Anda di halaman 1dari 12

PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT

LIMBAH CAIR INDUSTRI TEKSTIL

Kelompok 9
Anggota:
• Diramisti Dwi P (141810301026)
Roisatul Fitri (171810301022)
Ainun Nihayah (171810301058)
Industri Tekstil
• Industri merupakan suatu usaha atau kegiatan yang
mengelolah bahan mentah atau setengah jadi menjadi
barang jadi
• Tekstil adalah bahan dari serat yang diolah menjadi
benang atau kain sebagai bahan pembuatan busana
• Industri tektil merupakan industri yang mengelolah
serat menjadi benang yang kemudian diolah menjadi
busana.
Proses produksi tekstil menurut penggunaan
air

• Proses kering (pemintalan dan penenunan)


• Proses basah (penyempurnaan tektil)
 Pemucatan
 Pewarnaan
 Pencetakan
 Penyempurnaan
Limbah Cair dari Industri Tekstil

Menurut Nemerow (1977), air limbah industri tekstil


mengandung alkalinitas tinggi, berwarna, BOD tinggi, dan
memiliki kandungan padatan tersuspensi.
Zat warna azo merupakan zat warna yang menduduki nomer
teratas yang paling banyak digunakan dalam industri.
Zat warna sintetik merupakan bahan yang
terdapat dalam limbah tekstil. Macam-macam
jenis zat warna sintetik digunakan sesui dengan
jenis serat yang dicelup, ketahanan warna yang
dikehendaki, faktor teknis, dan ekonomis.
Masalah lingkungan yang utama dalam industri
tekstil adalah limbah dari proses pencelupan.
Zat warna, logam berat, dan konsentrasi garam
yang tinggi merupakan polutan air
Jenis Zat Pewarna Berdasarkan Sifat
Zat warna direct

Zat warna mordenant

Zat warna reactive

Zat warna penguat

Zat warna asam

Zat warna basa

Zat warna belerang


Karakteristik Air limbah Pencelupan

Parameter Jumlah Kandungan Satuan


Suhu 29 – 35 °C
pH 6,8 – 8,5 -
COD 1712,7 – 1793 mg/l
BOD 159,7 – 168 mg/l
TSS 1233,7 – 1317 mg/l
Karakteristik dan Baku Mutu Limbah
Cair Industri
Parameter Satuan Kadar Maksimum
Biochemical oxygen demand (BOD) mg/l 60
Chemical oxygen demand (COD) mg/l 150
Total suspended solid (TSS) mg/l 50
pH - 6,0 – 9,0
Fenol total mg/l 0,5
Krom total mg/l 1,0
Amonia total mg/l 8,0
Sulfida mg/l 0,3
Minyak dan lemak mg/l 3,0
(Sumber: KepMen LH No. 51/MENLH/10/1995)
Pengelolahan Limbah Cair Industri Tekstil

1. Mikrofiltrasi
• Pori yang terdapat pada membran jenis ini
adalah 0,110 µm
• Tujuan utama dari mikrofiltrasi adalah pemisahan
padatan tersuspensi dan zat pewarna dari limbah
• Mikrofiltrasi dianggap unggul dalam
penggunaannya sebagai pretreatment karena
menghasilkan permeat akhir yang lebih besar
dibandingkan pretreatment secara koagulasi
maupun flogulasi
2. Nanofiltrasi
• Nanofiltrasi merupakan membran dengan
saringan lebih kecil dibandingkan ultrafiltrasi
• Nanofiltrasi mempunyai pengaruh besar
terhadap rejeksi dan penggunaan ulang
limbah tekstil
• Nanofiltrasi dengan muatan positif memiliki
potensi yang sangat besar pada penyaringan
pewarna dari limbah, dapat dikembangkan
recovery dari makromolekul kationik pakai
ulang dan rejeksi dari pewarna
Skema Pengolahan Limbah Cair dengan
Membran
Thank You

Anda mungkin juga menyukai