Anda di halaman 1dari 14

TEORI SEDIAAN LIQUID DAN SEMISOLID

(SEDIAAN SALEP)

Kelompok 6
Febriana Ayuana P. (AKF19035)
Fransiska Nelci (AKF19041)
Herdian Noviatma P. (AKF19047)
Renny Febriana S. (AKF19082)
 
Pengertian Salep

• Menurut Farmakope Indonesia edisi IV, salep adalah sediaan


setengah padat ditujukan untuk pemakaian topical pada kulit
atau selaput lendir. Menurut Farmakope Indonesia edisi III,
Salep adalah sediaan setengah padat berupa massa lunak
yang mudah dioleskan dan digunakkan untuk pemakaian luar.
Persyaratan Salep
Persyaratan salep menurut Farmakope Insonesia Edisi III, yaitu :
• Pemerian : tidak boleh berbau tengik
• Kadar : kecuali dinyatakan lain dan untuk salep yang mengandung
obat keras atau narkotik, kadar bahan obat adalah 10%.
• Dasar salep : kecuali dinyatakan lain, sebagai bahan dasar salep
(basis salep) digunakan vaselin putih (vaselin album). Tergantung
dari sifat bahan obat dan tujuan pemakaian salep.
• Homogenitas : jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan
transparan lain yang cocok, harus menunjukkan susunan yang
homogen.
• Penandaan : pada etiket harus tertera “obat luar”
Basis Salep
Penggolongan dasar salep yang digunakan sebagai basis
(pembawa) dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu :
• Basis hidrokarbon.
• Basis serap (basis absorpsi).
• Basis yang dapat dicuci dengan air.
• Basis larut dalam air.
Basis hidrokarbon
• Dasar salep ini dikenal sebagai dasar salep berlemak, antara lain vaselin
putih dan salep putih. Hanya sejumlah kecil komponen berair yang dapat
dicampurkan kedalamnya. Salep ini dimaksudkan untuk memperpanjang
kontak bahan obat dicampurkan kedalamnya.
• Contoh : Vaselin putih, vaselin kuning, paraffin cair, paraffin padat, minyak

Vaselin Putih Paraffin Padat


Basis serap (basis absorpsi)
• Dasar salep serap ini dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok pertama
terdiriatas dasar salep yang dapat bercampur dengan air
membentuk emulsi air dalam minyak (parafin hidrofilik dan lanolin
anhidrat), dan kelompok kedua terdiri atas emulsi air dalam minyak
yang dapat bercampur dengan sejumlah larutanair tambahan
(lanolin). Dasar salep ini juga berfungsi sebagai emolien.
• Contoh : Adeps Lanae, Unguentum Simplex

Adeps Lanae
Basis yang dapat dicuci dengan air.
• Dasar salep ini adalah emulsi minyak dalam air, antara lain
salep hidrofilik(krim). Dasar salep ini dinyatakan juga sebagai
dapat dicuci dengan air, karena mudah dicuci dari kulit atau
dilap basah sehingga lebih dapat diterima untuk dasar
kosmetika.
• Contoh: Dasar salep emulsi tipe m/a (seperti vanishing
cream), emulsifying wax.

Vanishing Cream
Basis larut dalam air
• Kelompok ini disebut juga dasar salep tak berlemak dan terdiri dari
konstituen larut air. Dasar salep jenis ini memberikan banyak
keuntungannya seperti dasar salep yang dapat dicuci dengan air dan tidak
mengandung bahan tak larut dalam air, seperti paraffin, lanolin anhidrat
atau malam. Dasar salep ini lebih tepat disebut gel.
• Contoh : Poly Ethylen Glycol (PEG)
Penggolongan Salep

• Penggolongan salep menurut konsistensi salep


• Penggolongan salep menurut terapeutis penetrasi
Penggolongan salep menurut
konsistensi salep

• Penggolongan salep menurut konsistensi


salep, antara lain

• Unguenta
• Krim (cream)
• Pasta
• Cerata
• Gelones / Spumae / Jelly
Penggolongan salep menurut
terapeutis penetrasi

Penggolongan salep menurut terapeutis


penetrasi, antara lain :

• Salep epidermic (salep penutup)


• Salep endodermic
• Salep diadermic (salep serap).
Kualitas Dasar Salep

Kualitas dasar dari sediaan salep, antara lain :


• Stabil, selama dipakai harus bebas dari inkompatibilitas,
tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban kamar.
• Lunak, semua zat yang ada dalam salep harus dalam
keadaan halus, dan seluruh produk harus lunak dan
homogen.
• Mudah dipakai.
• Memiliki dasar salep yang cocok.
• Dapat terdistribusi merata
Evaluasi Sediaan Salep

• Uji organoleptis : diamati sifat fisik sediaan salep


meliputi bentuk, warna, dan bau.
• Uji homogenitas : ketercampuran bahan aktif dengan
basis secara merata.
• Daya sebar : untuk melihat kecepatan penyebaran
sediaan salep dikulit.
• Daya lekat : untuk mengetahui lamanya salep melekat
pada kulit.
• Uji pH : untuk menlihat pH sediaan dan kesesuaiannya
dengan tempat kerja.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai