Anda di halaman 1dari 50

MK.

ILMU BIOMEDIK DASAR


(FISIKA)
(TM:D-III
0,5 KEPERAWATAN
SKS & P: 0,5 SKS)

DR. BAHTIAR, M.Pd.Si


Hp. 085 20 555 3242 (WA)

Alamat: Jl. Sunan Muria I R14 Bumi Kodya Asri


Jempong Baru Mataram
PERTEMUAN 7, 8, & 9
BIOOPTIK
6.1 Cahaya
6.2 Optika Geometri
6.3 Alat Optik Mata
• Cahaya biasanya tampak sebagai
sekelompok sinar-sinar cahaya atau
disebut juga berkas cahaya.
• Perhatikanlah cahaya matahari yang
masuk melalui celah kecil ke dalam
ruangan gelap, atau jalannya sinar dan
proyektor di bioskop, atau lampu sorot
di panggung pertunjukan. Akan terlihat
bahwa dalam zat antara yang serba
sama, cahaya merambat menurut garis
lurus berupa sinar cahaya.
• Gambar di samping memperlihatkan
tiga jenis berkas cahaya, yakni sejajar
(paralel),menyebar (divergen), dan
mengumpul (konvergen).
PEMBIASAN (Lihat Vidio)
• Di udara, cahaya merambat dengan kecepatan 300000
km/s. Ketika berkas cahaya melalui kaca, kecepatannya
berkurang menjadi 200000 km/s. Pada saat kecepatannya
berkurang atau bertambah, berkas cahaya akan
membelok.
• Pembelokan atau perubahan arah cahaya ketika
memasuki kaca atau benda Indeks bias bening lainnya
disebut pembiasan (refraksi).
• Pembiasan cahaya tejadi karena relatif dalam zat antara
(medium) yang berbeda, besarnya cepat rambat cahaya
juga berbeda.
• Proses perubahan arah cahaya karena melewati dua
medium yang berbeda kerapatan optiknya.
Lensa Tipis
• Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan atau
lebih dengan paling tidak salah satu permukaannya merupakan
bidang lengkung. Lensa tipis adalah lensa yang ketebalannya dapat
diabaikan.
• Lensa tipis mempunyai bagian-bagian tertentu yaitu pusat lensa
(vertex), terdapat dua jari-jari kelengkungan dan dua titik fokus. Harga
jari-jari tergantung jenis lensanya.
• Lensa yang mempunyai permukaan sferis, ada dua jenis:
1. Lensa Cembung/Konvergen/Positif
2. Lensa Cekung/Divergen/Negatif
PERSAMAAN PADA LENSA

s = jarak benda bertanda positif (+) jika benda terletak di depan lensa (benda nyata).
s = jarak benda bertanda negatif (–) jika benda terletak di belakang lensa (benda maya).

s’ = jarak bayangan bertanda positif (+) jika bayangan terletak di belakang lensa
(bayangan nyata).
s’ = jarak bayangan bertanda negatif (–) jika benda terletak di depan lensa (bayangan
maya).
f = jarak fokus bertanda positif (+) untuk permukaan lensa positif (lensa cembung).
f = jarak fokus bertanda negatif (–) untuk permukaan lensa negatif (lensa cekung).
P= kuat lensa (dioptri = D)
SINAR ISTIMEWA PADA LENSA CEKUNG
SINAR ISTIMEWA PADA LENSA CEMBUNG
SIFAT BAYANGAN PADA LENSA
CEMBUNG
SOAL
Sebuah lensa bikonveks mempunyai jari-jari kelengkungan 9 cm dan 18 cm. Pada jarak 24 cm ternyata
bayangan yang terbentuk nyata pada jarak 24 cm dari lensa. Hitung :
a. Jarak fokus
b. Kekuatan lensa
Jawaban:
R2 = 18 cm
S = 24 cm
S1 = 24 cm ( nyata )
Dit : a. f = …. ?
b. P = …. ?
Jawab :

dan P= 1/f = 100/12 Dioptri


f= 12 cm
ALAT-ALAT OPTIK
(LIHAT VIDIO)
CACAT MATA (LIHAT VIDIO)

• RABUN JAUH (MIOPI)


• RABUN DEKAT (HIPERMETROPI)
• PRESBIOPI
• ASTIGMATISMA
Alat Bantu Cacat Mata

Miopi Hipermetropi
(Rabun Jauh) (Rabun Dekat)
BIOLISTRIK (LIHAT VIDIO-1)
(LIHAT VIDIO-2)
BIOLISTRIK

Kelistrikan dan Kemagnetan di Dalam Tubuh Manusia


(Sel-Sel Syaraf dan Sel Otot Jantung)
Pendahuluan
• Manusia tidak bisa melihat, merasa, mencium atau menyadari
keberadaan listrik dengan inderanya, baik untuk muatan maupun untuk
medan listriknya. Baru pada akhir abad 18 hal-hal mengenai listrik diteliti.
• Arons (1892) merasakan ada aliran frekwensi tinggi melalui tubuh
sendiri
• Van Seynek 1899 melakukan pengamatan tentang
terjadinya panas pada jaringan yang disebabkan oleh aliran frekwensi
tinggi.
• Schliephake (1928) melaporkan tentang
pengobatan penderita dengan mempergunakan
“Short wave”.
LISTRIK STATIS
Yunani Kuno :
• Batu amber digosok dapat
menarik benda kecil seperti jerami
atau bulu (kata listrik dari bahasa
yunani, electron = amber)
Elektrostatika
Saraf katak – kontraksi otot
1786, periode hujan badai, Luigi Galvani:
• Menyentuh otot tungkai seekor katak dengan metal, teramati otot
berkontraksi. Aliran listrik akibat badai merambat melalui saraf katak
sehingga otot2nya berkontraksi.
• Impuls dalam sistem syaraf ion-ion yang mengalir sepanjang sel
syaraf (mirip dengan aliran elektron dalam konduktor)
Ilmuwan..
• Gilbert, 1600, dokter istana Inggris 
electric (membedakannya dgn gejala
kemagnetan) Gilbert
• Du Fay, 1700, tolak menolak - tarik menarik
 resinous (-), vitreous (+)
• Franklin, ilmuwan USA membagi muatan
listrik atas dua: positif dan negatif. Jika gelas
dengan sutera digosokkan, maka gelas akan
bermuatan positif dan sutera akan
Du Fay
bermuatan negatif
• Millikan, 1869 – 1953, mencari harga
muatan paling kecil, percobaan tetes minyak
Millikan
• Muatan elektron e = 1,6 10-19 C

Millikan
Hukum Biolistrik
1. Hukum Ohm : “Perbedaan potensial antara ujung konduktor
berbanding lurus dengan arus yang melewati, dan tahanan dari
konduktor”.
V = I.R, atau I =V/R atau R=V/I
V=tegangan (volt), I=kuat arus(ampere), R=hambatan (ohm)

2. Hukum Joule : “Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda


potensial V, dalam waktu tertentu akan menimbulkan kalor”.
Q=W=P.t =VI.t
Q=energi panas(joule), t=waktu(detik)
Bagaimana Kelistrikan & Kemagnetan
di bidang Medis ??
•  bagaimana wujud listrik dalam tubuh?
•  berupa cairan /elemen kering seperti baterei?
• Dimana tempatnya?
ada di: 1. Sel Syaraf & Neuron
2. Otot Jantung
Sel Syaraf & Neuron
• Sistem Saraf :
(1) Sistem saraf Pusat : otak, medulla spinalis & saraf
perifer.
Saraf perifer  serat saraf yg mengirim informasi
sensoris ke otak/medulla spinalis. (disebut saraf
afferent).
Saraf Efferent : serat saraf menghantarkan informasi
dari otak/medulla spinalis ke otot dan kelenjar
• (2) Sistem syaraf Otonom : Serat saraf ini mengatur
aktivitas alat-alat dalam (visceral) yang dalam keadaan
normal di luar kesadaran dan control
volunter,misalnya jantung & sirkulasi,
usus/pencernaan,kelenjar-kelenjar, berkeringat dan
ukuran pupil
• Sistem saraf otonom terdiri dari system saraf simpatis
dan parasimpatis
• Fungsi: menerima, interpretasi dan menghantarkan
aliran listrik.
Diagram struktur sel saraf
inti

myelin

akson
Terminal cabang
Dari akson
dendrit
Sel saraf tubuh
Sel Saraf istirahat
• Setiap sel saraf menghasilkan sedikit ion negatif tepat di
dalam sel dan ion positif tepat diluar membran sel

V luar=0 mV

Vdalam=-70 mV

• Di dalam sel terdapat ion Na+, K+, Cl- dan protein


• Sel saraf menggunakan difusi pasif dan transportasi aktif
untuk mempertahankan distribusi ion melalui membran sel.
• Membran sel istirahat (tidak ada impuls listrik),
konsentrasi ion Na+ di luar sel > di dalam sel
dalam sel lebih negatif drpd di luar sel
• Potensial Didalam sel +70 mV, diluar sel 0 mV, beda
potensial=-70 mV
• Konsentrasi ion pada sel istirahat
Ion Di dalam (mmol/L) Di luar
(mmol/L)

Na+ 15 145
K+ 150 5
Cl- 9 120
Lainnya 156 30

alifis@corner - alifis.wordpress.com
Rangsangan sel saraf
• Potensial sel saraf istirahat dapat diganggu oleh:
1. Rangsangan Listrik
2. Kimia
3. Fisis/mekanik
Jika ada impuls  butir2 membran akan berubah dan ion2 Na+ akan masuk dari
luar sel ke dalam sel.
Sehingga:
didalam sel akan menjadi kurang negatif
( lebih positif) drpd di luar sel, dan potensial membran meningkat.
Keadaan ini disebut DEPOLARISASI.
• Gangguan ini sedikit mempengaruhi potensial membran, dan
cepat kembali pada nilai istirahatnya= -70 mV.
• Rangsangan kuat  depolarisasi dari -90mV menjadi -50 mV
( potensial ambang), maka perubahan potensial menjadi terbuka.
depolarisasi
Potensial aksi

+50
repolarisasi
0
-50 Potensial ambang
Potensial istirahat

1 ms

• Ion-ion Na+ mengalir masuk sel dalam waktu cepat dan jumlah
banyak, sehingga menimbulkan arus listrik : I=dq/dt
• Aliran Na+ perubahan potensial listrik menjadi +40mV
alifis@corner - alifis.wordpress.com
• Setelah depolarisasi, saluran Na+ tertutup selama 1
ms sampai membran tidak dapat dirangsang lagi.
• Perubahan transien pada potensial listrik diantara
membran disebut potensial aksi.
• Setelah mencapai puncak mekanisme pengangkutan
di dalam sel membran dengan cepat mengembalikan
ion Na+ ke luar sel  potensial membran istirahat
• Untuk mengukur potensial listrik :
- EKG (elektro kardiografi)  jantung
- EEG (elektro ensevalo grafi)  otak
- EMG (elektromiografi)  otot, dll
EKG

EEG
Aktifitas Kelistrikan otot jantung
• Sel membran otot jantung (miokardium) berbeda dengan saraf dan
otot bergaris.
• Saraf dan otot bergaris memerlukan rangsangan supaya ion Na+ masuk
ke dalam sel  depolarisasi
• Sel otot jantung, ion Na+ mudah bocor (tidak memerlukan rangsangan
dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan masuk lagi ke
dalam sel depolarisasi spontan
• Menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium
• Depolarisasi sel membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi
menghasilkan kontraksi otot  denyut jantung
Anatomi Jantung
•  Jantung terdiri dari 4 bagian yaitu atrium (dextra & sinistra) &
ventrikel (dextra & sinistra). Jantung mempunyai aktifitas listrik
meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler Nodus, Berkas His
dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan
EKG.
• SA node mengalami gelombang
depolarisasi ke atrium kiri dari atrium
kanan dalam 70 sekon  terjadi kontraksi
atrium
• Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV
node  AV node mengalami depolarisasi
• Gelombang dari AV node melalui bundle
of his (BH)dan diteruskan ke bundle
branch (BB)  BB mengalami depolarisasi
• Diteruskan ke jaringan purkinye 
endokardium  berakhir di epikardium
Repolarisasi: epi  endo
Depolarisasi: endo  epi  terjadi kontraksi otot jantung
• Setelah repolarisasi, miokardium relaksasi
Sinyal Listrik jantung

• P : gelombang yang timbul karena depolarisasi atrium.


• Q : defleksi negatif pertama sesudah gelombang P dan yang mendahului
defleksi R, dibangkitkan oleh depolarisasi permulaan ventrikel. 
• R : defleksi positif pertama sesuadah gelombang P dan yang ditimbulkan
oleh depolarisasi utama ventrikel.
• S : defleksi negatif sesudah defleksi R.
• T : gelombang yang timbul oleh repolarisasi ventrikel.
Gelombang depolarisasi otot jantung

Anda mungkin juga menyukai