Anda di halaman 1dari 42

Termodinamika

Dosen pengampu:
Frastica Deswardani, S.Si., M.Sc.

Email: frastica.deswardani@unja.ac.id
frasticades@gmail.com
Sistem Termodinamika dan Spesifikasi Keadaannya
Mendiskrispsikan karakter atau
sifat-sifat yang berhubungan
Sistem yang dipilih
dengan sistem atau interaksinya
dengan lingkungan
Pandangan Makroskopik

Meliputi variabel atau sifat dari suatu sistem


yang didekati dengan ukuran manusia atau
berskala besar
Contoh
Misalkan terdapat sebuah sistem berisi sebuah silinder
dalam mesin mobil

Terdapat beberapa besaran yang bisa ditinjau:


1. Massa
2. Komposisi
3. Volume
4. Tekanan
5. Temperatur

Besaran tersebut merujuk pada sesuatu dengan skala


yang besar (makroskopik)
Secara umum, kuantitas makroskopik memiliki sifat:

1. Tidak mengandung asumsi khusus menyangkut struktur


materi, medan atau radiasi
2. Mendiskripsikan sistem secara sederhana (memerlukan
sedikit karakter dalam memberikan penjelasan)
3. Bersifat sangat mendasar, dapat dirasakan oleh indera
4. Bersifat umum dan dapat diukur secara langsung
Pandangan Mikroskopik

Meliputi sifat dari sistem yang didekati dengan


ukuran molekul atau berskala kecil
Suatu sistem yang ditinjau dianggap terdiri atas jumlah
yang amat besar (N) partikel, dimana tiap partikel
memiliki energi E1, E2, …. E(N).

Partikel diasumasikan saling berinteraksi satu sama lain.


Penjelasan mikroskopik dari suatu sistem memiliki sifat
sebagai berikut:

1. Memiliki asumsi menyangkut struktur materi, medan


dan radiasi
2. Menetapkan beberapa besaran untuk menjelaskan
sistem
3. Besaran yang ditetapkan tak perlu dapat dirasakan
oleh indera, akan tetapi cukup dengan model
matematis
4. Tidak dapat diukur secara langsung, akan tetapi
haruslah dihitung
Hubungi antara makroskopik dan mikroskopik

Beberapa sifat yang diukur secara


langsung (makroskopik), merupakan
harga rata-rata dari sejumlah besar
sifat-sifat mikroskopik sistem .

Tekanan adalah perubahan


momentum rata-rata yang ditimbulkan
oleh tumbukan molekular pada bidang
yang luasnya satu satuan.
Bagaimana dengan Temperatur jika
dipandang secara makroskopik dan
mikroskopik dalam termodinamika?
Kuantitas Termodinamika
Besaran yang digunakan untuk menghasilkan/menjelaskan
keadaan internal dalam sistem, seperti energi dalamnya.

Sistem yang digambarkan dalam kuantitas termodinamika ini


disebut Sistem Termodinamika
Sistem dalam Termodinamika

Massa dari sistem tetap, tetapi volume dapat berubah. Energi dalam
bentuk panas atau kerja dapat keluar masuk.

Saat energi tidak dapat keluar masuk  sistem terisolasi

Contoh: Balon udara


Massa dan energi dari sistem dapat keluar masuk sistem melewati
batas sistem.

Contoh: sistem mesin bahan bakar pada kendaraan bermotor.


Secara umum varibel keadaan daris sitem termodinamika dapat
digolongkan menjadi 2 besaran:

1. Besaran ekstensif  variabel keadaan yang berbanding lurus dengan


massa atau volume (ukuran) dari sistem.
2. Besaran intensif  variabel keadaan yang tidak bergantung pada
massa atau volume dari sistem.
Perubahan sistem dari keadaan setimbang 1 ke keadaan setimbang
lain  Proses
Kesetimbangan Termal

Sifat dinding adiabatik Sifat dinding diatermis


(mencegah terjadi (terjadi perpindahan panas)
perpindahan panas)
Kesetimbangan termal
“terjadi saat tidak ada pertukaran kalor antara dua
benda atau lebih saat benda bersentuhan dan
terjadi saat T benda sama”
Konsep Temperatur

Ukuran temperatur berfungsi


untuk mengidentifikasi adanya
energi panas pada suatu benda.

Temperatur adalah
ukuran derajat panas
suatu benda

Ukuran dari energi kinetik molekul atau atom dari suatu


substansi. Semakin besar energi semakin cepat gerakan
partikel.
Pengukuran Temperatur

Termometer  alat ukur temperatur yang dibuat berdasarkan sifat


termometrik bahan (kepekaan bahan terhadap perubahan temperatur)
Pengaturan skala temperatur yang
meliputi penentuan nilai numerik
pada isotermal dari sistem standar
yang dipilih (termometer)

Sifat termometrik

Menentukan skala empiris T dengan fungsi θ (x)

  X   aX
Memotong garis isotermal pada
tiap titik yang memiliki koordinat
sama
Konstanta a dapat ditentukan dengan meninjau titik tetap standar.

Titik tetap baku yang dipakai adalah titik dimana es, air dan uap air
berada pada kesetimbangan disebut titik triple air (triple point of
water)

Temperatur saat setimbang tersebut adalah sebesar 273,16 Kelvin


atau 273,16 K.

Sehingga, untuk nilai-nilai pada titik triple pada tiap termometer akan
berlaku:
Liquid in Glass (Cairan dalam Gelas)

Sifat termometrik :
Perubahan volume (perubahan panjang dari merkuri atau etanol)

Keuntungan:
Mudah digunakan, murah dan mudah dibawa

Kerugian:
Mudah pecah, daerah pengukuran terbatas, tidak digunakan untuk mengukur objek
kecil

Daerah pengukuran:
Merkuri  234 – 723 K, Etanol  173 – 323 K
Pada termometer cairan dalam gelas, maka X adalah L
(panjang kolom cairan), sehingga
Termometer Gas Volume Tetap

Jika volume sebuah gas konstan,


maka tekanannya akan
bergantung pada temperatur.

Gambar:
Termometer gas dengan volume
konstan yang sederhana.
Reservoir air raksa naik atau
turun, karena itu M disisi kiri
selalu menyentuh titik indikator.
Tekanan di bola kaca sama
dengan h ditambah tekanan
atmosfer.
Keuntungan:
Skala absolut, akurat, daerah pengukuran lebar

Kerugian:
Bentuk besar, respon lambat, sulit mengukur objek kecil

Daerah pengukuran temperatur: 3 – 500 K

Defenisi temperatur pada termometer ini ialah:


Contoh:
Sebuah termometer gas pada volume konstan mempunyai
tekanan 133,32 kPa ketika ditempatkan di dalam sebuah sel
titik triple. Berapakah temperatur jika ujung tersebut
ditempatkan di dalam sebuah lingkungan sehingga
tekanannya menjadi 204,69 kPa?
Termometer Hambatan Listrik
Sifat termometrik:
Perubahan resistansi dari bahan konduktor (Pt, Ni, dan lain-lain)

Keuntungan:
Akurat, daerah pengukuran lebar, dapat didesain berbagai macam
model

Kerugian:
Harga mahal

Daerah pengukuran temperatur: 15 – 900 K


Defenisi temperatur pada termometer ini ialah:

Contoh:
Sebuah termometer hambatan platina tertentu mempunyai
hambatan R sebesar 90,35 Ω bila ujung termometer ditempatkan di
dalam sebuah sel titik triple. Tentukan berapakah temperatur yang
terdefenisi, jika ujung tersebut ditempatkan di dalam sebuah
lingkungan sehingga hambatannya adalah 96,28 Ω?
Kalibrasi alat/pengujian instrumen terkait dengan pengukuran R’(T)
pada berbagai temperatur yang diketahui dan gambaran hasilnya
dengan persamaan:


R '  T   R 'TP 1  aT  bT 2 
R '  T   Resistansi kawat (platina) pada temperatur T
R 'TP  Resistansi kawat ketika dikelilingi air pada titik triple
T  Temperatur Celcius empiris
a; b  konstanta
Contoh:
Resistansi kawat platinum 11 Ω pada titik es, 15Ω pada titik
uap dan 29 Ω pada titik sulfur (445˚C).
Tentukan konstanta-konstan a dan b dari persamaan


R '  T   R 'TP 1  aT  bT 2 
Termokopel

Gaya termal elektromotif


atau elektromotansi termal
(emf) muncul pada titik
dimana kawat A dan B di
sambungkan.

Termokopel kawat A dan B dengan titik referensi, terdiri dari dua kawat
tembaga, siap untuk dihubungkan dengan pengukur atau rangkaian
monitor
Termokopel dikalibrasikan dengan mengukur emf termal pada titik tes
dengan variasi temperatur yang diketahui, titik referensi tetap dijaga
pada T = 0˚C. Hasil pengukuran secara umum selalu dapat
digambarkan dalam persamaan:

  co  c1  c2 2  c3 3

Keuntungan termokopel  sensitif, respon cepat, derah pengukuran


lebar

Kerugian  tegangan kecil sehingga membutuhkan penguatan

Daerah pengukuran temperatur  25 – 1400 K


Skala Termometer
Konversi antar Skala Suhu
 Celcius dan Reamur
tc  0 t 0 4
 r t r  tc
100  0 80  0 5
 Celcius dan Fahrenheit
tc  0 t f  32 9
 t f  tc  32
100  0 212  32 5
 Reamur dan Fahrenheit
tr  0 t f  32 9
 t f  tr  32
80  0 212  32 4
 Celcius dan Kelvin
tr  0 tk  273
 tc  tk  273
80  0 373  273
Contoh:
1. Nyatakan 20˚C dan – 5˚C dalam skala Kelvin!

2. Tentukan temperatur dalam Celcius jika temperatur ruangan


menunjukkan 77˚F!
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai