Anda di halaman 1dari 25

Konsep Keperawatan

Gerontik

Nurul Laili, S.Kep.Ns.,M.Kep


Istilah-istilah yang berkaitan
Gerontologi adalah cabang ilmu yang membahas tentang
proses penuaan dan masalah yang timbul pada orang yang
berusia lanjut.
Geriatrik adalah berkaitan dengan penyakit/kecacatan yg trjd
pada orang yg berusia lanjut.
Geriatric Nursing adalah praktek keperawatan yang berkaitan
dengan penyakit pada proses menua (Kozier, 1987).
Definisi
Keperawatan Gerontik adalah suatu bentuk
pelayanan keperawatan yg profesional dg
menggunakan ilmu dan kiat keperawatan gerotik,
mencakup biopsikososial dan spiritual, dimana klien
adalah orng yg telh berusia <60 thn, baik yg kondisix
sehat maupun sakit.
FOKUS KEPERAWATAN GERONTIK
Fokusnya tdk hanya pada kondisi sakit/kecacatan,
tetapi pd kondisi sehat, yaitu meliputi peningkatan
kesehatan (health promotion), pencegahan
penyakit (preventif), mengoptimalkan fungsi
mental, dan menganalisis gangguan umum.
RUANG LINGKUP KEPERAWATAN GERONTIK

Meliputi pencegahan trhdp ketidakmampuan akibat


proses penuaan, perawatan yang ditujukan untuk
pemenuhan kebutuhan akibat proses penuaan dan
pemulihan yg ditujukn untk upaya mengatasi
keterbatan akibat proses penuaan.
Tujuan Keperawatan Gerontik
1. Memenuhi kenyamanan lansia
2. Mempertahankan fungsi tubuh
3. Membantu lansia menghadapi kematian dg tenang
dan damai
1. UUD 1945, pasal 27 ayat 2 dan pasal 34
Pasal 27 ayat 2, berbunyi:
“ Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak ”.
Pasal 34, berbunyi:
Ayat 1 : “ Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara ”.
Ayat 2 : “ Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan ”.
Ayat 3 : “ Negara bertanggungjawab atas penyediaan pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayan umum yang
layak ”.
2. UU No.9 tahun 1960, tentang pokok-pokok kesehatan bab 1 pasal 1 ayat 1, berbunyi : “ Tiap-tiap warga
negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan perlu diikut sertakan dalam usaha-
usaha kesehatan pemerintah ”.
3. UU N0.4 tahun 1965, Tentang pemberian bantuan penghidupan orang tua, berbunyi : Bab I
Ketentuan-Ketentuan Umum
• Pasal 1, berbunyi : “ Yang dimaksud dengan orang jompo dalam Undang-undang ini ialah setiap
orang yang berhubung dengan lanjutnya usia, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari
nafkah untuk keperluan pokok bagi hidupnya sehari-hari ”.
• Pasal 2, berbunyi: “Bantuan penghidupan yang dimaksudkan dalam Undang-undang ini adalah
pemberian tunjangan dan perawatan kepada orang jompo yang diselenggarakan secara umum
oleh Pemerintah atau di rumah Badan-badan/Organisasi Swasta Perseorangan ”.
• Pasal 3, berbunyi: “ Tunjangan yang diberikan kepada orang jompo berupa pemberian bahan-
bahan keperluan hidup atau uang, sedangkan perawatan diberikan di rumah sendiri, di rumah
peristirahatan atau pengasuhan/pemondokan pada suatu keluarga ”.
Alasan timbulnya perhatian pada lanjut usia
Karena pada lanjut usia memiliki permasalahan yang kompleks baik secara bio, psiko, sosio dan
spiritual. Beberapa masalah kesehatan pada lansia yang sering disebut dengan sindroma geriatri yaitu
kumpulan gejala-gejala mengenai kesehatan yang sering dikeluhkan oleh para lanjut usia dan atau
keluarganya (istilah 14 I), yaitu :
• Immobility (kurang bergerak)
• Instability (mudah jatuh)
• Incontinence (beser BAB/BAK)
• Intellectual impairment (gangguan intelektual/ demensia)
• Infection (infeksi)
• Impairement of hearing, vision and smell (gangguan pendengaran, penglihatan dan penciuman)
• Isolation (Depression) 8. Inanition (malnutrisi)
• Impecunity (kemiskinan)
• Iatrogenic (menderita penyakit pengaruh obat-obatan)
• Insomnia(sulit tidur)
• Immuno-defficiency (penurunan sistem kekebalan tubuh)
• Impotence(Gangguan seksual)
• Impaction (sulit buang air besar) (Ditjen Yankes, 2018)
KONSEP LANJUT USIA
Definisi Lanjut usia
• Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menua bukanlah suatu
penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur mengakibatkan perubahan
kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan
dari dalam dan luar tubuh, seperti didalam Undang-Undang No 13 tahun 1998 yang isinya
menyatakan bahwa pelaksanaan pembangunan nasional yang bertujuan mewujudkan
masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945, telah
menghasilkan kondisi sosial masyarakat yang makin membaik dan usia harapan hidup makin
meningkat, sehingga jumlah lanjut usia makin bertambah.
• Banyak diantara lanjut usia yang masih produktif dan mampu berperan aktif dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Upaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia
pada hakikatnya merupakan pelestarian nilai-nilai keagamaan dan budaya bangsa.
• Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia.
Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu
tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah
yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan, yaitu anak, dewasa dan tua
(Nugroho, 2006).
Batasan lanjut usia
A. WHO (1999) menjelaskan batasan lansia adalah sebagai berikut
:
1) Usia lanjut (elderly) antara usia 60-74 tahun,
2) Usia tua (old) :75-90 tahun, dan
3) Usia sangat tua (very old) adalah usia > 90 tahun.
B. Depkes RI (2005) menjelaskan bahwa batasan lansia dibagi
menjadi tiga katagori, yaitu:
1) Usia lanjut presenilis yaitu antara usia 45-59 tahun,
2) Usia lanjut yaitu usia 60 tahun ke atas,
3) Usia lanjut beresiko yaitu usia 70 tahun ke atas atau usia 60
tahun ke atas dengan masalah kesehatan.
Permasalahan Lansia di Indonesia
Pendapat lain menjelaskan bahwa lansia mengalami perubahan dalam kehidupannya sehingga menimbulkan
beberapa masalah. Permasalahan tersebut diantaranya yaitu :
a. Masalah fisik
Masalahyang hadapi oleh lansia adalah fisik yang mulai melemah, sering terjadi radang persendian ketika
melakukan aktivitas yang cukup berat, indra pengelihatan yang mulai kabur, indra pendengaran yang mulai
berkurang serta daya tahan tubuh yang menurun, sehingga seringsakit.
b. Masalah kognitif ( intelektual )
Masalah yang hadapi lansia terkait dengan perkembangan kognitif, adalah melemahnya daya ingat terhadap
sesuatu hal (pikun), dan sulit untuk bersosialisasi dengan masyarakat di sekitar.
c. Masalah emosional
Masalah yang hadapi terkait dengan perkembangan emosional, adalah rasa ingin berkumpul dengan
keluarga sangat kuat, sehingga tingkat perhatian lansia kepada keluarga menjadi sangat besar. Selain itu,
lansia sering marah apabila ada sesuatu yang kurang sesuai dengan kehendak pribadi dan sering stres akibat
masalah ekonomi yang kurang terpenuhi.
d. Masalah spiritual
Masalah yang dihadapi terkait dengan perkembangan spiritual, adalah kesulitan untuk menghafal kitab suci
karena daya ingat yang mulai menurun, merasa kurang tenang ketika mengetahui anggota keluarganya
belum mengerjakan ibadah, dan merasa gelisah ketika menemui permasalahan hidup yang cukup serius.
CIRI-CIRI LANSIA
Proses Penuaan
Teori-teori proses menua
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai