Anda di halaman 1dari 20

FARMAKOTERAPI LANJUTAN III

ANTIBIOTIC STEWARDSHIP PROGRAM

Kelompok C
KELOMPOK C
Dosen Pengampu :
Dr. Widyati, M.Clin.,Pharm.,Apt.
Anggota kelompok :
Cyndi Yulanda Putri (21/485112/PFA/2138)
Juwita Permata Sari (21/484173/PFA/2111)
Riandita Gusnanda Putri (21/475781/PFA/2065)
Siti Aulia Musyrifah (21/484308/PFA/2116)
Yuda Anzas Mara (21/475840/PFA/2070)
PERTANYAAN :

Bagaimana saudara mengevaluasi keberhasilan Antibiotic


Stewardship Program di ICU?
Referensi yang digunakan :
MENGAPA ASP HARUS DILAKUKAN DI ICU?
• Banyaknya antibiotik empiris yang diresepkan di ICU tidak tepat indikasi,
spectrum antibiotic kurang tepat dan durasi terlalu lama
• Banyaknya kejadian MDRO (Multi Drug Resistant Organism)
• Banyaknya kegagalan terapi yang diakibatkan oleh resistensi antibiotik
• Kejadian resistensi antibiotik di ICU, disebabkan beberapa hal :
Faktor yang berhubungan dg PROSEDUR (pemasangan central venous
catheter, intubasi endoktrakeal utk ventilasi mekanik, nasogastric tube, folley
catheher, dsb)
Faktor yang berhubungan dg MANAJEMEN (ketidakpatuhan petugas saat
menangani pasien ICU  cuci tangan tidak sesuai prosedur, jumlah pasien yg
terlalu penuh, LOS di ICU terlalu lama,
Faktor yang berhubungan dg OBAT( pemilihan antibiotic, spectrum antibiotic
kurang tepat, durasi terlalu lama, cara pemberian kurang tepat)
Apa yang bisa dilakukan oleh Apoteker ?
Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan ASP di ICU
dilakukan MONEV secara berkala dengan
melakukan beberapa evaluasi yaitu:
1. Managerial
2. Proses
3. Hasil
EVALUASI MANAGERIAL

1. Adanya komitmen pimpinan rumah sakit


2. Adanya pedoman PPRA dan pedoman PPI
3. Adanya KPRA dan Tim ASP (Antibiotic Stewardship
Program)
4. Adanya PPK (Panduan praktek klinik) dan CP
(Clinical pathway) untuk penyakit infeksi yang selalu
diperbarui
5. Adanya Formularium RS dan Pedoman Penggunaan
Antibiotik yang selalu diperbarui
EVALUASI PROSES

1. Adanya Data Kuantitas Penggunaan Antimikroba


 Dinyatakan dalam unit DDD/100 hari rawat
2. Adanya Data Kualitas Penggunaan Antimikroba
 Persentase berbagai kategori gyssens dalam penggunaan
antimikroba
 Persentase penerimaan DPJP terhadap umpan balik dari
tim ASP. Dokumentasi atas semua saran dari farmasi.
 Persentase perubahan terapi berdasarkan hasil
pemeriksaan lab mikrobiologi. Awalnya antibiotik
empiris. Setelah hasil kultur keluar, diganti/ tidak
terapinya sesuai hasil sensitivitas bakteri tsb
 Persentase perubahan rute pemberian dari antibiotic IV
ke oral.
EVALUASI HASIL

1. Aspek Mikrobiologi
• Persentase indicator MDRO
• Persentase infeksi, contoh clostridium difficle, MRSA
(Methicillin Resistent Staphylococcus Aereus, atau
ESBL(Extended Spectrum Beta Lactamase)
2. Aspek Klinis
• Lama hari rawat (length of stay, LOS) di ICU & di RS
• Angka kematian akibat penyakit infeksi
• Persentase readmission dan reinfection
3. Aspek Keuangan
• Biaya antimikroba per pasien selama perawatan
• Biaya pembelian antimikroba oleh rumah sakit.
Berdasarkan Jurnal:
“Antibiotic Stewardship Programmes In Intensive Care
Units: Why, How, And Where Are They Leading Us”
Daftar Pertanyaan Untuk Analisis Situasi Dan
Evaluasi Kegiatan ASP
DAFTAR PUSTAKA

Center for Diseases Control and Prevention (CDC), 2019. The Core
Elements of Hospital Antibiotic Stewardship Programs.
Kemenkes RI. 2020. Panduan Penatagunaan Antimikroba di Rumah Sakit.
Jakarta.
Zhang, Y. Z., & Singh, S. 2015. Antibiotic stewardship programmes in
intensive care units: Why, how, and where are they leading us. World
journal of critical care medicine, 4(1), 13.

Anda mungkin juga menyukai