Anda di halaman 1dari 16

KALA I PERSALINAN

KELOMPOK 2

1. ARVINA VAIRUZA ANWAR (2007137)


2. AYU RAHAYU (2007138)
3. CILIA AFANTI (2007139)
4. HOTMAIDA (2007173)
5. INDAH CITRA LESTARI (2007150)
6. PITRI YENTI (2007161)
7. MEYSI AFRIDA YENTI (2007175)
8. .RIA AFRIANI (2007164)

9. MITA LAMERZA (2007155)


 
Status kesehatan ibu (chart review,
keadaan umum)

 
Batasan kala I
Di mulai sejak adanya pembukaan seviks membuka dari 1 cm sampai
dengan pembukaan lengkap (10 cm) Lama kala I “ primigravida
berlangsung selama 12 jam (1cm setiap jam) “ multigravida sekitar 8
jam (2cm setiap jam) Dibagi menjadi dua fase a. Fase laten
pembukaan 1- 3 cm b. Fase aktif pembukaan 4-10 cm
 
next

 
Anamnesis
Asuhan sayang ibu yang baik dan aman selama persalinan
memerlukan: anamnesis dan pemeriksaan fisik secara
seksama. Pertama, sapa ibu dan beritahukan apa yang akan
anda lakukan
Tujuan dan anamnesis adalah mengumpulkan informasi
tentang riwayat kesehatan dan kehamilan. Informasi ini
digunakan dalam proses membuat keputusan klinik untuk
menentukan diagnosis dan mengembangkan rencana asuhan
atau perawatan yang sesuai
 
18 Penapisan segera dirujuk
 Riwayat bedah sesar
 Perdarahan pervaginam
 Persalinan kurang bulan (usia kehamilan kurang dari 37 minggu)
 Ketuban pecah dengan mekonium yang kental
 Ketuban pecah lama (lebih dari 24 jam)
 Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan (kurang dari 37 minggu
usia kehamilan)
 Ikterus
 Anemia berat
 Tanda/gejala infeksi
 Preeklampsia/Hipertensi dalam kehamilan
 Tinggi fundus 40 cm atau lebih
 Gawat janin
 Primipara dalam fase aktif persalinan dengan palpasi kepala janin
masih 5/5
 Presentasi bukan belakang kepala
Presentasi majemuk
 Kehamilan gemeli
 Tali pusat menumbung
 Syok
next

 
Biodata
Nama, umur dan alamat, Gravida ,dan para Hari pertama haid terakhir,
Kapan bayi akan lahir (menurut taksiran ibu) Alergi obat-obatan Mulai
his, ketuban
-Pengkajian riwayat kesehatan :
Riwayat kehamilan sekarang
Riwayat kehamilan yang lalu
Riwayat persalinan yang lalu
Riwayat kesehatan yang lalu
Riwayat kesehatan sekarang
Analisis intake/output

Mengukur Intake dan Output Cairan


Pengertian : Pengukuran intake dan output cairan merupakan suatu
tindakan yang dilakukan untuk mengukur jumlah cairan yang masuk
kedalam tubuh (intake) dan jumlah cairan yang keluar dari tubuh
(output).
Tujuan : a. Menentukan status keseimbangan cairan tubuh klien. b.
Menentukan tingkat dehidrasi ataupun tingkat kelebihan cairan klien.
Prosedur :
-Tentukan jumlah cairan yang masuk kedalam tubuh. Cairan yang
masuk kedalam tubuh melalui air minum, air dalam makanan, air
hasil oksidasi (metabolism), dan cairan intravena.
-Tentukan jumlah cairan yang keluar dari tubuh klien. Cairan yang
keluar dari tubuh terdiri atas urine, insensible water loss (IWL),
feses, dan muntah.
-Tentukan keseimbangan cairan tubuh klien dengan rumus : 12
Balance Cairan
= intake-output
Dukungan pada persalinan
Kehadiran suami dinilai akan mampu membuat sang istri menjadi lebih
percaya diri untuk segera melahirkan sang buah hati. Namun, dalam
beberapa kasus, sang suami merasa tak sanggup untuk masuk ke
dalam ruang bersalin seorang diri. Hal itu yang kemudian mendorong
berkembangnya tren jasa doula. Yaitu seseorang atau sekelompok
wanitaya ng menyediakan jasa untuk menjadi sahabat pendamping bagi
wanita yang akan melahirkan.Doula adalah sebutan untuk orang (di luar
keluarga) yang mendampingi selama proses persalinan berjalan.
Tugasnya adalah berada di dalam kamar bersalin bersama calon ibu,
suami, serta anggota keluarga dan memberikan dukungan, termasuk
dukungan psikis dan emosional. Para doula dididik dan dilatih secara
profesional untuk mendampingi proses persalinan. Agar persalinan
lancar, ibu perlu memercayai pendampingnya selama di ruang bersalin.
Secara psikologis, seseorang akan lebih bisa mendengarkan dan
menuruti hal yang disampaikan oleh orang yang ia percaya. Nah,
artinya memilih pendamping yang cocok dan bisa dipercaya secara
tidak langsung akan membantu persalinan berjalan lancar dan lebih
aman
Status kesehatan janin (chart review, pemantauan DJJ,
amniotic fluid evaluation)

Berikut cara mengenali tanda-tanda janin dalam kondisi sehat, sesuai


dengan perkembangannya, yang perlu untuk diperhatikan oleh para ibu
hamil:
A.Pergerakan janin
Pastikan ada gerakan yang dilakukan janin. Sejak sekitar lima bulan
setelah kehamilan janin akan mulai bergerak. Lalu, setelah usia 6
bulan, janin biasanya bisa bereaksi dengan gerakan tersentak.
B. Pertumbuhan dan Perkembangan yang Normal
Secara umum, pemeriksaan USG merupakan cara yang termudah
untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan janin. Namun,
pertumbuhan dan perkembangan janin juga bisa diketahui dengan cara
mengukur tinggi fundus uteri, atau titik tertinggi dari rahim, dengan
menggunakan meteran dalam satuan sentimeter.
C. Detak Jantung
Pemantauan detak jantung pada janin biasanya juga melalui tes USG.
dilakukan
NEXT

D.Posisi Bayi
Pada usia sembilan bulan, janin biasanya mengurangi gerakan dan
berusaha mengubah posisinya, seperti hendak menyambut masa
kelahirannya. Biasanya posisi janin yang normal ditandai dengan
kepala yang memasuki panggul ibu dan menghadap belakang.
Status persalinan (evaluasi 5P)

1.Faktor Power
Power adalah tenaga atau kekuatan yang mendorong Janis keluar.
Kekuatan tersebut meliputi his, kontraksi otot-otot perut.
2.Faktor Passanger
Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin.
Posisi dan besar kepala dapat memengaruhi jalan persalinan. Kepala
janin banyak mengalami cedera pada saat persalinan sehingga dapat
membahayakan kehidupan janin.
3.Faktor Passage
Passage atau faktor jalan lahir dibagi menjadi 2 yaitu:
-Bagian keras panggul
-Jalan lahir lunak
Jalan lahir lunak yang berperan pada persalinan adalah segmen bawah
rahim, servikuteri dan vagina
next

4.Faktor Psikologi Ibu


Keadaan psikologi ibu mempengaruhi proses bersalin yang di dampingi
oleh suami dan orang yang dicintainya cenderung mengalami proses
persalinan yang lebih lancar dibandingkan dengan ibu bersalin yang
tanpa di dampingi suami atau orang yang dicintai menunjukkan bahwa
mental berdampak positif bagi keadaan psikis ibu,yang berpengaruh
pada kelancaran proses persalinan.
5.Faktor Penolong
Kompetensi yang dimiliki oleh penolong sangat bermanfaat untuk
memperlancar proses persalinan dan mencegah kematian dengan
pengetahuan dan kompetensi yang baik diharapkan kesalahan atau
malpraktik dalam memberikan asuhan tidak terjadi.
Evaluasi aktifitas (posisi, nyeri, psikologi)
 

Nyeri Persalinan
Rasa nyeri pada persalinan disebabkan oleh kombinasi peregangan
segmen bawah rahim (selanjutnya serviks) dan iskemia (hipoksia) otot-
otot rahim. Reaksi terhadap nyeri merupakan respons yang sifatnya
sangat individual

Posisi Persalinan
1. Step Up
Pijakkan kaki kiri Anda di atas kursi dengan kaki kanan tetap menginjak
lantai. Sandarkan perut Anda pada paha kiri. Ganti posisi dengan kaki
kanan jika memang terasa lebih nyaman. Jika kursi terasa terlalu
tinggi, gunakan bangku pendek.
2. Hold Squat
Berjongkok dapat membantu Anda meregangkan panggul, sehingga
bayi memiliki ruang lebih untuk mendekati jalan lahir. Berpeganganlah
pada bangku atau tepian tempat tidur untuk menjaga keseimbangan.
Gerakan ini juga memudahkan Anda untuk mengejan.
next
3. Bidalasana
Gerakan yoga ini dapat mengurangi nyeri punggung dan membantu
bayi bergerak ke jalan lahir. Sangga tubuh Anda dengan kedua telapak
tangan dan lutut, lalu regangkan punggung. Posisi ini juga akan
menambah suplai oksigen untuk bayi.
4. Stretch Down
Duduklah di kursi dan sandarkan tubuh Anda. Posisikan salah satu
kaki Anda dengan bertumpu di atas kursi lain atau tumpukan bantal
yang tingginya hampir sama. Saat nyeri mulai terasa, dekatkan perut
Anda pada kaki yang terangkat.
5. Pillow Leaning
Duduklah bersandar dengan kedua kaki ditekuk. Ganjal punggung
Anda dengan bantal, agar terasa lebih nyaman. Saat kontraksi,
gerakkan tubuh Anda ke depan.
6. Slow Dance with You
Untuk menyamankan punggung Anda, sandarkan kepala pada bahu
suami. Lingkarkan tangan Anda pada leher dan bahunya. Bergeraklah
perlahan ke kiri dan kanan seperti berdansa pelan.
PSIKOLOGI PERSALINAN

Efek dari kecemasan dalam persalinan dapat mengakibatkan kadar


katekolamin yang berlebihan pada Kala 1 menyebabkan turunnya aliran darah
ke rahim, turunnya kontraksi rahim, turunnya aliran darah ke plasenta, turunnya
oksigen yang tersedia untuk janin serta dapat meningkatkan lamanya
Persalinan Kala 1 (Simkin, 2007). Selain itu terdapat faktor-faktor yang
berhubungan dengan kecemasan Kala 1 yang meliputi faktor pengetahuan
yaitu hasil dari tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu. Dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku
didasari oleh pengetahuan di mana seorang ibu mengalami kecemasan dengan
tidak diketahuinya tentang persalinan dan bagaimana prosesnya (Notoatmodjo,
2003). Setelah melalui banyak penelitian kehadiran suami memberi dukungan
kepada istri membantu proses persalinan karena membuat istri lebih tenang.
Faktor psikis dalam menghadapi persalinan merupakan faktor yang sangat
mempengaruhi lancar tidaknya proses persalinan (Musbikin, 2007).
Gambar posisi persalinan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai