KELOMPOK II PSPFD19
03 Metodologi
Penelitian 04 Pembahasan &
Penutup
Pendahuluan
Latar Belakang, Rumusan
Masalah dan Tujuan
01
LATAR BELAKANG
Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah. Penyebab
digunakan untuk mendapatkan arus searah dari sauatu arus bolak-balik. Arus atau tegangan
tersebut harus benar-benar rata tidak boleh berdenyut agar tidak menimbulkan gangguan bagi
peralatan yang di catu. Dioda sebagai salah satu komponen aktif yang sangat populer
digunakan dalam rangkaian elektronika karena bentuknya sederhana dan penggunaannya
sangat luas. Ada beberapa macam rangkaian diada seperti penyearah setengah gelombang,
penyearah gelombang penuh, rangkaian pemotong, rangkaian penjepit maupun pengganda
tegangan.
Dioda adalah kompoonen elektronika dengan dua terminal (anoda dan katoda) dan
terbentuk dari dua jenis semikonduktor (silikon jenis N dan silikon jenis P) yang bersambung.
Bahan ini mampu dialiri arus secara relatif mudah dalam satu arah. Dioda dibuat dalam
berbagai bentuk dan ukuran serta amat berguna. Dioda memiliki fungsi sebagai penyearah
arus, penstabil tegangan, sebagai indikator, dan sebagai saklar.
Penerapan diode semikonduktor dalam bidang elektronika sangatlah luas. Hal ini
karena sifat dioda yang sangat mendasar yaitu hanya dapat melewatkan arus dalam satu arah
saja. Rangkaian penyearah merupakan penerapan dioda. Rangkian penyearah ada dua macam
yaitu setengah gelombang dan gelombang penuh.
Pada kali ini dilakukan praktikum mengenai penerapan dari beberapa aplikasi diode
tersebut, diantaranya penyearah dioda atau pada Half Wave Rectifler, Full wave Rectifier dan
Bridge Rectifier.
Tujuan
1. Untuk memahami operasi pada penyearah setengan
gelombang, penyearah gelombang penuh, dan
penyearah penyearah gelombang penuh sistem
Pada setengah siklus kedua, dioda telah menjadi dioda dengan bisa mundur yang memiliki
sifat menghambat dan tidak menghantar, artinya dioda seperti saklat terbuka sehingga tidak
ada arus yang mengalir pada beban.
Pada setengah gelombang, dioda akan berperan untuk menghantarkan pada siklus positif dan
tidak berfungsi untuk menghantarkan siklus negatif, sehingga hal ini disebut sebagai
penyearah setengah gelombang.
Penyearah Setengah Gelombang
Kelebihan Kekurangan
1. Rangkaian yang mudah dan sederhana. 1. Tegangan output memiliki riak (ripple) yang sangat besar,
2. Biaya yang lebih murah karena hanya menggunakn sehingga membutuhkan kapasitor yang besar pula pada aplikasi
3. Cocok untuk charger baterai, dimana memiliki 2. Tidak bisa diterapkan pada powes supply frekuensi tinggi
keadaan 0 Volt (saat siklus negative) yang memiliki seperti pada rangkaian SMPS yang memiliki duty cycle diatas
kejenuhan akibat proses charging. 3. Kurang efisien karena hanya mengambil setengah siklus saja,
sehingga siklus setengahnya tidak diambil alias dibuang. Hal
ini menyebabkan tegangan output memiliki daya yang lebih
kecil.
Penyearah Jembatan
Dioda Bridge adalah Penyearah Sistem Jembatan yang menggunakan empat buah dioda yang
disusun model jembatan atau bridge. Oleh karena itu, konfigurasi empat dioda ini sering disebut
dengan Dioda Bridge. Sebuah penyearah sistem jembatan mampu menghasilkan output
gelombang penuh dari satu gulungan transformator. Dalam hal ini berbeda dengan penyearah
gelombang penuh yang harus menggunakan transformator CT. Penyearah sistem jembatan
disusun oleh empat blok dioda yang bekerja secara bergantian pada tiap fase sinyal sinus. Hal ini
menyebabkan keluaran penyearah jenis ini sama dengan penyearah gelombang penuh meski
hanya menggunakan satu gulungan transformator. Rangkaian penyearah dengan sistem jembatan
dianggap lebih murah jika hanya bertujuan menghasilkan tegangan tunggal karena tidak harus
menambah lilitan transformator.
Rangkaian Penyearah
Sistem Jembatan
Prinsip kerja Penyearah Sistem Jembatan
Prinsip kerja Dioda Bridge sama dengan cara kerja empat buah dioda biasa
yang disusun dengan sistem jembatan. Cara kerja rangkaian ini sama dengan
penyearah yang menghasilkan output sinyal sinus gelombang penuh. Untuk lebih
jelas tentang cara kerja dioda bridge silahkan simak penjelasan berikut. Sebuah
penyearah sistem jembatan sederhana digambarkan dengan empat buah dioda
yang disusun model jembatan. Meski terdiri dari empat buah dioda, pada
kenyataannya hanya dua dioda yang bekerja pada masing-masing fase sinyal
sinus. Dioda D1 dan D3 “mengumpulkan” tegangan positif dari sinyal sinus,
sedangkan D2 dan D4 “mengumpulkan” tegangan negatif dari sinyal sinus.
Saat sinyal sinus pada siklus gunung (fase positif) maka titik A lebih positif dari titik B. Hal
ini menyebabkan arus mengalir dari titik A menuju D1 melewati RL kemudian menuju D2
dan sampai pada titik B. Dalam hal ini katoda D1 menjadi titik positif dan Anoda D2 menjadi
titik negatif. Pada siklus ini dioda D3 dan D4 tidak bekerja karena berada pada posisi reverse.
Saat sinyal sinus pada siklus lembah (fase negatif) maka titik B lebih positif dari titik A. Hal
ini menyebabkan arus mengalir dari titik B menuju D3 melewati RL kemudian menuju D4
dan sampai pada titik A. Dalam hal ini katoda D3 menjadi titik positif dan Anoda D4 menjadi
titik negatif. Pada siklus ini gantian dioda D1 dan D2 tidak bekerja karena berada pada posisi
reverse. Besarnya tegangan DC yang dihasilkan sama dengan penyearah gelombang penuh
yaitu sebesar 2 kali Vmax dibagi dengan π (pi). Dimana besarnya Vmax adalah tegangan
puncak (V-peak) dari salah satu siklus sinyal AC. Atau sebesar 0.637Vmax. Dan jika dihitung
dengan nilai RMS menjadi 0.637 kali √2 sama dengan 0.9Vrms.
Kelebihan dari penyearah sistem jembatan adalah mampu
menghasilkan output tegangan DC dengan gelombang penuh dari satu
lilitan transformator tanpa menambahkan lilitan pada transformator
seperti pada penyearah gelombang penuh. Ini dianggap efisiensi secara
biaya karena biaya lilitan lebih mahal dibanding harga dioda.
Desain Penelitian
Desain penelitian dalam miniriset ini yaitu dengan
3
Osiloskop Digital 1 Buah
.
N
Nama Bahan Spesifikasi Jumlah
o
3. Resistor 220 1 Buah
Prosedur percobaan dalam liveware:
1. Ambil semua alat yang dibutuhkan pada menu gallery.
2. Ambil semua bahan yang dibutuhkan pada menu gallery.
3. Sesuaikan spesifikasi pada alat dan bahan pada liveware sesuai dengan
daftar spesifikasi pada alat dan bahan.
4. Rangkai semua alat dan bahan sesuai dengan pedoman pengerjaan untuk
rangkaian penyearah setengah gelombang.
5. Selanjutnya, klik menu run pada liveware untuk menjalankan rangkaian
yang telah dibuat
Hasil Percobaan:
Pembahasan:
Pada tegangan masukan setengah gelombang sebesar 10 V, maka sesuai dengan teori
rectifier setengah gelombang di dapat V in = Vout.
Nilai sinyal setengah gelombang secara teori di dapat dengan rumus V dc = 0,318Vp. Maka
nilai Vdc = 0,318 10 = 3,18. Nilai dari tegangan puncaknya sebesar 10 + 3,18 = 13,18 V.
Nilai sinyal setengah gelombang secara hasil praktek sebesar 13 V. Maka % error untuk
analisis nilai sinyal setengah gelombang adalah:
%error =
Karena telah dilakukan perhitungan secara teori dan praktek maka didapat &error yang
kecil yaitu 1,3%. Dapat dikatakan bahwa, pengguanaan liveware cukup akurat digunakan
untuk melakukan penyusunan rangkaian dan mendapatkan nilai rangkaian secara digital.
Rangkaian Penyearah Jembatan
Dalam upaya membuat rangkaian penyearah N
Nama Alat Spesifikasi Jumlah
jembatan, maka kami menggunakan aplikasi liveware o
untuk membuat rangkaian sekaligus mendapatkan nilai 1
dari rangkaian tersebut secara digital. Dalam hal ini, AC Voltage source 220V / 50 Hz 1 Buah
.
kami membutuhkan beberapa alat dan bahan yang
tersedia dalam liveware, diantaranya: 2
Kabel - 1 Buah
.
3
Multimeter Digital 1 Buah
N .
Nama Bahan Spesifikasi Jumlah
o
1. Bridge Rectifier - 1 Buah
2. Capasitor 1F 1 Buah
3. Resistor 1K 1 Buah
4. Transformer 22 : 1 1 Buah
Prosedur percobaan dalam liveware:
1. Ambil semua alat yang dibutuhkan pada menu gallery
2. Ambil semua bahan yang dibutuhkan pada menu gallery
3. Sesuaikan spesifikasi pada alat dan bahan pada liveware sesuai
dengan daftar spesifikasi pada alat dan bahan
4. Rangkai semua alat dan bahan sesuai dengan pedoman
pengerjaan untuk rangkaian jembatan penyearah
5. Selanjutnya, klik menu run pada liveware untuk menjalankan
rangkaian yang telah dibuat
Hasil Percobaan:
Pembahasan:
Secara teori
Transformer mempunyai sebuah 22:1 stepdown,
sehingga tegangan sekunder rms adalah
V2 =
Tegangan puncak sekunder adalah
VP =
Memakai pendekatan kedua diode untuk
Maka, dapat kita hitung nilai % error untuk
memperoleh tegangan beban mengetahui tingkat keakuratan liveware yang
VL = 14,14 = 1,4 = 12,74 V digunakan: %error =
Karena telah dilakukan perhitungan secara teori
Secara praktek menggunakan liveware: VL = 12,81
dan praktek maka didapat &error yang kecil yaitu
V
0,5%. Dapat dikatakan bahwa, pengguanaan
liveware cukup akurat digunakan untuk
melakukan penyusunan rangkaian dan
mendapatkan nilai rangkaian secara digital.
Kesimpulan
1. Prinsip kerja dari penyearah setengah gelombang yaitu pada saat tegangan
bolak-balik positif diode akan panjar maju. Pada saat itu arus akan mengalir
ditransformatorkan ke diode, beban dan kembali ke transformator pada unjung
ujung beban akan terdapat beda tegangan yang bentuknya sama seperti
tegangan masukan. Setengah periode berikutnya akan dipanjarkan mundur,
saat itu tidak ada arus yang mengalir sehingga pada ujung beban tidak ada
tegangan.
2. Diode merupakan komponen aktif yang dapat menyearahkan arus AC
menjadi arus DC pada keadaan berpanjar maju, sehingga arus AC yang masuk
awalnya berbentuk gelombang sinusoida setelah melewati diode keluar menjadi
arus DC berbentuk setengah gelombang sinusoidal.
3. Rangkaian penyearah sistem jembatan (bridge rectifier) adalah rangkaian
penyearah gelombang penuh yang menggunakan empat buah dioda, dan
dihubungkan seperti jembatan (bridge).
DAFTAR PUSTAKA
Herman, Dwi Suejono. 2007. Elektronika Teori dan Penerapan. Jawa Timur: Cerdas Ulet Kreatif.