Anda di halaman 1dari 53

SENSOR/TRANSDUCER

Bina Sarana Informatika


Jakarta

Oleh : Yayan Hendrian, ST, M.Kom


SENSOR
 Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi
adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia.
 Variabel keluaran dari sensor yang diubah menjadi
besaran listrik disebut Transduser.
 Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran
sangat kecil dengan orde nanometer.
 Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan
pemakaian dan menghemat energi.Besaran yang paling
banyak diukur : posisi, force, kecepatan, percepatan,
tekanan, level, flow, temperature.
Spesifikasi Statik
 Spesifikasi ditentukan oleh manufacturer melalui kalibrasi.
 Error  
 Definisi  : perbedaan antara nilai variabel yang sebenarnya dan
nilai pengukuran variabel.
 Seringkali nilai sebenarnya tidak diketahui. Untuk kasus
tersebut accuracy akan menunjukkan range/bound kemungkinan
dari nilai sebenarnya.
 Accuracy    
 Istilah ini digunakan untuk menentukan error keseluruhan
maksimum yang diharapkan dari suatu alat dalam pengukuran.
 Accuracy biasanya diekspresikan dalam inaccuracy.
Beberapa Jenis Accuracy

1.  Variabel yang diukur.


Misal : akurasi dalam pengukuran suhu ialah  2oC, 2 o C
º(2ºC) berarti ada ketidak akuratan (uncertainty) sebesar  2oC
pada setiap nilai suhu yang dikur.
2. Prosentase dari pembacaan Full Scale instrumen.
Misal : akurasi sebesar  0.5% FS pada meter dengan 5 V Full
Scale, berarti ketidakakuratan pada sebesar  0.025 volt.
3. Prosentase span (range kemampuan pengukuran
instrumen).
Misal : jika sebuah alat mengukur  3% dari span untuk
pengukuran tekanan dengan range 20-50 psi, maka akurasinya
menjadi sebesar (0.03) (50 – 20) = 0.9 psi.
Beberapa Jenis Accuracy
 Sensitivity
 Definisi : perubahan pada output insrtumen untuk
setiap perubahan input terkecil.
 Sensitivitas yang tinggi sangat diinginkan karena jika
perubahan output yang besar terjadi saat dikenai input
yang kecil, maka pengukuran akan semakin mudah
dilakukan.
 Misalnya, jika sensitivitas sensor temperatur sebesar
5mV/oC (5 mV/ºC) berarti setiap perubahan input 1oC
akan muncul output sebesar 5 mV.
Beberapa Jenis Accuracy

 Repeatibility
 Definisi : pengukuran terhadap seberapa baik output
yang dihasilkan ketika diberikan input yang sama
beberapa kali.
Jenis-jenis Sensor
 Sensor Cahaya
 Sensor Jarak
 Sensor Ultrasonik
 Sensor Gerak
 Sensor Suhu
 Sensor Posisi
Sensor Cahaya (Electrooptic Device)

Komponen-komponen sensor cahaya merupakan alat


terandalkan untuk mendeteksi energi cahaya

Alat ini melebihi sensitivitas mata manusia terhadap semua


spectrum warna dan juga bekerja dalam daerah-daerah
ultraviolet dan infra merah
Energi cahaya bila diolah dengan cara yang tepat akan dapat
dimanfaatkan secara maksimal untuk teknik pengukuran, teknik
pengontrolan dan teknik kompensasi

Penggunaan praktis alat sensitif cahaya (sensor cahaya)


ditemukan dalam berbagai pemakaian teknik
Sensor Cahaya (LDR)
Rangkaian aplikasi
Aplikasi Sensor Cahaya
 Tabung cahaya (vaccum type phototubes), paling
menguntungkan digunakan dalam pemakaian yang
memerlukan pengamatan pulsa cahaya yang waktunya
singkat, atau cahaya yang dimodulasi pada frekuensi yang
relative tinggi.
 Tabung cahaya gas (gas type phototubes), digunakan dalam
industri gambar hidup sebagai pengindra suara pada film.
 Tabung cahaya pengali atau pemfotodarap (multiplier
phottubes), dengan kemampuan penguatan yang sangat
tinggi, sangat banyak digunakan pada pengukuran fotoelektrik
dan alat-alat kontrol dan juga sebagai alat cacah kelipan
(scientillation counter).
Aplikasi Sensor Cahaya
 Sel-sel fotokonduktif (photoconductive cell), juga
disebut tahanan cahaya (photo resistor) atau tahanan
yang bergantung cahaya (LDR-light dependent
resistor), dipakai luas dalam industri dan penerapan
pengontrloan di laboratorium.

 Sel-sel foto tegangan (photovoltatic cells), adalah


alat semikonduktor untuk mengubah energi radiasi
daya listrik. Contoh yang sangat baik adalah sel
matahari (solar cell) yang digunakan dalam teknik
ruang angkasa.
Komponen Sensor Cahaya
(Electrooptic Device)

 Cahaya merupakan gelombang elektromagnetis


(EM) yang memiliki spectrum warna yang berbeda
satu sama lain.
 Setiap warna dalam spectrum mempunyai energi,
frekuensi dan panjang gelombang yang berbeda
Komponen Sensor Cahaya
(Electrooptic Device)
 Hubungan spektrum optis dan energi dapat dilihat pada formula
dan gambar berikut. Energi photon (Ep) setiap warna dalam
spektrum cahaya nilainya adalah:
Wp = hf = hc
λ

 Wp = energi photon (eV)


 h = konstanta Planck’s (6,63 x 10-34 J-s)
 c = kecepatan cahaya, Electro Magnetic (2,998 x 108 m/s)
 λ = panjang gelombang (m)
 f = frekuensi (Hz)
 Frekuensi foton bergantung pada energi yang
dilepas atau diterima saat elektron berpindah tingkat
energinya
 Spektrum gelombang optis diperlihatkan pada
gambar berikut
Spektrum Cahaya
Spektrum warna cahaya
 Spektrum warna ultra violet dengan panjang
gelombang 200 sampai 400 nanometer (nm)
 visible adalah spektrum warna cahaya yang dapat
dilihat oleh mata dengan panjang gelombang 400
sampai 800 nm yaitu warna violet, hijau dan
merah
 sedangkan spektrum warna infrared mulai dari 800
sampai 1600 nm adalah warna cahaya dengan
frekuensi terpendek.
Sumber-Sumber Energi Photon
 Incandescent Lamp yaitu lampu yang
menghasilkan energi cahaya dari pijaran filament
bertekanan tinggi, misalnya lampu mobil, lampu
spot light, lampu flashlight.
 Energi Atom, yaitu memanfaatkan loncatan atom
dari valensi energi 1 ke level energi berikutnya.
Sumber-Sumber Energi Photon
 Fluorescense, yaitu sumber cahaya yang berasal dari
perpendaran bahan fluorescence yang terkena cahaya
tajam. Seperti Layar Osciloskop
 Sinar LASER adalah sumber energi mutakhir yang
dimanfaatkan untuk sebagai cahaya dengan
kelebihannya antara lain : monochromatic (cahaya
tunggal atau membentuk garis lurus), coherent
(cahaya seragam dari sumber sampai ke beban
sama), dan divergence (simpangan sangat kecil yaitu
0,001 radians).
Sensor Jarak
 Sensor jarak adalah sebuah sensor yang mampu
mendeteksi keberadaan benda di dekatnya tanpa
kontak fisik
  Sensor jarak sering memancarkan elektromagnetik
atau berkas radiasi elektromagnetik
(inframerah, misalnya), dan mencari perubahan
dalam bidang atau sinyal kembali
Jenis-jenis Sensor jarak
Sensor Ultrasonik
 Sensor ultrasonik adalah komponen yg kerjanya
didasarkan prinsip dari pantulan suatu gelombang
suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan
eksistensi sebuah benda spesifik yang ada dalam
frekuensinya.
 Frekuensinya diatas dari gelombang suara, yaitu
sekitar 40 KHz sampai 400 KHz.
Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik
 Sensor ultrasonik dibentuk dari dua buah unit, yaitu
yang pertama adalah unit penerima dan yang kedua
adalah unit pemancar
 Kedua unit dalam sensor ultrasonik ini memiliki
struktur yang sangatlah sederhana, yaitu suatu
kristal piezoelectric yang terhubung  dgn mekanik
jangkar; disambungkan hanya dgn sebuah
diafragma penggetar.
Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik
 Kemudian kepada plat logam diberikan tegangan
bolak balik yg mempunyai frekuensi kerja 40 KHz
s/d 400 KHz
 Dengan demikian akan terjadi kontrasi / pengikatan
dengan mengembang ataupun menyusut karena
polaritas tegangan yg dikasih kepada kristal
piezoelectric sehingga hal tersebut terjadi pada
struktur atomnya
 Peristiwa inilah yang dinamakan dgn efek
piezoelectic.
Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik
 Kontraksi yg terbentuk itu dilanjutkan menuju diafragma
penggetar hingga dihasilkan gelombang ultrasonik yg
memancar ke udara sekitar tempat ia berada, dan apabila
terdapat benda spesifik disekitar tempat tersebut akan
menimbulkan pantulan gelombang ultrasonik
 Pantulan gelombang itu kemudian diterima oleh unit
sensor-penerima
 Selanjutnya terjadilah getaran pada diafragma penggetar
yang menyebabkan terjadinya efek piezoelectric dan
menghasilkan tegangan bolak balik yang memiliki
frekuensi sama.
Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik
Faktor penentu besar amplitudo signal elektrik yg di
hasilkan unit sensor penerima:
1. Jarak
2. Kualitas sensor

Metode yang digunakan berupa metode pantulan


dengan memperhitungkan waktu dan selisih jarak
antara sensor dengan objek sasaran.
Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik
 Cara menghitung jarak tersebut ialah dengan
mengalikan separuh waktu yg dipakai oleh signal
ultrasonik untuk berjalan dr rangkaian TX hingga
ditangkap kembali oleh rangkaian Rx, dgn
kecepatan rambat dr signal ultrasonik tsb pd media
rambat yg dipakainya (dalam hal ini adalah udara).
Aplikasi Sensor Ultrasonik
 Mengukur kedalaman sungai
 Mengukur kedalaman laut
 Pengendali level ketinggian air
 Pengatur rem otomatis
 Parkir mobil otomatis
 Pengukur jarak
Rangkaian Pemancar Sensor Ultrasonik
Rangkaian Penerima Sensor Ultrasonik
Sensor Gerak
(Passive Infrared Sensors)

 Nama lain dari Passive Infrared Sensors adalah


sensor gerak
 Aplikasinya : pintu mall, bank, atau gedung
perkantoran yg pintunya akan membuka dengan
sendirinya
 Sensor dari PIR tersebut bisa menangkap sebuah
aktivitas halus seperti halnya menafsirkan bilamana
terdapat seseorang yg beralih tempat menuju luar
radius sensornya.
Sensor gerak
 Secara umum komponen sensor gerak ini memiliki
ciri-ciri:
 bentuk kecil
 konsumsi dayanya rendah
 tak cepat aus
 harganya relatif mahal
Prinsip kerja Sensor Gerak
Sensor Suhu
 Thermocouple
 RTD (Resistance Temperatur Detector)
Thermocouple

Low temperature

Medium temperature

High temperature
Thermocouple

 Thermocouple merupakan sensor suhu yang banyak dipakai di


dunia perindustrian
 Tipenya terdiri dari berbagai macam, antara lain : Tipe B, R, S,
K, E, J, T yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri
 Adapun beberapa kelebihan yang dimiliki oleh Thermocouple,
antara lain :
 Spesifikasi lebih beragam
 Biaya rendah (low cost), dan
 Kisaran temperatur luas sehingga dapat disesuaikan sampai
temperature tinggi.
 Waktu respon cepat
Thermocouple

 Sedangkan kekurangannya terdiri dari :


 Sensitivitasnya rendah
 Membutuhkan suhu referensi
 Nonlinearity
 Tetapi kekurangan utamanya terletak pada terbatasnya
akurasi sistem kesalahan kurang dari 1º C yang sulit
dicapai.
Aplikasi Thermocouple
 Furnace  Power Station
 Oven  Diesel Engineer
 Metal Processing  Research Laboratories
 Food Processing  Refineries
 Steam Generator  Bearing Temperature
 Petrochemical  Oil Processing
 Turbines
Resistance Temperatur Detector
 RTD merupakan jenis lain dari beberapa jenis
sensor suhu yang sering digunakan
 RTD dibuat dari bahan kawat tahan korosi yang
dililitkan pada bahan keramik isolator
 Bahan tersebut antara lain : platina, emas, perak,
nikel, dan tembaga (Yang terbaik adalah Platina)
 Elemen RTD ini biasanya cukup rapuh sehingga
sering ditempatkan di dalam “Sheathed Probe”
untuk melindunginya
Resistance Temperatur Detector
 Konstruksi  
 Berupa gulungan/belitan sejenis kawat dari logam
tertentu
 kabel yang dipakai dari sensor ke transmitter dapat
dibuat menjadi beberapa macam, antara lain : 2 kabel,
3 kabel, atau 4 kabel tergantung pada jenis
rangkaiannya. Akan tetapi yang paling umum
digunakan  adalah 3 kabel.
Resistance Temperatur Detector
 Sensitivitas
 Dilihat dari rasio perubahan pada tahanan dan temperatur.
 Platinum : 0.004/oC, nikel : 0.005/oC.

 Waktu respon
 Sekitar 0.5 sampai 5 detik atau lebih. Kelambatan respon ini disebabkan
kelambatan konduktivitas termal untuk membawa alat ke kondisi thermal
equilibrium dengan lingkungannya. 
 Besarnya time constants berbeda untuk kondisi “free air” (respon lambat)
dan kondisi “oil bath” (respon cepat).
Resistance Temperatur Detector
 Signal conditioning
 Karena perubahan resistansi terhadap perubahan
temperatur sangat kecil (0.4%), RTD biasanya
digunakan dalam rangkaian jembatan.
 Supaya resistansi kabel tidak berubah saat resistansi
RTD berubah, perlu ditambahkan compensation line.  
 Range
 Range efektif RTD bergantung pada jenis kawat yang
digunakan sebagai elemen aktif. Untuk jenis platinum
rangenya –100° C sampai 650° C, sedang untuk jenis
nikel rangenya dari –180 °C sampai 300° C.  
Keunggulan yang dimiliki RTD
 Stabil dan akurasi baik
 Linearisasi lebih baik dari pada thermocouple
 Tidak diperlukan suhu referensi
 Sensitivitasnya cukup tinggi
 Tegangan output yang dihasilkan 500 kali lebih
besar dari thermocouple
Kekurangan RTD
 Biaya lebih mahal
 Waktu respon kurang cepat pada beberapa aplikasi
 Membutuhkan sumber arus
 Pemanasan sendiri
Aplikasi RTD

 Air conditioning and refrigeration servicing


 Food Processing
 Stoves and grills
 Textile production
 Plastics processing
 Petrochemical processing
 Micro electronics
 Air,gas and liquid temperature measurement
 Exhaust gas temperature measurement
Resistance Temperatur Detector
Rangkaian RTD
Sensor Posisi
1. Potentiometric
 Sensor posisi paling sederhana
dengan melibatkan perpindahan
wiper pada potensiometer.
 Alat ini mengubah gerakan linear
atau anguler menjadi perubahan
resistansi yang dapat dikonversi
secara langsung menjadi sinyal
tegangan atau arus. Lihat
Gambar 5.1, “PCIT”.
Sensor Posisi
2. Linear Variable Differential Transformer (LVDT)
 Prinsip kerja
 Berdasar prinsip variable reluctance, dimana inti yang
bergerak bertujuan untuk mengubah fluks magnetik
diantara 2 gulungan kawat atau lebih.
 Intinya berupa material transparan (permeable) yang dapat
bergerak bebas melalui bagian tengah dari form. Coil
primer dieksitasi oleh sumber tegangan ac. Fluks yang
terbentuk oleh coil primer dihubungkan dengan 2 coil
sekunder, menginuksikan tegangan ac pada masing –
masing coil.
Sensor Posisi
Rangkaian Aplikasi Sensor Posisi
Referensi
 www.electronic-circuits-diagrams.com
 www.migatron.com
 www.alatuji.com
 elektronika-dasar.web.id
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai