Anda di halaman 1dari 9

Ijtihad dalam islam

Zahra Rahmadiani
Salsabila Putri
Khairil Walid
Rifqi Susanto
Vivi
Pengertian Ijtihad

Menurut bahasa Kata “Ijtihad” berasal dari bahasa Arab, yaitu “Ijtihada Yajtahidu
Ijtihadan” yang artinya mengerahkan segala kemampuan dalam menanggung beban. Dengan kata
lain, Ijtihad dilakukan ketika ada pekerjaan yang sulit untuk dilakukan.
Sedangkan menurut istilah ijtihad adalah mencurahkan seluruh kemampuan untuk menetapkan
hukum syara’ dengan jalan dari al-qur’an dan as sunnah.
Landasan Berijtihad

 Qs.An-Nahl ( 16 ) : 43

‫ك إِاَّل ِر َجااًل نُو ِحي إِلَ ْي ِه ْم ۚ فَاسْأَلُوا أَ ْه َل ال ِّذ ْك ِر إِ ْن ُك ْنتُ ْم اَل تَ ْعلَ ُمون‬
َ ِ‫َو َما أَرْ َس ْلنَا ِم ْن قَ ْبل‬

Artinya : Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang


lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada
orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui
Hukum Ijtihad

1. Wajib ‘ain yaitu bagi seseorang yang ditanya tentang sesuatu masalah, dan
masalah itu akan hilang sebelum hukumnya di ketahui.
2. Wajib kifayah yaitu apabila seseorang ditanya tentang sesuatu dan sesuatu itu
tidak hilang sebelum diketahui hukumnya, serta masih ada mujtahid selain
dirinya.
3. Sunnah yaitu ijtihad terhadap suatu masalah yang belum terjadi
Peranan Ijtihad

Tanpa ada ijtihad banyak masalah yang dihadapi manusia tidak dapat
dipecahkan karena tidak di ketemukan hukumnya dalam kedua sumber pokok
tersebut itu.Dengan ijtihad masalah yang belum ada hukumnya menjadi jelas status
hukumnya.
Syarat menjadi mujtahid

1. Syarat Umum
 Baligh
 Berakal sehat
 Memahami masalah
 Beriman
2. Syarat Khusus
 Mengetahui maksud dan rahasia hukum islam
 Mengetahui kaidah kulliyah
 Mengetahui kaidah bahasa arab
Tingkatan Mujtahid

1. Mujtahid muthlaq atau mustaqil (mujtahid independen).


Ini merupakan tingkatan fukaha paling tinggi. Seorang mujtahid mustaqil memiliki kemampuan untuk
menetapkan kaidah-kaidah fikih berdasarkan kesimpulan terhadap perenungan dalil Al Quran dan Sunah. 
2. Mujtahid mutlaq yang tidak mustaqil.
Mereka adalah orang yang telah memenuhi persyaratan dalam berijtihad secara independen, namun mereka
belum membangun kaidah sendiri tetapi hanya mengikuti metode imam mazhab dalam berijtihad. 
 3. Mujtahid muqayyad (mujtahid terikat).
Mereka adalah kelompok ulama mujtahid yang memiliki kemampuan untuk mengkiaskan keterangan-
keterangan yang disampaikan oleh imam mazhab, untuk memecahkan permasalahan baru yang tidak terdapat
dalam keterangan-keterangan ulama mazhab. 
4. Mujtahid takhrij.
Mereka adalah deretan ulama yang men-takhrij beberapa pendapat dalam mazhab.
Kedudukan Ijtihad

1. Golongan pertama berpendapat bahwa tiap-tiap mujtahid adalah benar, dengan alasan karena dalam masalah
tersebut Allah SWt tidak menentukan hukum tertentu sebelum diijtihadkan
2. Golongan kedua berpendapat bahwa yang benar itu hanya satu, yakni hasil ijtihad yang cocok dengan
maqasid syar’iyyah secara baik dan benar. Sedangkan yang tidak cocok dengan jangkauan hukum allah
maka dikatagorikan salah
Manfaat Ijtihad

1. Menetapkan fatwa terhadap masalah-masalah yang tidak terkait dengan halal


atau haram
2. Dapat membantu umat islam dalam menghadapi setiap masalah yang belum ada
hukumnya secara islam
3. Umat islam menjadi umat yang cerdas,inovatif, dan tidak jumud

Anda mungkin juga menyukai