Anda di halaman 1dari 6

1/6/2021 Surgery Report

Tindakan : Bilateral Salpingo-Oophorectomy with Total Omentectomy and Total Abdominal Hysterectomy for
Malignancy
Lama operasi : 7 jam 29 menit
EBL : 4500 mL
Detil Prosedur dr. Muhammad Yusuf SpOG(K)Onk
Insisi mediana sampai px cairan asites 6700 cc massa dari ovarium kanan ukuran 10 cm dengan sebagian
besar sudah menginfiltrasi rectum. Massa ovarium kiri diameter 5-6 cm. Tumor implant di semua peritoneum
pelvic. Tumor implant juga tersebar di area periotneum hemidiaprgma kanan dan kiri. Sebagian implant di
hemi diapragmakanan sudah menginfiltrasi otot diapragma. Tampak omental cake ukuran 20 x 15 cm , dan
juga di sebagaian currvaturaa minor . Tampak tumor implant sebagaian di apendix, hilus spleen dan parenkim
spleen. Dilaukan debulking : HTSOB, peritiniectomi pelvic dan reseksi colon dengan teknik enbloc specimen.
Dilanjutkan dengan peritoniectomi paracolic kanan dan kiri, selanjutnya dilakuakan stripping diapragma
kanan dan kiri. Reseksi diaprgama kanan ukuran 5 cx 5 cm. Dijahit dengan Vicril. Test dengan air, tidak ada
udara yang keluar ( diaprgama intak ). Dilkaukan total omentectomi, spelenetomi, cholecystectomi dan
reseksi sebagian pancreatic tale distal ( infiltassi tumor di hilus spleen ). Dilanjutkan apendectomi.
1/6/2021 Surgery Report
Konsul intra operasi tampak tumor melekat di sigmoid, siding tumor di kandung empedu, Lien
dan distal pankreas, dan di ilium terminal dan apendiks

Tindakan : Ileosigmoidostomy, Distal Pacreatectomy


Detil Prosedur dr. Heber Bombang SpB(K)BD

Konsultasi di meja operasi. Tampak tumor melekat di sigmoid dan telah di reseksi dengan
jahitan situasi prosimal dan distal. Kemudian di perbaiki jahitan dan di berikan penanda dengan
prolen 1-0. Tampak siding tumor di sekitar duktus cistikus dan sekitar kandung empedu,
kemudian di lakukan kolesistektomi. Tampak siding tumor di hilus lien dan distal pankereas
kemudian dilakukan distal pakreaktektomi dan splenetomi, Tampak siding tumor di apendik
dan ilium terminal, kemudian di lakukan eksteriorisasi ileium dan transversum. Kontrol
perdarahan. Operasi di lanjutkan oleh TS Obsgin
1/6/2021
Diterima di ICU pasien lethargic, tampak sangat anemis Loading Kristalloid 1500 mL

KU tampak sakit berat DRIP


E2-3M4Vett Drip Vascon 1 mcg/kgBB/mnt titrasi
Pupil isokor, 3 mm/3 mm, RC + Drip Dobutamin 15 mcg/kgBB/mnt titrasi
Drip plasmanate 25% 250 mL  total 1000 mL
Drip Nexium 8 mg/jam
TD : 55/34 (41) mmHg dengan topangan
HR : 91 x/mnt thready pulse
RR : 16-18 x/mnt, nafas spontan (+) IV
SpO2 : 98-99% on vent FiO2 80-100% Inj Kalnex 3x500 mg IV
Inj Vit K 3x10 mg IV
Inj Adona 3x50 mg IV
Permeriksaan penunjang post operasi Ca Glukonas 1 gr IV 3 dosis pemberian
HR, AGD Lengkap, Albumin, Rontgent Thorax Inj Fartison loading 150 mg, selanjutnya 100 mg IV

PLAN
Telah dilakukan resusitasi cairan
NGT : 300 cc kehitaman
Stoma bag : 800 cc serohemoragaik
Transfusi Drain abdomen : 80 cc serohemoragaik
Balance : +16300 cc
PRC 16 bag  OT 12 bag, ICU 4 bag
Diuresis : 0,6 cc/kgBB/jam
FFP 8 bag  OT 4 bag, ICU 4 bag
1/6/2021
Laboratorium Post Op Rontgent Thorax
Albumin 0,8
2/6/2021
Pkl 01.29 Nadi tidak teraba  start RJP Pkl 01.53 PEA  RJP + Adrenalin 1 amp
Pkl 01.31 PEA  RJP Pkl 01.55 PEA  RJP
Pkl 01.32 Adrenalin 1 amp Pkl 01.56 Adrenalin 1 amp
Pkl 01.33 PEA  RJP Pkl 01.57 PEA  RJP
Pkl 01.35 PEA  RJP + Adrenalin 1 amp Pkl 01.59 PEA  RJP + Adrenalin 1 amp
Pkl 01.37 PEA  RJP Pkl 02.01 PEA  RJP
Pkl 01.38 Adrenalin 1 amp Pkl 02.02 Adrenalin 1 amp
Pkl 01.39 PEA  RJP Pkl 02.03 PEA  RJP
Pkl 01.41 PEA  RJP + Adrenalin 1 amp Pkl 02.05 PEA  RJP + Adrenalin 1 amp
Pkl 01.43 PEA  RJP Pkl 02.07 PEA
Pkl 01.44 Adrenalin 1 amp Midriasis maksimal
Pkl 01.45 PEA  RJP EKG asistol

Pkl 01.47 PEA  RJP + Adrenalin 1 amp Pasien dinyatakan meninggal di hadapan keluarga, keluarga menerima

Pkl 01.49 PEA  RJP


Pkl 01.50 Adrenalin 1 amp
Pkl 01.51 PEA  RJP

Anda mungkin juga menyukai