DISEMINATA
DISUSUN OLEH:
Tan Sri Ernawati
PEMBIMBING:
dr. Ivan Lumban Toruan, Sp.PD-KHOM
Hoffbrand AV. Kapita Selekta Hematologi. 6 th Ed. Jakarta: EGC; 2017.pg 79, 330-3.
FAKTOR PENBEKUAN DARAH
Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. 6 th Ed. Jakarta: EGC; 2012.pg 435-41.
Tjokroprawiro A, Setiawan PB, Santoso D, ed al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga Rumah Sakit Pendidikan Dr. Soetomo Surabaya. 2 th Ed. Surabaya: Revka Petra
Media; 2016. pg 181-3.
KOAGULASI INTRAVASKULAR DISEMINTA
Suatu sindrom didapat yang ditandai dengan aktivasi sistem
koagulasi menyeluruh serta terus-menerus yang mengakibatkan
Definisi terbentuknya deposit fibrin intravaskular dan oklusi trombotik
pada pembuluh darah kecil maupun sedang → Terjadi sebagai
komplikasi dari atau respon terhadap penyakit yang
mendasarinya
atau Sepsis (30-51%)
(45%)
Etiologi
(0,03%)
Hoffbrand AV. Kapita Selekta Hematologi. 6 th Ed. Jakarta: EGC; 2017.pg 79, 330-3.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. edisi V. Jakarta: interna Publishing; 2010.pg 1319-22.
Tjokroprawiro A, Setiawan PB, Santoso D, ed al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Rumah Sakit Pendidikan Dr. Soetomo Surabaya. 2 th Ed. Surabaya: Revka Petra Media; 2016. pg 181-3.
KLASIFIKASI
Bila faktor jaringan dalam jumlah besar secara perlahan
mengaktifasi kaskade koagulasi → Ditandai dengan aktivasi
Akut koagulasi yang masif dan berlebihan →Akhirnya mengalahkan
sitem antikoagulan dan fibrinolitik → Hiperkonsumtif
koagulasi yang mengakibatkan → Manifestasi Perdarahan
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. EIMED PAPDI: Kegawatdaruratan Penyakit Dalam. Vol 2. 3 th Ed. Jakarta: PAPDI; 2015.pg.341-6.
EPIDEMIOLOGI
Diperkirakan bahwa 1% dari pasien rawat inap mengalami Koagulasi Intravaskular Diseminata
dan 20% pasien dengan ARDS mengalami Koagulasi Intravaskular Diseminata
Sepsis adalah klinis yang paling umum penyebab Koagulasi Intravaskular Diseminata
Angka kematian secara signifikan lebih tinggi pada pasien Koagulasi Intravaskular Diseminata
dengan Sepsis dibandingkan dengan Trauma
Koagulasi Intravaskular Diseminata adalah komplikasi umum yang terkait dengan solusio plasenta
dan emboli cairan ketuban, terjadi pada lebih dari 50% pasien
Puspita DSP, Syahrini HL, Ginting Y. Koagulasi Intravaskular Diseminata pada Sepsis. CKD-256.2017.Vol. 44. No 9:623-7.
Gando S, Levi M, Toh C-H. Disseminated Intravascular Coagulation. Nat Rev Dis Primers. 2016 Jun 2. Vol 2:1-16.
EPIDEMIOLOGI
Gando S, Levi M, Toh C-H. Disseminated Intravascular Coagulation. Nat Rev Dis Primers. 2016 Jun 2. Vol 2:1-16.
PATOGENESIS
Hoffbrand AV. Kapita Selekta Hematologi. 6 th Ed. Jakarta: EGC; 2017.pg 79, 330-3.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. EIMED PAPDI: Kegawatdaruratan Penyakit Dalam. Vol 2. 3 th Ed. Jakarta: PAPDI; 2015.pg.341-6.
PATOGENESIS 2
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. edisi V. Jakarta: interna Publishing; 2010.pg 1319-22.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. EIMED PAPDI: Kegawatdaruratan Penyakit Dalam. Vol1. 3th Ed. Jakarta: PAPDI; 2015.pg.460-3.
MANIFESTASI KLINIS
(a) (b)
Hoffbrand AV. Kapita Selekta Hematologi. 6 th Ed. Jakarta: EGC; 2017.pg 79, 330-3.
Puspita DSP, Syahrini HL, Ginting Y. Koagulasi Intravaskular Diseminata pada Sepsis. CKD-256.2017.Vol. 44. No 9:623-7.
Hoffbrand AV, Vyas P, Campo E, Haferlach T, Gomez K. Color Atlas of Clinical Hematology Molecular and Cellular Basis of Disease. 5 th Ed. US: Wiley Blacwell; 2019.pg 505-8.
Singh B. Disseminated Intravascular Coagulation (DIC): Clinical Manifestations, Diagnosis and Treatment Option. New York: Nova Science Publishers; 2014.pg 1-202.
MANIFESTASI KLINIS
(a) (b)
Nekrosis ekstensif pada kulit dan jaringan subkutan dari (A) (A, B) Bagian melalui venula kulit jauh ke area nekrosis
dinding perut bagian bawah dan (B) payudara pada pasien menunjukkan oklusi oleh trombus yang terutama terdiri dari
obesitas berat fibrin. (C) Nekrosis glomerulus dan tubulus sekitarnya dengan
jumlah bahan fibrinous yang bervariasi di pembuluh darah
Hoffbrand AV. Kapita Selekta Hematologi. 6 th Ed. Jakarta: EGC; 2017.pg 79, 330-3.
Hoffbrand AV, Vyas P, Campo E, Haferlach T, Gomez K. Color Atlas of Clinical Hematology Molecular and Cellular Basis of Disease. 5 th Ed. glomerulus
US: Wiley Blacwell; 2019.pg 505-8.
DIAGNOSIS
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK
1. Berapa lama atau sejak kapan terjadi perdarahan Pada fase akut → Gejala dan tanda penyakit dasar dan disertai:
1) Anemia akibat perdarahan
atau gejala sumbatan pembuluh darah (bengkak
2) Perdarahan gusi
atau nyeri)
3) Hemoptisis
2. Apakah pernah terjadi perdarahan spontan atau
4) Hematemesis
gejala sumbatan pembuluh darah (bengkak atau 5) Melena
nyeri) 6) Hematokesia
3. Apakah pernah menderita penyakit atau mengalami 7) Hematuria
keadaan seperti yang tersebut di etiologi 8) Perdarahan pervaginam, dll
4. Menentukan adakah kerusakan organ target yang Fase kronik → Gejala dan tanda penyakit dasar dan disertai:
9) Tanda trombosis vena: bengkak, tidak nyeri pada rabaan kulit hangat
sudah lama terjadi disertai penyakit penyerta
10) Tanda trombosis arteri: tidak bengkak, sangat nyeri, pada rabaan kulit
dingin
Hoffbrand AV. Kapita Selekta Hematologi. 6 th Ed. Jakarta: EGC; 2017.pg 79, 330-3.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. EIMED PAPDI: Kegawatdaruratan Penyakit Dalam. Vol 2. 3 th Ed. Jakarta: PAPDI; 2015.pg.341-6.
DIAGNOSIS
PEMERISAAN PENUNJANG
Hoffbrand AV. Kapita Selekta Hematologi. 6 th Ed. Jakarta: EGC; 2017.pg 79, 330-3.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. EIMED PAPDI: Kegawatdaruratan Penyakit Dalam. Vol 2. 3 th Ed. Jakarta: PAPDI;
2015.pg.341-6.
Umar I, Widianto RS. Hemostasis and Disseminated Intravascular Coagulation (DIC). Jornal of Anaesthesia and Pain. 2020.
Volume 1:1, No.2: 19-32.
DIAGNOSIS
APUSAN DARAH TEPI
Sediaan hapus darah tepi pada anemia Schistocytes atau bentuk sel darah merah yang terbelah atau
hemolitik mikroangiopatik (pada pasien ini, terputus saat mengalir melalui serabut atau untaian fibrin
septicemia Gram negatiF). Terdapat banyak
sel-sel yang mengkerut serta terwarna lebih
gelap dan fragmentosit
USG Doppler → Untuk mendeteksi
thrombosis vena atau arteri
Hoffbrand AV. Kapita Selekta Hematologi. 6 th Ed. Jakarta: EGC; 2017.pg 79, 330-3.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. edisi V. Jakarta: interna Publishing; 2010.pg 1319-22.
DIAGNOSIS
Sistem Skor
Umar I, Widianto RS. Hemostasis and Disseminated Intravascular Coagulation (DIC). Jornal of Anaesthesia and Pain. 2020. Volume 1:1, No.2: 19-32.
ALGORITMA
Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Kapita Selekta Kedokteran. Vol 2. 4 th Ed. Jakarta: Media Aesculapius; 2016.pg 660-2.
Jameson JL, Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL.et al. Harrison’s Manual of Medicine. 20 th Ed. US: The McGraw-Hill; 2020.pg 278-82.
Keohane EM, Otto CN, Walenga JM. Rodak’s Hematology Clinical Principles and Applications. 6 th Ed. Canada: Elsevier Inc; 2020.pg 365-7.
DIAGNOSIS BANDING
Singh B. Disseminated Intravascular Coagulation (DIC): Clinical Manifestations, Diagnosis and Treatment Option.
New York: Nova Science Publishers; 2014.pg 1-202.
TATALAKSANA
Terapi penyakit atau kelainan yang mendasari:
Antibiotik yang spesifik dan Drinase surgikal lokasi infeksi → Infeksi atau Sepsis
Retensio plasenta → Isi uterus/plasenta dikeluarkan
Target: Trombosit >50.000/ uL, Fibrinogen >1 g/L, serta mempertahankan PT dan APTT sedekat mungkin dengan
normal
Hoffbrand AV. Kapita Selekta Hematologi. 6 th Ed. Jakarta: EGC; 2017.pg 79, 330-3.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. edisi V. Jakarta: interna Publishing; 2010.pg 1319-22.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. EIMED PAPDI: Kegawatdaruratan Penyakit Dalam. Vol 2. 3 th Ed. Jakarta: PAPDI; 2015.pg.341-6.
Puspita DSP, Syahrini HL, Ginting Y. Koagulasi Intravaskular Diseminata pada Sepsis. CKD-256.2017.Vol. 44. No 9:623-7.
TATALAKSANA
Indikasi untuk Pemakaian Plasma Beku Segar
(National Insitute of Health Consensus Guidelines)
Hoffbrand AV. Kapita Selekta Hematologi. 6 th Ed. Jakarta: EGC; 2017.pg 79, 330-3.
TATALAKSANA
Trombosis
1. Heparin atau Obat Antitrombosit:
Cara Kerja : Menghambat proses koagulasi → Mengaktivasi antitrombin, Menetralkan aktivitas trombin,
menghambat penggunaan faktor-faktor pembekan dan pengendapan fibrin
Indikasi : Masalah trombotik misalnya iskemia kulit, Kegagalan terapi penggantian untuk meningkatkan
faktor-faktor koagulasi dan perdarahan tetap ada, Pengendapan fibrin yang menyebabkan
nekrosis dermal
Pada kasus : Kematian janin intra uterin yang teretensi (retained dead fetus syndrome), Hemangioma raksasa
(Kasabach-Merritt syndrome), Anurisma aorta, Tumor padat dan APL.
Kontraindikasi: Perdarahan
Jenis : Low molecular weight heparin (LMWH) karena risiko perdarahan kecil
Dosis : 15 unit/kgBB/jam dengan infus kontinu → Penyesuian dosis selanjutnya sesuai respons pasien
Hoffbrand AV. Kapita Selekta Hematologi. 6 th Ed. Jakarta: EGC; 2017.pg 79, 330-3.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. edisi V. Jakarta: interna Publishing; 2010.pg 1319-22.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. EIMED PAPDI: Kegawatdaruratan Penyakit Dalam. Vol 2. 3 th Ed. Jakarta: PAPDI; 2015.pg.341-6.
Puspita DSP, Syahrini HL, Ginting Y. Koagulasi Intravaskular Diseminata pada Sepsis. CKD-256.2017.Vol. 44. No 9:623-7.
TATALAKSANA
Trombosis
2. Antikoagulan Konsentrat → Anti-trombin III (AT III) dan Recombinant activated human protein C
Indikasi : Koagulasi Intravaskular Diseminata disebabkan sepsis→ Menurunnya kadar AT III dan
Recombinan activated human protein C karena konsumsi berlebihan dalam proses koagulasi,
sintesis menurun dan inaktivasi oleh enzim elastase yang dilepaskan neutrofil yang teraktivasi.
Konsentrat anti-tromin III dosis tinggi dapat diberikan bila hasil pemeriksaan AT III <40%
Dosis : Penggunaan AT III 30 IU/kgBB/hari pada kasus Koagulasi Intravaskular Diseminata dengan sepsis
Penggunaan Anti Fibrinolitik → Epsilon-aminocaproic acid (EACA) atau asam traneksamat → Menyebabkan deposit
fibrin yang luas di mikrosirkulasi dan disfungsi atau gagal organ karena iskemik
Hoffbrand AV. Kapita Selekta Hematologi. 6 th Ed. Jakarta: EGC; 2017.pg 79, 330-3.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. edisi V. Jakarta: interna Publishing; 2010.pg 1319-22.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. EIMED PAPDI: Kegawatdaruratan Penyakit Dalam. Vol 2. 3 th Ed. Jakarta: PAPDI; 2015.pg.341-6.
Puspita DSP, Syahrini HL, Ginting Y. Koagulasi Intravaskular Diseminata pada Sepsis. CKD-256.2017.Vol. 44. No 9:623-7.
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS
KOMPLIKASI PROGNOSIS
Hoffbrand AV. Kapita Selekta Hematologi. 6 th Ed. Jakarta: EGC; 2017.pg 79, 330-3.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. edisi V. Jakarta: interna Publishing; 2010.pg 1319-22.
Bruchim Y, Aroch I, Saragusty J. Disseminated Intravascular Coagulation. Compedium. 2008 Oct. Vol 30.No.10:1-16.
Wada H, Matsumoto T, Yamashita Y. Diagnosis and Treatment of Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) According to Four DIC Guidelines. Journal of Intensive Care. 2014.2:15.
Levi M, CH Toh, J Thachil, HG Watson. Guideline for the Diagnosis and Management of Disseminated Intravascular Coagulation. Br J Haematol. 2009 Apr;145(1):24-33.
KESIMPULAN
1. Terjadi sebagai komplikasi dari atau respon terhadap penyakit yang mendasarinya
2. Pilihan pengobatan untuk DIC cukup banyak karena etiologi yang bervariasi.
3. Tatalaksana setiap pasien bergantung pada Etiologi dan Manifestasi klinis Koagulasi
Intravaskular Diseminata
Hoffbrand AV. Kapita Selekta Hematologi. 6 th Ed. Jakarta: EGC; 2017.pg 79, 330-3.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. edisi V. Jakarta: interna Publishing; 2010.pg 1319-22.
Singh B. Disseminated Intravascular Coagulation (DIC): Clinical Manifestations, Diagnosis and Treatment Option. New York: Nova Science Publishers; 2014.pg 1-202.
THANK YOU