Slide
Slide
NEFROLITIASIS
Melly Yulida Lubis (0910070100054)
Nadiya Ananda (0910070100001)
Rizma Fadilla Eka Putri (0910070100015)
Adio Sangiro (0910070100172)
Rahmawati Hutabarat (091001031)
Rahmat Hidayat (0910070100163)
ANESTESI
• Kata anestesia diperkenalkan oleh Oliver Wendell
Holmes pada tahun 1846 yang menggambarkan keadaan
tidak sadar yang bersifat sementara, karena pemberian
obat dengan tujuan untuk menghilangkan nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran pasien
• Trias Anestesi :
– Hipnotik
– Analgetik
– Relaksan
ANESTESI UMUM
• Sevofluran
Sevofluran merupakan halogenasi eter. Induksi dan
pulih dari anestesi lebih cepat dibandingkan dengan
isofluran. Baunya tidak menyengat dan tidak
merangsang jalan nafas. Efek terhadap kardiovaskular
cukup stabil, jarang menyebabkan aritmia.
ANESTESI INTRAVENA
• Ketamin
Dosis ketamin adalah 1-2 mg/kgBB IV atau 3-
10 mg/kgBB IM.
• Propofol
Dosis propofol 2-2,5 mg/kgBB IV.
• Fentanyl
Dosis fentanyl adalah 2-5 mcg/kgBB IV.
PELUMPUH OTOT
Indikasi :
• Menjaga jalan nafas yang bebas oleh sebab apapun
• Mempermudah ventilasi positif dan oksigenasi
• Pencegahan terhadap aspirasi dan regurgitasi
• Operasi-operasi pada kepala, leher, mulut hidung dan tenggorokan
• Pada banyak operasi abdominal, untuk menjamin pernafasan yang
tenang dan tak ada ketegangan
• Pada operasi intrathorakal, supaya jalan nafas selalu terkontrol
• Untuk mencegah kontaminasi trakea
• Bila dipakai controlled ventilation maka tanpa pipa endotrakeal
dengan pengisian cuffnya dapat terjadi inflasi ke dalam gaster
• Pada pasien-pasien yang mudah timbul laringospasme
• Pada pasien-pasien dengan fiksasi vocal cord
INTUBASI ENDOTRAKEAL
• Perubahan hormon
• Obat-obatan
• Kondisi lain, seperti :
– Hipogonadisme
– Tumor
– Penyakit gangguan hormon
– Pemakaian alkohol, heroin, marijuana, dll
MANIFESTASI KLINIS
• Anamnese
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang
– Pemeriksaan darah
– Mammografi
– Ultrasonografi testis
– Ultrasonografi payudara
– CT-scan
PENATALAKSANAAN
• Observasi
• Medikamentosa
• Operatif
– Surgical Resection (Subkutaneus Mastektomi)
– Liposuctio-assisted mastectomy
LAPORAN KASUS
ANAMNESA PRIBADI
• Nama : Ny. Juli Hasna
• Umur : 59 tahun
• Jenis kelamin : perempuan
• Alamat : Sisalean, KEC.Barunun KAB/KODYA :
Padang lawas
• Agama : Islam
• Berat badan : 52 kg
• RM : 95.43.86
LAPORAN KASUS
ANAMNESA PENYAKIT
Keluhan utama : Riwayat keluar darah dari kemaluan
Telaah : Hal ini dialami os sejak 5 bulan ini. hilang timbul,merah
kemerahan,vol 1-2 x ganti doek/ hari.riwayat keputihan (-), riwayat
teraba benjolan d perut (+) sejak 2 bulan ini.Riwayat perut
membesar (+) 2 bulan. Nyeri (+). Penurunan BB (-)
Riwayat menarche (+) 14 tahun. BAB (+) normal, BAK (+) sseing
dan tidak lancar.
RPT : -
RPO :-
KEADAAN PRA-BEDAH
Status Present
Sensorium : Compos mentis
KU/KP/KG : Baik / Sedang/ Baik
Tekanan darah : 130/ 80 mmHg
Frekuensi nadi : 86 x/i
Frekuensi nafas : 20 x/i
Temperatur : 36,4oC
Anemis : (-)
Ikterik : (-)
Sianosis : (-)
Dipsnoe : (-)
Oedem : (-)
KEADAAN PRA-BEDAH
Status Lokalisata
Kepala
Mata : RC (+/+), pupil isokor, konjungtiva palpebra inferior anemis (-/-)
Hidung : Dalam batas normal
Telinga : Dalambatas normal
Mulut : Dalam batas normal
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax
Inspeksi : Simetris fusiformis, pembesaran payudara kanan
Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : SP = vesikuker
ST = (-)
KEADAAN PRA-BEDAH
Abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : teraba massa kistik di bawah pusat sebesar
kepala janin dengan konsistensi kenyal, mobile dan nyeri
tekan (+)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristaltik usus (+) normal
Ekstremitas superior : Tidak terdapat kelainan
Ekstremitas inferior : Tidak terdapat kelainan
Genitalia eksterna: Tidak terdapat kelainan
KEADAAN PRA-BEDAH
Pemeriksaan Penunjang
• Darah rutin: Hb/ Ht/ L/ Tr = 13,2/38,9/ 7630/ 256.000
• KGD adr : 83 mg/dl
• Na/ K/ Cl : 141/ 4,4/113
• RFT : Ur/ Cr = 15/ 0,65
• LFT : SGOT/ SGPT = 20/ 10
• Albumin : 3,4
• Foto thorax : Tidak tampak kelainan
• USG : Kista ovarium
• BNO IVP : Nefrolitiasis kiri
KEADAAN PRA-BEDAH (FOLLOW UP ANESTESI)
B1 (Breath)
Airway : Clear
Frekuensi pernafasan: 20 x/i
Suara pernafasan : Vesikuler
Suara tambahan : (-)
Riw asma/ sesak/ batuk/ alergi : -/ -/ +/ +
B2 (Blood)
Akral : Hangat
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Frekuensi nadi : 86 x/i
T/V : Cukup
Temperatur: 36,4oC
Konj.palp inferior pucat/ hiperemis/ ikterik : -/ -/ -
KEADAAN PRA-BEDAH (FOLLOW UP ANESTESI)
B3 (Brain)
Sensorium : Compos mentis
RC : +/+
Pupil : Isokor
Reflek fisiologis : +
Reflek patologis : -
Riw kejang/ muntah proyektil/ nyeri kepala/ pandangan kabur : -/ -/ -/ -
B4 ( Bladder)
Urin :+
Volume : Cukup
Warna : Kuning
Kateter :-
KEADAAN PRA-BEDAH (FOLLOW UP ANESTESI)
B5 (Bowel)
Abdomen : soepel, teraba massa dibawah pusat disertai nyeri tekan
Peristaltic : (+) normal
Mual/ muntah : -/ -
BAB/ flatus : +/ +
NGT :-
MMT : 00.00
B6 (Bone)
Fraktur :-
Luka :-
Oedem :-
KEADAAN PRA-BEDAH
Persiapan alat
• Stetoskop
• Tensimeter
• Meja operasi dan perangkat operasi
• ETT no 7
• Laringoskop
• Suction set
• Abocath no 20
• Infus set
• Spuit 3 cc,5 cc,10 cc
KEADAAN PRA-BEDAH