Anda di halaman 1dari 9

Prak.

Fitofarmasi

KLT & Pembuatan Sabun Mandi Padat


Kromatografi lapis tipis (KLT)
Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah teknik
kromatografi yang dipergunakan untuk
memisahkan komponen suatu campuran
menggunakan fasa diam tipis yang didukung
oleh larutan penyangga lembam. Sehingga
kromatografi lapis tipis ini dapat dilakukan pada
skala analitik sebagai sarana untuk memantau
kemajuan suatu reaksi, atau pada skala preparatif
untuk memurnikan sejumlah kecil senyawa
KLT ALKOLOID
Prosedur KLT

Menyiapkan alat dan bahan

Siapkan larutan eluen etil asetat-metanol-air (9:2:2)

Letakan di cember, jenuhkan dengan kertas saring

Buat totolan dari sampel

Masukan ke cember, tunggu hingga eluen naik

Semprot dengan pereaksi dragendrof di lemari asam

Masukan ke sinar uv dengan 254 nm dan hitung Rf

Positif alkaloid ditunjukan dengan warna jingga


Pembuatan Eluen
Etil asetat : Metanol : Aquadest
(9:2:2)
Etil asetat = 9/13x10ml= 6,92ml = 7ml
Metanol = 2/13x10ml= 1,53ml = 1,5ml
Aquadest = = 2/13x10ml= 1,53ml = 1,5ml
Total = 7ml+1,5ml+1,5ml= 10ml
Hasil
1,5cm

5,3cm

1cm

Jarak tempuh pelarut = 5,3 cm


Jarak tempuh sampel = 4,2 cm
Rf = Jarak tempuh sampel/jarak tempuh pelarut
= 4,2cm/5,3cm= 0,7924
Sabun
Sabun adalah produk yang digunakan sebagai
pembersih dengan media air. Secara umum
berbentuk padatan dan ada juga yang cair.
Masing-masing bentuk tentunya mempunyai
keuntungan tersendiri diberbagai sarana publik.
Formula
Menggunakan 3 macam campuran minyak,
dengan total volume minyak 500 gr :
150 gr (30%) – Minyak Kelapa
150 gr (30%) – Minyak Kelapa Sawit
200 gr (40%) – Minyak Zaitun (Pomace Olive Oil)
145 gr – Air (Deionized / Demineralized /
Distilled Water)
72,5 gr – NaOH
Prosedur Pembuatan Sabun
1. Siapkan semua alat dan bahan. Jangan lupa selalu gunakan safety gears / pengaman.
2. Tuangkan air ke dalam wadah dan timbang sesuai ukuran.
3. Ambil NaOH di tempat terpisah dan timbang sesuai dengan ukuran resep. Secara
hati-hati masukkan NaOH ke dalam air sedikit demi sedikit. Kamu akan melihat
reaksi air langsung mendidih dan mengeluarkan uap yang menusuk (merupakan
reaksi yang normal).
4. Aduk sampai semua NaOH larut. Diamkan beberapa saat sampai larutan mencapai
suhu dibawah 40ºC. *Selalu masukkan NaOH ke dalam air, jangan sebaliknya. Jika
memasukkan sebaliknya akan memberikan efek gunung meletus. Berbahaya!
5. Sembari menunggu larutan NaOH dingin. Timbang sesuai ukuran dan campur
minyak ke dalam wadah yang sudah disediakan. *Jika minyak kelapa/kelapa sawit
menggumpal maka cairkan terlebih dahulu. Jika tidak ada yang menggumpal maka
tidak perlu dipanaskan.
6. Ketika suhu larutan NaOH sudah mencapai sekitar 30-35ºC, tuangkan ke dalam
minyak secara perlahan.
Prosedur Pembuatan Sabun
7. Aduk secara terus menerus menggunakan hand whisk sampai mencapai trace,
biasanya memakan waktu lama. Gunakan stick blender jika ingin lebih cepat
mencapai trace.
8. Ketika adonan sabun sudah mencapai trace maka hentikan pengadukan. Siapkan
cetakan yang sudah dilapisi plastik atau kertas.
9. Tuangkan ke dalam cetakan, jangan lupa untuk mengumpulkan sisa-sisa yang ada di
pinggir panci dengan menggunakan spatula.
10.Tutup menggunakan kain bekas atau handuk bekas bagian atas cetakan. Untuk
menjaga agar tetap panas dan melanjutkan proses saponifikasi. Letakan di tempat
yang aman dari jangkauan anak-anak dan biarkan selama 1-2 hari.
11.Kemudian keluarkan sabun dari cetakan. Potong sesuai ukuran yang diinginkan.
Simpan di tempat yang kering dengan aliran udara yang baik, biarkan 2-4 minggu.
12.Sabun memasuki masa Curing. Saat curing, cek pH tiap satu minggu sekali. Sabun
sudah bisa digunakan jika sudah netral. Netral berarti proses saponifikasi sudah
sempurna dan tidak ada lagi alkali bebas yang terkandung.

Anda mungkin juga menyukai