Anda di halaman 1dari 30

SOSIALISASI JAMINAN

SOSIAL BAGI PEKERJA DAN


PENGUSAHA , dalam
PENINGKATAN HUBUNGAN
INDUSTRIAL (LKS TRIPARTIT)

DINAS TENAGA KERJA DAN TRASMIGRASI


KABUPATEN WONOGIRI
16 Maret 2016
APAKAH BPJS ITU ?
PASAL : 1. BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL
Badan Hukum yang menyelenggarakan
Jaminan Sosial PASAL : 2. JAMINAN SOSIAL Adalah
bentuk Perlindungan Sosial untuk menjamin seluruh rakyat ( WNI )
agar dapat memenuhi kebutuhan dasar Hidup yang Layak
PASAL : 3. DANA JAMSOS, Dana Amanat milik seluruh Peserta,
berupa Himpunan IURAN Peserta. Hasil pengembangannya :
a.dikelola BPJS untuk Pembayaran Manfaat ke Peserta,
b.Biaya Operasional Penyelenggaraan Program Jamsos
PASAL : 4. PESERTA; Adalah setiap Orang WNI & Orang ASING
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia dan telah
menbayar iuran
PASAL : 5. BPJS ADA 2 ; a. BPJS KESEHATAN
b. BPJS KETENAGAKERJAAN
Tarif Biaya Pelayanan Pergeseran Pola Penyakit dari
Kesehatan terus mengalami infeksi ringan ke penyakit
kenaikkan Degeneratif Kronis

Pasien tidak mempunyai


pilihan, memiliki posisi tawar Perkembangan teknologi
yang lemah, mendapatkan kedokteran semakin maju
informasi yang asimetris

Sakit berdampak Sosial dan


Ekonomi
KEBIJAKAN HI & JAMSOS
Pasal 13 UU No.40 Tahun
2004 tentang Sistem
Jaminan Kesehatan
Nasional

Pasal 14 UU No.24 Thn


2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan
Sosial

* Perlindungan Pekerja & Pengusaha melalui Jaminan Sosial


Tenaga Kerja, * Perlindungan Hak-hak Pekerja Melalui
Peningkatan Kwalitas dan kwantitas Persyaratan Kerja, *
Peningkatan Kesejahteraan Pekerja mllui Penerapan Struktur dan
Skala Upah dan Fasilitas Kesejahteraan Pekerja, * Penguatan
Kelembagaan Hubungan Industrial, * Peningkatan peran
09/13/2021 4
Organisasi Pekerja dan Organisasi Pengusaha
Sistem Jaminan Sosial Nasional
3 Azas 5 Program 9 Prinsip
Kegotong-royongan
Kemanusiaan Jaminan Kesehatan
Nirlaba
Manfaat Jaminan Keterbukaan
Kecelakaan Kerja Kehati-hatian
Keadilan sosial
bagi seluruh Jaminan Hari Tua Akuntabilitas
Portabilitas
rakyat Indonesia Jaminan Pensiun
Kepesertaan wajib
Jaminan Kematian Dana amanat
Hasil pengelolaan dana
digunakan seluruhnya
untuk pengembangan
program dan sebesar-
besarnya untuk
kepentingan peserta
Pentahapan Kepesertaan
PerPres Nomor: 111 Tahun 2013 Jaminan Kesehatan
Pasal 6 (3)

Universal
2019
Coverage

2016
Paling lambat 1 Januari 2016
Usaha mikro
Paling lambat 1 Januari 2015

2015
 BUMN
 Usaha besar
 Usaha menengah Peningkatan
 Usaha kecil cakupan peserta
dari kalangan
2014
Mulai 1 Januari 2014
 PBI
tenaga kerja
 TNI/POLRI
 Eks Askes
 Eks Jamsostek
09/13/2021 6
Peserta
Bukan Penerima Bantuan
Penerima Bantuan Iuran (PBI) Iuran (PBI)
Pekerja
Pekerja
Bukan Bukan Orang Tidak
Penerima Fakir Miskin
Penerima Pekerja Mampu
Upah (PPU)
Upah

Kelas I dan Kelas I, II Kelas I, II


Kelas III Kelas III
II dan III dan III
KETENTUAN IURAN (Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016
Pasal 16A, 16B, 16C dan 16F)
PBI dibayar oleh Rp. 23,000,-/jiwa/bulan (Per Januari
Pemerintah 2016)
 PNS 5% dari gaji Pokok + Tunjangan
Keluarga 3% Pemberi Kerja dan
PNS
2% Peserta
 Non PNS 5% dari Penghasilan tetap
 3% Pemberi Kerja dan 2%
Pekerja Penerima Upah Pekerja
dibayar oleh Pemberi
Kerja dan Pekerja
 Per Juli 2015 5%  4% Pemberi
Kerja dan 1% Pekerja.

SWASTA
Kelas III = Rp. 30.000,- per jiwa/bulan
Pekerja Bukan Penerima Kelas II = Rp. 51.000,- per jiwa/bulan
Upah dan Bukan Pekerja Kelas I = Rp. 80.000,- per jiwa/bulan
dibayar oleh yang
bersangkutan Per April 2016
Produksi Barang dan/atau Jasa yang
terdiri dari Unsur : Pengusaha,Pekerja
dan Pemerintah yg didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila dan Undang-
Undang Dasar RI Tahun 1945
HUBUNGAN KERJA :Adalah Hubungan
Antara Pengusaha dengan
Pekerja/Buruh berdasarkan
PERJANJIAN KERJA, yang mempunyai
unsur : UPAH,PERINTAH &
PEKERJAAN
KEWAJIBAN PEMBERI KERJA
• Wajib mendaftarkan dan memberikan data
dirinya dan pekerjanya beserta keluarganya secara
UU No.24 Thn 2011 lengkap dan benar kepada BPJS (Pasal 15 ayat 1
dan 2)
• Pasal 19 ayat 1 dan 2

• Wajib mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai


Pepres No.19 Thn peserta dengan membayar iuran (Pasal 11 Ayat 1)
• wajib memungut iuran dari Pekerjanya, membayar iuran
2016 paling lambat tanggal 10 setiap bulan (Pasal 17 Ayat 1)

• wajib mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai


Peserta BPJS (Pasal 3 ayat 1)
PP No. 86 Thn 2013

• Pasal 2 Ayat 1-5


Perdir BPJS Kesehatan
No 202 Tahun 2014
SUAMI ISTRI SEBAGAI PEKERJA
UU No.40 Tahun 2004 UU No.24 Tahun 2011 Perpres No. 12 Tahun 2013 Pepres No.19 Th 2016

Pasal 13 Ayat 1: Pasal 15 Pasal 11 Ayat 1: Pasal 11 :


Pemberi kerja secara Ayat 1 : wajib Setiap Pemberi Kerja wajib Ayat 1 : Wajib
bertahap wajib mendaftarkan dirinya dan mendaftarkan dirinya dan mendaftarkan dirinya
mendaftarkan dirinya Pekerjanya sebagai Peserta Pekerjanya sebagai peserta Jaminan dan pekerjanya
dan pekerjaannya kepada BPJS sesuai dengan Kesehatan kepada sebagai Peserta
sebagai program Jaminan Sosial BPJS Kesehatan dengan membayar Jaminan Kesehatan
peserta kepada Badan yang diikuti. iuran. kepada BPJS Kesehatan
Penyelenggara Jaminan Ayat 2 : wajib memberikan Pasal 16 Ayat 2: dengan membayar
Sosial, sesuai dengan data dirinya dan Pekerjanya Iuran Jaminan Kesehatan bagi iuran.
program berikut anggota Peserta Pekerja Pasal 17 :
jaminan sosial yang keluarganya secara lengkap Penerima Upah dibayar oleh Pemberi Ayat 1 : wajib
diikuti. dan benar kepada BPJS. Kerja dan memungut iuran dari
Pasal 17 Ayat 2: Pasal 19 Pekerja. Pekerjanya, membayar
Setiap pemberi kerja Ayat1 : Pemberi Kerja wajib Pasal 17 Ayat 1: iuran yang menjadi
wajib memungut iuran memungut Iuran yang Pemberi Kerja wajib membayar Iuran tanggung jawabnya
dari pekerjanya, menjadi beban Peserta dari Jaminan dan menyetor iuran
menambahkan iuran Pekerjanya dan Kesehatan seluruh Peserta yang tersebut kepada BPJS
yang menjadi menyetorkannya kepada menjadi tanggung Kesehatan paling
kewajibannya dan BPJS. jawabnya pada setiap bulan yang lambat tanggal 10
membayarkan iuran Ayat 2 : Pemberi Kerja dibayarkan paling setiap bulan
tersebut kepada Badan wajib membayar dan lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap
Penyelenggara Jaminan menyetor Iuran yang bulan kepada BPJS
Sosial secara berkala. menjadi tanggung Kesehatan.
jawabnya kepada BPJS.

Surat Direktur Kepesertaan Nomor


3994/VII.2/0415)
JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA
Adalah : Perlindungan Sosial bagi Tenaga Kerja untuk menjamin agar
dapat memenuhi kebutuhan dasar Hidupnya dengan Layak
Meliputi : Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari
Tua, Jaminan Kematian dan Jaminan Pensiun
DASAR HUKUM JAMSOS TENAGA KERJA
UNDANG-UNDANG DASAR 1945 ;
PASAL 28 d ayat 2 : Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat
imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
Pasal 28 h ayat 3 : Setiap Orang berhak atas Jaminan Sosial yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia
yang bermartabat.
UNDANG-UNDANG NO.13 TAHUN 2003 PASAL 99
PENDAFTARAN
1. Instansi mengisi formulir pendaftaran dari BPJS Kesehatan
(Form 4)
Dilampiri :
a. Copy ijin usaha
b. Copy NPWP
c. Rekapitulasi data karyawan

2. Mendaftarkan Karyawan melalui aplikasi on line Edabu


3. Membayar iuran
ELECTRONIC DATA BADAN USAHA
E-DABU
Electronic Data BU (e-DABU) adalah:
1. Alat bantu untuk mempermudah proses mutasi tambah/kurang peserta dan rekonsiliasi
Data Peserta & Iuran Badan Usaha
2. Prinsip kerja E-DABU adalah SELF ASSESSMENT, artinya Badan Usaha mengakses data
pekerja dan anggota keluarganya yang menjadi peserta BPJS Kesehatan pada periode
tertentu yang telah ditetapkan dan dapat langsung melakukan koreksi terhadap data
tersebut sebelum dimigrasikan ke dalam masterfile BPJS Kesehatan
3. Berbasis web dengan alamat : https://new-edabu.bpjs-kesehatan.go.id/
4. Akses diberikan setelah BU melakukan registrasi memperoleh username dan password
5. User Manual menjadi pedoman penggunaan e-DABU.
IURAN PESERTA PEKERJA
PENERIMA UPAH
IURAN PESERTA PEKERJA
PENERIMA UPAH
BUMN/
BUMS/
Gaji Pokok + Tunjangan tetap
BUMD Pemberi
Iuran
Kerja : 4% Min UMP dengan Batas paling
tinggi Gaji atau Upah per
bulan sebesar Rp8.000.000,-
1 Juli 2015 (delapan juta rupiah).

Pekerja : Menanggung 5 Anggota


Keluarga
1% Tambahan Kel lainnya 1%

Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 Pasal 16 D

www.bpjs-kesehatan.go.id
Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan

Ketentuan Penetapan Kelas Perawatan


Identitas Peserta BPJS Kesehatan yang Berlaku
Manfaat Jaminan Kesehatan
Alur Pelayanan Kesehatan
Sakit....

Peserta
Rujuk / Program Rujuk Balik

Faskes Primer

Poli Spesialis
Rumah Sakit
Gawat Darurat/ Emergency
Instalasi Gawat Darurat

Klaim

BPJS Kesehatan
PERPRES NO 19 TAHUN 2016 pasal 25

PELAYANAN YANG TIDAK DIJAMIN

• Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur sebagaimana


diatur dalam peraturan yang berlaku;
• Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas kesehatan yang tidak
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali untuk kasus gawat darurat;
• pelayanan kesehatan yang dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja
terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja;
• pelayanan kesehatan yang dijamin oleh program jaminan kecelakaan lalu
lintas yang bersifat wajib sampai nilai yang ditanggung oleh program jaminan
kecelakaan lalu lintas;
• Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri;
• Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;
• Pelayanan untuk mengatasi infertilitas;
• Pelayanan meratakan gigi (ortodonsi);
PERPRES NO 19 TAHUN 2016 pasal 25

PELAYANAN YANG TIDAK DIJAMIN

• Gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau


alkohol;
• Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat
melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri;
• Pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, yang belum
dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan (health
technology assessment);
• Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan
(eksperimen);
• Alat dan obat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu;
• Perbekalan kesehatan rumah tangga;
• Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian
luar biasa/wabah; dan
• Biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan manfaat Jaminan
Kesehatan yang diberikan.
UU No.24 Tahun 2011
SANKSI PEMBERI
Pepres No.19 Tahun 2016
KERJA
PP No.86 Tahun 2013
Pasal 17 : Pasal 17 A: Pasal 3 :
Ayat 1 : tidak melaksanakan (1) Dalam hal terdapat keterlambatan pembayaran Iuran
Jaminan Kesehatan lebih dari 1 (satu) bulan sejak tanggal 10
Apabila tidak mendaftarkan
ketentuan sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) dan ayat (2) sebagai peserta BPJS
dimaksud dalam Pasal 16 dan dalam Pasal 17A ayat (1), penjaminan Peserta
diberhentikan sementara. Kesehatan maka dikenakan
dikenai sanksi administratif. (2) Pemberhentian sementara penjaminan Peserta
Sanksi Administratif sesuai
Ayat 2 : Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakhir dan status Peraturan Pemerintah
sebagaimana dimaksud pada kepesertaan aktif kembali apabila Peserta:
a. membayar iuran bulan tertunggak paling banyak untuk
No.86 tahun 2013 berupa :
ayat (1) dapat berupa: waktu 12 (dua belas) bulan; dan - Teguran tertulis (2X
b. membayar iuran pada bulan saat peserta ingin mengakhiri
a. teguran tertulis; pemberhentian sementara jaminan. teguran)
b. denda; dan/atau (3) Dalam waktu 45 (empat puluh lima) hari sejak status
- Denda 0,1% (nol koma
c. tidak mendapat pelayanan kepesertaan aktif kembali sebagaimana dimaksud pada ayat satu persen) setiap bulan
publik tertentu. (2), Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dari iuran yang seharusnya
membayar denda kepada BPJS Kesehatan untuk setiap
pelayanan kesehatan rawat inap yang diperolehnya. dibayar yang dihitung sejak
Pasal 55 : (4) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sebesar 2,5% teguran tertulis kedua
Pemberi kerja yang melanggar (dua koma lima persen) dari biaya pelayanan kesehatan untuk
setiap bulan tertunggak dengan ketentuan:
berakhir; dan/atau
pasal 19 ayat (1) dan (2) pidana a. jumlah bulan tertunggak paling banyak 12 (dua belas) - Tidak mendapat
bulan; dan
penjara 8 tahun atau penjara b. besar denda paling tinggi Rp 30.000.000,00 (tiga puluh juta pelayanan publik tertentu
denda 1 M rupiah).
(7) Ketentuan pemberhentian sementara penjaminan Peserta
dan pengenaan denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sampai dengan ayat (6) mulai berlaku pada tanggal 1 Juli
2016.
SANKSI ADMINISTRASTIF UNTUK
KETIDAKPATUHAN PENDAFTARAN DAN
PERUBAHAN DATA KEPESERTAAN
Peraturan Pemerintah No. 86 tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada
Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara dan Setiap Orang, Selain Pemberi Kerja, Pekerja, dan
Pemberian Bantuan Iuran Dalam Penyelenggara Jaminan Sosial

Tidak Mendapatkan
Pelayanan Publik
Teguran Tertulis 2
• Diberikan untuk • Diberikan untuk
jangka waktu 10 jangka waktu • BPJS Kesehatan
• Diberikan untuk mengusulkan Sanksi
hari paling lama 30
jangka waktu 10 hari Tidak Mendapat
hari sejak
sejak penyampaian Pelayanan Publik
berakhirnya kepada Pemerintah
teguran tertulis 1 teguran tertulis 2 yang menangani
Teguran Tertulis 1 Denda Pelayanan Publik
tertentu

MONITORING

• Pengenaan Sanksi Teguran Tertulis Dan Denda Dilakukan Oleh Bpjs


• Sanksi Tidak Mendapat Pelayanan Publik Tertentu Dilakukan Oleh Unit
Pelayanan Publik Pada Instansi Pemerintah , Pemda Provinsi, Dan Pemda Kab/
Kota Atas Permintaan BPJS
SANKSI TIDAK MENDAPAT PELAYANAN
PUBLIK TERTENTU

BENTUK SANKSI TIDAK MENDAPAT


PELAYANAN PUBLIK TERTENTU :
PEMBERI KERJA : SETIAP ORANG :
1. PERIZINAN TERKAIT USAHA 1. IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)
2. IZIN YANG DIPERLUKAN DALAM 2. SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM)
MENGIKUTI TENDER PROYEK 3. SERTIFIKAT TANAH
3. IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA 4. PASPOR
ASING (IMTA)
5. SURAT TANDA NOMOR KENDARAAN
4. IZIN PERUSAHAAN PENYEDIA JASA (STNK)
PEKERJA/ BURUH (PPJP/ PPJB)
5. IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)
NOMOR2 TELEPHONE
Hotline Service : 08156579754
1. Informasi Kepesertaan  Unit Kepesertaan (UPMP4):
A. Telp : 722593 ext 103
B. Ka. Unit Kepesertaan : 08115815558 (Rosyid)
C. Staff : 082136892933 (Beta)

2. Informasi Pembayaran  Unit Keuangan & Penagihan


A. Telp : 722593 ext 105
B. Ka. Unit Keuangan : 08123200274 (Rika)
C. Staff : 08112930060 (Tyas)

3.Informasi / Kendala di Layanan Faskes Primer  Unit Pelayanan Faskes Primer


A. Telp : 722593 ext 102
B. Ka. Unit : 08122692396 (Heri)
C. Staff : 08112644903 (Fajar)
D. Staff : 085642013104 (Putri)

26
NOMOR TELEPHONE
4. Informasi / Layanan di Faskes Lanjutan (Rumah Sakit) - Unit Pelayanan
Faskes Sekunder
A. Telp : 722593 ext 102
B. Ka. Unit : 08112536494 (Istianti)
C. Staff : 08112641761 (Icha)
D. Untuk kendala di Rumah Sakit bisa langsung menghubungi BPJS Centre di
masing-masing Rumah Sakit
5. Informasi Umum -- Unit Pemasaran:
A. Telp : 722593 ext 104
B. Ka. Unit Pemasaran : 08112640188 (Ninik)
C. Staff : 08112754423 (Diego)

27
PELAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN
Call Center 24 Jam BPJS Kesehatan 1 500 400
1 Akses dari telepon lokal, atau bila dari GSM tambahkan kode area

Web BPJS Kesehatan www.bpjs-kesehatan.go.id


2 Saran/ keluhan : http://www.bpjs-kesehatan.go.id/hubungi-kami.html

Hotline Service Kantor Cabang se Divre VI


3 1. KCU Semarang
2. KC Pekalongan
08156579791
0811291924
3. KCU Purwokerto 0816697429
4. KCU Magelang 08156579760
5. KC Boyolali 082135485050
6. KCU Surakarta 08156579754
7. KCU Kudus 08156579258
8. KC Pati 081316681082
9. KC Tegal 082226766620
10. KC Kebumen 085729931123
11. KCU Yogyakarta 08156579780
Terima kasih

Kartu Indonesia Sehat


Kalau Gotong royong, Semua Tertolong

www.bpjs-kesehatan.go.id @BPJSKesehatanRI BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan


(Akun Resmi)

BPJS Kesehatan bpjskesehatan

09/13/2021 29
NO HP.
SIMPATI : 081325290380
XL : 087736379750
Mujiyana

Anda mungkin juga menyukai