Anda di halaman 1dari 24

BAB 1

SIFAT-SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN
MATERI

KONSENTRASI LARUTAN

PENURUNAN TEKANAN UAP JENUH

KENAIKAN TITIK DIDIH

PENURUNAN TITIK BEKU

TEKANAN OSMOTIK

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT


KONSENTRASI LARUTAN
Ada 3 cara untuk menyatakan konsentrasi larutan, yaitu melalui
Konsentrasi Molar, Konsentrasi Molal dan Fraksi Mol.

Konsentrasi MOLAR
Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan. Satuan
kemolaran adalah mol L-1

n
RUMUS
M 
V (L) Keterangan :
M = Kemolaran
n = Jumlah mol zat terlarut
m 1000
M x V = Volum larutan (dalam liter)
Mm V(mL)
CONTOH

Jika dalam 500 mL larutan terdapat 6 gram urea (Mr =60), maka
molaritas larutan adalah :

Jawab :

INGAT M
6 1000
x
60 500
m 1000
M x 6000
Mm V(mL)   0,2 mol L-1

30000
Konsentrasi MOLAL
Kemolalan atau molalitas menyatakan jumlah mol (n) zat terlarut dalam 1 kg (=1000 g)
pelarut. Oleh karena itu, kemolalan dinyatakan dalam mol kg-1

n
RUMUS
m
p Keterangan :
m = Kemolalan larutan
n = Jumlah mol zat terlarut
m 1000 p = masa pelarut (dalam kg)
m x
Mm masa pelarut (g)
CONTOH

Berapakah kemolalan larutan glukosa yang mengandung 12% masa glukosa


(Mr = 180)?

Jawab :
Glukosa 12% = 12/100 x 100 gram = 12 gram. m 1000
Dan air (pelarut) = (100 – 12) = 88 gram. m x
Mm masa pelarut (g)

12 1000
m x
180 88
12000
  0,79 mol kg -1
15840
Fraksi Mol

Fraksi mol (X) zat terlarut atau zat pelarut menyatakan perbandingan mol (n)
zat terlarut atau n pelarut dengan n total larutan (terlarut + pelarut)

n terlarut
X terlarut =
n terlarut + n pelarut
n pelarut X terlarut + X pelarut = 1
X pelarut =
n terlarut + n pelarut

Kembali ke MENU
CONTOH

Hitunglah fraksi mol urea dalam larutan urea 20% (Mr = 60).

Jawab :
“Angka 18 didapat dari Mr nya AIR”
•Urea 20% = 20/100 x 100 gram = 20 gram.
•Air (pelarut) = (100 – 20) = 80 gram.
20
Jumlah mol urea   0,33 mol
60
80
Jumlah mol air   4,44 mol
18
Ditanya fraksi mol UREA
0,33
X urea   0,069
(4,44  0,33)
MATERI
SIFAT KOLIGATIF adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada
jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel terlarutnya

Jumlah partikel dalam larutan non


elektrolit tidak sama dengan jumlah
partikel dalam larutan elektrolit, walaupun
konsentrasi keduanya sama.
PENURUNAN TEKANAN UAP JENUH

• Pada setiap suhu, zat cair selalu


mempunyai tekanan tertentu.

• Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya


pada suhu tertentu.

• Zat terlarut mengurangi bagian atau fraksi


dari pelarut, sehingga kecepatan
penguapan berkurang.
Tampilan mikroskopis dari gerakan
molekul uap air pada permukaan air
murni.

Gambar dibawah ini mengilustrasikan bagaimana tekanan uap air


dipengaruhi oleh penambahan zat terlarut yang sukar menguap ( non volatile
solute)

air murni
larutan NaCl 1,0 M menghasilkan ion Na+ (biru)
dan ion Cl- (hijau) yang terlarut dalam air
Menurut Francois Marie Raoult mengemukakan bahwa tekanan uap suatu
komponen bergantung pada fraksi mol komponen itu dalam larutan, dengan
hubungan sebagai berikut.

PA = tekanan uap komponen A


PA = XA x P o
XA = fraksi mol komponen
P0A = tekanan uap pelarut murni
(tetap pada suhu tertentu)
Untuk menentukan tekanan uap larutan dapat menggunakan rumus berikut :

Plarutan = Xpelarut x Popelarut


Selisih antara tekanan uap pelarut dengan tekanan uap larutan disebut penurunan
tekanan uap (∆P). Dapat digunakan rumus sebagai berikut :

∆P = Xter x Po

Kembali ke MENU
CONTOH
Tekanan uap air pada 100oC adalah 760 mmHg. Berapakah tekanan uap larutan glukosa
18% pada 100oC? (Ar H= 1 ; C=12 ; O=16)
Jawab : INGAT
Plarutan = Xpelarut x Popelarut
Jadi mari kita hitung dulu Xpel (fraksi mol) nya !!! Jadi tekanan uap glukosa :
•Glukosa 18% = 18/100 x 100 gram = 18 gram.
•Air (pelarut) = (100 – 18) = 82 gram. Plarutan = Xpelarut x Popelarut
18
Jumlah mol glukosa   0,1 mol
180
Jumlah mol air 
82
 4,55 mol
Plarutan = 0,978 x 760
18
= 743,28 mmHg
4,55
X pel   0,978
(4,55  0,1)

Peringatan : perlu diingat bahwa air adalah pelarut dan glukosa adalah larutan
KENAIKAN TITIK DIDIH (∆Tb)

Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan di
permukaan. Oleh karena itu, titik didih bergantung pada tekanan di permukaan.

Perlu diingat beberapa ketentuan berikut :


 Suatu pelarut jika di + zat terlarut  titik didih akan naik
 Besarnya kenaikan titik didih ~ konsentrasi molal ( m )
 Tb = titik didih larutan – titik didih pelarut murni
 Kb = tetapan kenaikan titik didih

RUMUS
atau bisa juga m 1000
pakai rumus ΔTb    Kb
Tb = m x Kb
yang
Mm p
m = gr/mr x 1000/p
CONTOH
Tentukan titik didih larutan yang mengandung 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 500
gram air. (Dik :Kb air = 0,52oC)
Jawab :
INGAT kita menghitung Tb bukan Tb .
Tb = Tb larutan – Tb pelarut atau Tb larutan = Tb + Tb pelarut .

Jadi kita hitung dulu Tb = m x Kb Terus kita hitung Tb larutan


gr 1000 Tb larutan = Tb + Tb pelarut
Tb    Kb
mr p
Tb pelarut
Tb larutan = 0,104 + 100 (ketetapan)
18 1000
Tb    0,52 o C
180 500
= 100,104oC
 0,104 o C
PENURUNAN TITIK BEKU (∆Tf)
Titik beku adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap
padatnya.

Perlu diingat beberapa ketentuan berikut :


 Suatu pelarut jk di + zat terlarut  titik bekunya akan turun
 Besarnya penurunan titik beku ~ konsentrasi molal ( m )
 Tf = titik beku pelarut murni – titik beku larutan
 Kf = tetapan penurunan titik beku

RUMUS
m 1000
Tf = m x Kf Atau ΔTf    K f
Mm p
CONTOH
Tentukan titik beku larutan yang mengandung 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 500
gram air. (Dik :Kf air = 1,86oC)
Jawab :
Tf = Tf pelarut – Tf larutan atau Tf larutan = Tf pelarut - Tf

Jadi kita hitung dulu Tf = m x Kf Terus kita hitung Tf larutan

Tf larutan = Tf pelarut - Tf


gr 1000
Tf   Kf
mr p Tf pelarut
(ketetapan)
Tf larutan = 0 – 0,372
18 1000
Tf    1,86 o C
180 500 = – 0,372oC
 0,372 o C
Tabel :
Ketetapan kenaikan titik didih molal (K b) dan tetapan penurunan titik beku molal (K f)
dari beberapa pelarut.

Pelarut Tb (oC) Kb (oC.m-1) Tf (oC) Kf (oC.m-1)

Air 100 0,52 0 1,86

Benzena 80,10 2,53 5,53 5,12

Kamper 207,42 5,61 179,8 39,7

Fenol 181,75 3,56 40,90 7,40

Nitro Benzena 210,80 5,24 5,7 7,00


Diagram fasa P – T yg menyatakan hubungan  P,  Tb dan  Tf

P(atm)
Padat
C’ C D D’

Cair

T Gas
A’ Tb
f
T(oC)
0oC 100oC
TEKANAN OSMOTIK

Osmosis adalah proses berpindahnya pelarut dari


larutan yg lebih encer ke larutan pekat melalui membran
semipermeabel.

Tekanan osmotik adalah tekanan yg diperlukan utk


menghentikan aliran dari pelarut murni ke dlm larutan

Alat yg digunakan utk mengukur besarnya tekanan


osmotik adalah osmometer
Menurut Van’t Hoff , tekanan osmotik larutan-larutan encer dapat dihitung dengan
rumus yang serupa dengan persamaan gas ideal, yaitu :

RUMUS

πV = nRT π = MRT

Atau π = tekanan osmotik


V = volum larutan (dalam liter)
n = jumlah mol zat terlarut
n T = suhu absolut larutan (suhu kelvin)
  RT R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1 K-1)
V
CONTOH
Hitunglah tekanan osmotik dari 500 mL larutan yang mengandung 9 gram
glukosa (Mr = 180) pada suhu 27oC .
Jawab :
Dik : R = 0,08
T = 27oC = 300oK

gr 1000
   R T
mr p
π = MRT 9 1000
   0,08  300
180 500
 2,4 atm
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT

Dari teori ion Svante August Arrhenius dikemukakan bahwa larutan


asam, basa ataupun garam termasuk larutan elektrolit.
Larutan elektrolit yaitu larutan yg dapat terionisasi atau terurai menjadi ion
– ion. Dan akibat peruraian itu maka dapat mengakibatkan bertambahnya
jumlah partikel

Untuk mengoreksi hukum agar sesuai utk larutan elektrolit, Jacobus


Henricus Van’t Hoff menerangkan bahwa hukum Roult harus dikalikan dengan
suatu faktor sebesar ( 1 + ( n – 1 )  ) atau diberi lambang i dan disebut faktor
Van’t Hoff

“Attention”
Jumlah mol zat terion isasi
n = jumlah ion 
 = derajad ionisasi Jumlah mol zat yg dilarutkan
Hubungan harga i dengan persen ionisasi (derajat ionisasi) adalah sebagai
berikut :
i = 1 + (n – 1) α
n = jumlah ion
Misal : CaCl2(n = 3)
: KCl (n = 2)
: FeCl3 (n = 4)

Rumus Sifat Koligatif Larutan Elektrolit :


Tb = m x Kb x i
Tf = m x Kf x i
π = MRT x i
Ket : sama seperti rumus-rumus sebelumnya tadi, hanya saja tinggal dikali i

Anda mungkin juga menyukai