Anda di halaman 1dari 30

RANGKAIAN PENYEARAH

SETENGAH GELOMBANG DAN


PENYEARAH JEMBATAN
MINI RISET ELEKTRONIKA DASAR

KELOMPOK II PSPFD19

DOSEN PENGAMPU : Drs. KHAIRUL AMDANI, M.Si


1. DEVI KHAIRINA (4191121018)
2. ERLIN KATIE MELANI SIREGAR ( 4193321015)
3. IKA LESTARI (4192421012 )
4. NAJWA AULIA PUTRI (4192121004)
5. NOPERANTA GINTING (4193321003)
6. YUNI ANGGREANI (4193121017)
01 Pendahuluan 02 Landasan Teori

03 Metodologi
Penelitian 04 Pembahasan &
Penutup
Pendahuluan
Latar Belakang, Rumusan
Masalah dan Tujuan
01
LATAR BELAKANG
Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah. Penyebab
digunakan untuk mendapatkan arus searah dari sauatu arus bolak-balik. Arus atau tegangan
tersebut harus benar-benar rata tidak boleh berdenyut agar tidak menimbulkan gangguan bagi
peralatan yang di catu. Dioda sebagai salah satu komponen aktif yang sangat populer
digunakan dalam rangkaian elektronika karena bentuknya sederhana dan penggunaannya
sangat luas. Ada beberapa macam rangkaian diada seperti penyearah setengah gelombang,
penyearah gelombang penuh, rangkaian pemotong, rangkaian penjepit maupun pengganda
tegangan.
Dioda adalah kompoonen elektronika dengan dua terminal (anoda dan katoda) dan
terbentuk dari dua jenis semikonduktor (silikon jenis N dan silikon jenis P) yang bersambung.
Bahan ini mampu dialiri arus secara relatif mudah dalam satu arah. Dioda dibuat dalam
berbagai bentuk dan ukuran serta amat berguna. Dioda memiliki fungsi sebagai penyearah
arus, penstabil tegangan, sebagai indikator, dan sebagai saklar.
Penerapan diode semikonduktor dalam bidang elektronika sangatlah luas. Hal ini
karena sifat dioda yang sangat mendasar yaitu hanya dapat melewatkan arus dalam satu arah
saja. Rangkaian penyearah merupakan penerapan dioda. Rangkian penyearah ada dua macam
yaitu setengah gelombang dan gelombang penuh.
Pada kali ini dilakukan praktikum mengenai penerapan dari beberapa aplikasi diode
tersebut, diantaranya penyearah dioda atau pada Half Wave Rectifler, Full wave Rectifier dan
Bridge Rectifier.
Tujuan
1. Untuk memahami operasi pada penyearah setengan
gelombang, penyearah gelombang penuh, dan
penyearah penyearah gelombang penuh sistem

Rumusan Masalah jembatan dengan mengunakan aplikasi liveware


2. Untuk mengetahui cara membandingkan perbedaan
pada rangkaian penyearah dengan aplikasi liveware
1. Bagaiamana memahami operasi pada penyearah
3. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah elektronika dasar
setengan gelombang, penyearah gelombang penuh, dan
penyearah gelombang penuh sistem jembatan dengan
mengunakan aplikasi liveware?

2. Bagaimana membandingkan perbedaan pada rangkaian


penyearah dengan aplikasi liveware?

3. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah elektronika dasar


02 Landasan teori
Penyearah Setengah
Gelombang
Penyearah setengah
gelombang (Half Wave Rectifier)
merupakan rangkaian penyearah
yang paling sederhana, yakni
terdiri dari satu dioda atau juga
bisa lebih dari satu dioda (paralel)
untuk mengubah tegangan arus
bolak balik (AC) menjadi tegangan
arus searah (DC).
Prinsip kerja Penyearah Setengah Gelombang
Pada dasarnya prinsip kerja rangkaian ini memanfaatkan karakteristik dioda yang hanya bisa dialiri arus
satu arah saja dan menghambat jalur arus arah lainnya. Pada arus AC (Bolak Balik) terdapat dua sisi
gelombang, yaitu sisi positif dan sisi negatif. Dari sisi positif gelombang arus AC yang masuk ke Dioda
akan menyebabkan Dioda menjadi bias maju (Forward Bias) sehingga melewatkannya. Sementara pada
sisi negatif gelombang arus AC yang masuk akan mengakibatkan Dioda dalam posisi reverse bias (Bias
Terbalik), sehingga memblokir sinyal negatif tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah
penjelasannya :
Pada setengah siklus pertama (positif), adanya aliran arus AC dalam dioda n menjadikan
dioda dengan bias maju yang diibaratkan dioda seperti saklar tertutup, sehingga arus mengalir
dan melewati hambatan (R).

Pada setengah siklus kedua, dioda telah menjadi dioda dengan bisa mundur yang memiliki
sifat menghambat dan tidak menghantar, artinya dioda seperti saklat terbuka sehingga tidak
ada arus yang mengalir pada beban.

Pada setengah gelombang, dioda akan berperan untuk menghantarkan pada siklus positif dan
tidak berfungsi untuk menghantarkan siklus negatif, sehingga hal ini disebut sebagai
penyearah setengah gelombang.
Penyearah Setengah Gelombang

Kelebihan Kekurangan
1. Rangkaian yang mudah dan sederhana. 1. Tegangan output memiliki riak (ripple) yang sangat besar,

2. Biaya yang lebih murah karena hanya menggunakn sehingga membutuhkan kapasitor yang besar pula pada aplikasi

satu diode. frekuensi rendah seperti listrik PLN 50 Hz.

3. Cocok untuk charger baterai, dimana memiliki 2. Tidak bisa diterapkan pada powes supply frekuensi tinggi

keadaan 0 Volt (saat siklus negative) yang memiliki seperti pada rangkaian SMPS yang memiliki duty cycle diatas

fungsi untuk mengistirahatkan sel baterai dari 90%.

kejenuhan akibat proses charging. 3. Kurang efisien karena hanya mengambil setengah siklus saja,
sehingga siklus setengahnya tidak diambil alias dibuang. Hal
ini menyebabkan tegangan output memiliki daya yang lebih
kecil.
Penyearah Jembatan
Dioda Bridge adalah Penyearah Sistem Jembatan yang menggunakan empat buah dioda yang
disusun model jembatan atau bridge. Oleh karena itu, konfigurasi empat dioda ini sering disebut
dengan Dioda Bridge. Sebuah penyearah sistem jembatan mampu menghasilkan output
gelombang penuh dari satu gulungan transformator. Dalam hal ini berbeda dengan penyearah
gelombang penuh yang harus menggunakan transformator CT. Penyearah sistem jembatan
disusun oleh empat blok dioda yang bekerja secara bergantian pada tiap fase sinyal sinus. Hal ini
menyebabkan keluaran penyearah jenis ini sama dengan penyearah gelombang penuh meski
hanya menggunakan satu gulungan transformator. Rangkaian penyearah dengan sistem jembatan
dianggap lebih murah jika hanya bertujuan menghasilkan tegangan tunggal karena tidak harus
menambah lilitan transformator.
Rangkaian Penyearah
Sistem Jembatan
Prinsip kerja Penyearah Sistem Jembatan
Prinsip kerja Dioda Bridge sama dengan cara kerja empat buah dioda biasa
yang disusun dengan sistem jembatan. Cara kerja rangkaian ini sama dengan
penyearah yang menghasilkan output sinyal sinus gelombang penuh. Untuk lebih
jelas tentang cara kerja dioda bridge silahkan simak penjelasan berikut. Sebuah
penyearah sistem jembatan sederhana digambarkan dengan empat buah dioda
yang disusun model jembatan. Meski terdiri dari empat buah dioda, pada
kenyataannya hanya dua dioda yang bekerja pada masing-masing fase sinyal
sinus. Dioda D1 dan D3 “mengumpulkan” tegangan positif dari sinyal sinus,
sedangkan D2 dan D4 “mengumpulkan” tegangan negatif dari sinyal sinus.
Saat sinyal sinus pada siklus gunung (fase positif) maka titik A lebih positif dari titik B. Hal
ini menyebabkan arus mengalir dari titik A menuju D1 melewati RL kemudian menuju D2
dan sampai pada titik B. Dalam hal ini katoda D1 menjadi titik positif dan Anoda D2 menjadi
titik negatif. Pada siklus ini dioda D3 dan D4 tidak bekerja karena berada pada posisi reverse.

Saat sinyal sinus pada siklus lembah (fase negatif) maka titik B lebih positif dari titik A. Hal
ini menyebabkan arus mengalir dari titik B menuju D3 melewati RL kemudian menuju D4
dan sampai pada titik A. Dalam hal ini katoda D3 menjadi titik positif dan Anoda D4 menjadi
titik negatif. Pada siklus ini gantian dioda D1 dan D2 tidak bekerja karena berada pada posisi
reverse. Besarnya tegangan DC yang dihasilkan sama dengan penyearah gelombang penuh
yaitu sebesar 2 kali Vmax dibagi dengan π (pi). Dimana besarnya Vmax adalah tegangan
puncak (V-peak) dari salah satu siklus sinyal AC. Atau sebesar 0.637Vmax. Dan jika dihitung
dengan nilai RMS menjadi 0.637 kali √2 sama dengan 0.9Vrms.
Kelebihan dari penyearah sistem jembatan adalah mampu
menghasilkan output tegangan DC dengan gelombang penuh dari satu
lilitan transformator tanpa menambahkan lilitan pada transformator
seperti pada penyearah gelombang penuh. Ini dianggap efisiensi secara
biaya karena biaya lilitan lebih mahal dibanding harga dioda.

Sedangkan kekurangan dari penyearah jenis ini adalah adanya rugi


tegangan berlapis yaitu sebesar 1.4V (2 x0.7V) yang disebabkan karena
penggunaan dua dioda secara seri. Penyearah dengan sistem jembatan
juga tidak cocok untuk membuat power supply dengan output tegangan
ganda.
03 Metodolodi
Penelitian
Jenis Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian yang sudah ditetapkan,
maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
01 kuantitatif dimana penelitian ilmiah yang sistematis
dengan mengembangkan dan menggunakan model-
model matematis dan teori-teori.

Desain Penelitian
Desain penelitian dalam miniriset ini yaitu dengan

02 menggunakan desain penelitian longitudinal. Dimana


kami mengikuti sampel yang sama dari waktu ke waktu
untuk membuat pengamatan berulang. Kami
mengambil pengukutan berkali-kali pada setiap
variabel dalam periode waktu yang berbeda.
Waktu dan Tempat Penelitian
Dikarenakan Covid-19, kami membuat penelitian ini di
rumah masing masing dengan waktu yang berbeda-
03 beda.

Teknik Pengumpulan Data


Dalam mengumpulkan data, kami menggunakan teknik

04 pengumpulan data studi dokumenter


menghimpun dan menganalisis materi-materi serta
yang

bahan bacaan, baik dokumen tertulis, gambar, maupun


elektronik.
04 Pembahasan &
PenutuP
Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang
Dalam upaya membuat rangkaian penyearah setengah N
Nama Alat Spesifikasi Jumlah
gelombang, maka kami menggunakan aplikasi liveware o
untuk membuat rangkaian, mendapatkan nilai dari
1
rangkaian tersebut secara digital sekaligus AC Voltage source 10V / 0,3 Hz 1 Buah
.
mendapatkan outputnya berupa gelombang. Dalam hal
ini, kami membutuhkan beberapa alat dan bahan yang 2
Kabel - 1 Buah
tersedia dalam liveware, diantaranya: .

3
Osiloskop Digital 1 Buah
.

N
Nama Bahan Spesifikasi Jumlah
o
3. Resistor 220 1 Buah
Prosedur percobaan dalam liveware:
1. Ambil semua alat yang dibutuhkan pada menu gallery.
2. Ambil semua bahan yang dibutuhkan pada menu gallery.
3. Sesuaikan spesifikasi pada alat dan bahan pada liveware sesuai dengan
daftar spesifikasi pada alat dan bahan.
4. Rangkai semua alat dan bahan sesuai dengan pedoman pengerjaan untuk
rangkaian penyearah setengah gelombang.
5. Selanjutnya, klik menu run pada liveware untuk menjalankan rangkaian
yang telah dibuat
Hasil Percobaan:
 
Pembahasan:
Pada tegangan masukan setengah gelombang sebesar 10 V, maka sesuai dengan teori
rectifier setengah gelombang di dapat V in = Vout.
Nilai sinyal setengah gelombang secara teori di dapat dengan rumus V dc = 0,318Vp. Maka
nilai Vdc = 0,318 10 = 3,18. Nilai dari tegangan puncaknya sebesar 10 + 3,18 = 13,18 V.
Nilai sinyal setengah gelombang secara hasil praktek sebesar 13 V. Maka % error untuk
analisis nilai sinyal setengah gelombang adalah:
%error =
Karena telah dilakukan perhitungan secara teori dan praktek maka didapat &error yang
kecil yaitu 1,3%. Dapat dikatakan bahwa, pengguanaan liveware cukup akurat digunakan
untuk melakukan penyusunan rangkaian dan mendapatkan nilai rangkaian secara digital.
Rangkaian Penyearah Jembatan
Dalam upaya membuat rangkaian penyearah N
Nama Alat Spesifikasi Jumlah
jembatan, maka kami menggunakan aplikasi liveware o
untuk membuat rangkaian sekaligus mendapatkan nilai 1
dari rangkaian tersebut secara digital. Dalam hal ini, AC Voltage source 220V / 50 Hz 1 Buah
.
kami membutuhkan beberapa alat dan bahan yang
tersedia dalam liveware, diantaranya: 2
Kabel - 1 Buah
.
3
Multimeter Digital 1 Buah
N .
Nama Bahan Spesifikasi Jumlah
o
1. Bridge Rectifier - 1 Buah
2. Capasitor 1F 1 Buah
3. Resistor 1K 1 Buah
4. Transformer 22 : 1 1 Buah
Prosedur percobaan dalam liveware:
1. Ambil semua alat yang dibutuhkan pada menu gallery
2. Ambil semua bahan yang dibutuhkan pada menu gallery
3. Sesuaikan spesifikasi pada alat dan bahan pada liveware sesuai
dengan daftar spesifikasi pada alat dan bahan
4. Rangkai semua alat dan bahan sesuai dengan pedoman
pengerjaan untuk rangkaian jembatan penyearah
5. Selanjutnya, klik menu run pada liveware untuk menjalankan
rangkaian yang telah dibuat
Hasil Percobaan:
 
Pembahasan:
Secara teori
Transformer mempunyai sebuah 22:1 stepdown,
sehingga tegangan sekunder rms adalah
V2 =
Tegangan puncak sekunder adalah
VP =
Memakai pendekatan kedua diode untuk  
Maka, dapat kita hitung nilai % error untuk
memperoleh tegangan beban mengetahui tingkat keakuratan liveware yang
VL = 14,14 = 1,4 = 12,74 V digunakan: %error =
Karena telah dilakukan perhitungan secara teori
Secara praktek menggunakan liveware: VL = 12,81
dan praktek maka didapat &error yang kecil yaitu
V
0,5%. Dapat dikatakan bahwa, pengguanaan
liveware cukup akurat digunakan untuk
melakukan penyusunan rangkaian dan
mendapatkan nilai rangkaian secara digital.
 
Kesimpulan
1. Prinsip kerja dari penyearah setengah gelombang yaitu pada saat tegangan
bolak-balik positif diode akan panjar maju. Pada saat itu arus akan mengalir
ditransformatorkan ke diode, beban dan kembali ke transformator pada unjung
ujung beban akan terdapat beda tegangan yang bentuknya sama seperti
tegangan masukan. Setengah periode berikutnya akan dipanjarkan mundur,
saat itu tidak ada arus yang mengalir sehingga pada ujung beban tidak ada
tegangan.
2. Diode merupakan komponen aktif yang dapat menyearahkan arus AC
menjadi arus DC pada keadaan berpanjar maju, sehingga arus AC yang masuk
awalnya berbentuk gelombang sinusoida setelah melewati diode keluar menjadi
arus DC berbentuk setengah gelombang sinusoidal.
3. Rangkaian penyearah sistem jembatan (bridge rectifier) adalah rangkaian
penyearah gelombang penuh yang menggunakan empat buah dioda, dan
dihubungkan seperti jembatan (bridge).
 
DAFTAR PUSTAKA

Blocher, Richard. (2004). Dasar Elektronika. Yogyakarta: Andi

Herman, Dwi Suejono. 2007. Elektronika Teori dan Penerapan. Jawa Timur: Cerdas Ulet Kreatif.

Mismail. (2011). Dasar Teknik Elektro. Malang: UB Press.


TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai