Anda di halaman 1dari 16

Pemantauan hemodinamik membantu

klinisi menjamin oksigenasi jaringan


yang adekuat pada pasien
Titik akhir resusitasi

Resusitasi dikatakan selesai bila:


 Oxygen debt telah “dilunasi”
 Asidosis jaringan telah teratasi
 Metabolisme aerobik normal telah pulih
kembali

Maintenance
Fluid Therapy & Monitoring
pada Shock
Fluid Fluid
Resuscitation Resuscitation

Normal
Uncompensated compensated
Tissue Perfusion &
Shock Shock
Oxygenation

Sophisticated Markers
Traditional Markers Global DO2
Blood pressure Regional DO2
Heart rate
Urine output
Pheripheral perfusion
Capillary refill time Mx of Fluid Responsiveness
PP variation etc
Titik Akhir Resusitasi
Cara Tradisional (lama)

Nadi
Tekanan Darah
Capillary Refill
Produksi Urin
Titik Akhir Resusitasi
Global Oxygen Delivery (baru)
1. Oxygen delivery
 DO2
 SVO2 or ScVO2
2. Hemodynamic profiles
 CVP
 PCWP
3. Acid-base status
4. Bicarbonate concentrations
5. Arterial lactate
6. End-tidal carbon dioxide level
KONSEP
OXYGEN DELIVERY
Komponen-komponen Oxygen Delivery

DO2 = CO x CaO2
DO2 = CO x (HbO2 + Diss. O2)
DO2 = CO x Hb x SaO2 x 1,34
= 5000 x 15/100 x 100/100 x 1,34
= 5000 x 20/100 = 1000 ml/minute
Transport Oksigen

Arteri Vena
CO CO tetap
Konsumsi
Tetap

Hb Hb tetap
SaO2 SvO2 berubah

Konsumsi O2 =
CO x Hb x (SaO2 – SvO2) x 1,34
Pada umumnya penurunan SvO2
merupakan indikator dini adanya
gangguan oksigenasi jaringan
 Harga normal SvO2 adalah 68–77%
 Nilai <50% sudah mengkhawatirkan
 Nilai <30% menunjukkan adanya
metabolisme anaerobik
 Lebih berguna mengikuti trend (sebagai
respon terhadap perubahan terapi)
dibanding hanya melihat nilai pada satu
satuan waktu
Penurunan SvO2
 Penurunan oxygen delivery (D02)
 Penurunan hemoglobin (Hb)
 Anemia, perdarahan
 Penurunan arterial oxygen saturation (SaO2)
 Hypoxemia, penyakit paru
 Penurunan cardiac output (CO)
 LV disfunction, syok hipovolemia
 Peningkatan oxygen consumption (VO2)
 Febris, kejang, menggigil, work of breathing
Kunci utama adalah deteksi dini pasien-pasien
dengan risiko tinggi yang berada dalam keadaan
“shock yang tersembunyi”, sehingga:
 Perubahan hemodinamik dan hipoksia jaringan
global dapat dipulihkan secara dini
 Pencegahan gagalnya fungsi kardiovaskuler yang
akut
 Kemungkinan mencegah efek dari reaksi inflamasi
akibat hipoksia jaringan global
 Shock yang tersembunyi (dengan tanda-
tanda vital yang normal) sering terjadi pada
sepsis berat dan shock septik dini

 Terapi standard  MAP, CVP, produksi urin


sudah normal, tetapi masih terdapat
penurunan ScVO2 dan peningkatan laktat
 menunjukkan masih ada hipoksia
jaringan global
 Peningkatan serum lactate pada pasien berisiko tanpa hipotensi
menunjukkan adanya hipoperfusi jaringan
 Target terapi yang harus dicapai dalam 6 jam adalah:
 CVP 8-12 mmHg (pada pasien dengan ventilator 12-15)
 MAP >65 mmHg
 ScVO2 atau SvO2 ≥ 70%
Kunci Optimalisasi Oxygen Delivery
pada Shock
4
Transfusi

DO2 = CO x Hb x SaO2 x 1,36

Mech. 1
Oxygenation/Ve
HR x SV ntilation Vent.

Terapi 3
Preload Afterload Vasoaktif
Cairan
2 Contractility Inotrope 5
Target Monitoring
 Capillary refill time <2 detik
 Ektremitas hangat, kering dan
kemerahan
 Produksi urin >1 ml/kg/jam
 Status mental normal
 Laktat menurun
 Saturasi vena sentral >70%

Anda mungkin juga menyukai