Anda di halaman 1dari 31

Oleh : Dr.

Dedet Hidayati, SpA


DEFINISI

Demam (pireksia) :
→ Keadaan suhu tubuh diatas normal sebagai akibat peningkatan
pusat pengatur suhu di hipothalamus yang dipengaruhi oleh IL -1.

Hipertermi :
→ Peningkatan suhu tubuh yang tidak diatur, disebabkan
ketidakseimbangan antara produksi dan pembatasan panas.
→ IL-1 tdk terlibat, pusat pengatur suhu di hipothalamus normal

Pirogen :
→ suatu zat yang menyebabkan demam, terdapat 2 jenis yaitu :
pirogen eksogen & endogen
Pirogen eksogen ;
- berasal dari luar tubuh
- berkemampuan untuk merangsang IL-1

Pirogen endogen :
- berasal dari dalam tubuh
- berkemampuan utk merangsang demam dgn pengaruhi pusat
pengaturan suhu di hipothalamus.
- Interleukin-1 (IL-1), tumor necrosis factor (TNF), interferon (INF)
PIROGEN EKSOGEN

- Merangsang demam dalam 2 jam setelah terpapar


- Umumnya berinteraksi dengan sel fagosit, makrofag atau monosit
→ merangsang sintesis IL-1
- Endotoksin → langsung pada hipothalamus utk mengubah
pengatur suhu
- Radiasi, racun DDT & kalajengking → langsung ke hipothalamus

PIROGEN MIKROBIAL :

- Bakteri gram-negatif (endotokain Escherichia coli, Salmonela)


- Bakteri gram-positif (Stafilokokus → peptidoglikan)
- Virus
- Jamur
PIROGEN NON-MIKROBIAL

- Fagositosis (transfusi darah)


- Kompleks antigen-antibodi (hipersensitif thd obat)
- Steroid
- Sistem Monosit-makrofag
- Interleukin-1
- Tumor Necrosis Factor (TNF)
- Interferon (INF)
SUHU TUBUH NORMAL

Terdiri dari :

1. Suhu permukaan (shell temperature)


- suhu yg terdapat pada permukaan tubuh
- pada kulit & jaringan subkutan

2. Suhu inti (core temperature)


- suhu yang terdapat pada organ visera
- yang terlindungi dari paparan suhu lingkungan sekitar
- sering diartikan sbg suhu organ otak
(tempat pusat pengaturan suhu tubuh)
PENGATURAN SUHU TUBUH

Produksi panas :

- Organ otak, otot, hati, jantung, tiroid, pankreas, kelenjar adrenal


→ menghasilkan panas pd tingkat sel

- Bayi baru lahir :


→ jaringan lemak coklat (non-shivering thermogenesis)
(kaya p. darah & mitokondria → produksi panas)

- Dewasa & anak :


→ pertahankan panas dgn vasokonstriksi dgn menggigil
sbg respon thd kenaikan suhu tubuh
- Pada lingkungan panas / suhu tubuh meningkat
- → pusat pengatur suhu di hipothalamus → s eferen → melebarkan
pembuluh darah (vasodilatasi)
→ peningkatan aliran darah di kulit → pelepasan panas dari pusat
tubuh melalui permukaan kulit ke sekitarnya → keringat

- Pada lingkungan dingin :


- → penurunan aliran darah di kulit (vasokonstriksi) → mempertahankan
- suhu tubuh
PELEPASAN PANAS

- Tubuh melepaskan panas melalui :


1. radiasi
2. evaporasi
3. konveksi
4. konduksi

SSP → PENGATURAN SUHU TUBUH :

- daerah spesifik dari IL-1 preoptik dan hipotalamus anterior


→ sekelompok saraf termosensitif yg berlokasi di dinding rosral
ventrikel III → korpus kalosum lamina terminalis (OVTL) →
batas antara sirkulasi & otak
- Saraf termosensitif dipengaruhi oleh :
> daerah yang dialiri darah
> masukan dari reseptoir kulit dan otot

- Saraf yg sensitif thd hangat :


→ terpengaruh & meningkat dgn penghangatan

- Saraf yg sensitif thd dingin :


→ meningkat dengan pendinginan

- Korpus kalosum lamina terminalis :


→ sumber prostaglandin
- Hasil akhir mekanisme kompleks → ↑ thermostatic set-point →
isyarat serabut s. eferen (tu s. simpatis) :
> menahan panas (vasokonstriksi)
> produksi panas (menggigil)
> tingkah laku manusia : menutup tubuh dgn selimut

- Peningkatan suhu melanjut s/d suhu tubuh mencapai peningkatan


set-point.

- Peningkatan set point kembali normal jika :


- > penurunan konsentrasi IL-1
- > pemberian antipiretik yg menghambat prostaglandin

- Kembalinya suhu menjadi normal :


- > vasodilatasi
- > berkeringat
PENGUKURAN SUHU TUBUH :
1. Rektal
2. Oral
3. Aksila
4. Membran timpani

NILAI SUHU TUBUH NORMAL


→ Kaiser Permanente Appointement and Advice Call Center (2000) :

Demam untuk anak adalah jika :


- suhu rektal > 38◦C
- suhu aksila > 37,5◦C
- suhu membran timpani > 38,2◦C
- nilai rata-rata suhu bervariasi secara diurnal ;
- > mencapai titik nadir pada pukul 06.00 pagi
- > puncaknya pukul 16.00-18.00 sore.

- tidak ada perbedaan yg signifikan dalam kisaran umur

- berdasarkan jenis kelamin :


- * suhu oral perempuan > laki-laki, 36,9 C vs 36,7 C
- * rata-rata variasi diurnal laki-laki > tinggi, 0,56 C vs 0,54 C
POLA DEMAM SEBAGAI ALAT DIAGNOSTIK

- pola demam saja tdk menjelaskan secara pasti etiologi


- tapi dapat membantu dlm menegakan diagnostik
- bbrp pola demam dpt dimiliki oleh suatu penyakit

Demam kontinu
- demam dgn variasi diurnal 1,0-1,5 F (0,55-0,82 C)
- contoh : pneumonia tipe lobar, infeksi kuman gram negatif, demam
tifoid, gangguan SSP

Demam Intermiten
- demam dgn variasi diurnal > 1C, suhu terendah mencapai suhu normal
- contoh : endokarditis bakterialis, malaria
Demam remiten
- demam dgn variasi diurnal > 1C, tetapi suhu terendah tdk mencapai
suhu normal
- contoh : demam tifoid fase awal, berbagai penyakit virus

Demam tersiana dan kuartana


- demam intermiten yg dtandai dgn periode demam yg diselingi dgn
periode normal
- contoh :
> tertiana : malaria Plasmodium vivax (demam hari ke-1 & ke-3)
> kuartana : malaria Plasmodium malariae (demam hari ke-1 & ke-4)
Demam saddleback / pelana (bifasik)
- demam tinggi beberapa hari, disusul oleh penurunan suhu ± 1 hari,
kemudian disusul oleh demam tinggi kembali
- contoh : dengue fever
DEMAM DENGAN TANDA LOKAL
-------------------------------------------------------------------------------
Klasifikasi Penyakit
-------------------------------------------------------------------------------
Infeksi Saluran Napas Atas Viral UTI, OMA, Tonsilitis, Laryngitis
Infeksi Saluran Napas Bawah Pneumonia, Bronkhiolitis
Gastrointestinal GE, Hepatitis, Appendisitis
CNS Meningitis, Ensefalitis
Eksantem Campak, Varisela
Kolagen Rheumatoid Arthritis, Kawasaki Dis.
Neoplasma Leukemia, Lymphoma
-----------------------------------------------------------------------------------------------
DEMAM TANPA TANDA LOKAL

------------------------------------------------------------------------------
Klasifikasi Penyakit
------------------------------------------------------------------------------
Infeksi Bakteriemia / Sepsis, UTI, Malaria

PUO (Persistent / Pyrexia of Infeksi, Kolagen, Neoplasma


Origin)
Neoplasma Leukemia, Lymfoma
Post Vaksinasi DPT, Campak
Drug Fever Antibiotik, Antiepilepsi
------------------------------------------------------------------------------------------
PRINCIPAL CAUSES of PYREXIA UNKNOWN ORIGIN
------------------------------------------------------------------------------
Etiologi Penyakit
------------------------------------------------------------------------------
Infeksi (60-70%)
- Lokal Sinusitis, Endokarditis, Ocult abscess
- Sistemik TBC, Brucellosis
----------------------------------------------------------------------------------------------
Penyakit kolagen (20%) SLE, JIA
----------------------------------------------------------------------------------------------
Neoplasma (5%) Leukemia, Lymfoma, Neuroblastoma
----------------------------------------------------------------------------------------------
Miscellaneous (5-10%) Drug Fever
----------------------------------------------------------------------------------------------
TATALAKSANA DEMAM

- Demam umumnya menguntungkan :


→ sbg respon tubuh thd infeksi, menghambat sumber infeksi

- Morbiditas / mortalitas disebabkan oleh penyakit yang mendasari

1. ANTIPIRETIK
2. PENGOBATAN FISIK :
- tirah baring
- total body surface cooling (kompres air hangat, air conditioner)
ANTIPIRETIK

- Sering digunakan

- Antipiretik yang ideal :

> Cepat, efektif menurunkan demam


> Tersedia dalam bentuk cairan & suposutoria
> Efek samping rendah, toksisitas rendah (jika overdosis)
> Interaksi dgn obat lain rendah, kontraindikasi jarang
> Aman dan murah

- Pilihan :
→ Parasetamol & Ibuprofen
- Antipiretik ;
→ bekerja secara sentral menurunkan pusat pengatur suhu di
hipothalamus secara difusi dari plasma ke SSP.

- Keadaan ini dicapai dgn menghambat siklooksigenase


(enzim yg berperan dlm sintesis prostaglandin)

- Antipiretik :
> tdk mengurangi suhu tubuh s/d normal
> tdk mengurangi lama episode demam

- Efektifitas dlm menurunkan demam tergantung pd :


> derajat demam
> daya absorpsi
> dosis antipiretik
- Pemberian terapi simptomatik pada demam ada 2 pendapat :
1. Demam tidak perlu diterapi
2. Perlu terapi pada demam

INDIKASI PEMBERIAN ANTIPIRETIK

→ digunakan jika suhu tubuh > 38,5 C

1. Demam > 39 C yg berhubungan dgn gejala nyeri / tidak nyaman


2. Demam > 40 C
3. Demam berhubungan dengan peningkatan kebutuhan katabolisme
(penyakit jantung, luka bakar, pasca operasi)
4. Anak dengan riwayat kejang atau delirium yg disebabkan demam
PARASETAMOL

- Metabolit aktif asetanilid dan fenasetin


- Sebagai antipiretik & analgtik
- Keuntungan : tersedia sbg sirup & suposutoria
- Tidak mempunyai daya antiinflamasi
- Dosis 10-15 mg / kg BB, boleh / 4 jam
- Penurunan suhu setelah 30 menit, puncak dicapai dalam 3 jam, demam
akan kembali 3-4 jam setelah pemberian
- Makanan yg mengandung KH tinggi akan menghambat absorpsi
→ menghalangi penurunan demam
- Demam menurun : aktifitas & kesegaran anak akan membaik
- Rasa riang & nafsu makan belum kembali normal
- Toksisitas jika > 10-15 mg/kgBB (dewasa 140 mg/kgBB)
IBUPROFEN

- Derivat asam propionat


- Efek : antipiretik, analgesik dan antiinflamasi
- Diserap dengan baik melaui saluran cerna → konsentrasi puncak
dalam 1 jam
- Efek antipiretik 5 mg /kgBB akan turunkan suhu tubuh 2 C selama 3-4
jam.
- Dosis 10 mg/kgBB lebih poten & efek supresi demam > lama dibanding
parasetamol
- Antiinflamasi : arthtritis reumatoid 20-40 mg/kgBB/hari
EXTERNAL COOLING

- Metode fisik untuk menurunkan suhu tubuh


→ Bed rest dan external cooling

- External cooling
→ Alkohol, air dingin, total body surface cooling
→ Tepid water (30◦C)
* Suhu > 40◦C
* Satu jam setelah antipiretik
* Selama 30 menit
Parents Fever Phobia

Penyuluhan :

 Deman ringan s/d sedang adalah menguntungkan, mundukung


sistim imun
 Perhatikan interaksi anak dgn lingkungan sekitar
 Cegah dehidrasi : minum sedikit2 & sering
 Mengurangi ketidaknyamanan dgn antipiretik
 Cegah memakai baju tebal, pakaian yang ringan saat anak
kedinginan / menggigil
INDIKASI RAWAT INAP DI RS
----------------------------------------------------------------------------------------------
Neonatus < 28 hari Sugestif UTI pada urinalysis
----------------------------------------------------------------------------------------------
Tampak toksik Riwayat FUO atau Prolenged fever
----------------------------------------------------------------------------------------------
Suspek SBI Takipne, grunting, ruam, sakit kepala, muntah
----------------------------------------------------------------------------------------------
Peteki pada kulit Bayi dengan demam > 40◦C, tanpa
fokus
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Kejang demam I
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Leukosit> 20.000, CRP↑ Diare berdarah, nyeri abdomen
-----------------------------------------------------------------------------------------------
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai