Anda di halaman 1dari 17

Peranan

Antropologi
Kesehatan
Disusun oleh:
Kelompok 1
Rombel 1C
Anggota Kelompok 1

Farhan Dani Maeylani Putri


01 Amrullah 02 Qarisma
(6411421120)
(6411421101)

Mohamad Hanif
03 Rasyad 04 Sifa Sabani Dimas
(6411421098) (6411421116)
Sub Pembahasan

1. Bagaimana  budaya 2. Perspektif antropologis 3. Contoh sumbangsih


mempengaruhi dalam memecahkan masalah antropologi dalam
kesehatan kesehatan melalui aspek sosial bidang kesehatan
& budaya
Bagaimana  budaya
1 mempengengaruhi
kesehatan
Aspek sosial serta budaya dapat mempengaruhi kesehatan suatu
kelompok/ individu karena keadaan sosial di suatu wilayah, pandangan
dari diri sendiri maupun kelompok mengenai hal yang menimpanya,
tradisi yang telah ada bertahun tahun lamanya, serta peraturan tidak
tertulis yang telah menjadi pedoman di masyarakat.
aspek sosial yang mempengaruhi kesehatan

Usia Pekerjaan
Balita rentan infeksi, lansia 1 3 Buruh pabrik rentan terserang
rentan penyakit kronis penyakit pernapasan

Jenis kelamin Sosial Ekonomi


Wanita rentan kanker payudara, 2 4 Obesitas pada masyarakat
laki-laki rentan terhadap kanker ekonomi tinggi, dan malnutrisi
prostat pada ekonomi rendah
faktor sosial yang mempengaruhi perilaku kesehatan
-H.Ray Elling (1970)-

Self concept Image kelompok


Image individu dipengaruhi
tingkatan kepuasan ataupun oleh image kelompoknya,
ketidakpuasan yang dirasakan contohnya anak dokter akan
terhadap diri sendiri terpengaruh oleh organisasi
kedokteran dan orang
berpendidikan yang tinggi.
7 Aspek budaya yang mempengaruhi status kesehatan
-G.M. Foster (1973)-
dan perilaku kesehatan
Merupakan suatu wujud budaya yang dinyatakan dalam bentuk
1. Tradisi kebiasaan, tata kelakuan, dan adat istiadat.

• Contoh negatif: tradisi cincin leher, karena cincin leher


berbahaya bagi tulang leher sehingga dapat melemahkan
dan mengakibatkan kematian jika cincin dilepaskan.

• Contoh positif: nyirih, karena dengan melakukan tradisi


ini kita dapat menjaga kesehatan gigi dan system
pencernaan.
lanjutan-

0 0 0
2 3 4
Sikap fatalistis Pengaruh nilai Sikap etnosentris
Ex: anggota masyarakat Ex: beras putih dipandang Ex: seorang yang menggunakan
menganggap sakit atau mati lebih bergengsi daripada vitsin pada makanannya
adalah takdir, sehingga kurang beras merah, padahal vit menganggap itu lebih benar,
berusaha untuk mencari B1 lebih banyak pada padahal dalam kesehatan vitsin
pengobatan beras merah tidak baik digunakan.
Lanjutan-

konsekuensi inovasi
Perasaan bangga pada Norma
terhadap perilaku
statusnya
kesehatan
Ex: masyarakat menolak makan Ex: Norma yang melarang
daun singkong. Karena hubungan antara dokter kepada Memikirkan konsekuensi,
beranggapan daun singkong adalah ibu hamil, norma ini menganalisis faktor-faktor
makanan kambing dan mereka menghambat upaya untuk dan memprediksi yang
tidak dapat disamakan dengan menurunkan angka kematian akan terjadi setelah
kambing. ibu dan bayi perubahan
2. Perspektif antropologis dalam memecahkan masalah
kesehatan melalui aspek sosial & budaya

Ahli antropologi mempunyai banyak ladang di dalam lembaga kesehatan atau


“masyarakat kesehatan” sebagai tempat kajiannya seperti rumah sakit jiwa, rumah sakit
umum, dokter praktek, para pasien, sekolah-sekolah kedokteran, klinik-klinik, puskesmas
dan “masyarakat kesehatan” lainnya. Metode-metode penelitian yang sama seperti yang
dipergunakan ahli antropologi pada umumnya dalam penelitian tradisional dapat
diterapkan kepada lingkungan-lingkungan itu (masyarakat kesehatan).
Dalam meneliti “masyarakat kesehatan” tidak cukup seorang ahli antropologi namun
juga bantuan tenaga kesehatan profesional dan harus diterima dalam pranata masyarakat
kesehatan(lapangan penelitian).
Lanjutan-
Antropologi kesehatan memiliki hubungan terhadap
perubahan biologi dengan faktor sosial budaya di
masyarakat.
Contohnya penyakit keturunan albinism di suatu daerah
ditransmisikan melalui gen resesif karena pernikahan antar
anggota keluarga. Sehingga antropologi kesehatan
memandang penyakit tersebut sebagai suatu masalah yang
harus dipecahkan, lalu berusaha mencari pemecahan
masalah dengan memberikan pencegahan melalui sosialisasi
kepada masyarakat akan bahaya jika menikah sesama
keluarga.
3. Contoh sumbangsih antropologi dalam
bidang kesehatan
a). Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan
termasuk individunya. Contoh pendekatan sistem, holistik, emik, relativisme
yang menjadi dasar pemikiran antropologi dapat digunakan untuk membantu
menyelesaikan masalah dan mengembangkan situasi masyarakat menjadi lebih
baik.
b). Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk
menguraikan proses sosial budaya bidang kesehatan. Sumbangan terhadap
metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam merumuskan pendekatan
yang tepat maupun membantu analisis dan interpretasi hasil tentang suatu
kondisi yang ada di masyarakat.
Sumbangasih antropologi dalam bidang kesehatan
Menurut Foster dan Anderson
1. Prespektif Antropologi bagi ilmu kesehatan
- Pendekatan Holistik, yaitu pendekatan yang memahami gejala
sebagai suatu sistem.
- Relativisme budaya, yaitu penilaian terhadap suatu budaya
bersifat relatif, tidak selalu sama pada seluruh masyarakat

2. Perubahan, suatu perubahan terencana yang bertolak dari


konsep budaya. Pembaharuan kesehatan dalam upaya mengubah
perilaku kesehatan baik pada suatu hal yang tampak ataupun pada
aspek psiko-budaya.
contoh studi kasus
tradisi pengasapan ibu yang baru lahir dan bayinya
Tradisi ini terdapat diberbagai daerah dengan nama yg berbeda seperti Marapi di
Sumatera Utara, Porosoropu di Buton, Madeung/Sale di Aceh Utara, dan Se’i di Nusa
Tenggara Timur.
Sebelum masa persalinan arang disiapkan dan dibakar sampai kehitaman lalu disiram
dengan air dan dijemur hingga kering, hal ini dimaksudkan agar arang bertahan lebih
lama. Ibu dan bayi tidur di atas tempat tidur yang dibawahnya diletakkan perapian dan
hanya dialasi tikar tipis.

Tradisi ini bertujuan menghangatkan ibu dan bayi agar tidak sakit karena kedinginan.
Tetapi dari segi ahli kesehatan hal tersebut berdampak negatif karena berresiko
terkena luka bakar dan gangguan pernapasan.
Sumbangsih Antropologi
Masalah kesehatan tersebut dapat diatasi dengan sebuah rencana pelaksanaan kesehatan,
misal dengan promosi kesehatan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat.
Promkes harus mudah dipahami dengan menggunakan bahasa daerah tersebut. Dapat
dilakukan dengan penyuluhan secara langsung ataupun tidak langsung tentang bahaya asap
terhadap kesehatan, lalu dengan menjelaskan melalui gambar/ video dampak asap bagi
kesehatan dan memberikan contoh korban jiwa yang mengalaminya.

Kemudian mengedukasi masyarakat melalui ketua kampung dan ibu-ibu tertua disuatu
masyarakat, edukasi secara preventif dengan memberikan solusi lain yang memiliki manfaat
sama, contoh solusi menghangatkan dengan menggunakan selimut. Masyarakat diminta
menggunakan selimut sebagai pengganti asap, dan dipantau selama beberapa bulan, lalu
bandingkan hasilnya dengan masyarakat yang masih menggunakan tradisi pengasapan ibu
dan bayinya, yang terakhir selalu memberi motivasi kepada masyarakat melalui pemantauan.
KESIMPULAN

Budaya memiliki peran penting bagi status kesehatan dan perilaku


kesehatan individu ataupun masyarakat, dapat berdampak positif maupun
negatif, seperti fatalistis yaitu sikap pasrah dan etnosentris yang memandang
budaya sendiri lebih baik dibanding budaya lain.
Antropologi mengkaji masalah kesehatan dan penyakit dari 2 kutub yang
berbeda, yaitu biologi dan sosio budaya melalui bantuan lembaga kesehatan.
Antropologi memberikan sumbangan pada ilmu kesehatan, seperti
memberikan pandangan kepada masyarakat ataupun individu agar selalu
berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan di Indonesia dan memberikan
contoh operasional yang digunakan untuk proses sosial budaya dibidang
kesehatan.
Terima Kasih! any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai