Presentation1 Anestesi
Presentation1 Anestesi
• Definisi
Hemoroid adalah jaringan normal yang
terdapat pada semua orang,yang terdiri atas
pleksus arteri-vena,berfungsi sebagai katub
dalam saluran anus, untuk membantufungsi
sfingter anus,mencegah inkontinensia flatus
dan cairan.
Hemoroid dibedakan antara yang interna
dan eksterna
Hemoroid interna diklasifikasikan
menjadi 4 derajat yaitu :
Tulang Punggung
Lapisan punggung
lumbal
Vertebra Lumbal
• Indikasi Anestesi Spinal
▫ Bedah ekstremitas bawah
▫ Bedah panggul
▫ Tindakan sekitar rektum-perineum
▫ Bedah obstetri-ginekologi
▫ Bedah urologi
▫ Bedah abdomen bawah
▫ Pada bedah abdomen atas dan bedah pediatri
biasanya dikombinasi dengan anestesia umum
ringan.
Indikasi kontra absolut : Indikasi kontra relatif :
Potongan sagital
vertebra lumbal
• Komplikasi tindakan
▫ Hipotensi berat
▫ Bradikardi
▫ Hipoventilasi
▫ Trauma pembuluh darah
▫ Trauma saraf
▫ Mual-muntah
▫ Gangguan pendengaran
▫ Apnea
▫ Kesulitan bicara
• Komplikasi pasca tindakan
▫ Nyeri tempat suntikan
▫ Nyeri punggung
▫ Nyeri kepala karena kebocoran likuor
▫ Retensio urin
▫ Meningitis.
b. Anelgesia Epidural
• Analgesia epidural ialah blokade saraf dengan
menempatkan obat di ruang epidural (peridural,
ekstradural). Ruang ini berada diantara
ligamentum flavum dan duramater. Bagian atas
berbatasan dengan foramen magnum di dasar
tengkorak dan dibawah dengan selaput
sakrokoksigeal. Kedalaman ruang ini rata-rata 5
mm dan dibagian posterior kedalam maksimal
pada daerah lumbal.
Perbedaan Spinalanestesi Dengan Epidural
Anestes
d. Anelgesia Kaudal
• Anestesia kaudal sebenarnya sama dengan
anestesia epidural, karena kanalis kaudalis
adalah kepanjangan dari ruang epidural dan
obat ditempatkan di ruang kaudal melalui hiatus
sakralis.
e. Anelgesia Spinal Total
• Anestesia spinal total ialah anestesia spinal
intratekal atau epidural yang naik sampai diatas
daerah servikal. Anestesia ini biasanya tidak
disengaja, pasien batuk-batuk, dosis obat
berlebihan, terutama pada analgesia epidural
dengan posisi pasien yang tidak
menguntungkan.
Penilaian Dan Persiapan Pasien Pra-
anestesia (Evaluasi Pra Anestesia)
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan laboraturium, radiologi dan
lainnya
• Menentukan prognosis pasien
Tatalaksana Jalan Napas
• Sungkup Muka
• Laringoskopi
• Teknik Intubasi Trakea
Tatalaksana Pasca Anestesia
• B1 (Breath) • B2 (Blood)
▫ Airway : Clear ▫ Akral : Hangat
▫ RR: 20 x / menit ▫ TD : 110/80 mmHg
▫ SP : Vesikuler ▫ HR : 76 x / i,reguler
▫ ST : (-) ▫ T/V : Cukup
▫ Riwayat ▫ Temp : 36,5 oC
Asma/sesak/batuk/aler ▫ Riw. Hipertensi : (-)
gi : -/-/-/- ▫ Anemia/hiperemis/ikte
rik : -/-/-
Keadaan Pra-Bedah (Follow Up Anestesi)
• B3 (Brain)
▫ Sensorium : Compos Mentis (GCS15:E4V5M6)
▫ Refleks Cahaya : +/+ Normal
▫ Pupil : Ø 2-3mm , bulat, isokor ka = kiri
▫ Refleks Fisiologis : +/+ Normal
▫ Refleks Patologis: -/-
▫ Riwayat Kejang : -
• B4 (Bladder)
▫ Urine : +
▫ Volume: Cukup
▫ Warna : Kuning, jernih
▫ Kateter : -
Keadaan Pra-Bedah (Follow Up Anestesi)
• B5 (Bowel)
▫ Abdomen : Soepel
▫ Peristaltik : + Normal
▫ Mual / muntah : -/-
▫ BAB / Flatus : +/+ Normal
▫ NGT : -
▫ MMT : 22.00 wib
• B6 (Bone)
▫ Fraktur: -
▫ Luka : -
▫ Oedem : -
• Diagnosa : Hemoroid Interna
• Status fisik : ASA I
• Rencana tindakan : Hemoroidektomi
• Rencana Anestesi : Spinal Anestesi
• Anestesi dengan : Bupivacain
• Relaksasi dengan: Atracurium
• Teknik Anestesi : identifikasi L3-L4 → desinfeksi dengan
pi 10% + alkohol 70% → injeksi spinocain 25 → esf (+)
Bartase (+) → injeksi Bupivacain 20 mg → atur blok Th5
• Pernapasan : terkontrol dengan nasal kanul
• Posisi : supine
• Infus : Ringer Laktat
• Pemberian : iv
• Waktu Operasi : 09.45 - 10.10 WIB
• Premedikasi : -
• Analgetik : Ketorolac 30 mg
• Jumlah cairan : PO, RL 100 cc
DO , RL 300 cc
• TD sebelum induksi: 110/80 mmHg
• TD durante operasi : systole (100-120 mmHg) , diastole (70-80
mmHg)
• TD setelah operasi : 100/70 mmHg
• EBV : 45 x 65 = 2925 cc
• EBL : 10 % = 292,5 cc
20 % = 585 cc
30 % = 877,5 cc
• Perdarahan : Kassa ½ basah : 4 x 5 = 20 cc
• Kassa basah : 0
• Suction : 0
• Total perdarahan : 20 cc
• Cairan keluar : UOP : PO : -
• DO : 50 cc