Anda di halaman 1dari 34

ISLAMIC ENTREPRENEURSHIP: Kelompok 3 : Maulidatul Islami,

KEWIRAUSAHAAN BERBASIS Fitria Muminah, Rabiatul


PEMBERDAYAAN OLEH DR. IKA YUNIA Rafiah, Rahmah, Normaini,
FAUZIA, LC., M.E.I Nisa Rahmawatie
BAB I KEWIRAUSAHAAN
ISLAM
A. Pengertian
Kewirausahaan islam adalah gabungan dari dua kata, yaitu kewirausahaan dan islam atau
kewirausahaan dan syariah. Kewirausahaan islam merupakan suatu usaha untuk kebaikan (amal
shalih), yang dilakukan oleh manusia, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, meliputi
aktivitas produksi dan jual beli yang dilakukan, berlandaskan nilai-nilai keislaman yang digali
dengan baik di dalam al-Qur’an, al-Hadits dan juga sirah-sirah Nabawiyah.
B. Motivasi Berwirausaha Islam
•Adanya perintah berwirausaha: salah satu perintah berwirausaha terdapat dalam surah Ar-Rad
ayat 10.
•Adanya niat berwirausaha: banyak pengusaha sukses yang tidak mendapatkan kebahagiaan
dalam hidup. Karena ukuran hidup disandarkan pada kesuksesan materi saja. Allah tidak
mengharamkan kemewahan asalkan tidak berlebihan, dan kemwahan tersebut tidak dijadikan
tujuan hidup seseorang.
C. Fondasi Dalam Berwirusaha
•Tauhid dalam berwirausaha
Konsep tauhid dibagi menjadi tiga, yaitu tauid uluhiyah, tauhid rububiyyah, dan tauhid asma. Seorang wirusaha ketika bertauhid
uluhiyah haruslah meniatkan apa yang ia usahakan dalam rangka menyembah Allah. Seorang yang berwirausaha juga harus bertauhid
secara rububiyyah, yaitu ketika mereka memulai berwirausaha aruslah melakukan usaha tersebut dengan kreatif da inovatif.
Berwirausaha dengan tauhid rububiyyah dilakukan dengan cara mengeksplorasi semua yang telah disediakan oleh Allah di dunia ini.
Tauhid Asma, merupakan bahasan yang ketiga setelah seseorang membahas tentang tauid uluhiyah dan tauhid rububiyyah. Tauhid
Asma mengajarkan kepada wirausaha untuk selalu berdiri kokoh menghadapi segala kesulitan dalam usahanya.
•Syariah dalam wirausaha
Seorang wirausaha haruslah mengetahi syariah, atau hukum-hukum yang terkait dengan fikih muamalat, yang membahas tentang
bagaimana model-model transaksi yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian
wirausaha dalam mencari rezki di muka bumi.
•Akhlak dalam wirausaha
Dalam berwirausaha, akhlak merupakan salah satu kajian dalam pemasaran, karena pelanggan akan selalu terhubung erat dengan
usaha yang didasari dengan layanan yang baik.
 
BAB II MENGIDENTIFIKASI KARAKTER
WIRAUSAHA
DNA Wirausaha
No   Kelebihan Kekurangan
1. Employe Nyaman karena selalu mendapatkan kepastian Tidak bisa mengatur dan menentukan
(Kuadran E) gaji bulanan. besaran penghasilan yang akan ia
terima. Sewaktu-waktu bisa di PHK

2. Self-employed Lebih bisa menentukn penghasilannya Risiko dari kuadran ini adalah jika
(Quadran S) dibandingkan dengan employe, karena semakin berhalangan bekerja dan sakit, maka
giat bekerja, semakin besar pula pendapatan tidak akan mendapatkan penghasilan.
yang didapat.
3. Business Owner Mempunyai system pembuat uang, jika pemilik Ketika menghadapi kegagalan, maka
(Quadran B) usaha libur, jalan-jalan atau sakit, maka usaha kerugian yang ditanggung jumlahnya
ini akan tetap berjalan karena ada system yang sagat besar dan harus ditanggung
mengendalikan usaha ini dengan baik. sendiri oleh sang pemilik.
4. Investor Kelebihan dari quadran ini adalah uang bisa Apabila salah perhitungan maka uang
(Quadran I) bekerja untuk manusia. yang diinvestasikan tidak akan bisa
kembali.
UPAYA MENEMUKAN
FAKTOR X DALAM DIRI

Menggali Potensi Diri


• Menemukan hobi dan passion
Meninggalkan • Melihat peluang supply dan demand Menjadi
Zona Nyaman • Mempelajari trend yang berubah-ubah Professional
• Mempelajari titik-titik strategis
KARAKTER WIRAUSAHA
No Karakter Keterangan
1. Dream Mempunyai visi keinginan terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya serta mempunyai kemampuan utuk
mewujudkan impiannya.
2. Decisiveness Orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan.
3. Doers Langsung menindak lanjuti keputusan yang diambilnya mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin.
4. Determination Melaksanakan kegiatanya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung jawab tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun
dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi.
5. Dedication Mempunyai dedikasi terhadap bisinisnya dengan sangat tinggi, kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga
untuk sementara.
6. Devation Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
7. Details Memerhatikan factor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan factor-faktor kecil yang dapat
menghambat kegiatan usahanya.
8. Destiny Merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung kepada orang lain.
9. Dollars Motivasinya bukan uang. Akan tetapi uang hanyalah dianggap sebagai ukuran kesuksesan dalam bisnisnya. Ia
berasumsi jika berhasil dalam bisnis ia pantas mendapakan laba, bonus atau hadiah.
10. Distribute Mendistribusikan kepimilkan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau
diajak untuk mencapai sukses dalam duia bisnis.
Mendesain Pola Pikir Untuk Menumbuhkan DNA Wirausaha
Pola pikir seseorang harus diarahkan untuk mempunyai jiwa kewirausahaa sejak dini, karena karakter wirausaha
haruslah dibangun dan dipola sejak anak masih dalam pertumbuhan. Di Jepang, sejak kelas 1 SD anak jepang sudah
dicekcoki dengan moto “Negerimu ini miskin, karena hanya memiliki batu dan air saja.” Moto inilah yang kemudian
membentuk jiwa anak Jepang menjadi keras dan pantang menyerah, sehingga mereka harus belajar dan berusaha
sejak kecil agar mereka tidak miskin.

Teladan Kewirausahaan Nabi Muhammad


Rasulullah SAW., mengawali bisinisnya pada usia yang sangat muda. Beliau tertempa sejak kecil untuk bisa
mengerjakan banyak hal. Diawali dengan tugas beliau untuk mengembala domba di usia dini, milik penduduk
Makkah dengan upah beberapa qirath. Adapun prinsip Rasulullah dalam berwirausaha:
1. Selalu siap menghadapi perubahan.
2. Pandai memposisikan diri.
3. Memberikan kepuasan pada pembeli.
4. Mengutamakan sinergi.
5. Berwirausaha denga cinta.
6. Pandai bersyukur dan berterima kasih.
BAB III BERUBAH MENJADI
LEBIH BAIK
Berpikir Tentang Perubahan
1. Untuk menjadi seorang wirausahawan, seseorang harus siap untuk berubah.
2. Jika belum mempuyai tujuan dalam hidup, maka harus siap untuk berubah.
3. Mulai berubah pola pikir, berhemat demi mengumpulkan modal usaha.
4. Mencari ide baru, menggali kreativitas, untuk memulai usaha baru.
5. Berkorban untuk bisa mengeksekusi ide-ide tersebut, dengan cara memanfaatkan waktu dengan baik.
Memvisualisasi dan Mengafirmasi Diri Sendiri
Visualisasi diri sendiri: Transformasi pikiran dalam bentuk gambar yang dilakukan untuk membayangkan sesuatu.
Afirmasi diri sendiri: Mengikrarkan kalimat-kalimat yang mendukung imajinasi seseorang untuk meneguhkan kualitas
dirinya.
Al-Qur’an, visualisasi, dan afirmasi: Banyak hal-hal yang diulang dalam al-Qur’an. Seperti perintah shalat yang diulng
beberapa kali, untuk menandaskan pentingnya mendirikan shalat. Bahkan perintah untuk berzakat juga disandingkan
dengan perintah untuk shalat, dan diulang sebanyak 82 kali. Perintah untuk melakukan amal shalih, perintah untuk
mengesahkan Allah, dan masih banyak lagi perintah, larangan dan kisah-kisah yang diulang-ulang oleh Allah di dalam al-
Qur’an, agar manusia senantiasa bisa mengambil hikmah di dalamnya.
Berpikir Untuk Sukses dan Mensukseskan

Pola pikir seorang entrepreneur adalah menciptakan, memberi dan mengusahakan, sehingga ia akan selalu berusaha
utuk menjadi “Tangan di Atas”. Dalam Islam diungkapkan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi
manusia lainnya. Berwirusaha dan sukses di jalan tersebut akan menjadi wasilah dan sarana untuk bisa menjadi
sosok yang bermanfaat bagi orang lain. Seorang entrepreneur mempunyai kelebihan dibandingkan orang lain.
Karena ia bisa sukses dan mensukseskan.
Berpikir Untuk Sukses Dunia Akhirat
1. Berusaha untuk mensukseskan diri sendiri, dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.
2. Setelah diri sendiri sukses, maka peluang untuk mensukseskan orang lain sangat besar.
3. Berusaha untuk menyebarkan kemaslahatan bagi manusia, alam dan kehidupan.
4. Semua diniatkan dalam rangka untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan dunia dan akhirat.
BAB IV MENJADI WIRAUSAHAWAN KREATIF
Pilihan Karir Dalam Hidup - WIRAUSAHAWAN:
•PEKERJA Keunggulan:
Keunggulan: 1. menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.
2. Peluang mengendalikan nasib anda sendiri
1. Kepastian peghasilan berupa gaji, bonus dan
tunjangan. 3. Peluang melakukan perubahan
4. Peluang untuk menciptakan potensi sepenuhnya
2. Tantagan rendah
5. Peluang untuk memperoleh keuntungan tak berbatas
3. Tingkat stress rendah 6. Peluang untuk menjadi miliarder
4. Kepastian dalam pengembangan karier 7. Peluang untuk berperan dalam masyarakat dan
5. Ritme kerja yang selalu teratur mendapatkan pengakuan atas usaha anda.
Kelemahan: 8. Peluang melakukan sesuatu yang anda sukai dan
1. Bekerja untuk orang lain bersenang-senang dalam mengerjakannya.
2. Kenaikan penghasilan linear dengan besar inflasi Kelemahan:
tahunan 9. Pendapatan yang tidak pasti.
3. Enggan untuk mengambil inisiatif dalam peruahan 10. Risiko kehilangan seluruh investasi
4. Melakukan pekerjaan yang tidak disukai 11. Kerja lama dan kerja keras
5. Tidak dapat menciptakan lapangan kerja bagi orang 12. Kuaitas hidup yang bersahaja sampai bisnis dan
lain, bahkan untuk dirinya sendiri usaha mapan
6. Ancaman PHK tinggi 13. Ketegangan mental yang tinggi
7. Ketidakjelasan pada pensiun 14. Tanggung jawab penuh
15. keputusasaan
Mencari Ide dan Menggali Kreatifitas
Penggalian kreatifitas bisa dilakukan dengan cara:
1. Kreatifitas adalah pembiasaan.
2. Kreatifitas yang matang hasil dari continuous improvement.
3. Kreatifitas adalah pemanfaatan teknologi dengan baik.
4. Kreatifitas adalah penciptaan produk/jasa yang unik.
5. Kreatifitas adalah sala satu cara pengalihan resiko.
6. Kreatifitas merupakan salah satu pengganti modal usaha.
7. Kreatifitas bisa digali, dengan diskusi, interaksi dan brainstorming.
8. Kreativitas memerlukan objek, maka harus menjelajah.
9. Ide dan gagasan tentang kreativitas harus dicatat dengan baik.

Menjunjung tinggi Inovasi


Inovasi adalah kunci bagi pengembangan setiap usaha kecil, pengembangan bisnis, pengembangan
perusahaan, pengembangan wilayah regional, dan wilayah internasional dan juga pengembangan sebuah
Negara.Inovasi merupakan ide atau objek yang dianggap baru oleh mayoritas manusia. Inovasi juga berarti
duplikasi, yaitu meniru suatu produk, jasa dan proses yang ada. Untuk duplikasi biasanya seorang
entrepreuner memakai prinsip ATM, yaitu amati, tiru, dan modifikasi.
Penghambat dan Pendorong Kreatifitas
Penghambat Kreativitas
Sikap Negative
Taat Pada Aturan
Membuat Asumsi
Stress Yang Berlebihan
Takut Gagal
Berkeyakinan Bahwa Diri Sendiri Tidak Kreatif
Terlalu Mengandalkan Logika

Lakukan perubahan dengan

Pendorong Kreatifitas
Sikap Positif
Melanggar Aturan
Memeriksa Asumsi
Mampu Menyalurkan Stress
Tehnik Mengambil Risiko
Yakin Pada Diri Sendiri Bahwa Anda Kreatif
Menggunakan Imjinasi Dan Intuisi
Hambatan-Hambatan Kreativitas
Jenis hambatan :
1. Hambatan persepsi.
- Pola pikir yang stereotip dan mayoritas
- Membatasi masalah secara berlebihan
- Terlalu banyak atau terlalu sedikit informasi
2. Hambatan Emosi
- Takut mengabil risiko
- Tidak menyukai ketidakpastian
- Lebih suka menilai daripada menghasilkan gagasan
- Menganggap remeh suatu masalah
- Tergesa-gesa menyelesaikan masalah
3. Hambatan Kultural: Kultur menghambat pengakumulasian gagasan
4. Hambatan Lingkungan: Kurangnya dukungan sarana, prasarana kerja
5. Hambatan Intelektuan.
- Terlalu mengandalkan logika
- Enggan untuk menggunakan intuisi
- Mengunakan pegalaman atau cara lama yang terbukti efektif hasilnya
Five Force Model (Lima Model Kekuatan) Dalam Sebuah
Usaha
1. Adanya pendatang baru dengan modal besar dan pengalaman lebih
baik.
2. Daya tawar pensuppliy bahan baku yang terlalu tinggi.
3. Daya tawar pembeli yang sangat kuat, karena pembeli sedikit dan
produk standar.
4. Adanya penawaran harga yang menarik dari barang substitusi.
5. Persaingan dengan banyaknya competitor, padahal demand sedikit.
Lima dari penggerak usaha diatas akan membentuk sebuah strategi
usah yang akan membuat usah maju ke depan.
BAB V MENEMUKAN GAGASAN DAN MEMBANGUN
SEBUAH USAHA
Perhatikan Sekeliling Anda
Gagasan untuk memulai sebuah usaha bersumber dari ide-ide yang ada di sekeliling manusia.Setelah entrepreuner
memiliki sebuah ide yang bagus, dan kemudian ide tersebut berhasil dituangkan dalam sebuah produk/jasa, maka
belum tentu produk/jasa itu berhasil memenangi pasar.Seorang entrepreuner harus bekerja keras untuk memasarkan
produknya, agar bisa diterima oleh masyarakat. Wirausahawan tersebut harus berjuang untuk meraih kepercayaan dari
banyak pihak, agar produk/jasa yang ia tawarkan diterima dengan baik oleh banyak kalangan.
Menjalani Proses Untuk Sebuah Tujuan (Goal Oriented)
1. Membuat gagasan usaha dan membangun kemandirian.
2. Start (mulai dari sumber daya sekecil apa pun, SEKARANG!).
3. Process (menelan pil pahit kesulitan di awal, demi sebuah kesuksesan)
4. Goal (teruslah berusaha agar menemukan jalan kesuksesan. Sampai Allah memantaskan dari Anda untuk sukses).
Membangun Usaha Dengan Beroirentasi Pada Demands
Berikut langkah-langkah yang bisa menjadi acuan untuk mengenali peluang untuk berwirausaha.
5. Peluag tidak bisa ditangkap jika hanya dibicaraka saja.
6. Peluang dapat timbul sendirinya, jika mempersiapkan diri untuk menangkapnya.
7. Melakukan hijrah, dari sifat perorangan menjadi berbadan hukum.
8. Temukan peluang-peluang yang baru untuk menjadikan perusahaan tumbuh dan naik kelas.
Membangun Usaha Dengan Memanfaatkan Jaringan Pertemanan Dan Persaudaraan
Seorang wirausaha tidak dapat hidup sendiri dalam menjalankan usahanya, namun ada keterikatan dengan
pihak luar baik sebagai pemasok, pelanggan, maupun pedagang perantara.Oleh karena itu, diperlukan suatu
jaringan usaha agar usaha yang dijalankan berkelanjutan. Untuk lebih jelas lagi, berikut beberapa cara
untuk
memulai usaha yang bisa dilakukan hanya dengan memanfaatkan jaringan pertemanan dan persaudaraan.
1. Mejadi makelar dan perantara (bisa dengan akad samsarah, ijarah, wakalah, jualah)
2. Menjalin kemitraan dengan orang lain (bisa denga akad mudharabah musyarakah, dan lain-lain)
3. Menjual keahlian yang dimiliki (bisa dengan akad ijarah, jualah dan lain-lain).

Membangun Usaha Dengan Berorientasi Pada Passion Dan Hobi


Wirausahawan yang memulai usahanya berdasarka passion dan hobinya adalah mereka yang
ingin mencoba memproduksi barang atau jasa, untuk memuaskan diri mereka. Mereka berpikir
bahwa hobi yang mereka geluti akan mampu membuka peluang utuk berwirausaha, sehingga
bisa menghasilkan profit dan benefit dari hobi tersebut.

Membangun Usaha Dengan Berorietasi Pada Pemanfaatan Barang Re-Use


Bisnis adalah creating velue, dan bukan selalu harus creating product.Berbisnis tidak harus selalu
dimulai dengan membuat produk, karena seseorang dapat memulai bisnisnya dengan membuat
product, karena seseorang dapat memulai bisnisnya dengan menciptakan nilai, yaitu membuat
pasar yang dikehendaki. Dengan creative velue, seseorang akan bisa menciptakan peluang bisnis
dari bahan baku yang banyak ditemukan di sekeliling masyarakat.
BAB VI BERUSAHA SECARA HALAL
Usaha Halal, Thayyib, dan Fair Play
1. Berusaha dengan halal dan thayyib
2. Berusaha dengan fair-play (tidak melakukan distorsi pasar), Adiwarman (2011) dalam Fauzia (2015), mengatakan
pada garis besarnya ekonomi Islam mengidentifikasi tiga bentuk distorsi pasar, yaitu rekayasa penawaran dan
rekayasa permintaan, tadlis (penipuan), serta tagrir/uncertainty (ketidakjelasan).

Larangan Dalam Usaha Untuk Kemashlahatan Bersama


1. Laragan untuk maysir
2. Larangan untuk gharar
3. Larangan Untuk Riba
4. Larangan untuk mudhtar (jua beli dengan mempermainkan harga, dikarenakan membeli dari seseorang yang
sedang dalam keadaan kekurangan atau kepepet).
5. Larangan untuk ikrah, yaitu paksaan dalam jual beli.
6. Larangan untuk najsy (jual beli yang dilakukan dengan cara menciptakan permintaan palsu, seolah-olah
terdapat banyak permintaan terhadap suatu produk sehingga harga jual produk itu akan naik).
7. Larangan untuk ghabn (manipulasi harga barang yang diperjual belikan), ghisy (menyembunyika cacat pada
barang yang dijual), dan tadlis (penipuan karena salah satu pihak tidak mengetahui informasi yang berkaitan
dengan transaksi yang akan dilakukan).
8. Larangan untuk ikhtiar (menimbun barang, yang kemudian akan dijual ketika barang tersebut langka
dipasaran, dengan harapan akan mendaatkan keuntungan yang besar).
Konsep Jual Beli Barang Dan Jasa Dalam Islam
1. Konsep jual beli barang dan jasa dalam islam
2. Konsep sewa dan pengupahan dalam islam
3. Konsep kerja sama dalam islam
Menjadi Halal Dengan Penyebaran Kemashlahatan Untuk Seluruh Karyawan
1. Kewajiban karyawan terhadap pekerjaan yang dijalaninya
2. Hak karyawan yang harus didapatkan dari pemilik usaha
Menjadi Halal Dengan Menjaga Fasilitas Umum
Banyak sekali aktivitas bisnis yang dilakukan oleh banyak orang, akan tetapi tidak mengindakan
kemasahatan umum. United state department of commerce, menandaskan dalam odel business principles,
agar sebuah bisnis memerhatikan beberapa core, salah satunya adalah perlindungan terhadap lingkungan
dan tanggung jawab terhadap lingkungan, dengan penjagaan fasilitas public.
Halal Di “Akar, Batang, Cabang” Sebuah Usaha
Sebuah usaha haruslah broperasi secara baik dan benar, agar bisa mendatangkan profit dan benefit yang
benar-benar memberikan keberkahan kepada pemilik usaha. Ketika usaha dilakukan dengan baik dan
benar, dengan cara yang halal dan tayib, maka akar (sumber), batang (proses), cabang (hasil) akan
mendatangkan keberkahan.
BAB VII MODAL DAN
PEMBIAYAAN USAHA
Berusaha dengan “Modal Dengkul”
Cara berwirausaha dengan modal dengkul
• Menggunakan akad mudharabah, dengan cara mencari pemodal dan bagi hasil dan rugi.
• Menggunakan akad salam, dengan cara mencari customer yang mau membayar pesanan dimuka.
• Menggunakan akad gadai (rahn), dengan cara mendapatkan barang di depan dengan system gadai.

Tipe-Tipe Wirausaha Dan Cara Mendapatkan Modal


Tipe-tipe profesi yang dilakukan oleh mayoritas manusia.
1. Karyawan: bekerja pada orang lain.
2. Intrapreuneur: karywan dengan jiwa kewirausahaan (inovatif dan tajam dalam melihat peluang), yang dicari adalah
kemerdekaan dan akses terhadap resource.
3. Entrepreneur: memiliki usaha yang dikembangkan sendiri, pengambil resiko.
4. Sosial entrepreneur: pelaku kegitan sosial berwatak entrepreneur.
5. Eco-preneur: wirausaha dalam bidang lingkungan hidup.

sumber-sumber permodalan menurut zimmeter dan scarborough (2013)


1.Tabungan pribadi
2.Teman atau angota keluarga
3.Malaikat penolong
4.Mitra
5.Modal ventura korporasi
6.Perusahaan modal ventura
7.Penjualan saham ke public
Pembiayaan Usaha Menurut Syariah
Pembiayaan adalah pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan, seperti lembaga
keuangan syariah ataupun perbankan syariah kepada nasabah, untuk mendukung investasi
ataupun usaha yang telah direncanakan. System keuangan syariah memiliki persyaratan yang
utama, yaitu setiap transaksi keuangan haruslah sesuai dengan syariah.
Aktivitas dan Metode Pembiayaan Syariah
•Aktivitas pembiayaan syariah
Aktivitas pembiayaan adalah kegiatan pemilik dan manajemen perusahaan untuk mencari
sumber modal (sumber internal dan eksternal) dalam membiayai kegiatan bisnisnya.
•Metode pembiayaan syariah
1.Mudharabah (bagi hasil)
2.Musyarakah (usaha patungan atau kongsi)
3.Metode berbasis utang lainnya (beberapa kontrak dibwah ini merupakan inovasi baru yang
banyak diminati oleh masyarakat dalam menjalankan usaha mereka.
Kegagalan Wirausaha dalam Pengembalian Modal
Penyebab kegagalan dalam berwirausaha
1.Baru mencoba dan belum berpengalaman, sehingga belum cakap.
2.Produk diminati pasar, akan tetapi tidak ada sop yang baik.
3.Tidak ada laporan keuangan yang baik, sehingga gampang froud.
4.Dana pinjaman eksternal tidak dipakai sebagaimana mestinya.
5.Perencanaan yang kurang matang dalam pengembangan usaha.
6.Tidak memprediksi perubahan pasar dan daya beli masyarakat.
7.Tidak memprediksi kebijakan pmeritah yang berubah.
Utang Untuk Modal Usaha Tetaplah Utang yang Harus Dikembalikan
Berutang tidak boleh mensyaratkan nominal tertentu ketika pengembalian utang
tersebut, karena ditakutkan akan tergelincir kepada riba, akan tetapi Rasulullah
memberikan contoh kepada ummatnya untuk mengembalikan utang dengan cara
yang terbaik.
BAB VIII PEMASARAN USAHA BARU
Pengertian Pemasaran
Sederhananya pemasaran adalah proses mengelola hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasara
adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan keunggulan nilai serta menjaga dan menumbuhkan pelanggan yang
ada dengan memberikan kepuasan. Kelompok pasar terbagi menjadi empat kelompok yakni pasar konsumen, pasar
industrial, pasar reseller dan pasar pemeritah.
Memproduksi Terlebih Dahulu Atau Memasarkan Terlebih Dahulu
Beberapa calon wirausahawan terkadang focus sekali untuk membuat suatu produk yang bisa mengakomodir mimpi
mereka. Setelah mempersiapkan produk tersebut berbulan-bulan, ternyata tidak banyak konsumen yang menyukai
produk yang ia hasilkan. Sehingga modal habis, waktu yang dihabiskan untuk proses produksi menjadi sia-sia, dan lebih
dari itu kegagalan di depan mata. Sehingga seorang wirausahawan harus membalikkan cara berpikirnya, dan memulai
dari cara pemasaran.
Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP)
Segmentasi adalah pembagian suatu pasar menjadi kelompok pembeli yang mungkin saja membutuhkan produk yang
ditawarkan. Segmentasi pasar konsumen terbagi menjadi beberapa kategori yaitu berdasar geografi, demografi,
psikologi, behavioral, individual.
Targetting adalah memilih suatu atau lebih segmen pasar yang akan dijadikan target pasar. Strategi ini dilakukan untuk
menentukan kepada siapa produknya akan dijual, apakah itu ditujukan kepada semua orang atau hanya mengambil
sekelompok orang pada ceruk tertentu.
Positioning adalah sebuah upaya untuk megomunkasikan produk atua brand seorang wirausahawan agar masuk ke
benak konsumennya. Positioning adalah citra ataupun image yan terbentuk di benak seorang konsumen akan sebuah
brand.
Marketing Mix Untuk Usaha Kecil dan Menengah
Marketing mix merupakan kombinasi variable atau kegiatan yang merupakan inti dari pemasaran, variable
yang dikedalikan untuk memengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Konsep ini lebih dikenali
dengan 4p yaitu product, price, promotion, dan place.

Evaluasi Pemasaran: Analisis SWOT


Langkah dalam melakukan analisis SWOT yaitu:
1.Strategi SO (strength-opportunities) adalah strategi yang digunakan oleh seorang wirausahawan
untuk memanfaatkan dan mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki olehnya demi memanfaatkan
peluang yang ada.
2.Strategi WO (weaknesses-opportunities) adalah strategi yang digunakan untuk meminimalisir
kelemahan yang ada di dalam internal sebuah usaha, untuk memanfaatkan berbagai macam peluang.
3.Strategi ST (strengths-threats) adalah strategi yang digunakan seorang wirausahawan untuk
memanfaatkan kekuatan yang dimiliki olehnya demi menghalau beberapa ancaman yang ada di
depan usahanya.
4.Strategi WT (weaknesses-threaths) adala strategi yang digunakan untuk mengurangi kelemahan
yang dimiliki oleh internal sebuah usaha (internal), demi untuk mempertahankan usaha dari ancaman
yang datang dari luar (eksternal).
BAB IX PEMASARAN SECARA ONLINE
Memasarkan Produk atau Jasa Secara Online
Banyak kalangan tiba-tiba bisa membuka bisnis rumahan dengan hanya bermodalkan jaringan internet saja seiring dengan banyaknya
pengguna internet, maka berwirausaha dengan mengandalkan jaringan internet merupakan peluang yang sangat besar sekali. Semua
wirausahwan pemula ataupun yang telah lama mepunyai usaha, bisa mengonlinekan produk atau jasa mereka.

Mengenal Marketplace, E-Commerce dan Toko Online


1.Market place adalah pasar elektronik yang mempunyai system mengendalikan jutaan penjual.
2. E-commerce adalah situs online yang menjual barang mereka sendiri dengan sistem online dan merupakan bagian dari e-business.
3. Toko online adalah sebuah tempat untuk berjualan, misalnya seperti website, blog, yang dikendalikan oleh jaringan internet.

Menjajaki website, Blog, dan SEO


Website dan blogspot merupakan media untuk mempromosikan barang atau produk yang dimiliki oleh seorang wirausahawan. Website
merupakan alat untuk memasarkan produk atau jasa seorang wirausahawan. Pembuatan website perlu domain yang mudah diingat, agar
pelanggan bisa langsung mengingat alamat website. Sebaiknya ketika memilih nama untuk website, harus mempertimbangka SEO (mesin
pencari), agar nama website bisa selalu tampil di atas dan nomor pertama ketika konsumen megetikkan pencarian untuk produk yang mereka
inginkan. Penggunaan blog untuk berjualan juga bisa menjadi alternatif lainnya selain pemanfaatan website. Akan tetapi untuk wirausahawan
yang usahanya relative besar, pemilihan penggunaan website jauh lebih baik daripda blog.

Pemasaran melalui Media Sosial


1.Pemasaran melalui youtube
2.Pemasaran melalui facebook
3.Pemasaran melalui instagram
4.Pemasaran melalui twitter
5.Pemasaran melalui whatsapp, blackberry, line, wechat, dan kakaotalk
Bisnis Online vs Bisnis Offline
Berbisnis secara online ataupun offline merupakan suatu
pilihan yang bisa dilakukan oleh semua wirausahawan. Era
sekarang adalah zamannya generasi milenial yang sangat
peka terhadap perkembangan tegnologi, jadi ini merupakan
sebuah peluang untuk berbisnis bagi mereka yang tertarik
dengan wirausahawan. Beberapa keuntungan dan kerugian Keuntungan usaha offline
usaha online dan offline 1.penjual dan pembeli bisa berinteraksi secara langsung
Keuntungan usaha online
1.Praktis dan menghemat waktu 2.pembeli menyentuh dan mencoba secara langsung barang
yang ingin dibeli
2.Banyak pilihan barang
3.Harga kompetitif 3.pembeli bisa berbelanja sambil berjalan-jalan di pusat
4.Barang tidak harus didisplay perbelanjaan
5.Jangkauan sangat luas 4.pembeli bisa dilayani dengan baik oleh petugas.
6.Barang tidak harus ready (akad Kerugian usaha offline
wakalah/samsrah/ijarah/jualah) 1.Penjualan membutuhkan tempat khusus untuk mendisplay
7.Transaksi dilakukan sangat cepat barang
Kerugian usaha online
2.Sewa tempat untuk berjualan mahal
1.Terkadang bertemu dengan penjual online abal-abal dan
terjadi penipuan. 3.Menggaji karyawan dan juga jasa kebersihan untuk toko
2.Barang tidak bisa dicoba, terkadang kebesaran kekecilan. 4.Ada jam buka tutup toko, tidak maksimal berjualan.
3.Terkadang spesifikasi antara barang dengan gambar tidak Membutuhkan biaya trnsportasi, parker, dan makan ketika
sama. sedang menjaga toko.
4.Seringringkali ongkos kirim mahal (terutama untuk luar 5.Harus menyetok banyak barang agar toko terlihat penuh
jawa) dengan berbagai produk.
BAB X PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA
Memisahkan Keuangan Usaha Dengan Keuangan Yang Lain: Langkah krusial yang
dilakukan untuk membesarkan sebuah usaha adalah adanya pemisahan antara keuangan usaha dengan
keuangan pribadi ataupun keluarga
Mencatat Yang Paling Dasar: Langkah yang harus dilakukan yang paling sederhana atau mendasar
adalah dengan membuat pencatatan pengeluaran dan pemasukan.
Membuat Laporan Neraca dan Laba Rugi: Ada tiga jenis laporan keuangan dasar yang perlu
dipahami oleh seorang wirausaha, yaitu neraca, laba rugi dan arus kas. Neraca adalah gambaran singkat
mengenai posisi keuangan perusahaan yang menunjukkan kepada pemilik perusahaan mengenai nilai
perusahaannya pada waktu tertentu. Neraca terdiri dari dua bagian, yaitu aktiva (aset) dan pasiva
(kewajiban dan ekuitas). Aset menunjukkan nilai total dari segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan.
Aset terdiri dari aset lancer, aset tetap, dan aset tidak berwujud. laporan laba rugi merupakan laporan
yang membandingkan pengeluaran terhadap pendapatan selama satu periode waktu, untuk menunjukkan
laba atau rugi bersihnya. Sedangkan laporan arus kas menunjukkan perubahan modal kerja perusahaan
dari awal tahun , dengan mendaftar sumber-sumber dan penggunaan berbagai dana tersebut.
Memastikan Sebuah Usaha Untung
Factor-faktor yang menyebabkan usaha rugi
1.Kemungkinan adanya kesalahan dalam penetapan harga. Seharusnya ada awal survey.
2.Menjual produk/jasa dengan kulitas yang kurang bagus.
3.Produk/jasa berkualitas dan harga murah, akan tetapi layanan tidak bagus.
4.Berdasarkan visi jangka pendek/tidak memikirkan pengembangan produknya.
5.Tidak memiliki modal bisnis dan modal yang kuat padahal banyak pesaing.
6.Kemungkinan salah memiliki usaha, sehingga miss-managing karena tidak paham.
7.Mempunyai system keuangan yang tidak kuat, dan mengalami kebocoran keuangan.
8.Pengelolaan Keuangan Usaha Dengan Memanfaatkan Teknologi
9.Hal positif yang bisa dirasakan oleh wirausahawan ketika memanfaatkan teknologi informasi dalam pengelolaan keuangan adalah.
10.Pengelolaan yang lebih cepat, seorang wirausahawan bisa mengakses laporan keuangan usahanya di manapun ia berada, dengan
bantuan jaringan internet.
11.Pengelolaan keuangan dengan teknologi informasi dengan aplikasi akuntansi akan mngurangi resiko penyelewengan keuangan,
yang mungkin saja dilakukan oleh karyawan sebuah usaha tanpa sepengetahuan pemilik usaha.
12.Laporan keuangan akan bisa dilakukan dengan cara yang efektif dan efisien , data juga bisa secara langsung disimpan di cloud,
dengan di backup di USB, flash disk atau hard disk.
Pengelolaan Keuangan Usaha Dengan Memanfaatkan Teknologi
Hal positif yang bisa dirasakan oleh wirausahawan ketika memanfaatkan teknologi informasi dalam pengelolaan keuangan adalah.
1.Pengelolaan yang lebih cepat, seorang wirausahawan bisa mengakses laporan keuangan usahanya di manapun ia berada, dengan
bantuan jaringan internet.
2.Pengelolaan keuangan dengan teknologi informasi dengan aplikasi akuntansi akan mngurangi resiko penyelewengan keuangan,
yang mungkin saja dilakukan oleh karyawan sebuah usaha tanpa sepengetahuan pemilik usaha.
3.Laporan keuangan akan bisa dilakukan dengan cara yang efektif dan efisien , data juga bisa secara langsung disimpan di cloud,
dengan di backup di USB, flash disk atau hard disk.
Langkah-Langkah Dalam Pengelolaan Keuangan Usaha
1. Pengertian pengelolaan keungan sebuah usaha, merupakan sebuah manajemen yang meliputi kegiatan perencanaan,
pengorgaisasian, pengendalian, dan pengawasan kegiatan keuangan.
2. Prinsip pngelolaan keuagan usaha, Beberapa prinsip yang merupakan standar baku bagi prinsip pngelolaan keuangan
yaitu konsisten, akuntabilitas, transparansi, kelangsungan hidup, integrasi, pengellaan, standar akuntansi.
3. Fungsi pengelolaan keuangan usaha, Fungsi pengelolaan keuangan usaha mencakup bahasan tentang perencanan
keuangan, penganggaran keuangan, pengelolaan keuangan, pencarian keuangan
4. Tujuan pengelolaan keuangan usaha
- Mengoptimalkan segala perencanaan kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu tertentu.
- Meminimalisasi terjadinya pembengkakan pengeluaran dana yang tidak diinginkan di kemudian hari dalam pelaksanaan
sebuah proyek perencanaan.
- Menciptakan lingkungan yang sehat karena didukung oleh siklus keuangan yang berjalan dengan baik dan terencana.
- Menghindari terjadinya penyimpangan terhadap alokasi dana yang ada.
5. Langkah-langkah pengelolaan keuangan usaha
a. Peramalan kebutuhan kuangan jangka pendek dan panjang.
b. Menyusun anggaran sesuai dengan peramalan yang dilakukan.
c. Menyusun control terhadap keuangan.
Pengelolaan Keuangan Usaha Untuk Menghitung Zakat Perniagaan
Zakat perniagaan merupakan sebuah zakat yang harus dikeluarkan oleh seorang wirausahawan yang mempunyai sebuah
usaha.
(nilai barang dagangan + uang hasil perdaganga/keuntungan + piuatang yang diharapkan) – (utang yang jatuh tempo +
kerugian saat itu ) x 2,5% =….
BAB XI PENGELOLAAN RISIKO USAHA
Risiko merupakan ketidak pastian yag terjadi dan untuk mengurangi ketidakpastian tersebut, maka seorang
wirausahawan haruslah memprediksi risiko yang akan terjadi . Mengelola sebuah risiko haruslah terstuktur dan
menggunakan sebuah metodologi dalam mengelola ketidakpastian. Seperti halnya yang dijelaskan dalam al-Qur’an
surah Yusuf, bahwa pada masa panceklik yang terjadi selama 7 tahun di masa nabi Yusuf, diawali dengan masa
penyimpanan hasil panen selama 7 tahun pula. Risiko murni adalah sebuah risiko yang datang tidak terduga.
Dimana kemungkinan kerugian sangatlah besar dan kerugian ini bisa jadi akan menghapus keuntungan yang ada.
Risiko spekulatif merupkan sebuah kerugian akibat perhitungan yang kurang tepat, seingga keuntungan yang
diharapkan tidak terpenuhi. Risiko spekulatif juga disebut dengan risiko bisnis.
Jenis-Jenis Resiko Dalam Sebuah Usaha
1.Risiko Operasional
2.Risiko Hazard
3.Risiko Finansial
4.Risiko Strateis
5.Risiko Reputasi
Bagaimana Mengelola Resiko
6.Menentukan seberapa sering suatu risiko terjadi (frekuensi atau probabilitynya)
7.Menentukan dampak yang ditimbulkan dari risiko yang terjadi
8.Menghitung kemungkinan prediksi kerugian dengan forula.
BAB XII WIRAUSAHAWAN, KEPEMIMPINAN, DAN ORGANISASI USAHA

Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan


Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang lain atau kelompok orang ke arah tercapainya suatu tujuan
organisasi, yang telah disepakati bersama sebelumnya. Berikut sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin yang diulas oleh Andy
Undap dalam Saiman (2014).
1.Pendidikan yang luas dan kematangan mental
2.Sifat ingin tahu dan kemampuan analisis
3.Daya ingat yang kuat
4.Integritas dan keterampilan komunikasi

Wirausaha dan Kepemimpinan: Dengan adanya kepemimpinan, seorang wirausahawan akan memiliki modal untuk
memengaruhi bawahannya, sehingga suatu usaha bisa memiliki teamwork yang baik

Internal Locus Of Control dan Keberhasilan Usaha: adalah memandang bahwa keberhasilan ataupun kegagalan
tergantung pada usaha diri sendiri. Adapun external locus of control adalah dorongan-dorongan dari factor eksternal, bisa dari
lingkungan keluaga, masyarakat, sekolah dan lain sebagainya, yang bisa mendorong seseorag untuk bisa mengubah nasibnya.

Kepemimpinan dan Organisasi Usaha: Upaya membangun usaha menengah, kecil dan dan mikro (UMKM) tidak terlepas
dari masalah kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM). Ketika mayoritas wirausahawan ditempati oleh lulusan SD, maka akan
berpengruh kepada pengembangan organisasi usaha.

Pembentukan Organisasi Usaha Kecil: Beberapa organisasi usaha di Indonesia digerakkan oleh banyak pelaku usaha, yaitu
para wirausahawan yang masuk ke dalam usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) ataupun usaha kecil menengah (UKM).
BAB XIII ETIKA DALAM KEWIRAUSAHAAN PERSPEKTIF SYARIAH

Etika Sebuah Usaha


Yang mencakup kajian etika dalam sebuah organisasi usaha, tanggung jawab social sebuah usaha, tata Kelola sebuah
usaha, aturan-aturan yang ada dalam sebuah usaha, etika dalam pemanfaatan teknologi dan juga etika dalam
menghadapi perkembangan usaha secara global.
Etos Kerja Wirausahawan Muslim
Al-Qur’an menjelaskan dengan baik, bahwa bekerja harus dilakukan untuk mendapatkan kemaslahatan, sehingga Allah
selalu menyatakan bahwa Ketika seseorang melakukan kerusakan dalam bekerja maka ia akan mendapatkan hukuman
di akhirat nantinya.
Integritas dan Kompetisi sebagai Sikap Dasar Wirausahawan
Hal yang terkait dengan integritas adalah kepercayaan, menjadi debitur yang baik, menyelesaikan sesuatu dengan cara
yang adil, transaksi yang saling ridha, larangan menipu, menghindari penipuan, menjaga komposisi barang/jasa yang
tepat, larangan memakai harta orang lain dengan cara yang tidak baik, mencari rezeki yang halal, bersyukur, seimbang,
memaafkan, dan berbelas kasih, dan memotivasi bisnis adalah untuk akhirat, perlindungan terhadap, pemberdayaan
masyarakat miskin dengan zakat, infaq, shadaqah, waqaf dan beberapa akad-akad social lainnya. Kompetensi terkait
erat dengan beberapa hal yang membahas tentang sesuatu teknis. Misalnya bekerja dengan kesungguhan, menjunjung
profesionalisme.
Lima Aspek Dasar Penjaga Ketahanan Usaha:
1. Penjagaan aspek manajemen
2. Penjagaan system akuntansi
3. Integritas yang tinggi
4. Penggunaan struktur modal yang tepat
5. Penjagaan dari unsur kecurangan
Implementasi Good Profit dalam Usaha
Seseorang harus menjadi wirausahawan yang baik (good people), dengan cara menjaga kelestarian alam dan
lingkungan (good planet), untuk mendapatkan laba yang penuh dengan keberkahan (good profit).

Commensense dan Altruism Wirausahawan Muslim


Commensense adalah kesadaran secara umum yang dimiliki oleh seseorang. Misalnya, Ketika seseorang menyerobot
antrian maka ia tidak memiliki Commensense yang baik. Altruism adalah sebuah sikap yang mana seseorang berada
di area yang mana ia mempunyai perasaan yang sama dengan orang lain. Misalnya, Ketika ia merasakan bahwa
dibohongi itu menyakitkan, maka ia tidak akan membohongi orang lain karena ia tidak mau orang lain merasakan
hal tersebut.
Given Demand Hypothesis Data Usaha
Given demand hypothesis adalah sebuah asumsi yang menyatakan bahwa produsen haruslah selalu merespons
permintaan pasar. Akan tetapi, seorang wirausahawan tidak serta merta merespons secara langsung permintaan
pasar, karena ia haruslah melakukan riset, sejauh mana nilai kemaslahatan dari produk yang sedang digemari oleh
masyarakat tersebut.
BAB XIV ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH, DAN WAQAF DALAM BISNIS

Pengertian Zakat: Zakat adalah sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat tertentu yang diwajibkan oleh
Allah untuk dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula.
Bidang Usaha Yang Harus Dizakati:
a. Zakat pertanian (653 kg gabah, zakat yang dikeluarkan : 5 – 10%)
b. Zakat biji-bijian dan buah-buahan (zakat 1/10 – 3/40)
c. Zakat peternakan (zakat unta, sapi dan kambing)
d. Zakat perdagangan (dihitung dulu dan dikeluarkan 2,5%)
e. Zakat emas, perak dan uang simpanan (kekayaan), zakat mal
f. Zakat profesi, diqiyaskan zakat mal atau pertanian
g. Zakat korporasi (bisa dikeluarkan secara langsung atau tidak)
h. Zakat harta karun dan pertambangan (2,5% - 20%)
i. Zakat hadiah (tidak ada nishab, dan ada perbedaan pendapat)
j. Zakat fitrah
Syarat Wajib Mengeluarkan Zakat
k. Al-Milk at-Ta, yaitu harta itu dikuasai secara penuh dan dimiliki secara sah.
l. Al-namaa’ adalah harta yang jika diusahakan memiliki potensi unruk berkembang.
m. Al-nisabah, yaitu harta tersebut telah mencapai ukuran tertentu.
n. Melebihi kebutuhan pokok.
o. Al-haul, yaitu telah mencapai satu tahun.
Waktu Mengeluarkan Zakat: Mayoritas jumhur ulama tidak membatasi waktu mengeluarkan zakat,
terserah mulai bulan apa saja, asal sudah mencukupi syarat wajib mengeluarkan zakat.

Infaq untuk Melancarkan Usaha: Infaq secara istilah adalah mengeluarkan Sebagian harta dari
penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan. Infaq sangat dianjurkan bagi masyarakat muslim yang
kaya.
Shadaqah dan Samahah dalam Sebuah Usaha: Shadaqah bersifat sukarela dan tidak terikat pada syarat-
syarat tertentu dalam pengeluarannya, baik mengenai jumlah waktu dan kadarnya. Shadaqah bisa dikeluarkan
secara materi dan non materi.

Waqaf dan Barakah Cost


Waqaf menurut istilah syara’ yakni menahan harta yang mungkin diambil manfaatnya tanpa menghabiskan atau
merusakkan bendanya, dan digunakan dalam rangka kebaikan. Wirausahawan yang sukses dan mempunyai dana
berlebih hendaklah meningkatkan kesadarannya untuk selalu berkontribusi kepada masyarakat, dengan cara
memperbanyak fasilitas yang diwaqafkan olehnya, dalam rangka ikut mensejahterakan masyarakat.
Kewirausahaan dan Perdayaan Masyarakat Lewat ZISWAF
Jikalau para wirausahawan berjalan berdampingan dengan para pemangku kebijakan negara ini, dan kemudian
mengembangkan system waqaf dalam memberdayakan masyarakat, maka lambat laun kemiskinan dan
keterpurukan Sebagian masyarakat di negeri ini akan bisa diatasi. Sehingga beberapa tahun kemudian Indonesia
menjadi negara maju, dengan rakyat yang sejahtera menjadi baidatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Anda mungkin juga menyukai