
VIDYA AULIA
Pengertian

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang menetap secara persisten di


atas normal. Selama ini, hipertensi dapat didiagnosis apabila terjadi
peningkatan tekanan darah sistolik (TDS) ≥140 mmHg atau tekanan darah
diastolik (TDD) ≥90 mmHg. Hipertensi terdiri atas stadium I (TDS 140-159
mmHg atau TDD 90-99 mmHg) dan stadium II (TDS ≥160 mmHg atau TDD
≥100 mmHg).
Jantung adalah organ otot yang berongga dan berukuran
sebesar kepalan tangan. Fungsi utama jantung adalah
memompa darah ke pembuluh darah dengan kontraksi
ritmik dan berulang. Jantung normal terdiri dari empat
ruang, 2 ruang jantung atas dinamakan atrium dan 2
ruang jantung di bawahnya dinamakan ventrikel, yang
Anatomi Fisiologiberfungsi sebagai pompa. Dinding yang memisahkan
kedua atrium dan ventrikel menjadi bagian kanan dan
kiri dinamakan septum.
 Batas-batas jantung:
Kanan : vena cava superior (VCS), atrium kanan, vena
cava inferior (VCI)
Kiri : ujung ventrikel kiri
Anterior : atrium kanan, ventrikel kanan, sebagian kecil
ventrikel kiri
Posterior : atrium kiri, 4 vena pulmonalis
Inferior : ventrikel kanan yang terletak hampir horizontal
sepanjang diafragma sampai apeks jantung
Superior : apendiks atrium kiri
Etiologi

Hipertensi Esensial atau hipertensi primer yang tidak


diketahui penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik
 Faktor keturunan
 Ciri Perorangan
 Kebiasaan hidup
Hipertensi Sekunder atau renal yaitu hipertensi yang
disebabkan oleh penyakit lain. Faktor pencetus munculnya
hipertensi sekunder antara lain ; penggunaan kontrasepsi oral,
neurogenik (tumor otak, ensefalitis, gangguan psikiatris ),
kehamilan, peningkatan tekanan intravaskuler, luka bakar dan
stress
 
Patofisiologi

Pada tekanan darah tinggi, kadar renin harus diturunkan karena


peningkatan tekanan arteriolar renal mungkin menghambat sekresi
renin. Namun demikian, sebagian besar orang dengan hipertensi
esensial mempunyai kadar renin normal.
Peningkatan tekanan darah terus-menerus pada klien hipertensi esensial
akan mengakibatkan kerusakan pembuluh darah pada orgam-organ
vital. Karena pembuluh darah menebal, maka perfusi jaringan menurun
dan mengakibatkan kerusakan organ tubuh. Hal ini menyebabkan
infark miokard,stroke,gagal jantung, dan gagal ginjal.
Seseorang dengan hipertensi maligna biasanya memiliki gejala-
gejala morning headache, pengihatan kabur,dan sesak nafas atau
dyspnea, dan atau gejala uremia. Tekanan darah diastolic >115 mmHg ,
dengan rentan tekanan diastolic antara 130-170 mmHg. Hipertensi
maligna meningkatkan resiko gagal ginjal, gagal jantung kiri dan
stroke.
Manifestasi klinis
• Mual
• Muntah
• Sakit kepala
• Mimisan
• Sesak napas
• Nyeri dada
• Gangguan penglihatan
• Telinga berdenging
• Gangguan irama jantung
• Darah dalam urine
Komplikasi
Organ-organ tubuh sering terserang akibat hipertensi antara
lain masa berupa pendarahan vetria, bahkan gangguan pada
penglihatan sampai kebutahan, gagal jantung, pecahnya
darah otak
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium rutin yang dilakukan sebelum
melakukan terapi bertujuan menentukan adanya kerusakan organ
dan faktor lain atau mencari penyebab hipertensi, biasanya
diperiksa unaralis darah perifer lengkap kemih darah (kalium,
natrium, kreatinin, gula darah puasa, kolestrol total, kolestrol
HDI, dan EKG).
Sebagai tambahan dapat dilakukan pemeriksaan lain seperti
klirens kreatinin protein urine 24 jam, asam urat, kolestrol LDL,
TSH dan ekokardiografi
Penatalaksanaan
1. Berhenti merokok secara total dan tidak mengkonsumsi
alkoholDiet rendah garam atau makanan, kegemukan
(kelebihan berat badan harus segera di kurangi)
2. Latihan ohlaraga yang dapat seperti senam aerobic, jalan
cepat, dan bersepeda paling sedikit 7 kali dalam
seminggu.
3. Memperbanyak minum air putih, minum 8- 10 gelas/
hari.
4. Memeriksakan tekanan darah secara normal / berkala
terutama bagi seseorabg yang memiliki riwayat
penderita hipertensi.
5. Menjalani gaya hidup yang wajar mempelejari cara yang
tepat untuk mengendalikan stress.
Jenis-jenis pengobatan
1. Arti hipertensi non Farmokologis .Tindakan
pengobatan supparat, sesuai anjuran dari natural
cammitoe dictation evalution treatmori of high
blood preasure
2. Obat anti hipertensi
3. Perubahan gaya hidup
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Aktivitas istirahat
2. Sirkulasi
3. Integritas ego
4. Eliminasi
5. Makanan/Cairan
6. Neurosensori
7. Nyeri/Ketidak nyamanan
8. Pernapasan
9. Keamanan
10.Pembelajaran/Penyebab
Diagnosa Keperawatan
1. Curah jantung, penurunan, resiko tinggi terhadap b/d
peningkatan afterload, vasokontriksi, iskemia miokardia,
hipertrofi d/d tidak dapat diterapkan adanya tanda-tanda
dan gejala yang menetapkan diagnosis aktual
2. Nyeri (akut), sakit kepala b/d peningkatan tekanan
vaskuler selebral d/d melaporkan tentang nyeri berdenyut
yang terletak pada regiu suboksipital. Terjadi pada saat
bangun dan hilang secara spontan setelah beberapa
waktu
3. Intoleran aktivitas b/d kelemahan umum d/d laporan
verbal tentang kelebihan atau kelemahan
4. Nutrisi, perubahan lebih dari kebutuhan tubuh b/d
masukan berlebihan dengan kebutuhan merabolik d/d
berat badan 10%-20% lebih dari ideal untuk tinggi dan
bentuk tubuh
Intervensi Diagnosa I
Intervensi Rasional

a. Pantau TD a. Perbandingan dari tekanan memberi gambaran


yang lebih lengkap tentang keterlibatan/bidang
b. Catat keberadaan masalah kaskuler
c. Aukultasi tonus jantung dan b. Mencerminkan efek dari
(peningkatan SVR 0 dan kongesti vena)
kosakontraksi

bunyi nafas c. Dapat mengidentifikasi kongesti paru sekunder


terhadap terjadinya atau gagal jantung kronik
d. Berikan lingkungan yang d. Adanya pucat, dingin, kulit, lembab dan masa
tenang, nyaman, kurang pengisian kapiler lambat mungkin keterkaitan
dengan kosokentreksi atau mencerminkan
aktivitas/ keributan lingkungan kekomposisi/penurunan curah jantung
e. Kolaborasi dengan dokter e. Dapat mengidentifikasi gagal jantung, kerusakan
ginjal atau vaskuler
dalam pemberian terapi f. Membantu untuk menurunkan rangsang simpatis
meningkatkan relaksasi
  g. Menurunkan stress dan ketegangan yang
mempengaruhi TP dan perjalanan penyakit
hipertensi
h. Dapat menurunkan rangsangan yang
menimbulkan stress, membuat efek tenang
sehingga tak menurunkan TD
i. Karena efek samping obat tersebut maka penting
untuk menggunakan obat dalam jumlah penting
sedikit dan dosis paling rendah.
 
Diagnosa 2
Intervensi Rasional

a. Kaji respon pasien terhadap a. Kaji respon pasien terhadap


aktivitas aktivitas
b. Berikan dorongan untuk
b. Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas
melakukan aktivitas c. Instruksikan pasien terhadap
c. Instruksikan pasien teknik penghematan energi
terhadap teknik d. Tekhnik menghemat energy,
penghematan energi mengurangi penggunaan energy,
  membantu keseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen
e. Kemajuan aktifitas berharap
mencegah peningkatan kerja
jantung tiba-tiba
 
 
Diagnosa 3
Intervensi Rasional

a. Bicarakan pentingnya a. Meminimalkan stimulus / meningkatkan


menurunkan masukan kalori relaksasi
b. Tindakan yang menurunkan tekanan
dan batasi masukan lemak, vaskuler serebral dan yang
garam dan gula sesuai memperlambat / memblok respon
indikasi simpatis efektif dalam menghilangkan
b. Tetapkan keinginan pasien sakit kepala dan komlikasinya
menurunkan berat badan c. Aktifitas yang meningkatkan
vasokontriksi menyebabkan sakit kepala
c. Kaji ulang masukan kalori adanya peningkatan tekanan vaskuler
harian dan pilihan diet serebral
  d. Pusing dan penglihatan kabur sehingga
b/d sakit kepala
e. Menurunkan / mengontrol nyeri dan
menurunkan rangsang system saraf
simfatis
f. Dapat mengurangi tegangan dan ketidak
nyamanan yang diperberat.
 
Implementasi
Diagnosa Implementasi

Curah jantung, penurunan, a. Memantau TD


resiko tinggi terhadap b/d b. Mencatat keberadaan
peningkatan afterload, c. Aukultasi tonus jantung dan bunyi nafas
vasokontruksi, iskemia d. Memberikan lingkungan yang tenang,
nyaman, kurang aktivitas / keributan
miorkadia, hipertrofi b/d tidak lingkungan
dapat diterapkan adanya tanda- e. Berkolaborasi dengan dokter dalam
tanda dan gejala yang pemberian terapi
menetapkan diagnosis actual.  
 

Nyeri (akut), sakit kepala b/d a. Mengkaji respon pasien terhadap


peningkatan tekanan vaskuler aktivitas
selebral d/d melaporkan tentang b. Memberikan dorongan untuk melakukan
nyeri berdenyut yang terletak pada aktivitas
regium suboksipital. Terjadi pada
saat bangun dan hilang secara
c. Mengintruksikan pasien terhadap teknik
spontan setelah beberapa waktu. penghematan energi
 
 
leran
Into aktivitas b/d a. Membicarakan pentingnya menurunkan
masukan kalori dan batasi masukan lemak,
kelemahan umum b/d garam dan gula sesuai indikasi
laporan verbal tentang b. Menetapkan keinginan pasien menurunkan
kelebihan atau kelemahan. berat badan
c. Mengkaji ulang masukkan kalori harian dan
  pilihan diet
 
Nutrisi perubahan lebih dari a. Mengkaji keefektifan strategi koping
kebutuhan tubuh b/d masukan dengan mengobservasi prilaku
berlebihan dengan kebutuhan b. Mencatat laporan gangguan tidur
merabolik d/d berat badan 10%- c. Membantu pasien untuk mengidentifikasi
20% lebih dari ideal untuk tinggi stesor spesifik dan kemungkinan strategi
dan bentuk tubuh. untuk mengatasinya
  d. Mendorong pasien untuk mengevaluasi
prioritas tubuh
•Evaluasi
Diagnosa Evaluasi

Curah jantung, penurunan, resiko a. Berpatisipasi dalam aktivitas yang


tinggi terhadap b/d peningkatan menurunkan Td beban kerja jantung
afterload, vasokontruksi, iskemia b. Mempertahankan Td dalam rentang
miorkadia, hipertrofi b/d tidak individu yang dapat diterima
c. Memperlihatkan irama dan frekuensi
dapat diterapkan adanya tanda- jantung stabil dalam rentang normal
tanda dan gejala yang menetapkan pasien
diagnosis actual.  

Nyeri (akut), sakit kepala b/d a. Berpatisipasi dalam aktivitas


peningkatan tekanan vaskuler selebral yang diinginkan/diperlukan
d/d melaporkan tentang nyeri b. Melaporkan tindakan dalam
berdenyut yang terletak pada regium toleransi aktivitas yang dapat
suboksipital. Terjadi pada saat bangun
dan hilang secara spontan setelah
diukur
beberapa waktu. c. Menunjukkan penurunan dalam
  tanda intoleransi fisiologi
 
Intoleran aktivitas b/d a. Melaporkan nyeri / ketidak
kelemahan umum b/d laporan nyamanan hilang / terkontrol
b. Mengungkan metode yang
verbal tentang kelebihan atau memberikan pengurangan
kelemahan. c. Mengikuti reqman farmokologi
  yang diresepkan
 

Nutrisi perubahan lebih dari a. Mengidentifikasi hubungan


kebutuhan tubuh b/d masukan antara hipertensi dan kegemukan
berlebihan dengan kebutuhan b. Menunjukkan perubahan pola
merabolik d/d berat badan 10%-20% makan
lebih dari ideal untuk tinggi dan c. Melakukan / mempertahankan
bentuk tubuh. program olaraga yang tepat
  seacar individual
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai