Anda di halaman 1dari 30

BANTUAN HIDUP DASAR

PADA NEONATUS

By: Anita Veronika, S.SiT.,M.KM

Diberikan pada acara seminar dan workshop BHD


di STIKes Santa Elisabeth Medan 25-26 Maret 2021
Tujuan Instruksional Umum :
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memberikan bantuan
hidup dasar pada neonatal ( melakukan penatalaksanaan kasus
dengan asfiksia neonatorum)

Tujuan Instruksional Khusus:


Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
Menjelaskan Definisi asfiksia neonatorum
Menjelaskan klasifikasi asfiksia neonatorum
Menjelaskan penyebab asfiksia neonatorum
Mengidentifikasi Tanda dan Gejala aspfiksia neonatorum
Melakukan penatalaksanaan bayi dengan asfiksia
DEFINISI
 Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak
dapat bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir
 Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak
dapat bernafas secara spontan dan teratur, sehingga dapat
menurunkan O2 dan makin meningkatkan CO2 yang
menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut
 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi mengalami asfiksia per
tahun di dunia(WHO)
 Di Indonesia 13% dari jumlah bayi meninggal disebabkan
oleh asfiksia.
ETIOLOGI

Faktor ibu

Preeklampsia dan eklampsia.


Pendarahan abnormal (plasenta previa atau
solusio plasenta).
Partus lama atau partus macet.
Demam selama persalinan Infeksi berat (malaria,
sifilis, TBC, HIV).
Kehamilan Lewat Waktu (sesudah 42 minggu
kehamilan).
Faktor Tali Pusat. Faktor Bayi

Bayi prematur (sebelum 37


Lilitantali pusat minggu kehamilan)
Persalinan dengan tindakan
Tali pusat
(sungsang, bayi kembar, distosia
pendek. bahu, ekstraksi vakum, ekstraksi
Simpul tali forsep)
Kelainan bawaan (kongenital)
pusat. Air ketuban bercampur mekonium
Prolapsus tali (warna kehijauan)
pusat.
Gejala dan Tanda
 Tidak bernafas atau bernafas megap-megap
 Warna kulit kebiruan
 Kejang.
 Penurunan kesadaran
 DJJ
lebih dari 16Ox/mnt/kurang dari
lOOx/menit tidak teratur
 Mekonium dalam air ketuban pada janin letak
kepala
Diagnosa

 Lakukan penilaian awal BBL yaitu :


1. Pernafasan,
2. Denyut jantung
3. Warna kulit
 Nilai
APGAR tidak digunakan untuk
menentukan tindakan VTP apabila penilaian
awal pernafasan bayi tidak kuat
PENATALAKSANAAN ASFIKSIA

Resusitasi
PENATALAKSANAAN ASFIKSIA
Tindakan resusitasi bayi baru lahir mengikuti tahapan-
tahapan yang dikenal sebagai ABC resusitasi, yaitu :
1. Memastikan saluran terbuka
Meletakkan bayi dalam posisi kepala defleksi bahu
diganjal 2-3 cm.
Menghisap mulut, hidung dan kadang trachea.
Bilaperlu masukkan pipa endo trachel (pipa ET)
untuk memastikan saluran pernafasan terbuka.
2. Memulai pernafasan
Memakai rangsangan taksil untuk memulai pernafasan
Memakai VTP bila perlu seperti : sungkup dan balon
pipa ET dan balon atau mulut ke mulut (hindari paparan
infeksi).

3. Mempertahankan sirkulasi
Rangsangan dan pertahankan sirkulasi darah dengan
cara.
Kompresi dada.
Pengobatan
Penilaian Awal dan Pengambilan Keputusan.
Menentukan apakah bayi memerlukan resusitasi ?
 Bersih dari mekonium
 Bila terdapat mekonium dalam cairan amnion  perlu intubasi dan penghisapan
trakea sebelum melakukan langkah resusitasi lain.
 Keputusan: dalam beberapa detik

 Bernapas/menangis
 Perhatikan dada bayi
 Tidak ada usaha napas  perlu intervensi
 Megap-megap  perlu intervensi
Tonus otot
Tonus otot baik : fleksi & bergerak aktif
 Warna Kulit
Kemerahan
Sianosis sentral vs sianosis perifer
Hanya sianosis sentral  perlu
intervensi
 Lakukan keputusan resusitasi :

1. Jika bayi bernafas megap-megap, extremitas kebiruan,


tonus otot tidak baik dan air ketuban tidak bercampur
mekonium, maka lakukan penjepitan tali pusat, potong
dan lakukan resusitasi.
2. Jika bayi bernafas megap-megap, extremitas kebiruan,
tonus otot tidak baik dan air ketuban bercampur
mekonium, maka terlebih dahulu bersihkan mulut dan
hidung dengan kassa steril dan lakukan pengisapan lendir
dengan De Lee dimana untuk mulut dengan jarak 3-5cm
dan hidung batas cuping hidung setelah itu lakukan
penjepitan tali pusat, potong dan lakukan resusitasi
LANGKAH AWAL dilakukan
selama 30 detik

J A I K A N
1.Jaga Kehangatan

 Jaga kehangatan bayi


dengan meletakkan pada
tempat yang kering dan
hangat dengan lampu
sorot 60 watt dinyalakan
60 menit sebelum bayi
lahir dan dengan jarak 60
cm atau menggunakan
meja penghangat
2. ATUR = POSISIKAN, BERSIHKAN JALAN
NAPAS
 Atur posisi bayi semi ekstensi,
 Punggung bayi diberi ganjalan 2-3 cm
3. Isap Lendir
4. KERINGKAN, RANGSANG,

 Keringkan bayi dan memberi rangsang taktil dari


dada, punggung, paha, kaki dan telapak kaki lalu
mengganti linen basah dengan yang kering
 Rangsang taktil  membantu bayi bernapas
 Cara yang aman :
11. Menepuk / menyentil telapak kaki
2. Menggosok punggung, perut,
dada atau ekstremitas
Rangsangan
taktil
5. Atur Posisi Kembali
Sambil mengeringkan, pastikan posisi kepala agar jalan
napas tetap terbuka

6. Nilai pernafasan, denyut jantung bayi dalam


6 detik hasil dikali 10, jika < 100 kali per menit
lakkan VTP
OKSIGEN ALIRAN BEBAS
 Bila bayi bernapas, tetapi tetap sianosis  berikan oksigen aliran bebas
 Caranya :
1. Balon tidak mengembang sendiri
2. Pipa oksigen
3. Sungkup Oksigen
 Kadar Oksigen : 100%
 Bila bayi kemudian kemerahan 
hentikan secara bertahap
 Bila sianosis menetap  VTP
(Ventilasi Tekanan Positif)
 Jikabayi Tidak bernafas normal
atau megap-megap, denyut
jantung < 100 x/menit 
lakukan VTP (ventilasi Tekanan
Positif)
 Melakukan ventilasi sebanyak
20 x dalam 30 detik (tekanan
20 cm air)
SUNGKUP
 Ukuran yg sesuai
 Tepi

 Bentuk
Sebelum ventilasi dengan balon &
sungkup, perlu dipikirkan:

 Pilihsungkup dengan ukuran yang


sesuai
 Jalan napas terbuka
 Posisi kepala bayi
 Posisi penolong
Kecepatan Melakukan Ventilasi

remas lepas remas lepas


(pompa) (dua…tiga) (pompa) (dua…tiga)
Bila dada tidak
mengembang
KONDISI TINDAKAN
Lekatan tidak • Pasang kembali sungkup ke wajah
adekuat
Jalan napas • Reposisi kepala.
tersumbat • Periksa sekresi, hisap bila ada
• Lakukan ventilasi dengan mulut sedikit
terbuka.
Tidak cukup • Naikkan tekanan sampai tampak gerakan
tekanan naik turun dada yang mudah
• Pertimbangkan intubasi ET.
ADA 3 TANDA PERBAIKAN
 Peningkatan frekuensi jantung
 Perbaikan warna kulit
 Adanya napas spontan

• Beri O2 100%
• Rangsangan
• Observasi adanya
pernapasan spontan
INGAT !
MELAKUKAN VENTILASI
YANG EFEKTIF MERUPAKAN
KUNCI KEBERHASILAN
HAMPIR SEMUA RESUSITASI
NEONATUS
 Jika bayi Bernafas dengan baik Nafas
normal, 30 - 60 kali per menit, tidak ada
cekungan dada, maka lakukan asuhan
normal Bayi Baru Lahir : hentikan VTP, beri
oksigen, jaga kehangatan bayi, jika kondisi
stabil lakukan IMD, pemeriksaan fisik setelah
1 jam IMD serta pemberian therapy vit K,
tetes mata dan Hb 0

 Jikabayi tidak bernafas setelah 20 menit :


hentikan Resusitasi, beri dukungan pada ibu
dan keluarga.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai