Anda di halaman 1dari 44

Hormon dan enzim

dalam metabolism
Oleh
Dr.dr. Sri Adiningsih MS. MCN
FKM Unair
Enzymes
 Enzymes: molecules that catalyze - speed up - biochemical reactions
in living cells

 Three rules to be considered an enzyme


 Most are proteins (some RNA enzymes)
 Lower the energy of activation required for a reaction to occur
 Are not changed or consumed by the reaction

 Cofactors, Coenzymes
2
2
Metabolism
 Enzymes catalyze cellular chemical reactions
 Metabolism - the chemical reactions in a cell:
 Two categories of cellular chemical reactions:
1. Anabolic Reactions
 Build larger molecules for growth, repair, reproduction
 Dehydration Synthesis Reactions
 require energy and nutrients
2. Catabolic Reactions
 Breakdown larger molecules
 Hydrolysis Reactions
3
 mobilize nutrients for energy making it available to the
3 cell
 Hormon sendiri tersusun atas protein fungsional yang disintesis tubuh agar
dapat menjalankan fungsi tertentu. Sebagaimana struktur protein pada
umumnya, hormon insulin merupakan protein dengan berat molekul rendah
yang terdiri dari dua untaian asam amino. Masing-masing rantai kemudian
dihubungkan oleh ikatan disulfida.

 Hormones regulate anabolic and catabolic reactions


Hormonal system
Regulation of blood glucose
stimulates Somatostatin
inhibits

d
Pancreatic
Pancreatic Islet
Islet
a b
Cortisol
Growth hormone
glucose
glucagon Insulin

epinephrine

Glycogenolysis Glucose uptake


Glucose uptake Glycolysis
Gluconeogenesis Lipogenesis

Liver
Liver Adipose
Adipose tissue
tissue Muscle
Muscle
Hormon Insulin

 Insulin adalah hormon alami yang diproduksi oleh sel beta


pankreas.
 Ketika kita makan, pankreas melepaskan hormon insulin yang
memungkinkan tubuh mengubah glukosa menjadi energi dan
disebarkan di seluruh tubuh.
 juga membantu tubuh menyimpan energi tersebut.
Hubungan Gula Darah dengan Insulin
 Insulin membantu mengontrol kadar gula darah (glukosa) dalam tubuh.
 Caranya dengan memberi sinyal pada sel lemak, otot, dan hati untuk mengambil
glukosa dari darah dan mengubahnya menjadi glikogen (gula otot) di sel otot, 
trigliserida di sel lemak, dan keduanya di sel hati.
 Glikogen dan trigliserida merupakan bentuk sumber energi yang disimpan oleh
tubuh.
 Selama pankreas memproduksi cukup insulin dan tubuh dapat menggunakannya
dengan benar, maka kadar gula darah pasti akan selalu berada dalam kisaran yang
sehat. Karena pada hakikatnya, kadar glukosa yang terlalu banyak atau terlalu
sedikit tidak baik bagi kesehatan.
 Penumpukan glukosa dalam darah (hiperglikemia) dapat menyebabkan komplikasi,
seperti kerusakan ginjal dan saraf, serta masalah pada mata. Sedangkan terlalu
sedikit glukosa dalam darah (hipoglikemia) dapat membuat kita merasa lelah,
mudah marah, bingung, hingga kehilangan kesadaran alias pingsan.
 Dan bila insulin dalam darah tidak cukup, sel-sel tubuh akan mulai
kelaparan. Insulin yang tidak cukup berarti glukosa tidak dapat
dipecah dan artinya sel tidak dapat menggunakannya.
 Akibatnya, lemak mulai dipecah untuk membuat energi. Proses
tersebut kemudian mengakibatkan penumpukan bahan kimia yang
disebut keton.
 Keton yang menumpuk dalam darah dan urine sangat berbahaya
karena mampu memicu kondisi ketoasidosis pada penderita
diabetes.
 Ketoasidosis bahkan bisa mengancam jiwa jika tidak ditangani
secepatnya. Gejalanya mencakup sering buang air kecil selama satu
atau beberapa hari, merasa sangat haus dan lelah, mual muntah, 
sakit perut, berdebar-debar, sesak napas, pusing, mengantuk,
hingga kehilangan kesadaran.
Jika Insulin Terganggu
 Jika produksi atau kerja insulin terganggu, beberapa penyakit atau
kondisi ini bisa menyerang diri Anda:
 Resistensi insulin. Kondisi ini terjadi ketika sel otot, lemak, dan hati
tidak dapat menggunakan insulin dengan baik. Dampaknya,
pankreas akan bekerja ekstra untuk menghasilkan lebih banyak
insulin agar glukosa dapat digunakan sebagai energi. Jika tidak
ditangani, lama-kelamaan resistensi insulin akan berkembang
menjadi diabetes.
 Diabetes mellitus. Penyakit di mana kadar gula dalam darah
menjadi terlalu tinggi akibat ketidakmampuan tubuh untuk
menggunakan glukosa menjadi energi. Glukosa tidak bisa diubah
karena jumlah insulin dalam tubuh tidak cukup, atau sel tubuh tidak
bereaksi terhadap insulin.
 Sindrom metabolik, yaitu sekelompok kondisi yang dapat meningkatkan risiko
penyakit jantung dan masalah kesehatan lain, seperti stroke dan diabetes.
Sebaliknya, keadaan di mana insulin tidak bekerja secara efektif untuk
menurunkan kadar gula darah, atau disebut resistensi insulin, juga dapat
meningkatkan risiko terjadinya sindrom metabolik.
 Sindrom ovarium polikistik (PCOS), yaitu suatu kondisi medis yang
menyebabkan gangguan pada kerja ovarium. PCOS mengakibatkan kadar
beberapa hormon dalam tubuh menjadi abnormal, termasuk kadar hormon
insulin yang menjadi lebih tinggi. Banyak wanita dengan PCOS ternyata juga
mengalami resistensi insulin. Akibatnya, tubuh akan memproduksi insulin
lebih banyak lagi.
 Insulin adalah salah satu hormon penting dalam tubuh. Tanpa hormon insulin,
sel-sel akan kekurangan energi dan harus mencari sumber tenaga alternatif.
Akibatnya, komplikasi yang mengancam jiwa bisa terjadi. Karena itu, penting
untuk rutin memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter dan melakukan
pemeriksaan gula darah secara teratur. Jika terdapat tanda-tanda gangguan
pada insulin, dokter akan mulai menentukan langkah pengobatan yang sesuai.
 Insulin dan glukagon adalah hormon yang membantu tubuh dalam mengatur
kadar gula darah (glukosa). Kedua hormon ini berfungsi dalam mengatasi
masalah kadar glukosa yang tinggi (hiperglikemia) dan kadar glukosa yang
rendah (hipoglikemia). Lantas, bagaimana fungsi hormon insulin dan glukosa
dalam mengatur kadar gula darah?

Fungsi hormon insulin dan glukagon sama pentingnya untuk tubuh


 Glukosa atau gula darah adalah sumber energi yang didapatkan dari makanan
yang Anda makan. Nah, untuk mengatur jumlahnya agar tetap normal,
terdapat hormon insulin dan glukagon.
 Cara kerja dan fungsi hormon insulin dan glukagon bagaikan yin- yang dalam
mengatur kadar glukosa darah. Hormon ini bekerja bersama untuk
menyeimbangkan gula darah Anda, menjaganya agar tetap berada pada
tingkat yang dibutuhkan oleh tubuh.
 Ketika Anda makan, pankreas Anda mengeluarkan insulin
untuk membantu menurunkan gula darah. Di antara waktu
makan tersebut, pankreas juga mengeluarkan glukagon
untuk menjaga kadar gula darah agar seimbang.
 Bila Anda menderita diabetes atau pradiabetes, tubuh Anda
tidak bisa menggunakan insulin, tidak memproduksi cukup
insulin,atau tidak memproduksi sama sekali. Sebagai
gantinya, jumlah glukagon yang tidak sesuai dikeluarkan
dari tubuh. Ketika sistem kehilangan keseimbangan, kondisi
ini bisa mengarah pada kadar glukosa darah yang
berbahaya.
insulin from pancreatic beta cells (Islets of Langerhans)
Glycogenesis,  preproinsulin proinsulin (A, B and C peptides)
glycogenolysis insulin + C-peptide
 anabolic (synthesis)
 promotes cellular uptake of glucose
Hormones involved
 increased:

 lipogenesis

 protein synthesis
 glycogenesis

 decreased:

 lipolysis

 ketone formation
 gluconeogenesis

 glycogenolysis
Glycogenesis, glycogenolysis
 Hormones involved
 fasting: glucagon from pancreatic alpha cells
catabolic

liver: glycogen converted to glucose, released into blood


muscle: glycogen converted to glucose-6-PO4, remains in the
muscle cell for its own energy needs

 “fight or flight” : epinephrine from adrenal medulla


action similar to glucagon
stimulation of insulin release
 glucose

 leucine, arginine, histidine, phenylalanine Glycogenesis,


 sulfonylureas (tolbutamides) glycogenolysis
 ACTH, GH
Inhibition of insulin release
 thiazide diuretics
 dilantin (antiseizure)
 human placental lactogen (diabetes of pregnancy)
decreased tissue response to insulin
 glucocorticoids obesity
 estrogens inactivity
 progestins low CHO diet
Gluconeogenesis
 cortisol (hydrocortisone)
 from adrenal cortex
 inhibits
glucose entry into muscle, connective tissue,
lymphoid tissue
 stimulates release of gluconeogenic amino acids from
muscle
 promotes conversion of amino acids into glucose by liver
 stimulates lipolysis in adipose cells, releasing glycerol
for conversion to glucose by liver

 ACTH
 from anterior pituitary
 stimulates production of cortisol
Glycolysis

 NOTE!!
 ifserum/plasma is not separated from cells soon after
collection, cellular use of glucose will continue, causing
a falsely decreased glucose result

Renal Threshold
 proximal convoluted tubule
 reabsorbs all glucose if <180 mg/dL
 glycosuria results if blood glucose >180 mg/dL
Apa fungsi hormon insulin?

 Fungsi hormon insulin adalah bekerja dengan memindahkan glukosa dari darah ke
dalam sel sebagai energi atau penyimpanan energi untuk nanti.
 Selama proses pencernaan, makanan yang mengandung karbohidrat dicerna dan
diubah menjadi glukosa. Hal ini menyebabkan peningkatan glukosa dalam darah.
Peningkatan gula ini tanda bagi pankreas untuk mengeluarkan insulin, agar gula darah
cepat dibawa ke dalam sel-sel dan tidak menumpuk di aliran darah. 
 Ketika insulin diproduksi, hormon glukagon ditekan. Insulin merangsang sel di seluruh
tubuh Anda untuk mengambil glukosa dari aliran darah Anda. Sel-sel tersebut
kemudian mengubahnya glukosa sebagai energi.
 Untuk membantu menjadikannya sumber tenaga di antara waktu makan, glukosa lebih
akan disimpan dalam sel hati dan otot sebagai glikogen. Saat glukosa diubah menjadi
energi atau disimpan di hati dan otot, maka tingkat glukosa darah berkurang.
 Terdpt 12 fgs hormone insulin
12 fungsi hormone insulin
1. Mengatur Keseimbangan glukosa darah
 Salah satu fungsi utama hormon insulin yakni menjaga
keseimbangan glukosa darah.
 Dalam rangka melakukan fungsi pengaturan keseimbangan kadar
gula di dalam pembuluh darah, hormon insulin bekerja secara
antagonis bersama produk hormon sistem ekskresi seperti pankreas
lainnya, yakni hormon glukagon.
 Ketika konsentrasi glukosa di dalam darah melebihi nilai normal,
yakni lebih dari 90-100 mg/dL, maka hormon insulin akan bekerja
agar normal kembali. Sebaliknya, saat kadar glukosa darah berada
di bawah batas normal, maka hormon glukagon yang akan bertugas
membuatnya stabil kembali.
12 fungsi hormone insulin
2. Meningkatkan metabolisme glukosa pada sel otot
Selama beraktivitas, otot memerlukan energi berupa ATP. Salah satu cara memperoleh
energi tersebut adalah melalui mekanisme pemecahan molekul glukosa. Dalam proses
inilah hormon insulin turut menstimulasi terjadinya metabolisme glukosa pada otot agar
berjalan optimal.

3. Meningkatkan penyimpanan glukosa di dalam hepar


Setiap kali usai mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, maka sebagian glukosa hasil
metabolisme makanan tersebut akan disimpan di hati dalam bentuk glikogen. Untuk dapat
melaksanakan perannya dalam meningkatkan penyimpanan, maka hormon insulin bekerja
dengan cara meningkatkan aktivitas enzim glukonase, yakni enzim yang dapat
mempercepat penyerapan glukosa dari sirkulasi darah ke dalam bagian bagian sel 
hati. Selanjutnya, insulin juga akan meningkatkan sintesis glikogen melalui peningkatan
aktivitas enzim yang berperan di dalamnya seperti enzim glikogen sintetase.
12 fungsi hormone insulin
4.Meningkatkan penggunaan glukosa oleh sel-sel hepar
 Selain membantu dalam pemasukan glukosa ke dalam sel-sel hepar,
hormon insulin juga akan meningkatkan penggunaan glukosa tersebut di
dalam sel-sel hepar itu sendiri. Yaitu dengan cara menginduksi enzim
pemecah glikogen menjadi glukosa di dalam hati.

5. Merangsang peningkatan penyerapan glukosa plasma oleh sel tubuh


 Selain berpengaruh terhadap metabolisme sel otot dan hati, insulin juga
akan mempercepat terjadinya pengangkutan serta penggunaan glukosa
dari darah ke dalam sel-sel tubuh lain. Mekanisme kerjanya juga tidak
jauh berbeda dengan sebelumnya. Biasanya hal ini terjadi setelah
aktivitas pencernaan karbohidrat oleh tubuh selesai dan glukosa siap
diedarkan melalui plasma darah.
6. Mendorong terjadinya lipogenesis
 Ketika energi yang digunakan tubuh tidak sebanding dengan sumber energi yang tersedia,
dalam artian lebih sedikit, maka sisa metabolisme dari karbohidrat juga akan disimpan di
tubuh dalam bentuk lemak. Mekanisme penyusunan lemak inilah yang disebut sebagai
lipogenesis.
Banyak faktor yang berpengaruh dalam proses ini. Salah satunya yakni faktor hormonal yang
banyak diperankan oleh hormon insulin yg bekerja melalui beberapa cara, yakni;
 Pertama, karena sebagian besar lipogenesis terjadi di dalam sel-sel hati, maka hormon
insulin akan meningkatkan pengangkutan produk glukosa ke dalam hati. Selanjutnya,
glukosa tersebut akan dipecah mejadi asetil ko-A sebagai bahan baku lipogenesis.
 Selanjutnya, insulin akan bekerja dengan cara mengaktifkan enzim lipogenik serta
glukolitik yang diperlukan dalam proses lipogenesis.
 Setelah mengaktifkan enzim tersebut, insulin juga akan meningkatkan aktivasi kerja
tirosin kinase dan fosforilasi tirosin.
 Selain hal di atas, adanya insulin akan menyebabkan ekspresi dan kerja enzim
glitkokinase meningkat. Sebagai hasilnya, konsentrasi metabolit glukosa yang
berpengaruh pada ekspresi gen lipogenik juga akan meningkat.
12 fungsi hormone insulin
7. Menghambat pelepasan asam lemak ke dalam sirkulasi darah
 Agar pemakaian glukosa diet sebagai sumber energi yang utama
dapat terwujud, maka hormon insulin akan mencegah pemecahan
trigliserida yang tersimpan  dalam sel-sel adiposit. Yaitu dengan
jalan menghambat aktivitas enzim lipase sensitive-hormon.
8. Membantu pengangkutan hasil lipogenesis dari hati ke dalam sel-
sel adposit
 Setelah trigliserida terbentuk, maka peran insulin selanjutnya ialah
membantu pengangkutan senyawa tersebut agar dilepaskan dari sel-
sel hati, kemudian disimpan di dalam sel-sel adiposit
12 fungsi hormone insulin
9. Berperan dalam pengangkutan asam amino ke dalam sel
 juga bertanggung jawab terhadap beberapa metabolisme protein,
diantaranya yaitu peran insulin dalam pengangkutan beberapa
macam asam amino ke dalam sel-sel tubuh. Diantara asam amino
yang dimaksud adalah valin, venilalanin, leusin, isoleusin, dan
tirosin.
10. Berperan dalam sintesis protein
 Selain pengangkutan asam amino, fungsi lain hormon insulin
terhadap metabolisme protein ialah meningkatkan translasi mRNA
pada organel translasi, yakni ribosom. Disamping itu, insulin juga
meningkatkan transkripsi DNA di dalam inti sel menjadi RNA
sehingga jumlah RNA akan meningkat. (baca :fungsi DNA dan RNA)
12 fungsi hormone insulin
11. Pada saat tertentu, menghambat katabolisme protein
 Dalam keadaan tertentu yang diperlukan tubuh, hormon insulin akan menghambat
pelepasan asam amino dari sel-sel tubuh menuju plasma. Sehingga keberadaan
protein tetap seimbang.

12. Menghambat glukoneogenesis di dalam hati


 Glukogeogenesis ialah mekanisme sintesis glukosa dengan bahan baku selain
karbohidrat. Proses ini dilakukan tubuh untuk memenuhi kebutuhan akan glukosa,
yakni ketika karbohidrat tidak tersedia dengan jumlah yang cukup dalam makanan.
Substrat utama yang digunakan adalah asam amino glikogenik, laktat, gliserol, dan
propionat. Ketika terjadi glukoneogenesis, insulin akan mengurangi aktivitas enzim
yang menstimulasi glukogenesis yang berada di dalam hati, sehingga asam amino
yang digunakan nantinya sebagian besar berasal dari plasma.
Dampak Kelebihan Hormon Insulin

 Kadar gula darah sangat rendah. 


 Salah satu gangguan produksi yakni sel beta pankreas tidak
dapat mengontrol kebutuhan terhadap insulin sehingga terlalu
banyak memproduksi hormon insulin.
 Ketika hal ini terjadi maka akan terjadi pengurangan glukosa
dalam darah menjadi glikogen secara besar-besaran, sehingga
kadar gula yang seharusnya normal menjadi sangat rendah. 
 Dampak lain seperti detak jantung menjadi tidak teratur,
gemetar, terus-menerus berkeringat, rasa mual dan kelaparan.
Dampak kekurangan insulin
 Sel-sel tubuh kekurangan glukosa.
  Hal ini disebabkan kegagalan pemasukan glukosa ke dalam jaringan
sehingga akan mengganggu proses metabolisme. Jika keadaan ini dibiarkan
, maka akan terjadi kerusakan pada sel-sel tubuh terutama pada sel-sel
otak, retina pada bagian bagian mata, epitel germinal, serta organ-organ
tubuh lain dengan manifestasi yang berbeda-beda. 
 Penyakit Diabetes mellitus dan komplikasinya. Penyakit diabetes mellitus
terjadi akibat tingginya kadar gula dalam darah. Ketika insulin mengalami
defisiensi, maka tentu saja glukosa yang melimpah dari diet tidak dapat
diubah ke dalam bentuk glikogen sehingga tidak bisa disimpan dalam
bentuk yang aman. Gangguan seksual. Akibat terganggunya proses sintesis
protein, termasuk sintesis senyawa protein yang berhubungan dengan
pemenuhan seksual, maka kekurangan hormon insulin dapat memicu
terjadinya impotensi pada pria, dan penurunan libido pada wanita.
Apa fungsi hormon glukagon?

 Kebalikan dari fungsi hormon insulin, glukagon adalah hormon protein


yang diproduksi dalam pankreas. Glukagon merupakan penyeimbang
insulin.
 Kurang lebih empat sampai enam jam setelah Anda makan, tingkat
glukosa dalam darah berkurang. Hal ini memicu produksi glukagon
dalam pankreas. Ketika pankreas mengeluarkan glukagon, insulin akan
ditekan.
 Fungsi hormon glukagon adalah memberi tanda pada hati dan otot
untuk memecah glikogen menjadi glukosa dan mengeluarkannya
kembali ke dalam aliran darah. Hal ini menjaga kadar gula darah Anda
agar tidak turun terlalu rendah.
Berapa banyak normalnya glukosa ditemukan dalam
darah?

National Health Institute menyediakan panduan untuk kadar


glukosa darah. Kadar glukosa darah normal pada orang-orang
yang tidak menderita diabetes adalah:
 puasa: 70 sampai 99 miligram/desiliter (mg/dL)
 setelah makan: 70 sampai 120 mg/dL
 Target kadar glukosa darah pada penderita diabetes adalah:
 sebelum makan: 70 sampai 110-130 mg/dL
 satu sampai dua jam setelah waktu makan dimulai: di bawah
180 mg/dL
Diabetes tipe 1

 Diabetes tipe 1 merupakan bentuk diabetes yang tidak banyak terjadi.


 Hal ini kemungkinan adalah gangguan autoimun di mana sistem kekebalan
tubuh menghancurkan sel-sel di pankreas yang membuat insulin.
 Sebelumnya dikenal sebagai “diabetes ketergantungan insulin”, penderita
diabetes tipe 1 harus mendapatkan insulin untuk bertahan hidup.
Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 terjadi ketika sel Anda tidak merespon
insulin. Seiring waktu, tubuh Anda mengurangi produksi
insulin dan kadar gula darah meningkat.

Terkait kuat dengan obesitas, diabetes tipe 2 tercatat


sebagai kasus diagnosis paling banyak dengan jumlah 90
hingga 95 persen, menurut Badan Informasi Nasional
Diabetes.

Diabetes tipe 2 bisa dikontrol dengan obat dan perubahan


gaya hidup, seperti kehilangan berat badan, nutrisi baik,
dan olahraga.
diabetes gestasional

 Beberapa wanita terkena diabetes gestasional pada akhir


kehamilannya. Penyebabnya diduga karena hormon yang
berhubungan dengan kehamilan mengganggu fungsi
insulin.
 Diabetes gestasional normalnya menghilang setelah
kehamilan selesai, tetapi wanita yang berada pada kondisi
ini memiliki risiko besar terkena diabetes tipe 2 di waktu
mendatang.
pradiabetes

 Bila Anda menderita pradiabetes, tubuh Anda membuat


insulin tetapi tidak bisa digunakan dengan baik. Sebagai
hasilnya, kadar glukosa darah naik, tetapi tidak terlalu
tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes tipe 2.
 Banyak orang yang menderita pradiabetes berlanjut ke
diabetes tipe 2. Namun, dengan perubahan gaya hidup,
termasuk menjaga berat badan, olahraga, dan diet sehat,
diabetes tipe 2 bisa dicegah.
Bagaimana cara saya mencegah diabetes?

 Tidak semua bentuk diabetes bisa dicegah. Namun,


menjaga gaya hidup sehat, termasuk olahraga dan diet
sehat, bisa mencegah atau menunda pradiabetes dan
diabetes tipe 2.
 Gaya hidup sehat juga penting untuk hidup sehat dari
segala penyakit yang berhubungan dengan insulin.
Olahraga cukup dan sadar akan diet Anda adalah hal
penting dalam mempertahankan kondisi yang disebabkan
oleh diabetes.
Hormon Leptin adiponectin resistin dan ghrelin
.

 Leptin, adiponectin, dan resistin diproduksi oleh jaringan lemak.


 The protein leptin, hormon kenyang, mengatur nafsu makan dan
keseimbangan energi tubuh.
 Adiponektin dapat menekan perkembangan aterosklerosis dan fibrosis hati
dan mungkin berperan sebagai hormon antiinflamasi.
 Peningkatan konsentrasi resistin dapat menyebabkan resistensi insulin dan
dengan demikian dapat menghubungkan obesitas dengan diabetes tipe II

 Ghrelin diproduksi di perut. Selain perannya dalam regulasi metabolisme


energi jangka panjang, juga terlibat dalam regulasi pemberian makan
jangka pendek. .
Hormon Leptin adiponectin resistin dan
ghrelin
 Hormon-hormon ini memiliki peran penting dalam homeostasis energi,
metabolisme glukosa dan lipid, reproduksi, fungsi kardiovaskular, dan
imunitas.

 Semua hormone tsb secara langsung mempengaruhi sistem organ lain,


termasuk otak, hati, dan otot rangka, dan secara signifikan diatur oleh
status gizi.

 Fungsi sekretori yang baru ditemukan ini telah memperluas relevansi


biologis jaringan adiposa, yang tidak lagi dianggap hanya sebagai tempat
penyimpanan energi.
Figure 1.
 Cara kerja leptin pada
hipotalamus dipusat dan
organ (pankreas, liver )
dan otot tulang)
 IL-1, interleukin-1; T3,
triiodothyronine; T4,
thyroxin.
Hormon tiroid
 Hormon Tiroid adalah zat kimia yang dibuat oleh
kelenjar tiroid, yang terletak pada leher bagian depan. ... 
 Hormon ini memegang peranan penting untuk menunjang
fungsi setiap sel di dalam tubuh. Tiroid memiliki
dua hormon yang paling penting adalah thyroxine (T4) dan
triiodothyronine (T3)
 Kelenjar tiroid juga membuat hormon kalsitonin yang
terlibat dalam metabolisme kalsium dan merangsang sel -
sel tulang untuk menambahkan kalsium ke dalam tulang.
Fungsi Hormon Tiroid
 Dua hormon utama yang diproduksi dan dikeluarkan oleh kelenjar tiroid adalah T3 (tri -
iodothironin) dan T4 (tiroksin). Kelenjar tiroid yang berfungsi normal dapat memproduksi sekitar 80
persen T4 dan sekitar 20 persen T3.
 Meskipun jumlahnya lebih sedikit, hormon T3  memiliki efek yang lebih kuat diantara kedua hormon
tersebut.
Hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid ini mengatur banyak fungsi tubuh yang vital, termasuk
diantaranya yaitu:
 Pernapasan
 Denyut jantung
 Sistem saraf pusat
 Sistem saraf tepi
 Berat badan
 Kekuatan otot
 Siklus menstruasi
 Suhu tubuh
 Kadar kolesterol
 Merupakan sesuatu yang sangat penting bahwa kadar T3 dan T4 di dalam
darah harus selalu seimbang, tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah.
Dua kelenjar yang terdapat di otak yaitu hipotalamus dan hipofisis saling
berperan satu sama lain dalam menjaga keseimbangan kadar T3 dan T4 ini.
 Hipotalamus menghasilkan TSH Realeasing Horomon (TRH) yang
memberikan sinyal kepada hipofisis untuk memberitahu kelenjar tiroid agar
memproduksi lebih banyak atau lebih sedikit T3 dan T4 dengan cara
meningkatkan atau menurunkan pelepasan Tiroid Stimulating
Hormon (TSH).
 Ketika kadar T3 dan T4 di dalam darah rendah, kelenjar hipofisis akan
memelepaskan lebih banyak TSH untuk memberitahu kelenjar tiroid agar
memproduksi lebih banyak hormon tiroid.
 Jika kadar T3 dan T4 dalam darah tinggi, kelenjar hipofisis akan
mengurangi pelepasan TSH ke kelenjar tiroid sehingga kelenjar tiroid akan
memperlambat produksi kedua hormon tersebut
 Denyut jantung yang
hipertiroid cepat
 Jantung berdebar-debar
Kelebihan Hormon Tiroid
atau denyut jantung tidak
 Hipertiroidisme adalah suatu istilah yang
teratur
digunakan pada kondisi di mana kelenjar
tiroid terlalu aktif sehingga membuat  kulit kering
hormon tiroid dalam jumlah yang 
berlebihan disebut hipertiroid. Ketika  Sulit tidur
kelenjar tiroid terlalu aktif proses yang ada
pada tubuh akan menjadi dipercepat.
 Penurunan Berat badan
Gejala - gejala kelebihan hormon tiroid  Peningkatan frekuensi 
(hipertiroidisme) antara lain: buang air besar
 Kelelahan atau kelemahan otot
 tremor Tangan
 Perubahan suasana hati
 Gugup atau kecemasan
hipotiroid  Kenaikan Berat badan
 wajah Puffy
Kekurangan Hormon Tiroid
 Suara serak
 Hipotiroidisme adalah suatu istilah yang
digunakan pada kondisi di mana kelenjar
 Kelemahan otot
tiroid tidak membuat cukup hormon  Peningkatan kadar kolesterol darah
tiroid. Tanda-tanda dan gejala hipotiroid  Nyeri dan kekakuan otot
 dapat bervariasi, tergantung pada
tingkat keparahan dari kurangnya   Nyeri, kekakuan atau bengkak pada
hormon. sendi
Gejala - gejala kekurangan hormon  Periode menstruasi yang Lebih berat
tiroid (hipotiroidisme) antara lain: dari normal atau tidak teratur
 Kelelahan  Penipisan rambut
 Peningkatan sensitivitas terhadap dingin  denyut jantung yang lambat
 Sembelit  Depresi
 Kulit kering  Gangguan memori
selese

Anda mungkin juga menyukai