Anda di halaman 1dari 31

INDEKS HARGA, INFLASI,

PERMINTAAN DAN
PENAWARAN UANG

SMA NEGERI 1 KOTA DEPOK


S : XI
KELA
Indeks Harga

Dihitung dengan cara

Metode agregatif tidak Metode agregatif


Indeks tertimbang tertimbang

Harga Metode Laspeyres

Metode Paasche
Indeks Harga perdagangan
Terdiri dari besar
Metode tahun khas

Indeks harga konsumen

Indeks harga yang dibayar dan


diterima petani
 Perhitungan angka indeks dipelopori oleh G.R. Carli;
berkebangsaan Italia pada tahun 1764
 ANGKA INDEKS adalah perbandingan antara harga rata-rata
pada tahun yang dihitung dan harga rata-rata pada tahun dasar
Tahun dasar yang digunakan adalah tahun yang dibuat sebagai patokan
perhitungan (yang dipilih sebaiknya tahun di mana kondisi
perekonomian stabil)

 Dalam menyusun angka indeks, ada beberapa


persoalan penting yang perlu diperhatikan :
1) Perumusan tujuan penyusunan angka indeks
2) Sumber dan syarat perbandingkan data
3) Pemilihan periode dasar
4) Pemilihan timbangan (weight)
JENIS INDEKS HARGA
1. Indeks harga pedagang besar (IHPB)
Barang yang diukur dengan indeks ini adalah bahan mentah
dan barang jadi yang diperjualbelikan di pasar primer.
Jenis barang yang dihasilkan dalam IHPB diklasifikasikan dalam
sektor:
• Pertanian dengan dengan subsektor bahan makanan,
tanaman perdagangan, kehutanan, perikanan, peternakan
dan perkayuan
• Pertambangan dan galian dengan subsektor batubara,
aspal, pasir, batu kali, dan krikil
• Industi dengan subsektor tekstil, pakaian jadi, barang-
barang dari kulit, makanan, minuman, kertas, barang
cetakan, karet dan plastik
2. Indeks Harga Konsumen
Indeks ini mengukur perubahan harga sekelompok
besar barang konsumsi yang dibeli konsumen
Fungsi Indeks Harga Konsumen (IHK) :
• Memungkinkan konsumen untuk menentukan
pengaruh perubahan harga terhadap daya beli
mereka
• Merupakan suatu indikator ekonomi dan tingkat
inflasi
• Digunakan untuk menentukan daya beli mata uang
tertentu
3. Indeks harga yang dibayar dan diterima petani
• Memuat indeks harga barang-barang yang dibeli dan
dibayar oleh para petani, baik untuk proses produksi
maupun untuk konsumsi.
• Jika dalam indeks harga ini juga dihitung pajak, gaji buruh
petani, dan bunga hipotek yang dibayar petani maka
disebut indeks paritas
• Indeks harga yang dibayar petani, ada dua kategori
penting yaitu :
 Indeks pembelanjaan untuk konsumsi rumah tangga
 Indeks pembelanjaan untuk produksi
• Perbandingan Indeks harga yang diterima dan dibayar
petani disebut Nilai Tukar Petani (NTP). NTP merupakan
indikator yang menunjukan tingkat kesejahtraan petani
 

CARA MENGHITUNG
INDEKS HARGA

No Jenis Bahan Pokok 2000 2001 2002


1 Beras 5000 6000 7000
2 Telur 15000 14000 16000
3 Minyak goreng 6000 7000 8000
26000 27000 31000
 
 
 
Nama
barang Harga Kuantitas

1990 1991 1995 1990 1991 1995


Susu 13,23 13,95 12,90 128.500 132.800 143.700
Mentega 139,30 148 141,10 1.145 1.228 1.248
Gula 156,20 167,20 162 2.381 2.064 2.854
 

(12,90) (128.500) + (141,10) (1.145) + (162) (2.381)


= X 100
(13,23) (128.500) + (139,30) (1.145) + (156,20) (2.381)

2.204.931,5
= X 100
2.231.465,7

= 98,81

Berdasarkan analisa ini maka harga rata-rata susu,


mentega, dan gula menurun sekitar 1,19% (100 – 98,81)
di tahun 1995
b) Tahun dasar 1990 – 1991

Jenis Barang Harga rata-rata Kuantitas rata-rata

Susu (13,23 + 13,95) : 2 = 13,59 (128.500 + 132.800) : 2 = 130.650


Mentega (139,30 + 148) : 2 = 143,65 (1.145 + 1.228) : 2 = 1.186,5
Gula (156,20 + 167,20 ) : 2 = 161,70 (2.381 + 2.064) : 2 = 2.222,5

(12,90) (130.650) + (141,10) (1.186,5) + (162) (2.222,5)


= X 100
(13,59) (130.650) + (143,65) (1.186,5) + (161,70) (2.222,5)

2.212.845,15
= X 100
2.305.352,48

= 95,99

Berdasarkan analisa ini maka harga rata-rata susu, mentega, dan gula
menurun sekitar 4,01% (100 – 95,99) di tahun 1995
INFLASI
Jenis Inflasi Tingkat Keparahan
Penyebab Inflasi

Asal Inflasi

Teori Inflasi

Dampak Inflasi

Cara mengendalikan Inflasi Kebijakan Moneter


Kebijakan fiskal

Kebijakan lainnya
 PENGERTIAN INFLASI:
Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian dimana
harga-harga secara umum mengalami kenaikan

 PENYEBAB INFLASI:
 Demand – Pull Inflation
Biasa disebut juga inflasi sisi permintaan (demand side
inflation) yaitu inflasi yang disebabkan karena kelebihan
permintaan efektif atas barang atau jasa.
AD 2
AD 1
AS

P2 E2
AD 2
P1 E1

AD 1
AS
Y
Y1 Y2

Kenaikan upah meningkatkan permintaan agregat naik, sehingga


kurva permintaan bergeser ke kanan (AD1 ke AD2).
Karena penawaran agregat tetap, maka terjadi kenaikan harga (P1
ke P2), output agregat meningkat dari Y1 menjadi Y2
 Cost – Pull Inflation
Kenaikan biaya produksi (cost-pull) mengakibatkan harga barang-barang yang
ditawarkan akan naik.
 Kenaikan biaya produksi karena naiknya bahan baku disebut price – pull
inflation
 Kenaikan biaya produksi karena naiknya upah/gaji disebut wage – pull inflation

Kenaikan biaya produksi


P2 E2 mengakibatkan penawaran
P AD
E1 agregat berkurang (AS1 ke AS2)
P1 dengan permintaan agregat
AS 2 AD
yang tetap maka harga akan
AS 1 naik (P1 ke P2) namun output
agregat akan turun dari Y1 ke Y2
Y
Y1 Y2

 Karena jumlah uang yang beredar bertambah


JENIS INFLASI
berdasarkan sumbernya:
1. Imported inflation
 Timbul karena adanya inflasi di 2. Inflasi dalam negeri
luar negeri yang mengakibatkan  Inflasi yang murni berasal dari
naiknya harga barang dalam gejolak dalam negeri baik
negeri permintaan maupun
 Harga barang luar negeri naik
penawaran.
maka naiknya pendapatan
eksportir sehingga menambah  Bertambahnya permintaan
jumlah uang yang beredar yang pada akhirnya akan
akhirnya meningkatkan menghasilkan demand – pull
permintaan barang dan jasa inflation
(demand – pull inflation)  Kenaikan BBM akan
 Bagi produksi yang
menaikan harga penawaran
menggunakan barang luar
negeri maka akan meningkatkan
yang menimbulkan cost – pull
biaya produksi (cost – pull inflation
inflation)
 Cara pengendaliannya oleh
pemerintah adalah melalui
kebijakan pajak dan moneter
I
AS
I • Berdasarkan tingkat FL • Orang-orang yang
keparahannya: berpenghasilan tetap.
AS • Inflasi ringan: < 10% IN Dampak inflasi
menyebabkan pendapatan
• Inflasi sedang: 10% - riil merosot
FL 30% K • Orang-orang yang
• Inflasi Berat: 30% - berpenghasilan tidak tetap,
IN 100% PA tidak terlalu terkena
• Inflasi sangat berat dampaknya
S atau hiperinflasi: > M • Dunia usaha, biaya
100% produksi barang akan naik
NI A dan modal yang tersedia
mengalami penurunan nilai
• Pemerintah, dampaknya
JE D kepada defisit APBN.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB 2. Teori Keynes
INFLASI:
1. Jumlah uang beredar (faktor
“Inflasi terjadi karena suatu
moneter) masyarakat ingin hidup di
2. Administered prices luar batas kemampuannya.”
3. Supply shock 3. Teori Strukturalis
Ditekankan pada kelakuan
dan struktur perekonomian
seperti yang terjadi di
negara-negara
TEORI INFLASI: berkembang.
1. Teori kuantitas
Dengan teknologi yang
Menurut teori Irving Fisher, dengan
rendah, penawaran tidak
anggapan kecepatan sirkulasi
dapat mengimbangi
transaksi dan output tetap, maka
jumlah uang yang beredar
cepatnya pertumbuhan
berhubungan langsung dengan permintaan.
kenaikan harga. Ketidakseimbangan ini
“Semakin banyak jumlah uang pada akhirnya akan
beredar maka inflasi akan semakin menaikan harga-harga dan
tinggi.” menimbulkan inflasi
CARA MENGATASI INFLASI:

b) Operasi pasar terbuka


1. Kebijakan Moneter, kebijakan dari (open market operation)
bank sentral dalam mengatur yakni dengan jalan
jumlah uang beredar melalui membeli dan menjual
instrumen-instrumen moneter surat-surat berharga.
yang dimilki bank sentral Dengan menjual surat
Kebijakan moneter yang ditempuh berharga, diharapkan
bank sentral adalah : uang akan berkurang di
masyarakat
a) Kebijakan diskonto (discount c) Kebijakan persediaan kas
policy) adalah kebijakan untuk (cash ratio policy) yakni
mempengaruhi peredaran uang dengan menaikan atau
dengan jalan menaikan atau menurunkan persentase
menurunkan tingkat suku persediaan kas dari bank.
bunga. Dengan menaikan
Dengan menaikan bunga presentase persediaan
diharapkan jumlah uang yang kas, jumlah kredit akan
beredar akan berkurang berkurang
3. Kebijakan lainnya :
2. Kebijakan fiskal 1) Peningkatan produksi;
Kebijakan ini berasal dari Jika produksi meningkat,
pemerintah dengan melakukan jumlah uang yang beredar
perubahan pengeluaran dan juga meningkat maka
penerimaan pemerintah. tidak akan menimbulkan
inflasi; bahkan
Kebijakan fiskal antara lain : menunjukan kajuan
1) Pengaturan pengeluaran peningkatan kemampuan
pemerintah perekonomian
2) Kebijakan upah;
Jika pengeluaran pemerintah
Yakni dengan menekan
melampaui anggaran yang kenaikan upah.
telah ditetapkan maka akan 3) Pengawasan harga
menambah jumlah uang Kecendrungan kenaikan
yang beredar harga oleh pengusaha
2) Peningkatan tarif pajak dapat diatasi oleh
pemerintah dengan
Dengan menaikan tarif menetapkan harga
pajak, jumlah uang yang maksimum
beredar akan berkurang
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
UANG
A. Permintaan Uang
1. Pengertian Permintaan Uang
Permintaan uang adalah jumlah unit
moneter yang ingin dipegang sebagai harta
tunai
Alasan:
I. Transaction demand
II. Asset demand
2. Faktor-factor yang mempengaruhi permintaan
uang
a.      Motif Transaksi ( Transaction Motive )
• Motif ini timbul karena uang digunakan untuk
melakukan pembayaran secara reguler terhadap
transaksi yang dilakukan. Besarnya permintaan
uang untuk tujuan transaksi ini ditentukan oleh
besarnya tingkat pendapatan ( MDt = f(Y) ),
artinya semakin besar tingkat pendapatan yang
dihasilkan, maka jumlah uang diminta untuk
transaksi juga mengalami peningkatan demikian
sebaliknya.
b. Motif Berjaga-jaga ( Precautionary Motive )
• Selain untuk membiayai transaksi, maka uang
diminta pula oleh masyarakat untuk keperluan di
masa mendatang yang sifatnya berjaga-jaga.
Menurut Keynes jumlah uang yang dipegang unutk
berjaga-jaga tergantung dari tingkat pendapatan.
Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka semakin
tinggi pula uang yang dipegang untuk berjaga-jaga di
masa yang akan datang. Dari penjelasan diatas
adapat disimpulkan dengan persamaan sbb ( MDp =
f(Y) ).
c.      Motif Spekulasi ( Spekulative Motive )
• Pada suatu sistem ekonomi modern dimana lembaga
keuangan masyarakat sudah mengalami
perkembangan yang sangat pesat mendorong
masyarakatnya untuk menggunakan uangnya bagi
kegiatan spekulasi, yaitu disimpan atau digunakan
untuk membeli surat-surat berharga, seperti obligasi
pemerintah, saham, atau instrumen lainnya. Faktor
yang mempengaruhi besarnya permintaan uang
dengan motif ini adalah besarnya suku bunga, dividen
surat-surat berharga, ataupun capital gain, fungsi
permintaannya adalah ( MDs = f(i) ).
3. Kurva
Jika tingkat bunga meningkat maka permintaan atas uang
akan menurun,
dan juga sebaliknya.
Jumlah uang yang diminta tergantung pada tingkat bunga.
Dapat digambarkan dalam fungsi berikut
Qd=f(i)
Kurva permintaan uang memiliki slope negatif
4. Pergeseran Kurva
Faktor-faktor:
I. Tingkat bunga riil
II. Nilai kekayaan masyarakat
kekayaan naik => permintaan uang akan meningkat
kekayaan turun => permintaan uang akan menurun
III. Perubahan pendapatan nasional
Pendapatan nasional meningkat => kurva bergeser ke kanan
Pendapatan nasional menurun => kurva bergeser ke kiri
b. Penawaran uang
1) Pengertian penawaran uang
Penawaran uang adalah jumlah uang yang
tersedia dalam suatu perekonomian
2) Faktor-Factor yang Mempengaruhi Penawaran
Uang
a. Tingkat Bunga
Merupakan factor utama yang
memperngaruhi jumlah uang yang beredar
b. Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi yang tinggi dapat
melumpuhkan perekonomian
c. Tingkat Produksi dan Pendapatan Nasional
Dalam tingkat produksi dan pendapatan
nasional yang rendah, pemerintah mungkin
akan memperbanyak jumlah uang yang beredar
d. Kondisi Kesehatan Dunia Perbankan
Setiap bank dihauskan memiliki cadangan
uang yang cukup untuk menjaga dana agar dana
nasabah tetap aman
e. Nilai Tukar Rupiah
Jika nilai tukar rupiah turun, pemerintah
akan menurunkan jumlah uang rupiah yang
beredar
Kurva Penawaran Uang

Jumlah uang yang beredar akan


meningkat tingkat
bunga/pendapatan meningkat
Pergeseran Kurva Penawaran Uang

Faktor yang mempengaruhi pergeseran


kurva:
1. Jumlah uang yang beredar di masyarakat
Jika Inflasi, kurva bergeser ke kiri
Jika deflasi, kurva bergeser ke kanan

Anda mungkin juga menyukai