Disusun Oleh:
Ali Amali Fauzi – 12100116280
Perceptor:
Yeni Andayani, dr., SpA
Anemia
Definisi: Menurunnya konsentrasi hemoglobin dan massa eritrosit.
Bentuk tersering dari anemia pada anak terbagi menjadi tiga
macam, diantaranya:
1. Anemia Mikrositik: Anemia defisiensi besi dan Thalasemia.
2. Anemia Makrositik: defisiensi asam folat dan hipotiroidisme.
3. Anemia Normositik: Chronic inflammatory disease, Blood
loss, Infeksi HIV.
Fisiologi
Eritropoietin merupakan hormon regulator utama dalam produksi eritrosit, pada fetus eritropoietin
dihasilkan oleh sistem makrofag-monosit di hati.
Setelah kelahiran, eritropoietin dihasilkan oleh sel peritubular di ginjal dan akan mulai kehilangan fungsi
sintesisnya.
Eritrosit normal akan bertahan dalam waktu 120 hari, sedangkan eritrosit abnormal akan bertahan selama
15 hari.
Hemoglobin merupakan kompleks hemeprotein yang terdiri atas dua rantai polipeptida yang mirip dan
terdiri dari enam tipe diantaranya:
1. Embrionik
2. Gower-1
3. Gower-2
4. Hemoglobin fetal
5. Hemoglobin manusia normal (HBA dan HBA2)
Kadar Hemoglobin Normal
b. Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) merupakan indeks untuk mengetahui perkiraan kandungan Hb dalam
eritrosit.
i. MCH: (Hb/Eritrosit) x 10
c. Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) merupakan indeks untuk mengetahui presentase Hb
dalam darah.
i. MCHC: (Hb/Ht) x 100%
d. Red Cell Distribution Width (RDW) untuk memperkirakan variasi ukuran eritrosit.
e. Pemeriksaan Khusus
i. Anemia Defisiensi Besi: Serum Iron, Total iron binding capacity, dan Ferritin
ii. Anemia Hemolitik: Golongan darah ABO, Rhesus, Coombs Test, dan Hb
Usia Penyebab
< 1 Tahun • Berat badan lahir rendah
• Gemeli
• ASI eksklusif tanpa suplemen besi
• Susu formula rendah besi
• Anemia selama kehamilan
1 – 2 Tahun • Asupan gizi yang kurang
• Infeksi berulang
• Obesitas
• Malabsorpsi
2 – 5 Tahun • Asupan gizi kurang
• Kebutuhan meningkat
• Perdarahan
5 Tahun - Remaja • Asupan zat besi kurang
• Perdarahan akibat infeksi
Gambaran Morfologi Abnormalitas Eritrosit
(Hipokrom Mikrositer)
Patgen dan Patfis Etiology
Neonatus :maternal iron Adult Males and post Infant and children; Premenopausal women ; Not specifically Age –or Sex-related
deficiency ,feto maternal Menopause:blood loss (e.g.infection of growth spurts and Menstrual blood loss ,inadequate Causes ; Celiac disease,inherited or
hemorrhage and multiple parasite etc ),inadequate diet and GI malabsorption diet ,malabsorption and pregnancy acquaired bleeding disorder.
birth (e.g. twin ) tract disease
Iron depletion
Decrease or absence
Defect of maturation
hemosiderin in bone marrow
of the hair
Decrease serum ferritin level
Decrease hemoglobin Iron deficient erythropoiesis Increase TIBC
Early microcytic
Fragile hair
Decrease transferin saturation
Iron deficiency anemia Iron deficiency Impairment of epithelial growth
(decrease hemoglobin
,HT and MCV )
Atrophy of lingual papilla koilonychias
Decrease oxygen –carrying capacity
Tissue hypoxia
Cardiovascular
Palpitation Hyperdynamic
circulation
b. Pemeriksaan Fisik
i. Pucat dan tidak ditemukan organomegali
ii. Atrofi papil lidah
iii. Koilonikia (Perubahan epitel kuku)
iv. Gangguan jantung bila sudah terjadi komplikasi jantung
c. Pemeriksaan penunjang
i. Hemoglobin turun
ii. MCV dan MCHC dapat normal pada awalnya, pada tahap lanjutdapat menimbulkan mikrositik
hipokrom
• Tatalaksana Anemia Defisiensi Besi
Thalassemia γ atau δ
Hereditary Persistence of Fetal Hemoglobin (HPFH)
Thalassemia Alfa
• Rantai globin α sedikit ataupun tidak ada dan rantai globin β dan γ berlebih.
• Klasifikasi berdasarkan jumlah gen yang terpengaruh :
1. α(0) thalassemia delesi di kedua rantai , 4 alel hilang Hb Barts tetrameric
gamma chain (hydrops fetalis)
2. α (+) thalassemia
3. Silent Carrier State
4. α Thalassemia trait
5. HbH disease (tetrameric betha chain)
Thalassemia Beta
Asymptomatic
ditemukan pada pemeriksaan darah rutin: Hb menurun sedikit, basophilic
stippling, low MCV, normal RDW.
Ditemukan pada pemeriksaan keluarga atau riwayat keluarga dari talasemia β
heterozigot atau homozigot.
Anemia ringan tidak berespon terhadap terapi iron.
2. Thalassemia Beta Major
anak-anak biasanya menjadi simtomatik
gagal tumbuh pada early childhood
fatigue, penurunan nafsu makan dan lethargy ditemukan dari anemia berat pada infant dan anak.
jaundice, biasanya sedikit; gallstone
hepatosplenomegaly; hipersplenisme
abnormal facies, prominences of malar eminence, frontal bossing, depresi nasal bridge, exposure
upper central teeth.
Skull radiograph memperlihatkan hair-on-end appearance disebabkan oleh pelebaran diploeic
space
Fraktur disebabkan oleh pelebaran sumsum dan struktur tulang yang abnormal.
Osteoporosis skeletal yang menyeluruh.
Growth retardation: primary amenorrhea pada wanita; delayed puberty pada pria disebabkan oleh
anemia kronik dan gangguan endokrin.
Jika tidak diobati, 80% meninggal pada satu tahun kehidupan pertama.
Diagnosis Banding
Iron-deficiency ↑ ↓ ↑ ↓ ↑
α – thalassemia N N N N N
β – thalassemia N N N N N
Anemia of chronic N ↓ ↓ ↑ ↑
disease
Sideroblastic anemia ↑ ↑ N ↑ ↓
Lead poisoning N N N N ↑
Pemeriksaan
Chelation therapy
Splenektomi
Supportive Care
Heart transplant pada severe hemochromatotic cardiomyopathy dengan gagal jantung dengan tidak adanya sirosis.
Komplikasi
Irwin JJ. Kirchner JT. Anemia in children. Am Fam Physician. 2006 ;64: 1379-1386
Janus J, Moerschel SK. Evaluation of anemia in children. Am Fam Physician. 2010; 81.
Nelson Textbook of Pediatrics, 14th ed. Philadelpia, WB Saunders, 1992 p.1237