Anda di halaman 1dari 27

KELAINAN PADA STRUKTUR DAN FUNGSI

JARINGAN ORGAN PERNAPASAN/RESPIRASI


YANG MENYEBABKAN GANGGUAN SISTEM
RESPIRASI MANUSIA

Nama anggota: Nuri Nurhasanah


Magdalena
Rabiyatun Hidayat
Nurul Sakinah

Kelas : XI IPA 4

SMAN 1 KOTA BIMA


TAHUN AJARAN 2019/2020
KELAINAN PADA STRUKTUR DAN FUNGSI
JARINGAN ORGAN PERNAPASAN/RESPIRASI
Bernapas merupakan proses memasukkan gas
oksigen (O2) ke dalam tubuh dan mengeluarkan
gas karbondioksida (gas sisa metabolisme) ke luar
tubuh.
Di dalam tubuh oksigen akan digunakan untuk
mengoksidasi zat makanan sehingga menghasilkan
energi yang berguna bagi tubuh manusia.
Proses bernapas juga biasa disebut proses
respirasi. Manusia bernapas dengan bantuan
organ-organ atau alat-alat pernapasan yang
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses
bernapas pada manusia.
Organ-organ pernapasan adalah bagian-bagian
tubuh manusia yang berfungsi sebgai alat
bernapas.
Saat manusia bernapas akan terjadi proses
memasukkan oksigen (O2) dari lingkungan ke
dalam tubuh, kemudian proses mengeluarkan
karbondioksida (CO2) dari dalam tubuh ke
lingkungan.
BERIKUT STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN
ORGAN PERNAPASAN
1. HIDUNG

Hidung merupakan organ pernapasan


yang paling luar. Udara dari luar akan
masuk ke dalam tubuh melalui hidung.
Udara dari luar tidak hanya mengandung
oksigen tetapi juga mengandung gas-gas lain
seperti nitrogen, belerang, dan karbondioksida.

Hidung juga dilengkapi dengan rambut-rambut


hidung, indra pembau, selaput lendir dan
konka. Rambut-rambut hidung berfungsi
sebagai alat untuk menyaring debu-debu yang
ikut masuk ke dalam hidung bersama dengan
udara.

Selaput lendir berfungsi sebagai pelekat debu atau


kotoran yang masuk ke hidung dan juga menjaga agar
hidung tetap lembab. Indra pembau berfungsi untuk
merasakan bau-bau dari ligkungan. Konka berfungsi
untuk menghangatkan udara yang masuk ke dalam
tubuh.
2. FARING
Udara yang masuk melalui hidung selanjutnya
masuk ke dalam tenggorokan melalui faring.
Faring adalah hulu kerongkongan yang
merupakan percabangan dua saluran.  Yaitu
antara saluran yang menghubungkan mulut
kerongkongan dan hidung-tenggorokan.
Saluran penghubung mulut dengan kerongkongan
disebut saluran pencernaan atau orofarings yang
berada pada bagian belakang. Sedangkan,
saluran penguhubung hidung dengan
tenggorokan disebut saluran pernapasan atau
nasofarings yang berada pada bagian depan.
Fungsi utama faring adalah sebagai saluran
pencernaan yaitu membawa makanan masuk ke
dalam kerongkongan. Faring juga berperan dalam
proses masuknya udara ke dalam pita suara
untuk menghasilkan suara. Faring juga
menjadikan manusia mungkin untuk bernapas
melalui mulut.
3. TENGGOROKAN
Tenggorokan adalah saluran yang menghubungkan antara hidung dengan paru-
paru. Sehingga udara yang masuk melalui hidung dapat dialirkan ke dalam paru-
paru.

Tenggorokan terdiri dari beberapa bagian yang dimulai dari pangkal tenggorokan
(laring), batang tengorokan (trakea), cabang tenggorokan (bronkus), dan anak
cabang tenggorokan (bronkiolus).
LARING
Laring merupakan bagian atas tenggorokan
yang berisi pita suara.
Pada ujung atas laring terdapat sebuah katup
epiglotis. Katup epiglotis merupakan tulang
rawan yang sangat tipis yang menutup
pangkal tenggorok pada waktu menelan.
Katup akan terbuka ketika kita berbicara atau
bernapas.
Saat kita makan sambil berbicara biasanya
kita akan tersedak. Tersedak ini dikarenakan
katup epiglotis tidak bisa bekerja dengan baik
karena bingung harus menutup atau membuka
saluran pencernaan atau pernapasan.
Di bawah epiglotis terdapat tulang rawan
yang membentuk jakun. Di dalam jakun
terdapat pita suara (vocal cord) tempat
dihasilkannya suara. Saat paru-paru
mengeluarkan udara, pita suara akan bergetar
dan akan terdengar sebagai suara.
Trakea

Takea adalah tabung atau pipa tempat keluar masuknya


udara. Dindingnya tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan
selaput lendir yang terdiri atas jaringan epitelium bersilia. Cincin
tulang rawan menjadikan tenggorokan selalu terbuka sebagai
tempat keluar dan masuknya udara.
Fungsi silia pada dinding trakea adalah untuk menyaring benda-
benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan. Sehingga
kotoran atau debu yang masuk ke dalam tenggorokan akan
didorong ke atas oleh silia dan dikeluarkan melalui mulut dengan
mekanisme batuk.
Batang tenggrorokan berbentuk panjang seperti pipa dengan
panjang kira-kira 10 cm yang bersifat kaku. Trakea memanjang
dari leher ke rongga dada atas dengan susunan sebagian berada di
leher dan sebagian di rongga dada.
Pada bagian bawah trakea bercabang menjadi dua saluran yang
disebut dengan bronkus. Saluran bercabang ke sebelah kiri menuju
paru-paru sebelah kiri dan bercabang ke sebelah kanan menuju
paru-paru sebelah kanan.
Cabang Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus adalah cabang tenggorokan yang bersambung ke
bagian kiri dan kanan paru-paru.
Sama seperti trakea, bronkus juga tersusun dari tulang-tulang
rawan hanya saja bentuk bronkus lebih kecil jika
dibandingkan dengan trakea. Susunan tulang rawan pada
bronkus juga tidak teratur yaitu berselang-seling antara
tulang dan otot.
Bronkus juga berfungsi sebagai penyaring udara tetapi
sifatnya hanya sekedar sebagai penyaring sekunder. Jaringan
epitel pada dindingnya menghasilkan lendir yang menangkap
kotoran yang ikut masuk bersama udara. Dinding bronkus
sama seperti trakea hanya saja dinding bronkus lebih tipis
jika dibandingkan dengan trakea.
Bronkus berjumlah sepasang yang menuju ke sebelah kiri dan
ke sebelah kanan. Saluran yang menuju ke sebelah kiri
bentuknya lebih panjang dan sempit. Bronkus memiliki
cabang-cabang yang lebih halus yang disebut dengan
bronkiolus.
Anak Cabang Tenggorokan (Bronkiolus)
BRONKUS. FUNGSI UTAMA BRONKIOLUS ADALAH
MENGHUBUNGKAN BRONKUS DENGAN ALVEOLUS DAN
UNTUK MENGATUR BANYAKNYA UDARA YANG
DIDISTRIBUSIKAN KE PARU-PARU MELALUI
MEKANISME DILATASI (MELEBAR) DAN KONSTRIKSI
(MENYEMPIT) .
BANYAKNNYA BRONKIOLUS DI DALAM PARU-PARU AKAN
SAMA DENGAN JUMLAH LOBUS DI DALAM PARU-PARU KIRI
DAN KANAN. PARU-PARU KANAN MEMILIKI 3 LOBUS DAN
PARU SEBELAH KIRI MEMILIKI 2 LOBUS. JADI JUMLAH
BRONKIOLUS PADA PARU-PARU SEBELAH KANAN ADALAH 3
BUAH DAN PADA SEBELAH KIRI JUMLAHNYA 2 BUAH.
BRONKIOLUS BERCABANG MENJADI SALURAN YANG
SEMAKIN HALUS, SEMAKIN KECIL DAN DINDINGNYA
SEMAKIN TIPIS. BERBEDA DENGAN BRONKUS, DINDING
BRONKIOLUS TIDAK TERSUSUN DARI TULANG RAWAN
LAGI. PADA UJUNGNYA TERDAPAT BANYAK SEKALI
GELEMBUNG-GELEMBUNG KECIL YANG BIASA DISEBUT
ALVEOLUS.
4. PARU-PARU (PULMO)
Paru-paru merupakan organ paling besar yang ada dalam
sistem pernapasan manusia. Kalian tentu telah mengetahui
dimana letak paru-paru. Paru-paru terletak di rongga dada
manusi. Antara rongga dada dan rongga perut terdapat sebuah
pemabatas yang disebut diafragma. Sekat ini nantinya akan
berguna bagi proses memasukkan udara ke paru-paru
(inspirasi) dan mengeluarkan udara dari paru-paru
(ekspirasi).
Didalamnya terdapat organ pernapasan lainnya, seperti
bronkiolus, alveolus dan pembuluh darah. Ukuran paru-paru
sebelah kana lebih besar jika dibandingkan paru-paru sebelah
kiri. Hal ini dikarenakan paru-paru kanan mempunyai 3 lobus
dan sebelah kiri mempunyai 2 lobus.
Paru-paru dibungkus oleh sebuah dua selaput tipis yang biasa
disebut pleura. Lapisan luar pleura melekat pada rongga dada
dan pleura bagian dalam melapisi paru-paru untuk
menggabungkan organ-organ didalam paru-paru. Di antara
kedua lapisan tersebut terdapat cairan limfa yang akan
berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan ketika
mengambang dan mengempis.
5. ALVEOLUS
Pada ujung bronkus terdapat gelembung-gelembung
kecil berisi udara yang disebut alveolus (jamak:
alveoli). Pada gelembung-gelembung ini terjadi
proses pertukaran gas oksigen dengan gas sisa
metebolisme (karbondioksida) melalui dinding
alveolus. Dinding alveolus dilapisi oleh sel-sel tipis
yang banyak mengandung pembuluh darah kapiler.
Pertukaran gas terjadi dengan mekanisme difusi
(perpindahan suatu zat melalui sebuah selaput atau
dinding). Oksigen yang berada dalam alveolus akan
diserap oleh pembuluh kapiler dan ditukar dengan
gas karbondioksida. Gas sisa tersebut akan di
keluarkan dari dalam tubuh melalui hidung.
Di dalam darah oksigen akan diikat oleh
hemoglobin dan selanjutnya akan dialirkan ke
seluruh tubuh. Oksigen akan digunakan dalam proses
oksidasi zat makanan yang akan menghasilkan gas
sisa berupa karbondioksida. Darah yang banyak
mengandung karbondioksida akan dialirkan kembali
ke paru-paru untuk ditukar dengan oksigen.
GANGGUAN SISTEM RESPIRASI MANUSIA
1. FARINGITIS

Faringitis adalah radang


pada faring karena infeksi
sehingga timbul rasa  nyeri
pada waktu menelan makanan
ataupun kerongkongan terasa
kering. Gangguan ini
disebabkan oleh infeksi
bakteri atau virus. Bakteri
yang biasa menyerang
penyakit
ini adalah Streptococcus
pharyngitis. Peradangan juga
dapat terjadi karena terlalu
banyak merokok, ditandai
Dengan
rasa sakit saat menelan dan rasa
kering di kerongkongan.
2. ASMA
Asma adalah kelainan penyumbatan
saluran pernapasan yang disebabkan oleh
alergi seperti debu, bulu, ataupun rambut.
Global Initiative for Asthma, sebuah
lembaga nirlaba internasional untu
penanggulangan asma, mendefinisikan
asma sebagai gangguan pada selaput pipa udara
yang menyalurkan udara ke dalam paru-paru.
Pada penyakit asma, paru-paru tidak dapat
menyerap oksigen secara optimal. Asma ditandai
dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus yang
menyebabkan kesukaran bernapas. Asma dikenal
dengan bengek yang disebabkan oleh
hipersensitivas bronkiolus (disebut asma
bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara.
Asma merupakan penyempitan saluran
pernapasan utama pada paru-paru. Kelainan ini
tidak menular dan bersifat genetis atau bawaan
seseorang sejak lahir. Kelainan ini juga dapat
kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah atau
keadaan dingin, udara kotor, alergi, dan stres (tekanan
psikologis).
3. INFLUENZA (FLU)
Penyakit influenza disebabkan oleh virus
influenza. Gejala yang ditimbulkan antara
lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin,
dan tenggorokan terasa gatal. Influenza
merupakan suatu penyakit infeksi akut
saluran pernafasan terutama ditandai oleh
demam, gigil, sakit otot, sakit kepala dan
sering disertai pilek, sakit tenggorok dan
batuk yang tidak berdahak. Lama sakit
berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya
sembuh sendiri.
Penyakit ini merupakan penyakit yang
paling sering menyerang sistem pernapasan
pada manusia di seluruh dunia. Flu
diakibatkan oleh virus RNA dari keluarga
Orthomyxoviridae. Gejala umum flu adalah
badan menggigil, deman, mata berair,
hidung tersumbat kepala berat, disertai
batuk, dan nyeri di beberapa bagian tubuh.
4. EMFISEMA

Emfisema adalah penyakit pada


paru-paru yang ditandai dengan
pembengkakan pada paru-paru
karena pembuluh darahnya
kemasukan udara. Emfisema
disebabkan hilangnya elastisitas
alveolus. Emfisema membuat
penderita sulit bernafas. Penderita
mengalami batuk kronis dan sesak
napas. Asap rokok dan kekurangan
enzim alfa-1-antitripsin adalah
penyebab kehilangan elastisitas
pada paru-paru ini.
5. BRONKITIS
Bronkitis berupa peradangan pada selaput
lendir dari saluran bronkial. Sementara
itu,pleuritis adalah peradangan pada
pleura, lapisan pelindung yang
membungkus paru-paru.Laringitis adalah
pembengkakan di laring, sedangkan
sinusitis adalah pembengkakan pada sinus
atau rongga hidung. Peradangan-
peradangan tersebut dapat terjadi karena
berbagai hal, di antaranya karena infeksi
oleh mikroorganisme. Peradangan juga
dapat terjadi karena tubuh merespons
terhadap zat atau benda asing yang masuk
ke dalam tubuh sehingga terjadi reaksi
alergik. Gejala-gejala peradangan tersebut
secara umum adalah batuk-batuk, demam,
sulit menelan, dan sakit di dada.
Asbestosis adalah suatu penyakit
6. ASBESTOSIS saluran pernafasan yang terjadi
akibat menghirup serat-serat
asbes, dimana pada paru-paru
terbentuk jaringan parut yang
luas. Asbestos terdiri dari serat
silikat mineral dengan komposisi
kimiawi yang berbeda. Jika
terhisap, serat asbes mengendap
di dalam dalam paru-paru,
menyebabkan parut. Menghirup
asbes juga dapat menyebabkan
penebalan pleura (selaput yang
melapisi paru-paru).
7. SINUSITIS

Sinusitis merupakan
penyakit peradangan pada
bagian atas rongga
hidung atau sinus
paranasalis. Penyakit
sinusitis disebabkan oleh
infeksi bakteri, jamur,
virus, menurunnya
kekebalan tubuh, flu,
stress, kecanduan rokok,
dan infeksi pada gigi.
8. DIPTERI
Dipteri adalah infeksi pada
saluran pernapasan bagian atas.
Pada umumnya, disebabkan
oleh Corynebacterium
diphterial. Pada tingkat lanjut,
penderitanya dapat mengalami
kerusakan selaput jantung,
demam, lumpuh, bahkan
meninggal dunia.
9.PNEUMONIA
Pneumonia atau Logensteking yaitu penyakit radang pari-
paru yang disebabkan olehDiplococcus pneumoniae. Akibat
peradangan alveolus dipenuhi oleh nanah dan lender sehingga
oksigen sulit berdifusi mencapai darah. Pneumonia adalah
suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru
yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di
mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab
menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan terisi
oleh cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi
kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari
penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak
minum alkohol.Namun penyebab yang paling sering ialah
serangan bakteria streptococcus pneumoniae, atau
pneumokokus.
Penyakit Pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang
yang lanjut usia (lansia) dan mereka yang memiliki penyakit
kronik sebagai akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh
(Imun), akan tetapi Pneumonia juga bisa menyerang kaula
muda yang bertubuh sehat. Saat ini didunia penyakit
Pneumonia dilaporkan telah menjadi penyakit utama di
kalangan kanak-kanak dan merupakan satu penyakit serius
yang meragut nyawa beribu-ribu warga tua setiap tahun.
10.TUBERCULOSIS (TBC)
TBC adalah penyakit yang disebabkan
oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri ini dapat
menyerang seluruh organ tubuh
manusia, namun yang paling sering
diserang adalah paru-paru (maka secara
umum sering disebut sebagai penyakit
paru-paru / TB Paru-paru). Bakteri ini
menyerang paru-paru sehingga pada
bagian dalam alveolus terdapat bintil-
bintil. Penyakit ini menyebabkan
proses difusi oksigen yang terganggu
karena adanya bintik-bintik kecil pada
dinding alveolus. Jika bagian paru-paru
yang diserang meluas, sel-selnya mati
dan paru-paru mengecil. Akibatnya
napas penderita terengah-engah.

Anda mungkin juga menyukai