Anda di halaman 1dari 23

PORTOFOLIO INVESTASI METODE INDEK TUNGGAL

Kelompok 10
Angela Ratna Sekar H. B.231.19.0239
Afghan Argatya M.J B.231.19.0243

Daftar Pustaka :
• https://ajaib.co.id/apa-fungsi-portofolio-investasi-bagi-investor/ (Diakses pada 22 April
2021)
• https://glints.com/id/lowongan/portofolio-saham-adalah/ (Diakses pada 23 April 2021)
• https://www.researchgate.net/publication/324254816_PENGGUNAAN_MODEL_INDEK
S_TUNGGAL_DALAM_MENILAI_RESIKO_DAN_RETURN_SAHAM_UNTUK_PILI
HAN_BERINVESTASI
(Diakses pada 24 April 2021)
• https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/download/6507/5679
(Diakses pada 26 April 2021)
KOMENTAR
Angela Ratna Sekar H. B.231.19.0239
Kelebihan : Dengan melakukan diversifikasi portofolio investasi dapat
mengurangi resiko dan lebih menguntungkan bagi investor dalam berinvestasi
Kekurangan : Namun diversifikasi akan membatasi peluang seseorang investor
untuk tumbuh dan prosesnya lebih kompleks.

Afghan Argatya M.J B.231.19.0243


Kelebihan : Dengan melakukan portofolio investasi dapat membantu investor
mendapatkan keuntungan yang optimal serta mengurangi berbagai macam
resiko dalam investasi
Kekurangan : Jika keuntungan bisa berlipat ganda ketika harga saham naik,
artinya kita juga berisiko mengalami kerugian besar saat harga saham turun
POKOK BAHASAN
a. Pengertian Portofolio dan ruangLingkupnya, mengapa dll
b. Metode Indek Tunggal, jelaskan dan rumusnya
c. Contoh penerapan rumus tersebut
PENGERTIAN PORTOFOLIO DAN
RUANGLINGKUPNYA
Dilansir dari Investopedia, portofolio adalah kumpulan aset finansial, seperti
saham, obligasi, reksa dana, komoditas, dan sebagainya. Sementara itu, menurut
Capital, portofolio adalah kumpulan aset investasi atau finansial yang dipegang
oleh individu, perusahaan investasi, manajer investasi, atau lembaga keuangan

Dari definisi tersebut, dapat kita simpulkan bahwa portofolio saham adalah
kumpulan saham yang dimiliki oleh seorang investor. Sebuah portofolio saham
akan menunjukkan profil risiko dari investor tersebut. Dalam portofolio, seorang
investor dapat melakukan diversifikasi pada berbagai produk investasi untuk
menghasilkan return yang optimal & meminimalkan risiko. Hal ini sesuai dengan
nasihat untuk tidak menaruh semua telur dalam satu keranjang, supaya semua
telur tidak pecah jika keranjang tersebut jatuh. Dengan diversifikasi, risiko yang
ditanggung dalam sebuah investasi dapat berkurang karena seluruh uang tidak
dimasukkan ke satu instrumen investasi saja. Semakin banyak aktiva (keranjang),
maka risikonya semakin rendah.
Tipe-tipe Portofolio
1. Growth portfolio
Growth portfolio adalah portofolio yang disusun untuk mendorong pertumbuhan
portofolio itu sendiri. Portofolio yang fokus untuk pertumbuhan aset investasi biasanya
menerapkan prinsip high risk, high return. Prinsip tersebut digunakan oleh seorang
investor yang berani mengambil risiko tinggi untuk mendapat keuntungan yang lebih tinggi
pula. Biasanya, tipe portofolio yang satu ini berfokus pada industri-industri yang sedang
berkembang saat itu. Selain itu, growth portfolio juga bisa berisi saham-saham lapis kedua.

2. Income portfolio
Tipe portofolio saham yang kedua adalah income portfolio. Dilihat dari asal katanya,
income portfolio adalah portofolio yang lebih fokus pada pengamanan pendapatan reguler
dari investasi daripada capital gain. Pendapatan reguler yang dimaksud bisa berupa dividen
yang biasanya dibagikan perusahaan pada periode waktu tertentu. Namun, tidak semua
perusahaan rutin membagikan dividen. Sementara itu, capital gain adalah keuntungan
yang didapat dari menjual saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga belinya.
3. Value portfolio
Value portfolio dimiliki oleh seorang investor yang membeli
saham dengan harga yang lebih murah daripada saham lain di
industri yang sama. Saham-saham ini sering disebut sebagai
undervalued stock karena harganya juga sedang murah.
Biasanya, investor akan menahan saham tersebut dalam waktu
yang cukup lama untuk menemukan value yang lebih tinggi
daripada saat mereka membelinya. Meski demikian, umumnya
value portfolio memiliki risiko yang lebih tinggi karena harga
saham-saham tersebut relatif lebih fluktuatif dibandingkan tipe
portofolio lainnya.
Pertimbangan Sebelum Menentukan Portofolio
Investasi
• Tujuan dan jangka waktu investasi
Sebelum mulai investasi, cek apa yang menjadi tujuan dalam kegiatan investasi yang
kita lakukan. Misalnya, untuk mempersiapkan dana pernikahan. Dengan demikian, kita
bisa memperkirakan jangka waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan uang lewat
investasi dan memilih produk investasi mana yang sesuai jangka waktu tersebut.
• Modal
Cek kembali berapa banyak modal yang kita miliki untuk investasi. Dengan modal yang
terbatas, maka pilihan saham yang bisa kita beli juga lebih sedikit, belum lagi ada juga
biaya trading. Meski begitu, kini bisa kita temui dengan mudah berbagai produk
investasi yang memerlukan biaya yang rendah, misalkan Nabung Emas di Tokopedia
bisa mulai dari Rp500 saja.
• Profil risiko investor
Profil risiko terbagi menjadi tiga, yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Investor
konservatif cenderung menghindari risiko dan memilih produk investasi yang aman.
Investor moderat memiliki toleransi risiko yang sedang. Sedangkan, investor agresif
memiliki toleransi risiko yang tinggi karena mengejar imbal hasil yang besar. Biasanya
semakin besar return suatu investasi, semakin tinggi tingkat risikonya.
• Riset
Pelajari kondisi perusahaan, pemberitaan di media yang mempengaruhi psikologi
investor, adanya bias pada harga saham di Bursa Efek, kondisi politik dan ekonomi
nasional serta global dan lain sebagainya. Hal-hal seperti ini bisa mempengaruhi harga
sebuah saham.
• Evaluasi
Bila sudah menentukan portofolio investasi, perlu dianalisa secara periodik. Dalam
menganalisanya, perlu memberi batasan tertentu, misal berdasarkan waktu.
Penjabarannya, jika berinvestasi untuk tujuan finansial satu tahun ke depan, diharuskan
memantau kinerja investasi secara periodik setiap bulan. Bila investasi yang diharapkan
memberi return dalam kurun waktu tiga tahun, evaluasi bisa dilakukan enam bulan
sekali. Jika lebih lama dari tiga tahun, bisa melakukan evaluasi satu tahun sekali.
Evaluasi juga dapat dilakukan berdasarkan pada kondisi sosio-ekonomi terkini atau yang
lebih spesifik terkait instrumen investasi yang dipilih. Pada instrumen saham, contohnya,
analisa portofolio tidak hanya dilakukan ketika kondisi pasar sedang ‘gonjang-ganjing’.
Saat kondisi pasar sedang bullish, juga bisa mengevaluasinya.
Menurut Tandelilin (2010: 157) dalam Hamdani (2015) bahwa portofolio
efisien adalah portofolio dengan return tinggi pada resiko tertentu atau
pada return tertentu portofolio dengan rendah resiko. Sedangkan portofolio
optimal adalah portofolio pilihan investor dari berbagai portofolio efisien.
Menurut Hartono (2014: 367), portofolio optimal adalah portofolio dengan
kombinasi terbaik. Portofolio efisien belum tentu portofolio optimal
meskipun portofolio optimal adalah bagian dari portofolio efisien (Hartono,
2014: 365).
Menentukan portofolio optimal didasarkan dengan angka yang dapat
menentukan apakah sekuritas dapat masuk portofolio optimal atau tidak,
dimana angka tersebut adalah rasio antara ekses return dengan beta
(excess return to beta ratio (ERBi)). ERBi adalah selisih return ekspektasi
dengan return bebas resiko. Portofolio optimal berisi aktiva dengan nilai
rasio ERB yang tinggi. Aktiva dengan ERB rendah dikeluarkan dari kategori
optimal. Penentuan tinggi atau rendahnya ERB ini berdasarkan titik
pembatas cut off point (C*). Syarat portofolio dikatakan optimal bila ERBi ≥
C* (Hartono, 2014:429-432).
Mengapa Investor Harus Melakukan Portofolio
Investasi?
Investasi memang tak terlepas dari yang namanya risiko. Ungkapan keuntungan
investasi yang besar diiringi juga dengan risiko kerugian yang juga besar (high return,
high risk) tentu tertanam kuat bagi sebagian investor. Oleh sebab itu, sejumlah
investor memiliki portofolio investasi guna meminimalisir risiko dan sebisa mungkin
meraih return optimal.
Kumpulan aset ivestasii dapat terwujud jika seorang investor melakukan diversifikasi
portofolio. Seorang investor melakukan diversifikasi portofolio untuk mendapatkan
keuntungan lebih optimal dan sekaligus mengurangi risiko dalam investasi. Mengapa
seorang investor melakukan diversifikasi portofolio? Pada tiap instrumen investasi,
akan selalu ada tingkat ketidakpastian.
Melalui diversifikasi, seorang investor menyebar ketidakpastian atau risiko ke
berbagai instrumen investasi. Sebagai ilustrasi, investor A hanya investasi emas. Saat
harga emas turun, maka seluruh nilai investasi yang dimilikinya turun.
Pada saat bersamaan, investor B berinvestasi pada lebih dari satu aset, misalnya emas
dan saham. Saat harga emas turun dan investasi saham yang dimilikinya naik, nilai
investasi investor tersebut tidak terlalu anjlok penurunannya.
MODEL INDEKS TUNGGAL
Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan harga dari suatu sekuritas
berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Secara umum, saham mengalami
kenaikan jika indeks harga saham naik, begitu sebaliknya jika indeks harga saham
turun, kebanyakan saham mengalami penurunan harga. Hal ini menggambarkan
bahwa return-return dari sekuritas mungkin berkorelasi karena adanya reaksi umum
(common response) terhadap perubahan nilai pasar (Hartono, 2014: 407). Model
indeks tunggal dapat dirumuskan sebagai berikut :

Ri = αi + βi. RM + ei

Keterangan:
Ri : return sekuritas ke- i
αi : nilai ekspektasian dari return sekuritas yang independen terhadap return pasar
βi : beta yang merupakan koefesien yang mengukur perubahan Ri akibat dari
perubahan RM
RM : tingkat return dari indeks pasar, juga merupakan suatu variabel acak
ei : kesalahan residu yang merupakan variabel acak dengan nilai ekspektasinya
METODE INDEK TUNGGAL
Langkah langkah yang di gunakan untuk menentukan
portofolio optimal
1. Rate of Return
• RoR Saham
Tingkat pengembalian yang di dapat melalui sejumlah
investasi pada saham.
Rumus Ri =
• RoR Pasar
Tingkat pengembalian yang di dapat melalui investasi pada
seluruh saham yang ada di bursa.
Rumus Rm =
2. Expected Return
• Expected return saham
Return yang di harapkan oleh investor akan dapat dihasilkan dari investasi yang dilakukannya pada
sejumlah saham.
E(Ri) =

• Expected return pasar


Return yang di harapkan oleh investor akan dapat di hasilkan dari investasi pada seluruh saham yang
ada di bursa.
E(Rm) =
3. VARIAN
• Varian saham
Selisih antara expected return saham dengan return saham.

• Varian pasar
Selisih antara expected return pasar dengan return pasar.
4. BETA
• BETA merupakan koefisien yang mengukur pengaruh return pasar terhadap perubahan yang
terjadi pada return saham. BETA dapat di hitung dengan terlebih dahulu menghitung
kovarian antara return pasar dengan return saham.
5. Risiko Total
• Risiko tota terdiri atas dua bagian yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Risiko
total dapat di ukur berdasarkan nilai variansnya yang merupakan penjumlahan dari risiko
sistematis yaitu risiko yang berhubungan dengan pasar dan risiko tidak sistematis yaitu risiko
yang tidak berhubungan dengan pasar.
6. Pembentukan Portofolio
• Menghitung ERM untuk memberi peringkat atas saham saham untuk masuk dalam kandidat
portofolio.

• Menentukan cut of rate (Ci)

Jika ERB ≥ Ci, maka saham tersebut dapat masuk dalam portofolio. Batas pemisahan Ci di
sebut Cut of Point.
• Menentukan besarnya proporsi tiap saham untuk tiap periodenya

Keterangan : Xi = Proporsi dana untuk masing masing saham


Zi = Skala timbangan atau skor untuk masing masing saham
• Menghitung tingkat pengembalian dan risiko portofolio
a. Return portofolio

b. Risiko portofolio

KETERANGAN
Yang menjadi sampel model penelitian selama periode
Februari 2018 – Januari 2020
1. Total return masing-masingsaham (Ri) dan return ekspektasi masing-masing saham E(Ri)

NO KODE SAHAM EXPECTED RETURN Saham dengan nilai expected


1. BBNI -0,054 return – (neg) menunjukkan
2. BBRI 0,061
bahwa selama periode penelitian
memiliki kecenderungan
3. BBTN -0,146
penurunan harga saham
4. BMRI -0,018
5. PGAS -0,085 Saham dengan nilai expected
6. PTPP -0,166 return + (pos) menunjukkan
7. SMGR 0,034 bahwa selama periode penelitian
8. TLKM -0,006 memiliki kecenderungan
9. WIKA -0,004 kenaikan harga saham
2.10.
Return ekspektasi
WSKT pasar (RM) -0,188
Hasil perhitungan nilai return ekspektasi pasar sebesar 0,026. hal ini menunjukkan
kondisi perusahaan pada periode tersebut berada pada kondisi bearish (kondisi pasar
saham sedang mengalami tren turun atau melemah, yang ditunjukkan dengan
turunnya indeks harga saham global secara keseluruhan.)
3. Beta (βi) dan Alpha (αi) masing-masing saham
digunakan untuk mengetahui tingkat keuntungan masing-masing saham
NO KODE SAHAM Beta (βi) Alpha (αi) Beta suatu saham tinggi
1. BBNI 0,6037 -0,0382 Menunjukkan
Tingkat resiko tinggi dan sebaliknya
2. BBRI -0,6974 0,0427
3. BBTN 1,6652 -0,1031 Nilai
4. BMRI 0,2115 -0,0128 alpha menunjukkan selisih antara
5. PGAS 0,9351 -0,0604 hasil investasi aktual dengan hasil
6. PTPP 1,8794 -0,1171
investasi yang diharapkan atau tolak
ukurnya untuk level resiko pasar
7. SMGR -0,4233 0,0230
(beta) tertentu
8. TLKM 0,0439 -0,0051
9. WIKA 0,0054 -0,0041
10. WSKT 2,1224 -0,1338

4. Return aset bebas resiko (RBR)


berdasarkan data SBI Feb 2018- Jan 2020 diperoleh RBR sebesar 0,0558333 per
bulan. Angka tersebut menunjukkan bahwa rata-rata return aktiv bebas risiko per bulan
selama periode Feb 2018- Jan 2020 sebesar 0,0558333
5. Perhitungan Ci dan Cutt Off
NO KODE SAHAM ERB CI Keterangan
1. SMGR 0,165817 0,012491103 Optimal Kandidat portofolio optimal
2. BBRI 0,140685 0,090977915 Optimal adalah SMGR dan BBRI
3. PGAS -0,14422 0,066445417 dengan nilai ERB lebih besar
4. BBNI -0,14626 0,71900544 dari nilai CI
5. BBTN -0,17955 3,510990526
6. PTPP -0,19524 2,429895772
7. WSKT -0,21476 1,459582246
8. BMRI -0,28215 0,051079603
9. TLKM -1,27823 -0,000291058
10. WSKT -10,3122 3,27047405

6. Perhitungan besarnya proporsi dana (Wi) masing-masing dana terpilih


KODE SAHAM Zi Wi Besarnya dana yang dialokasikan pada
BBRI -1,325085289 75,67% masing-masing saham pembentuk
SMGR -0,426118888 24,33% portofolio optimal yaitu
Jumlah -1,751204377 100% • PT Bank Rakyat Indonesia 75,67%

Besarnya dana yang dialokasikan pada


masing-masing saham pembentuk
portofolio optimal yaitu
• PT Semen Indonesia 24,33%
7. Expected Return Portofolio 8. Expected Return Portofolio
Berdasarkan perhitungan yang Portofolio yang terdiri dari 2
telah dilakukan dapat diketahui saham mempunyai risiko
bahwa saham-saham yang sebesar 0,00195 atau 0,196%.
membentuk portofolio optimal Risiko portofolio sebesar
memiliki return sebesar 0,0541 0,196% adalah tingkat risiko
atau 5,41%. Hasil perhitungan minimum yang diberikan
ini menunjukan bahwa tingkat portofolio apabila dibandingkan
pengembalian yang terdapat dengan risiko total yang dimiliki
dalam range expected return masing-masing saham dalam
masing-masing saham portofoliooptimal
membentuk portofolio optimal

Anda mungkin juga menyukai