Anda di halaman 1dari 28

Pergerakan Gtsl Dan Retainer

Dosen Penyaji: drg. Sopan Sinamo, Sp.Pros

Disusun Oleh:
- Cindy Amallia Prasasti
- Junita Elvrida Doloksaribu
- Sinta Marito Situmorang
- Jean Heansem Saragih
- Yohanes Hutajulu
Gaya-Gaya Yang Terjadi Ketika Gtsl Berfungsi

Berbicara mengenai mekanika tidak terlepas dari masalah


gaya. Gaya dapat didefenisikan sebagai suatu aksi pada suatu
benda yang cenderung mengubah status diam atau
bergeraknya benda itu. Dengan pemahaman gaya-gaya dan
pergerakan yang mungkin terjadi, seorang dokter gigi
dapatlah diharapkan membuat desain yang memenuhi
persyaratan dukungan, retensi, stabilitas dan pelestarian
jaringan gigi dan mulut yang masih ada
Gaya dapat dibagi atas:
Gaya Vertikal
Adalah gaya yang timbul
1 sewaktu bolus makanan
berada di permukaan
Gaya Lateral
Adalah gaya yang timbul saat

2
oklusal gigi tiruan rahang bawah dari posisi
sebelum dan pada saat kontak oklusi keposisi sentrik
berfungsi. ataupun sebaliknya. Gaya ini
merupakan gaya yang paling
merusak gigi asli maupun
Gaya Antero-Posterior tulang alveolar pada daerah

3 Adalah gaya yang terjadi


pada pergerakan rahang
tidak bergigi karena hanya
sebagian serat periodontal
ataupun mukosa saja yang
dimana gigi depan pada menyangga.
posisi edge to edge atau
oklusi sentrik ataupun
sebaliknya.
Pergerakan Rotasi Pada Saat Gtsl
Berfungsi
Pada gigi tiruan berujung bebas akan
terjadi pergerakan rotasi pada saat fungsi
dalam hal ini ada tiga kemungkinan
pergerakan rotasi, masing-masing rotasi
pada garis fulcrum (fulkrum pertama),rotasi
ada sumbu longitudinal (fulkrum kedua)
dan rotasi pada sumbu imaginer yang tegak
lurus pusat rahang (fulkrum ketiga)
1. Rotasi Pada Garis Fulkrum ( Fulkrum
Pertama )

Terletak pada dataran horizontal yang meluas


melalui kedua gigi penyangga pada setiap sisi
dari lengkung rahang dan diistilahkan dengan
garis fulkrum.Fulkrum ini mengatur pergerakan
perputaran dari gigi tiruan dalam arah sagital
( gerakan gigi tiruan ini kearah atau menjauhi
linggir pendukung ). Bila ada gaya oklusal yang
diterima gigi tiruan, maka gigi tiruan akan
bergerak ke arah jaringan mukosa.
2. Rotasi pada sumbu longditional ( Fulkrum
Kedua )

Terletak pada dataran sagital dan meluas


melalui tahanan oklusal pada gigi penyangga
dan sepanjang puncak linggir alveolus pada sisi
lengkung rahang.
3. Rotasi Pada sumbu Imajiner
(Fulkrum Ketiga )

Terletak disekitar garis tengah,sedikit kelingual


dari gigi anterior. Garis fulkrum ini vertical dan
mengatur pergerakan dari gigi tiruan dalam arah
horizontal atau gerakan melingkar dari
gigitiruan.

Oleh karena itu desain dari gigi tiruan harus


sedemikian rupa untuk mengatur dan
memperkecil perputaran dari GTSL dalam
hubungannya dengan ketiga fulkrum tersebut
Direct Retainer
—Peran Direct Retainer Dalam
Kontrol Pergerakan Protesa

Retensi dari protesa lepasan adalah merupakan pertimbangan unik jika dibandingkan
dengan protesa lainnya. Ketika seseorang mengerjakan protesa cekat seperti mahkota,
penggunaan bersama dari geometri preparasi ( contohnya: bentuk retensi dan resistensi
) dan agen luting dapat mematenkan protesa pada gigi untuk menahan semua gaya
yang diterima gigi.
Gaya yang bekerja untuk melepaskan protesa dari jaringan bisa
merupakan,gaya gravitasi terhadap protesa rahang atas, makanan lengket
yang melepaskan protesa saat membuka mulut sewaktu proses
pengunyahan, atau gaya fungsional yang bekerja melalui fulkrum untuk
melepaskan protesa
Sebuah direct retainer adalah komponen dari
gigi tiruan lepasan yang mencangkolan gigi
sandaran atau implan untuk menolak pergeseran
posisi gigi tiruan menjauhi jaringan basal.
Kemampuan direct retainer untuk bertahan
terhadap gerakan sangat dipengaruhi oleh
stabilitas dan dukungan dari protesa yang
diberikan oleh konektor
mayor,minor,sandaran,dan landasan gigi tiruan.
Indirect Retainer
Indirect retainer, merupakan bagian yang berfungsi untuk mengimbangi
gerakan rotasi dan pemindahan gigi tiruan. Gerakan rotasi apabila basis
berotasi pada sandaran yang tetap pada tempatnya, sedangkan gerakan
pemindahan apabila sandaran oklusal bergerak dan terangkat sehingga
protesa terlepas. Penggunaan indirect retainer berfungsi untuk mencegah
pergerakan basis berujung bebas menjauhi lingir sisa, mengurangi gaya
torsional dalam arah antero-posterior pada gigi penyangga, menambah
stabilisasi, membantu splinting gigi anterior, dan mencegah konektor
utama tertekan pada jaringan. Berikut macam bentuk indirect retainer.
Anterior
a. Gigi
 - Sandaran oklusal, merupakan sandaran oklusal yang tidak terletak pada
penyangga utama.
 - Daerah modifikasi
- Batang lingual sekunder (Kennedy bar/continuous clasp/lingual apron),
berfungsi untuk memberi tahanan tidak langsung, membantu menyalurkan
tekanan kunyah, memberi dukungan protesa, dan menambah kekuatan
konektor mayor.
- Cummer arm
b. Palatum
- Dukungan rugae, dengan melakukan penutupan rugae apabila kedudukan
mukosa rugae padat.
- Batang anterior-posterior
- Batang horse shoe
Posterior
 
a. Gigi, meliputi sandaran oklusal sekunder
b. Palatum
- Batang palatal posterior, digunakan pada kasus kehilangan gigi Kennedy
kelas IV rahang atas,
- Perluasan basis
c. Lingir sisa, meliputi retensi direct-indirect
Prinsip-Prinsip Dasar Desain Cangkolan

Pemasangan cangkolan memberikan fungsi yang sama bagi gigi


tiruan sebagian lepasan juga pada mahkota retainer pada gigi
tiruan cekat. Keduanya harus mengelilingi gigi yang dipreparasi
untuk mencegah pergerakan yang memisahkan dari retainer. Jika
merujuk pada istilah prostodontik, membatasi kebebasan untuk
berpindah tempat mengacu pada efek dari suatu permukaan
silinder ( kerangka logam yang mengelilingi gigi ) pada
permukaan silinder lainnya (permukaan gigi )
Sebagai tambahan terhadap prinsip mengelilingi permukaan gigi,prinsip dasar lain dari desain cangkolan
adalah sebagai berikut:

1. Sandaran oklusal harus didesain untuk mencegah pergerakan


lengan cangkolan ke arah servikal.

2. Tiap lengan retentif harus diseimbangkan dengan lengan


resiprokal yang mampu menahan tekanan yang diberikan
oleh lengan retentif pada saat pemasangan dan pelepasan
gigi tiruan. Komponen penyeimbang dan lengan resiprokal
harus berkontak secara rigid pada posisi bilateral
(bersebrangan) untuk mendapatkan efek resiprokasi dari
elemen retentif.

3. Retainer Cangkolan pada gigi sandaran sejajar pada


perluasan distal dari landasan harus didesain sehingga dapat
menghindari transmisi langsung dari gaya rotasional dan
tipping pada gigi retainer. Sebaiknya mereka harus berfungsi
sebagai stress breaker, baik melalui desain maupun
konstruksinya.
4. Lengan retentif harus ditempatkan secara bilateral berlawanan ( dalam artiaan
jika pada satu sisi lengkung terdapat retensi bukal, maka pada sisi berlawanan
harus diberi retensi bukal pula, begitupun untukn retensi lingual), kecuali jika
guiding plane akan secara positif mengontrol arah pelepasan dan akan
menstabilitasi gigi sandaran terhadap gerakan rotasi.

5. Jalur keluar untuk tiap pangkal lengan terminal harus lain daripada sejajar
dengan arah pelepasan gigi tiruan untuk memberikan cangkolanan yang baik.

6.Jumlah retensi harus selalu minimum untuk melawan gaya yang melepaskan.

7. Bagian resiprokal dari cangkolan harus berada pada hubungan gusi dan sepertiga
tengah dari mahkota gigi sandaran.
Fungsi Lengan Resiprokal

Seperti disebutkan sebelumnya, lengan resiprokal dimaksudkan untuk menahan


pergerakan gigi sebagai respon perubahan lengan retentif saat menggenggam
kontur terbesar gigi. Sisi yang berlawanan dari lengan cangkolan ini
meresiprokasi perubahan ini dan mencegah pergerakan gigi. Untuk tercapainya
hal ini lengan resiprokal harus berkontak saat lengan retentif mengalami
pergerakan.
Jenis-Jenis Direct Retainer

Retensi mekanis dari gigi tiruan didapat dari penggunaan berbagai macam direct
retainer. Retensi didapat dari gesekan, pada cekungan di permukaan gigi sandaran atau
daerah gerong yang terdapat pada daerah servikal dibawah kontur terbesar. Terdapat dua
macam jenis direct retainer; (1) intrakoronal, (2) ekstrakoronal. Jenis ekstrakoronal
adalah yang paling banyak digunakan untuk gigi tiruan sebagian lepasan
Retainer intrakoronal dapat berupa coran atau ditempelkan
pada gigi sandaran yang direkontur. Biasanya terdiri atas kunci
dan lubang kunci buatan dengan tepi dinding yang sejajar
untuk membatasi gerakan atau melawan pelepasan gigi tiruan
melalui retensi friksi. Retainer intrakoronal biasanya disebut
juga sebagai kaitan presisi.
Retainer ekstrakoronal menggunakan retensi mekanis
melalui komponen yang ditempatkan dan dilekatkan pada
permukaan eksternal gigi sandaran. Ekstrakoronal retainer
tersedia dalam tiga bentuk. Retainer jenis cangkolan,
bentuk yang paling banyak digunakan,berkaitan
menggunakan bagian fleksibel dari cangkolan.
Kriteria Dalam Pemilihan Desain Cangkolan

Ketika pemilihan suatu desain cangkolan dilakukan,hal yang harus


diperhatikan adalah fungsi dan keterbatasannya. Retensi direct
esktrakoronal sebagai lepasan dari cangkolan harus
dipertimbangkan sebagai bagian dari gigi tiruan sebagian lepasan
kerangka logam. Mereka harus didesain dan ditempatkan untuk
melakukan tugas spesifik dari dukungan,stabilitasi,resiprokasi,dan
retensi.
Jenis Rakitan Cangkolan
Berbagai Variasi rakitan cangkolan tersedia untuk
dipilih oleh operator. Variasi timbul sebagai hasil oleh
pikir dan imajinasi klinisi maupun teknisi yang
membuat protesa ketika modifikasi gigi tidak dapat
dilakukan. Untuk menyederhanakan desain cangkolan
dan meningkatkan prediksi fungsi dari protesa
pertimbangan modifikasi gigi harus disadari oleh
klinisi.
Beberapa rakitan cangkolan didesain
untuk mengakomodasi pergerakan
fungsional dari protesa ( sebagaimana
telah dijelaskan sebelumnya ) dan yang
lain tidak memfasilitasi fitur tersebut.
Indirect Retainer
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai