Jurai/Paruik
Kaum
Suku
Nagari sebagai MHA subyek hak
ulayat
Era Kemerdekaan:
1. Pasal 33 Ayat (3) UUD BAR+ dikuasai negara
(HMN) utk sebesar-besar kemakmuran rakyat
mengganti konsep domein negara kolonial
2. Penjelasan Ps 18 (II) UUD negara menghormati
kedudukan daerah-daerah istimewa dan
peraturan negara mengenainya akan mengingati
hak-hak asal-usul daerah tersebut 250
zelfbesturende landchappen dan
volksgemeenschappen, spt desa (Jawa dan Bali),
negeri (Minangkabau), marga (Palembang) dsb.
6
Pengakuan & Perlindungan... (3)
7
Pengakuan & Perlindungan... (4)
Tingkat Internasional:
1. 1966 Konvenan Internasional Hak-
hak Ekonomi Sosial dan Budaya
sudah diratifikasi dgn UU 11/2005
2. 1989 Konvensi ILO No. 169 tentang
Penduduk Asli dan Adat di Negara-
negara Independen
8
Pengakuan & Perlindungan... (5)
9
Belum ada itikad baik…
Sampai 1999 belum ada peraturan utk mengimplementasikan
pengakuan tersebut
Hak ulayat “korban” kebijakan politik pertumbuhan ekonomi
rezim
Hak ulayat tidak teridentifikasi dianggap tanah negara
(bebas) “perampasan” terhadap tanah rakyat
Praktik pengelabuan hukum (kebohongan publik)
pengadaan tanah HGUpengusaha buat perjanjian sewa
dengan MHApengusaha/penguasa ”memplintir” menjadi
pelepasan hakkeluar HGU
HGU habis timbul sengketa MHA vs Negara MHA
berbegang pada sewa, pemerintah bertumpu pada status HGU
di atas tanah negara
10
Kriteria Masih Ada Hak Ulayat