Anda di halaman 1dari 26

Studi Kasus PPh Orang Pribadi

-pada satu pemberi kerja


-pada > satu pemberi kerja
-istri bekerja pada satu pemberi kerja
-istri bekerja pada > satu pemberi kerja
-anak bekerja

OLEH : JUNIA EKA REPTI (15102053)


TARIF PPh ORANG PRIBADI

No. Penghasilan Tarif PPh


1 sampai dengan Rp 50.000.000 5%
2 > Rp 50.000.000 - Rp 250.0000.000 15%
3 > Rp 250.0000.000 – Rp 500.000.000 25%

4 > Rp 500.000.000 30%


TARIF PPh ORANG PRIBADI

 Contoh perhitungan pajak yang terutang untuk WP OP :


Jumlah penghasilan kena pajak Rp 650.000.000.
pajak penghasilan yang terutang :
5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
15% x Rp 200.0000.000 = Rp 30.000.000
25% x Rp 250.0000.000 = Rp 62.500.000
30% x Rp 150.000.000 = Rp 45.000.000
Rp 140.000.000
(pasal 17 (1)huruf a UU No. 36 Tahun 2008)
TARIF ATAS DIVIDEN YANG DITERIMA WP
ORANG PRIBADI

 Pasal 17 ayat (2c) UU No. 36 Tahun 2008 :

Tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang dibagikan


kepada Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri adalah paling tinggi sebesar 10%
(sepuluh persen) dan bersifat final.
STUDI KASUS ( pada satu pemberi kerja )

 Kasus pertama

Daniel bekerja pada PT Putri dengan gaji Rp 4.000.000 per bulan dan telah memiliki

NPWP . Daniel telah mendapat fasilitas tunjangan kesehatan Rp 1.000.000 per bulan ,

tunjangan transfortasi Rp 500.000 per bulan , dan tunjangan kesehatan sebesar Rp

500.000 per bulan. Daniel belum menikah . Maka berapa PPh yang terutang oleh Daniel ?
Penghasilan bruto/tahun Rp 6.000.000

less : biaya jabatan (5% x Rp 6.000.000 ) (Rp 300.000)

Penghasilan netto/bulan Rp 5.700.000

penghasilan netto setahun ( 12 x Rp 5.700.000 ) Rp 68.400.000

less PTKP :

orang pribdi ( Daniel ) (Rp 54.000.000)

Rp 14.400.000

PPh pasal 21, Setahun :


Tarif 1 5% x Rp 14.400.000 = Rp 720.000
PPh pasal 21 Terutang = Rp 720.000 : 12 = Rp 60.000
STUDI KASUS ( pada > satu pemberi kerja )
 Kasus pertama
Pada tahun 2016, Tuan Andre memiliki penghasilan dari dua pemberi kerja dengan asumsi Tuan
Andre bekerja di PT B sebagai komisaris yang merangkap pegawai tetap dengan penghasilan bruto
sebesar 10.000.000 dan dari PT A sebesar 12.000.000 , maka masing-masing tempat kerjanya memotong
PPh Pasal 21 dan Tuan Andre memiliki dua bukti potong 1721 A1. Contoh ringkasan dua bukti potong
1721 A1 adalah sebagai berikut:
Deskripsi PT A PT B
Penghasilan Netto 72.000.000 60.000.000
PTKP (TK/0) 54.000.000 54.000.000
PKP 18.000.000 6.000.000
PPh 21 Terutang 900.000 300.000
PPh 21 Dipotong 900.000 300.000
STUDI KASUS ( pada > satu pemberi kerja )

 Dari contoh diatas Tuan Andre dipotong PPh Pasal 21 sebesar Rp900.000,- oleh PT A dan
dipotong PPh Pasal 21 sebesar Rp 300.000,- oleh PT B. Dengan demikian, PPh terutang selama
setahun dan perhitungan kurang (lebih) bayarnya yang akan diisi dalam formulir 1770 S adalah
sebagai berikut :

No. Desktipsi Jumlah


A Penghasilan netto 132.000.000
B PTKP ( TK/0) 54.000.000
PKP 78.000.000
C PPh Terutang 6.700.000
D Kredit Pajak : PPh 21 1.200.000
E PPh Kurang bayar 5.500.000
 Pengisian SPT 1770 S untuk Tuan Andre berdasarkan data data diatas :

31/12/16 900.000
31/12/16 300.000

1.200.000
132.000.000

 Gambar 1
132.000.000

132.000.000
54.000.000
Pengisian daftar 78.000.000
Pengisian
pemotongandaftar 6.700.000
pemotongan
pemungutan PPh
oleh pihak lainPPh
pemungutan
6.700.000
oleh
dan pihak
PPh yanglain
dan PPh yang
ditanggung oleh 1.200.000
ditanggung
pemerintaholeh
pemerintah 5.500.000
(pengisian SPT
(pengisian
Induk ) SPT
Induk )

5.500.000
STUDI KASUS ( pada > satu pemberi kerja )

 Pada tahun 2016, Tuan Andre memiliki penghasilan dari dua pemberi kerja dengan asumsi Tuan
Andre bekerja di PT B sebagai komisaris yang tidak merangkap pegawai tetap, maka masing-masing
tempat kerjanya memotong PPh Pasal 21 dan Tuan Andre memiliki dua bukti potong 1721 A1.
Contoh ringkasan dua bukti potong 1721 A1 adalah sebagai berikut:

Deskripsi PT A PT B
Penghasilan Netto 72.000.000 60.000.000
PTKP (TK/0) 54.000.000 0
PKP 18.000.000 60.000.000
PPh 21 Terutang 900.000 3.000.000
PPh 21 Dipotong 900.000 3.000.000
STUDI KASUS ( pada > satu pemberi kerja )

 Dari contoh diatas Tuan Andre dipotong PPh Pasal 21 sebesar Rp900.000,- oleh PT A dan
dipotong PPh Pasal 21 sebesar Rp3.000.000,- oleh PT B. Dengan demikian, PPh terutang
selama setahun dan perhitungan kurang (lebih) bayarnya yang akan kita isikan dalam formulir
1770 S adalah sebagai berikut :
No. Desktipsi Jumlah
A Penghasilan netto 132.000.000
B PTKP ( TK/0) 54.000.000
PKP 78.000.000
C PPh Terutang 6.700.000
D Kredit Pajak : PPh 21 3.900.000
E PPh Kurang bayar 2.800.000
 Pengisian SPT 1770 S untuk Tuan Andre berdasarkan data data diatas :

31/12/16 900.000
31/12/16 3.000.000

3.900.000
132.000.000

132.000.000

132.000.000
54.000.000
78.000.000
6.700.000
Pengisian daftar
Pengisian
pemotongan daftar
6.700.000 pemotongan
pemungutan PPh oleh
3.900.000 pihak lain danPPh
pemungutan PPholeh
yangpihak lain danoleh
ditanggung PPh
2.800.000 yang ditanggung oleh
pemerintah
pemerintah
( pengisian SPT Induk )
( pengisian SPT Induk )

2.800.000
Penghasilan
Bekerja pada istri tidak
satu pemberi digabung
kerja
Status K/…
Penghasilan
istri
Penghasilan
Bekerja pada
istri digabung
lebih dari satu
pemberi kerja
Status K/1/…
PTKP suami istri digabung
Status PTKP Uraian PTKP
k/I/0 Kawin , tambahan untuk istri ( hanya seorang )yang penghasilannya digabung 112.500.000
dengan penghasilan suami tanpa tambahan tanggungan yang lain

k/I/1 Kawin , tambahan untuk istri ( hanya seorang )yang penghasilannya digabung 117.000.000
dengan penghasilan suami dengan tambahan 1 tanggungan yang lain

k/I/2 Kawin , tambahan untuk istri ( hanya seorang )yang penghasilannya digabung 121.500.000
dengan penghasilan suami dengan tambahan 2 tanggungan yang lain

k/I/3 Kawin , tambahan untuk istri ( hanya seorang )yang penghasilannya digabung 126.000.000
dengan penghasilan suami dengan tambahan 3 tanggungan yang lain
PTKP

Status PTKP Uraian PTKP


K/0 Kawin tanpa tanggungan 58.500.000
K/1 Kawin dengan 1 tanggungan 63.000.000 PTKP Pria kawin
K/2 Kawin dengan 2 tanggungan 67.500.000
K/3 Kawin dengan 3 tanggungan 72.000.000

Status PTKP Uraian PTKP


TK/0 Lajang tanpa tanggungan 54.000.000
PTKP P/W
TK/1 Lajang dengan 1 tanggungan 58.500.000 lajang
TK/2 Lajang dengan 2 tanggungan 63.000.000
TK/3 Lajang dengan 3 tanggungan 67.500.000
STUDI KASUS (istri Bekerja pada satu pemberi kerja)

  PTKP Wanita Kawin Dihitung Terpisah Dari PTKP Suami


pasangan suami istri yang belum mempunyai seorang anak , dimana NPWP
hanya dimiliki oleh suami . Penghasilan netto suami adalah sebesar 70.000.000
sedangkan penghasilan netto istri yang bekerja di PT A adalah 60.000.000.
Besaran potongan pajak yang dipotong oleh perusahaan adalah sbb :
STUDI KASUS (istri Bekerja pada satu pemberi kerja)

Suami Istri
Uraian jumlah Uraian Jumlah
Penghasilan Netto 70.000.000 Penghasilan Netto 60.000.000
PTKP (k/0) 58.500.000
PTKP (TK/0) 54.000.000
PKP 11.500.000
PKP 6.000.000
PPh 21 Terutang 575.000
PPh 21 Terutang 300.000
PPh 21 Dipotong 575.000
PPh 21 Dipotong 300.000
STUDI KASUS (istri Bekerja pada satu pemberi kerja)

 Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor


252/PMK.03/2008, maka PTKP istri adalah PTKP untuk dirinya
sendiri, yaitu TK/0.
 
 Pengasilan yang diterima istri dari PT A akan dilaporkan pada SPT
Tahunan PPh suaminya dan dilaporkan sebagai penghasilan yang
bersifat final.
STUDI KASUS (istri Bekerja pada > satu pemberi kerja)

 Dalam hal wanita kawin bekerja pada lebih dari satu pemberi kerja, maka penghasilannya
tidak bersifat final, namun PTKP-nya tetap mengikuti ketentuan Peraturan Menteri
Keuangan nomor 252/PMK.03/2008, yaitu untuk dirinya sendiri (TK/0)
 Kasus :
 Ibu Sinta bekerja sebagai konsultan pada dua perusahaan sekaligus, yaitu PT A dan PT
B. Ibu Sinta bekerja pada PT A pada hari Senin-Rabu dan pada PT B hari Kamis-Sabtu.
Suami ibu Sinta merupakan PNS pada Kementerian Keuangan , keduanya belum dikaruniai
anak. PTKP ibu Sinta pada masing-masing perusahaan dicatat dengan status TK/0, dan
PTKP tersebut harus diperhitungkan kembali pada SPT Tahunan PPh OP suami Ibu Sinta.
Dan atas penghasilan yang diterima ibu Dita bukan merupakan penghasilan yang bersifat
final, sehingga harus diperhitungkan kembali dengan penghasilan suami.
 Contoh, data penghasilan suami dan ibu Sinta dari masing-masing perusahaan
adalah sbb:
Uraian Penghasilan suami Penghasilan ibu Sinta Penghasilan ibu Sinta
( PT A) ( PT B)
Penghasilan Netto 216.000.000 75.000.000 81.000.000

PTKP 58.500.000 54.000.000 54.000.000

PKP 157.500.000 21.000.000 27.000.000

PPh 21 Terutang 7.875.000 1.050.000 1.350.000

PPh 21 Dipotong 7.875.000 1.050.000 1.350.000

PTKP suami ibu Dita pada Kementerian Keuangan adalah K/0, sedangkan PTKP ibu sinta di
masing-masing perusahaan adalah TK/0. 
 SPT Tahunan PPh OP suami ibu Sinta adalah sebagai berikut: 

Uraian Jumlah
Penghasilan netto suami 216.000.000
Penghasilan netto ibu Sinta dari PT A 75.000.000
Penghasilan netto ibu Sinta dari PT B 81.000.000
Jumlah penghasilan netto 372.000.000
PTKP (K/I/0) (112.500.000)
PKP 259.500.000
PPh Terutan 34.875.000
PPh pasal 21 telah dipotong
suami ibu dita 7.875.000
ibu Sinta dari PT A 1.050.000
ibu Sinta dari PT B 1.350.000
Jumlah PPh pasal 21 telah dipotong (10.275.000)
PPh pasal 21 Kurang Bayar 24.00.000
STUDI KASUS (Anak Berkerja)

 Kasus 1
Tuan Daniel merupakan manager dari PT Putra sebagai seorang pegawai dengan
Penghasilan Netto 220.000.000 pertahun . Tuan Daniel mempunya seorang anak yang bernama
Micca yang sudah bekerja tetapi belum mempunyai NPWP .Micca mendapatlan penghasilan
Netto sebesar 100.000.000 pertahunnya . Berapa PPh pasal 21 Terutang ?
Uraian Jumlah
Penghasilan Netto 320.000.000
PTKP(K/I) 63.000.000
PKP 257.000.000
PPh 21 Terutang 34.250.000
PPh 21 Dipotong 34.250.000
STUDI KASUS (Anak Berkerja)
 Kasus 2
Tuan Daniel merupakan manager dari PT Putra sebagai seorang pegawai dengan
Penghasilan Netto 220.000.000 pertahun . Tuan Daniel mempunya seorang anak yang bernama
Micca yang sudah bekerja dan mempunyai NPWP .Micca mendapatlan penghasilan Netto sebesar
100.000.000 pertahunnya . Berapa PPh pasal 21 Terutang ?
Uraian Jumlah Uraian Jumlah
Penghasilan Netto 220.000.000 Penghasilan Netto 100.000.000
PTKP(K/0) 58.500.000 PTKP(TK/0) 54.000.000
PKP 161.500.000 PKP 46.000.000
PPh 21 Terutang 19.225.000 PPh 21 Terutang 2.300.000
PPh 21 Dipotong 19.225.000 PPh 21 Dipotong 2.300.000
TERIMA KASIH
ANY QUESTION ?

Anda mungkin juga menyukai