Anda di halaman 1dari 34

BED SITE TEACHING

Disusun Oleh :
Tina Yunita - 12100116180

Preseptor :
Yeni Andayani, dr. Sp.PD

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RUMAH SAKIT AL-ISLAM BANDUNG
2017
Identitas Pasien
• Nama : An. A
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• TTL : Batam, 25 Agustus 2005
• Usia : 12 tahun 0 Bulan 3 Hari
• Anak ke : 3 dari 4 bersaudara
• Alamat : Antapani City
• Pendidikan : SMP
• Tgl Pemeriksaan: 31 Agustus 2017
• Tanggal Masuk : 31 Agustus 2017
Orang Tua
Ayah
• Nama : Tn. M
• Usia : 45 tahun
• Pendidikan terakhir : S1
• Alamat : Antapani City
• Pekerjaan : Swasta
Ibu
• Nama : Ny. S
• Usia : 42 tahun
• Pendidikan terakhir : S1
• Alamat : Antapani City
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Anamnesis

Keluhan Utama :

Demam Tinggi
Anamnesis
Pasien datang ke poli anak Rumah Sakit Al-
Islam Bandung dengan keluhan demam sejak 5
hari yang lalu. Demam dirasakan timbul secara
tiba-tiba dan terus menerus, hanya turun pada
saat diberikan obat sanmol kemudian suhu badan
panas kembali. Keluhan merupakan kali kedua
dalam satu bulan terakhir.
Pasien juga merasakan sakit kepala berdenyut
yang hilang pada saat tidur dan timbul kembali
pada saat bangun. Keluhan pasien disertai dengan
menggigil, batuk berdahak, mual, muntah, perut
terasa nyeri dan kembung, lemas badan, tidak
nafsu makan dan mencret. Pasien menyangkal
merasa nyeri badan dan menemukan bercak
merah pada bagian dada dan perut.
Batuk berdahak sering dirasakan pasien sejak 1
bulan yang lalu, dengan dahak berwarna bening
kehijauan. Dalam sehari pasien dapat muntah
hingga 4 kali karena merasa mual, pasien muntah
berisi makanan dan terkadang cairan berwarna
kuning apabila diberikan oralit dan menyangkal
muntah berdarah dan berwarna hitam. Nyeri perut
dan mencret dirasakan oleh pasien satu hari
setelah demam. Nyeri yang dirasakan hilang
timbul dan tidak menjalar.
Pasien mengatakan nyeri perut bagian kiri dan
tengah atas. Pasien dapat buang air besar hingga
5 kali dalam sehari yang berbentuk cair dan ibu
pasien mengatakan pasien sering tidak dapat
menahan buang air besar. Pasien mengatakan
tidak pernah buang air besar berwarna hitam,
pucat dan hijau serta tidak berdarah dan berlendir
ataupun berbau amis. Pasien mengalami
penurunan berat badan dari 35,8kg sampai
33,2kg.
Pasien sering jajan di kantin yang berada di
sekolah yang dikeluhkan pasien kotor. Ibu pasien
mengatakan sejak SMP pasien sering jajan
sembarangan dan tidak mencuci tangan sebelum
makan di sekolah. Dalam satu rumah tinggal
dengan 6 anggota keluarga, dengan ventilasi dan
pencahayaan cukup. Ibu pasien terbiasa
memasak masakan sendiri di rumah dengan
mencuci sayuran terlebih dahulu sebelum
dimasak.
Tidak ada keluarga atau teman pasien yang
memiliki keluhan yang sama. Pasien memiliki
alergi terhadap suhu dingin. Pasien pernah di
rawat di rumah sakit saat berusia 1 tahun karena
demam berdarah namun pernah mengalami cacar
air beberapa bulan yang lalu. Pasien tidak pernah
mengalami kejang saat kecil.
Dua hari sebelum masuk Rumah Sakit, pasien
pernah berobat ke dokter umum, diberikan oralit,
zinc dan loperamid. Demam yang dirasakan
pasien tidak kunjung turun, namun gejala mencret
tidak dirasakan lagi oleh pasien. Pasien terakhir
kali buang air besar 1 hari sebelum masuk Rumah
Sakit.
Tiga minggu sebelumnya pasien pernah
mengalami gejala yang sama tanpa adanya mual
dan muntah selama satu minggu, demam yang
dirasakan pasien saat itu meningkat secara
bertahap dimulai sejak ashar semakin lama
semakin panas dan kemudian menurun sejak
subuh namun tidak sampai suhu normal, saat itu
pasien mengalami mencret hingga 5 kali sehari.
Kemudian pasien pergi berobat ke Rumah Sakit
Al-Islam dan didiagnosis dengan demam tifoid,
pasien diberikan sanmol dan kloramfenicol.
Setelah itu pasien merasakan adanya perbaikan
dan dapat menjalani aktivitas sehari-hari selama 2
minggu.
Pasien menyangkal pergi ke pantai dalam
waktu dekat, sering buang air kecil, tidak bisa
menahan kencing, nyeri pada saat berkemih, dan
rasa tidak nyaman di daerah perut bawah juga
disangkal oleh pasien. Pasien sering mengalami
mimisan sejak kecil namun tidak pernah kambuh
dalam satu bulan terakhir.
Pasien tidak mengalami keringat malam, benjolan
pada bagian leher atau ketiak, adanya keluarga
atau tetangga yang memiliki penyakit tb, tidak
terlihat kulit atau mata menguning, nyeri betis,
lingkungan rumah atau sekolah banjir. Pasien
menyangkal adanya penurunan kesadaran, kejang
dan tegang pada bagian leher. Pasien menyangkal
adanya sesak dan nyeri sendi yang berpindah-
pindah.
Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Selama hamil, ibu pasien kontrol di dokter, tidak


pernah mengalami sakit berat dan tidak
mengkonumsi obat-obatan kecuali vitamin yang
diberikan dokter. Pasien lahir dari seorang ibu
G3P2A0, cukup bulan, pervaginam, langsung
menangis,kulitnya tidak biru dan ditolong oleh
dokter.
Riwayat Makanan
• 0-4 bulan : ASI
• 4- 6 bulan : ASI + bubur susu
• 6-9 bulan : ASI + nasi tim saring
• 9-12 bulan : ASI + bubur susu + nasi tim
• 12 bulan-skg : Makanan keluarga

Riwayat Imunisasi
Imunisasi BCG, hepatitis B, Polio, dan DTP, dan
campak diakui ibu pasien telah dijalani sesuai
dengan waktunya.
Riwayat Pertumbuhan dan
Perkembangan
Orang tua pasien mengatakan bahwa anaknya
tidak mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan. Perkembangan anaknya tampak
sesuai dengan anak seusianya.
Antoprometri
• Umur : 12 tahun
• Berat badan : 33,2 kg
• Tinggi badan : 147 cm
• BMI : 15,37 (normoweight)
• BMI/U : 0 s/d -1 (normal)
• TB/U : 0 s/d -1 (normal)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesan Sakit Tampak sakit sedang
Kesadaran Komposmentis, kooperatif
Tinggi Badan 147cm
Berat Badan 33,2kg (menurun)
Tanda Vital
Tekanan Darah 120/70 mmHg
Nadi 84x/menit, reguler
Respirasi 30x/menit, reguler
Suhu 39,9C
Nyeri VAS
Kepala

Rambut Hitam, distribusi merata, Alopesia (-)

Tengkorak Deformitas (-), edema (-), massa (-)

Muka Simetris, Edema (-), Massa (-), Scar (-)

Mata

Letak Simetris

Palpebra Edema (-), Lagoftalmus (-), Ptosis (-), Cekung (-)

Kornea Jernih

Pupil Bulat, Isokor, Refleks Cahaya +/+, diameter ka=ki (3mm)

Sklera Ikterik (-)

Konjungtiva Anemik (-)


Kepala
Hidung Deformitas (-), Deviasi septum (-), Mukosa hiperemis (-),
Sekret (-)
Telinga Deformitas (-), Sekret (-)
Mulut Bibir kering, sianosis (-), fetor hepatikum (-), lidah bersih,
gigi karies (+), Pendarahan gusi (-), faring hiperemis (-),
pembesaran tonsil (-), Tifoid Tongue (+)
Leher Edema (-), Massa (-), Scar (-), Peningkatan JVP (-),
Pembesaran KGB (-), Deviasi trakea (-), Pembesaran
kelenjar tiroid (-)
Thorax anterior
Inspeksi
Pulmo Ginekomastia (-/-), Spider navi (-), hematom (-), scar (-),
massa (-), Bentuk normal, pergerakan simetris, retraksi otot
pernafasan (-), pelebaran sela iga (-),
Cor Ictus cordis : ICS 5 midclavicular sinsitra 1,5 cm dari lateral
Palpasi
Pulmo Massa (-), hemithorax kiri dan kanan, Tactile Fremitus
kanan=kiri
Cor Ictus cordis : ICS 5 midclavicular sinsitra 1,5 cm dari lateral
Perkusi
Pulmo Sonor, simetris. Batas paru-hepar ICS 6 Peranjakan 1 sela
iga
Cor Batas atas : ICS 2 Linea Midclavicular Sinistra
Batas kiri: ICS 5 Linea Midclavicular Sinistra
Batas kanan : ICS 5 Linea parasternal dextra
Auskultasi
Pulmo Bronkovesikular kanan dan kiri, Vocal Fremitus kanan=kiri,
Ronchi -/-, Wheezing -/-, Crackles -/-
Cor Bunyi jantung S1 dan S2 terdengar jelas, regular, S3 dan S4
(-), murmur (-).
Thorax Posterior (Pulmo)
Inspeksi Massa (-), Scar (-), Hematom (-), Bentuk normal, Pergerakan
simetris. Rose Spot (-)
Palpasi Tactile Fremitus kanan=kiri
Perkusi Sonor Kanan=Kiri
Auskultasi Bronkovesikular kanan dan kiri, Vocal Fremitus kanan=kiri,
Ronchi -/-, Wheezing -/-, Crackles -/-
Abdomen
Inspeksi Sedikit Cembung, caput medusa (-), massa (-), hematom (-),
Rose Spot (-)
Auskultasi Bising usus normal, Bruit (-)
Palpasi Massa (-), resistensi muskuler (-), nyeri tekan
(epigastri,hipokondriak kiri), nyeri lepas (-).
Hepar : Pembesaran (-),
Lien : Pembesaran (-),
Ballotemen ginjal (-/-), Turgor kulit cepat kembali
Perkusi Pekak Samping (-), Pekak pindah (-), Ketok CVA (-/-)
Anogenital Tidak Dilakukan Pemeriksaan

Ekstrimitas
Tungkai atas Palmar eritem (-/-), Clubbing finger (-/-), edema (-/-) Sianosis
(-/-), akral dingin, sensoris (+/+), motorik (5/5)

Tungkai bawah Edema (-), CRT < 2detik, sianosis (-/-), akral dingin, pulsasi
(+/+), pemeriksaan sensoris (-/-), motorik (5/5)
Status Neurologis
Rangsang Meningeal Refleks Fisiologis
• Kaku Kuduk : - • Biceps Reflex : +/+
• Brudzinsky I/II/III : - • Triceps Reflex : +/+
• Kernig : - • Brachioradialis Reflex : +/+
• Knee Reflex : +/+
Refleks Patologis • Ankle Reflex : +/+
• Babinski Reflex : -/-
• Chaddock Reflex : -/-
• Oppenheim Reflex : -/-
Resume
Anak laki-laki usia 12 tahun mengalami demam
kontinyu sejak 5 hari yang lalu disertai batuk
berdahak, muntah dan diare. Riwayat demam
tifoid 3 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan suhu febris dan bradikardi relatif. Tifoid
tongue (+), nyeri tekan diregio epigastrik dan
hipokondriak kiri, terdapat penurunan berat badan
dan tidak ada tanda dehidrasi.
Diagnosis Banding
1. Demam Tifoid
2. Tuberkulosis Paru
Usulan Pemeriksaan
• Darah Rutin (Hemoglobin, Leukosit, Trombosit,
hematokrit)
• Tes Widal
• X-ray Thorax
• Pemeriksaan BTA
Diagnosa Kerja
Demam Tifoid
Penatalaksanaan
Tanggal Obat
Umum 1. Tirah baring (dirawat di Rumah Sakit)
2. Pemberian makanan lunak, tidak boleh sayur, buah dan
agar
3. Kebutuhan kalori menurut Holiday Segar
4. Edukasi mengenai pencegahan
5. Lakukan pemantauan: keadaan umum, tanda vital, intake
makanan/cairan, kemungkinan komplikasi dari demam
tifoid.
Khusus 1. Infus RL
Holiday Segar
100x10= 1000
50x10= 500
20x13,2= 264
1000+500+264= 1764cc/24jam
Infus 25gtt/menit
Tanggal Obat
Khusus 2. Paracetamol
20mg/kgBB/hr 4x/hari
20x33,2=664/4=166mg
Sediaan sirup 120mg/5ml (1cth)
1,5 cth

3. Kloramfenicol
75mg/kgBB/hr selama 14 hari 4x/hari
75x33,2= 2490/4=662.5mg
Sediaam 1gr/2ml=1,3ml

4. Ondancentron
0,2mg/kgBB/hari 2x/hari
0,2x33,2=6,64/2=3.32mg
Sediaan 4mg/2ml= 3ml
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : ad bonam
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai