Anda di halaman 1dari 62

KELOMPOK 5

RELATIVITAS
ANGGOTA
ANGGOTA KEL0MPOK
KEL0MPOK 5 5

CAHYO
CAHYO RIO ADI
RIO ADI
MURSYAHID
MURSYAHID
1513619016
SAPUTRO
SAPUTRO
1513619018
1513619016 1513619018
NABILA
NABILA
MELWANI
MELWANI
1513619032
1513619032
RELATIVITAS

MENGUKUR RELATIVITAS RELATIVITAS RELATIVITAS


PERISTIWA SIMULTANITAS WAKTU PANJANG
BEBERAPA
TRANSFORMASI KONSEKUENSI RELATIVITAS
LORENTZ PERSAMAAN KECEPATAN
LORENTZ

EFEK PANDANGAN PANDANGAN


DOPPLER BARU TENTANG BARU TENTANG
UNTUK MOMENTUM ENERGI
CAHAYA
RELATIVITAS
Materi ini tentang mengukur
peristiwa atau hal yang terjadi
dimana dan kapan peristiwa itu
terjadi dan berdasarkan
bagaimana banyak dua
peristiwa yang dipisahkan
dalam ruang dan waktu. Selain
itu, relativitas memiliki
hubungannya dengan
transformasi pengukuran
tersebut (dan juga pengukuran
energi dan momentum) antara
Dua postulat relativitas, yang menjadi dasar teori Einstein:

2. Postulat Kecepatan
1. Postulat Relativitas: Cahaya:
●  
Galileo berasumsi bahwa Kecepatan cahaya dalam ruang
hukum mekanika adalah sama hampa memiliki nilai c yang
di semua kerangka acuan
inersia. Einstein memperluas sama di semua arah dan di semua
gagasan itu untuk kerangka acuan inersia.
memasukkan semua hukum Kecepatan cahaya diruang hampa
fisika, terutama hukum
elektromagnetisme dan optik. memiliki nilai sebesar
Hukum fisika dapat dinyatakan
dalam persamaan yang
KECEPATAN TERTINGGI
Adanya batas kecepatan elektron
yang dipercepat diperlihatkan
dalam percobaan 1964 oleh W.
Bertozzi, yang mempercepat
elektron ke berbagai kecepatan
terukur dengan metode
independen mengukur energi
kinetiknya. Ketika gaya pada
elektron yang sangat cepat
meningkat, energi kinetik
elektron yang diukur meningkat
menuju nilai yang sangat besar
Elektron telah diakselerasi di laboratorium hingga
setidaknya 0,999 999 999 95 kali kecepatan cahaya
tetapi meskipun mungkin mendekati kecepatan itu
masih kurang dari kecepatan tertinggi c.

 
Kecepatan tertinggi ini telah didefinisikan dengan
tepat
c = 299 792 458 m / dtk .... (37-1)
Perhatian: Sejauh ini dalam buku memperkirakan c
sebagai , tetapi dalam bab ini kita akan sering
Menguji Postulat Kecepatan Cahaya
●   Jika kecepatan cahaya sama di semua kerangka acuan
inersia, maka kecepatan cahaya yang dipancarkan sumber
relatif terhadap, katakanlah, laboratorium harus sama dengan
kecepatan cahaya yang dipancarkan oleh sumber diam di
laboratorium. Klaim ini telah diuji secara langsung, dalam
sebuah eksperimen dengan presisi tinggi. "Sumber cahaya"
adalah pion netral (simbol ), partikel tidak stabil berumur
pendek yang dapat dihasilkan oleh tabrakan dalam akselerator
partikel. Ini meluruh (berubah) menjadi dua sinar gamma
melalui proses.

(37-2)
01
MENGUKUR
PERISTIWA
Peristiwa adalah sesuatu yang terjadi, dan
setiap peristiwa dapat diberi tiga koordinat ruang
dan satu koordinat waktu.
Di antara banyak peristiwa yang mungkin
terjadi adalah :
(1) menyalakan atau mematikan bola lampu kecil,
(2) tumbukan dua partikel, (3) lewatnya gelombang
cahaya melalui titik tertentu, (4) ledakan, dan (5)
menyapu jarum jam melewati penanda di tepi jam.
1. Koordinat Ruang
Kita membayangkan sistem koordinat
pengamat yang dilengkapi dengan
rangkaian batang pengukur tiga dimensi
yang padat, satu set batang yang sejajar
dengan masing-masing dari tiga sumbu
koordinat. Batang ini menyediakan cara
untuk menentukan koordinat di sepanjang
sumbu. Jadi, jika peristiwanya, katakanlah,
menghidupkan dari bola lampu kecil,
pengamat, untuk menemukan posisi
kejadian, hanya perlu membaca koordinat
2. Koordinat Waktu
Dua peristiwa disebut serentak dalam tempat yang
sama jika koordinat waktu yang dipilih memiliki nilai
yang sama untuk keduanya. Koordinat waktu bukanlah
waktu yang dapat diukur dengan jam yang terletak
ditempat yang secara nominal mendefinisikan
kerangka acuan. Tetapi kita harus meletakkan jam
ditempat dimana masing-masing peristiwa itu terjadi
dan kemudian menyinkronkannya.
3. Koordinat Ruang Waktu
Seseorang dapat menetapkan
koordinat ruangwaktu pada suatu
peristiwa dengan merekam waktu pada
peristiwa tersebut dan posisi yang
diukur pada batang pengukur terdekat.
Jika ada dua peristiwa, seseorang
menghitung selisih waktu peristiwa
tersebut sebagai perbedaan waktu dan
selisih jarak dalam ruang dari perbedaan
koordinat.
02
RELATIVITAS
SIMULTANITA
S
Relativitas simultanitas adalah ketika ada dua
peristiwa yang simultan untuk satu pengamat, belum
tentu simultan untuk pengamat yang lain jika ia bergerak
relatif. Dalam efek Doppler, frekuensi yang diukur
pengamat untuk gelombang suara bergantung pada
gerakan relatif pengamat dan sumber. Jadi, dua pengamat
bergerak relative satu sama lain dapat mengukur
03
RELATIVITAS
WAKTU
Relativitas waktu adalah suatu peristiwa
dimana terjadinya perbedaan selang
waktu yang diamati oleh pengamat diam
dan selang waktu yang diamati oleh
pengamat bergerak dengan kecepatan v.
Interval waktu antara dua peristiwa
bergantung pada seberapa jauh
keduanya terjadi dalam ruang dan
waktu; artinya, pemisahan spasial dan
temporal mereka terjerat.
CONTOH RELATIVITAS WAKTU
Ketika ada dua orang masing-
masing membawa jam cahaya yang sama.
Andi membawa jam cahaya dalama
kondisi berdiri dengan kondisi diam di
peron stasiun kereta api Manggarai
sementara Toni membawa jam cahaya
dengan naik kereta api menuju Bekasi.
Pada jam cahaya, Andi yang hanya
diam di peron stasiun maka kita akan
melihat jam cahaya tersebut berfungsi
seperti normal, partikel cahaya memantul
vertical ke atas dan ke bawah dengan
jumlah tergantung berapa jarak kedua
cermin itu.
Sementara, jam cahaya milik Toni
ikut bergerak bersama dengan kereta
dengan kecepatan konstan. Maka, pantulan
partikel cahaya tidak bergerak cuma
vertikal ke atas ke bawah, melainkan
membentuk sudut diagonal.
Dengan melihat bentuk lintasan
cahaya, kita sudah bisa melihat kalau
durasi satuan waktu Andi tidak sama
dengan Toni, karena partikel cahaya pada
jam cahaya Andi harus bergerak lebih jauh
daripada jam milik Toni.
Jika Toni menaiki benda yang bergerak lebih cepat,
maka akan semakin kecil sudut BAC artinya semakin jauh
jarak yang ditempuh partikel cahaya untuk menyelesaikan
satu kali pantulan.
 
Rumus untuk menghitung hubungan sejauh mana perbedaan waktu relatif yang dialami
Andi dan Toni adalah sebagai berikut :
(37-7)
(dilatasi waktu) (37-9)

Dengan adalah parameter kecepatan dan adalah Faktor Lorentz.


Untuk mencari jarak tempuh pada dilatasi waktu adalah
(37-11)
dimana,
v = kecepatan ,
CONTOH SOAL :
Pelebaran waktu untuk penjelajah luar angkasa yang kembali ke
Bumi. Kapal luar angkasa Anda melewati Bumi dengan kecepatan relatif
0,9990c. Setelah menempuh perjalanan 10,0 y (waktu Anda), Anda
berhenti di pos pengintai LP13, berbelok, lalu kembali ke Bumi dengan
kecepatan relatif yang sama. Perjalanan kembali membutuhkan waktu
10,0 y (waktu Anda). Berapa lama perjalanan pulang pergi menurut
pengukuran yang dilakukan di Bumi? (Abaikan efek apa pun karena
percepatan yang terjadi saat berhenti, berbelok, dan kembali ke
kecepatan)
PENYELESAIAN SOAL
Diketahui :

Ditanya :
Waktu perjalanan pulang pergi menurut pengukuran yang dilakukan di Bumi ? ()
Jawab :

Dalam perjalanan pulang, memiliki situasi yang sama dan data yang sama.
Dengan demikian, perjalanan pulang pergi membutuhkan waktu Anda 20 tahun tetapi,
untuk waktu bumi adalah 448 tahun.

 
04
RELATIVITAS
PANJANG
Karena adanya dilatasi waktu atau relativitas waktu dimana terjadi
perbedaan antara selang waktu yang diukur. Maka, dampaknya akan ada
pemendekan jarak atau panjang dari benda yang diamati oleh dua
pengamat yang bergerak relatif.  Apabila diukur oleh pengamat yang
diam terhadap benda tersebut, relativitas panjang bisa dirumuskan
sebagai berikut:
(Panjang Kontraksi) (37-13)

 
CONTOH RELATIVITAS PANJANG

Gambar diatas menunjukkan kesulitan dalam mencoba mengukur panjang penguin yang
bergerak dengan menempatkan bagian depan dan belakangnya pada waktu yang berbeda.
Karena keserentakan adalah relatif dan masuk ke dalam pengukuran panjang, panjang juga
harus menjadi kuantitas relatif. Ini.
Jika Anda ingin mengukur panjang depan-ke-belakang penguin saat sedang bergerak,
Anda harus menandai posisi depan dan belakangnya secara bersamaan (dalam kerangka acuan
Anda), seperti pada (a), bukan dibandingkan pada waktu yang berbeda, seperti pada (b).
CONTOH SOAL

Pelebaran waktu dan kontraksi panjang dilihat dari tiap frame


Pada Gambar diatas, Sally (pada titik A) dan pesawat ruang angkasa
Sam (dengan panjang yang tepat L0 = 230 m) saling melewati dengan
kecepatan relatif konstan v. Sally mengukur interval waktu 3,57 μs
untuk kapal melewatinya (dari lintasan titik B ke lintasan titik C ).
Dalam istilah c, berapakah kecepatan relatif v antara Sally dan kapal?
PENYELESAIAN
●   :
Ditanya
KecepatanSOAL
relatif v antara Sally dan kapal ?
Anggap v mendekati kecepatan cahaya atau c
Karena kita tau kalau , maka kita menggunakan jarak L antara dua peristiwa dalam satu frame,
sehingga rumus berubah menjadi
Karena kita tidak mengetahui besar L, maka kita ubah L menjadi
, sehingga
 

Jadi, kecepatan relatif antara Sally dan kapal adalah 21% dari kecepatan cahaya .
05
TRANSFORMA
SI
LORENTZ
Seperangkat transformasi linear  satu-parameter dari sistem koordinat suatu kerangka
acuan dalam ruang waktu ke kerangka yang lain yang bergerak dengan kecepatan yang
konstan (parameternya) relatif terhadap kerangka yang awal.
 Persamaan Transformasi Galilea
Sebelum Einstein mempublikasikan teori relativitas khususnya, empat koordinat
minat diasumsikan terkait dengan persamaan transformasi Galilea:
(37-20)
(Persamaan ini ditulis dengan asumsi ketika asal dan bertepatan.)

Gbr. 37-9 Dua kerangka acuan inersia: bingkai memiliki


kecepatan: relatif terhadap bingkai .
 
PERSAMAAN TRANSFORMASI
 
LORENTZ
Persamaan Transformasi Lorentz adalah persamaan transformasi yang tetap valid
untuk semua kecepatan hingga kecepatan cahaya, dapat diturunkan dari dalil
relativitas.
Menurut Lorentz, hubungan antara koordinat menurut kedua kerangka
seharusnya berbentuk

(Persamaan transformasi Lorentz; valid pada semua kecepatan


yang memungkinkan secara fisik)

(37-21)
Persamaan diatas ditulis dalam bentuk yang berguna jika kita diberikan x dan t
 
dan ingin mencari dan . Namun, kita mungkin ingin pergi ke arah lain. Dalam hal ini kita
hanya menyelesaikan Persamaan diatas untuk dan , memperoleh
(37-22)
dengan γ disebut faktor Lorentz. Besar faktor Lorentz ini adalah
(37-8)

TABEL 37.2

Persamaan Transformasi Lorentz untuk Pasangan Kejadian

1.

2.
06
BEBERAPA
KONSEKUENSI
PERSAMAAN
LORENTZ
Di sini kami menggunakan
Tabel Persamaan Transformasi
Lorentz untuk Pasangan
Kejadian untuk menegaskan
beberapa kesimpulan yang telah
dicapai sebelumnya dengan
argumen yang didasarkan
langsung pada postulat
Keserentakan
Pertimbangkan Persamaan. 2 dari tabel,
(37-23)
Jika dua peristiwa terjadi di tempat yang berbeda dalam kerangka
acuan pada Gambar 37-9, maka dalam persamaan ini bukanlah nol. Oleh
karena itu, meskipun kejadiannya simultan di (dengan demikian), mereka
tidak akan serentak dalam bingkai S. Sehingga interval waktu antara
peristiwa di S akan

Jadi, pemisahan spasial menjamin pemisahan temporal .

 
Pelebaran Waktu
Anggaplah sekarang bahwa dua peristiwa terjadi di tempat yang sama di
(jadi ) tetapi pada waktu yang berbeda (jadi ). Persamaan 37-23 kemudian
dikurangi menjadi
(37-24)

Ini mengkonfirmasi dilatasi waktu antara frame dan . Dalam kondisi


ini, interval terukur adalah interval waktu yang tepat, dan kita dapat
menandainya dengan seperti yang telah kita beri label pada
waktu yang tepat. Jadi, dengan label itu Persamaan. 37-24 menjadi
(dilatasi waktu)

 
Kontraksi Panjang
Pertimbangkan Persamaan
(37-25)
Perhatikan gambar berikut
Misalkan batang bergerak dalam bingkai S. Ini berarti
bahwa x dapat diidentifikasi sebagai panjang L batang dalam bingkai S hanya
jika koordinat titik ujung batang diukur secara bersamaan yaitu, jika .
Jika kami menempatkan, , dan di Persamaan. 37-25, kami
temukan :
(Panjang Kontraksi) (37-26)
yang persis persamaan relativitas panjang. Jadi, kontraksi panjang adalah kasus
khusus persamaan Lorentz yang lebih umum.

 
CONTOH SOAL
Transformasi Lorentz dan membalik urutan kejadian
Sebuah kapal luar angkasa Bumi dikirim untuk ●  
memeriksa pos terdepan Bumi di planet P1407. Kapal
bergerak mengikuti garis lurus jalur pertama melewati
planet dan kemudian melewati bulan, mendeteksi
gelombang mikro energi tinggi yang meledak di dasar
bulan dan kemudian, 1,10 detik kemudian, ledakan di
pos terdepan Bumi, yaitu dari dasar bulan seperti yang
diukur dari kerangka acuan kapal.Kecepatan kapal
relatif terhadap planet dan bulannya adalah 0,980c.
Berapa jarak dan interval waktu antara ledakan dan
ledakan yang diukur di bingkai planet bulan (dan
dengan demikian menurut penghuni stasiun)?

Gambar 37-10 Sebuah planet dan bulannya dalam kerangka acuan S^' bergerak
ke kanan dengan kecepatan v relatif terhadap sebuah kapal luar angkasa pada
kerangka acuan S.
PENYELESAIAN SOAL
Diketahui :
m  
Ditanya :
?
?
Jawab :
Kita ubah data bingkai-S yang diberikan ke bingkai planet-bulan . Karena kita sedang
mempertimbangkan sepasang kejadian, kita memilih persamaan transformasi dari Tabel 37-2
yaitu, Persamaan. dan :
(37-27) dan
(37-28)
Di sini, dan faktor Lorentz adalah
Persamaan 37-27 kemudian menjadi  
m
dan Persamaan. 37-28 menjadi

Tanda minus di sini memberitahu kita bahwa ; yaitu, di Kerangka acuan planet-bulan,
ledakan terjadi 1.04 detik setelah ledakan, bukan 1.10 detik sebelum ledakan seperti yang
terdeteksi di kerangka kapal.
07
RELATIVITAS
KECEPATAN
Menggunakan persamaan
transformasi lorentz untuk
●   Persamaan 1 :
membandingkan kecepatan yang +v
diukur oleh dua pengamat dalam
kerangka acuan inersia yang berbeda Persamaan 2 :
S dan S’. Misalkan partikel, yang )
bergerak dengan kecepatan konstan
sejajar dengan sumbu x dan x’ Jika kita membagi persamaan
mengirimkan dua sinyal saat pertama dengan persamaan kedua,
kita temukan :
bergerak. Setiap pengamat mengukur
interval ruang dan interval waktu
antara dua peristiwa ini. Keempat
pengukuran ini terkait dengan
persamaan 1 dan 2.
●Membagi
  pembilang dan penyebut sisi ●
Sebagai
  persamaan transformasi
kanan , kita temukan : kecepatan relativistik. Persamaan ini
teredukasi menjadi klasik atau galilea,
Namun pada batas diferensial , persamaan transformasi kecepatan :
kecepatan partikel diukur S’. Lalu
akhirnya kita punya :
Ketika kita menerapkan tes formal
(Transformasi Kecepatan Relativitas) (37-29)
membiarkan c --> ∞. Dengan kata lain,
Persamaan. 37-29 benar untuk semua
kecepatan yang mungkin secara fisik, tetapi
Persamaan. 37-30 kira-kira benar untuk
kecepatan yang jauh lebih kecil dari c.
EFEK
08
DOPPLER
UNTUK
CAHAYA
Efek doppler (pergeseran frekuensi yang terdeteksi) untuk
gelombang suara yang merambat di udara. Efek doppler
bergantung pada dua kecepatan — yaitu kecepatan sumber dan
detektor sehubungan dengan udara. Udara adalah media yang
memancarkan gelombang.Efek doppler untuk gelombang cahaya
hanya bergantung pada satu kecepatan, kecepatan relative antara
sumber dan detektor, yang diukur dari kerangka referensi
keduanya. Misalkan f merepresentasikan frekuensi yang tepat
dari sumber yaitu, frekuensi yang diukur oleh pengamat dalam
kerangka sumber lainnya. Misalkan f mewakili frekuensi yang
terdeteksi oleh pengamat yang bergerak dengan kecepatan relatif
terhadap kerangka diam tersebut. Kemudian, saat arah kecepatan
relative menjauh dari sumber.
●  
(Pemisah Sumber dan Detector) (37-31)
Dimana B=v/c . bila arah v langsung menuju sumber kita harus
mengubah tanda di depan kedua simbol B pada Persamaan 37-31.
Efek Dopler kecepatan rendah
Untuk kecepatan rendah (B < 1), Persamaan. 37-
31 dapat diperluas dalam deret pangkat di B dan
diperkirakan sebagai :
  1 2
𝑓 = 𝑓 0 (1 − 𝛽 + 𝛽 )
2 Persamaan kecepatan rendah yang sesuai untuk
  (37-32) efek Doppler dengan gelombang suara (atau
gelombang apa pun kecuali gelombang cahaya)
memiliki dua suku pertama yang sama tetapi
koefisien yang berbeda pada suku ketiga. Jadi,
efek relativistik untuk sumber cahaya dan detektor
kecepatan rendah hanya muncul dengan suku B 2. .
EFEK ASTRONOMICAL DOPLER
Dalam pengamatan astronomi terhadap ●  
bintang, galaksi, dan sumber cahaya Doppler ini hanyalah kecepatan radial v
lainnya, kita dapat menentukan seberapa yaitu, hanya komponen kecepatan radial
cepat sumber tersebut bergerak, baik yang relatif terhadap kita.
langsung menjauh dari kita atau langsung ke Misalkan sebuah bintang (atau sumber
arah kita, dengan mengukur pergeseran cahaya lain) menjauh dari kita dengan
Doppler cahaya yang mencapai kita. kecepatan radial v yang cukup rendah ( B
Pergeseran Doppler ini hanya disebabkan cukup kecil) sehingga kita mengabaikan
oleh gerakan radial (gerakannya langsung suku B2 dalam Persamaan. 37-32. Lalu
ke arah kita atau menjauh dari kita), dan kita punya :
kecepatan yang dapat kita tentukan dengan
mengukur pergeseran.
●  

Karena pengukuran astronomi yang melibatkan cahaya biasanya dilakukan


dalam panjang gelombang daripada frekuensi, mari kita ganti:
𝜆=

Karena kita mengasumsikan kecil, kita dapat mengembangkan dalam


deret pangkat. Melakukannya dan hanya mempertahankan kekuatan
pertama , yang kita miliki

atau
●  

Mengganti dengan V/C dan 𝜆 - dengan mengarah ke :

(Kecepatan Radial Sumber Cahaya, v

Selisih λ adalah pergeseran Doppler panjang gelombang dari sumber


cahaya. Kami melampirkannya dengan tanda absolut sehingga kami
selalu memiliki besaran pergeseran.
EFEK DOPLER MELINTANG
● Situasi
  di mana sumber dan detektor bergerak baik secara langsung ke
arah atau langsung menjauh dari satu sama lain. Gambar 37-12
menunjukkan susunan yang berbeda, dalam dimana sumber s bergerak
melewati detektor d. Ketika s mencapai titik p, kecepatan s tegak lurus
dengan garis yang menghubungkan p dan d, dan pada saat itu s tidak
bergerak ke arah atau menjauh dari d jika sumber memancarkan
gelombang cahaya, masih ada efek doppler yang disebut efek doppler
transversal. Dalam situasi ini, frekuensi yang terdeteksi dari cahaya yang
dipancarkan ketika sumber berada di titik p adalah :
(Efek Doppler Melintang) (37-37)

Untuk kecepatan rendah :


 
Efek Doppler transversal benar-benar merupakan uji dilatasi waktu lainnya. Jika
kita menulis ulang Persamaan. 37-37 dalam hal periode T osilasi gelombang
cahaya yang dipancarkan alih-alih frekuensi, kita punya, karena ,
(37-39)
di mana adalah periode sumber yang tepat. Persamaan. 37-39 adalah rumus
dilatasi waktu karena periode adalah interval waktu.
09
PANDANGAN
BARU
TENTANG
MOMENTUM
Sejumlah pengamat, masing-masing dalam kerangka
acuan inersia yang berbeda, mengamati tumbukan terisolasi
antara dua partikel. Dalam mekanika klasik, kita telah melihat
bahwa meskipun para pengamat mengukur kecepatan yang
berbeda untuk partikel yang bertabrakan mereka semua
menemukan bahwa hukum kekekalan momentum berlaku.
Artinya, mereka menemukan bahwa momentum total dari
sistem partikel setelah tumbukan sama dengan sebelum
tumbukan.
Hasil kali massa dan kecepatannya, momentum total tidak
dipertahankan untuk pengamat dalam kerangka inersia yang
berbeda. punya dua pilihan: (1) Menyerah hukum kekekalan
momentum atau (2) lihat apakah kita dapat memperbaiki
definisi momentum kita dengan
cara baru sehingga hukum kekekalan momentum
masih berlaku. Pilihan yang benar adalah
yang kedua.
● Bayangkan
  sebuah partikel yang bergerak dengan kecepatan konstan v ke arah positif
dari sumbu x. Secara klasik, momentumnya sangat besar :
(Momentum Klasik) (37-40)

Dimana adalah jarak yang ditempuh dalam waktu . Untuk mencari ekspresi
relativistik momentum, kita mulai dengan definisi baru :

Di sini, seperti sebelumnya, ∆x adalah jarak yang ditempuh oleh partikel


bergerak seperti yang dilihat oleh pengamat yang mengamati partikel tersebut. Namun,
∆t0 adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut, diukur bukan oleh
pengamat yang mengamati partikel yang bergerak, tetapi oleh pengamat yang bergerak
bersama partikel tersebut. Partikel itu diam sehubungan dengan pengamat kedua ini;
sehingga waktu yang diukur adalah waktu yang tepat.
Dengan menggunakan rumus dilatasi waktu, (Persamaan 37-9), kita dapat menulisnya :
 
Namun, karena hanyalah kecepatan partikel v, kita punya :

Kita dapat menggeneralisasi definisi Persamaan 37-41 ke bentuk vector sebagai :

Persamaan ini memberikan definisi momentum yang benar untuk semua kecepatan fisik yang
mungkin.
10
PANDANGAN
BARU
TENTANG
ENERGI
ENERGI MASSA
●  Pada tahun 1905, Einstein menunjukkan bahwa sebagai konsekuensi dari
teori relativitas khususnya, massa dapat dianggap sebagai bentuk energi lain.
Jadi, hukum kekekalan energi sebenarnya adalah hukum kekekalan massa-
energi. reaksi kimia (proses di mana atom atau molekul berinteraksi), jumlah
massa yang ditransfer ke bentuk energi lain (atau sebaliknya) adalah sebagian
kecil dari total massa yang terlibat sehingga tidak ada harapan untuk
mengukur perubahan massal bahkan dengan timbangan laboratorium terbaik.
Massa dan energi tampaknya benar-benar dikonservasi secara terpisah.
Namun, dalam reaksi nuklir (di mana inti atau partikel fundamental
berinteraksi), energi yang dilepaskan seringkali sekitar satu juta kali lebih
besar daripada dalam reaksi kimia, dan perubahan massa dapat dengan mudah
terjadi.diukur.
Massa benda m dan energi ekivalen dihubungkan oleh :

Energi yang diasosiasikan dengan massa suatu benda ini disebut energi
massa atau energi rihat.
ENERGI TOTAL
● Energi
  massa E0 yang dikaitkan dengan massa benda m, terlepas dari apakah benda
diam atau bergerak. Jika benda bergerak, ia mempunyai energi tambahan berupa
energi kinetik K Jika kita mengasumsikan bahwa energi potensial benda tersebut
adalah nol, maka energi totalnya E adalah penjumlahan energi massa dan energi
kinetiknya:

Meskipun kami tidak akan membuktikannya, energi total E ditulis juga :

Dengan y adalah factor Lorentz untuk gerak benda.

Dalam sistem yang mengalami reaksi kimia atau nuklir, perubahan energi
massa total sistem akibat reaksi sering diberikan sebagai nilai Q. Nilai Q untuk
suatu reaksi diperoleh dari relasi.
(Energi massa total awal sistem) = (Energi massa total akhir system) + Q
atau

  Menggunakan Persamaan 37-43 (dapat menulis ulang dalam istilah massa total
awal sebagai :

Dimana perubahan massa akibat reaksinya adalah


ENERGI KINETIK
●   kinetik K dari sebuah benda bermassa m yang bergerak
Energi
dengan kecepatan v jauh di bawah c :

Namun, persamaan klasik ini hanya merupakan perkiraan yang cukup


baik bila kecepatannya jauh di bawah kecepatan cahaya.
Ekspresi energi kinetik yang benar untuk semua kecepatan yang
mungkin secara fisik, termasuk kecepatan yang mendekati c :

Dimana adalah factor Lorentz untuk Gerakan benda


MOMENTUM DAN ENERGI KINETIK
● Momentum
  p partikel adalah mv ● Dengan
  bantuan Persamaan 37-47
dan energi kinetiknya K adalah 1/2 dapat mengubah Persamaan 37-54 ke
mv2 Jika kita menghilangkan v di dalam hubungan antara momentum p
antara dua ekspresi ini, kita dan energi total E sebuah
menemukan hubungan langsung antara partikel :
momentum dan energi kinetik:
(37-55)
Kita dapat menemukan hubungan Segitiga siku-siku pada Gambar
serupa dalam relativitas dengan 37-14 dapat membantu mengingatkan
menghilangkan v antara definisi hubungan yang berguna dalam
relativisik momentuk dan definisi segituga itu :
relativistic energi kinetik
SEKIAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai