Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 8

Anggota :
1. Antik Komariah 162310101094
2. Sustyarko Onny A. 162310101056
3. Renata Oktavian. H 162310101084
4. Roifatul Nurjanah 162310101099
5. Nia Nofilia Widarto 162310101101
6. Bayu Ilham A 162310101288
7. Munazilatul Chasanah 162310101199
Dosis Paracetamol :
Dosis Parasetamol untuk dewasa 300mg-1g per kali, dengan maksimum 4g per hari, untuk anak 6-12 tahun: 150-
300 mg/kali, dengan maksimum 1,2g/hari. Untuk anak 1-6 tahun: 60mg/kali, pada keduanya diberikan maksimum
6 kali sehari

Dosis Toksik
Parasetamol dosis 140 mg/kg pada anak-anak dan 6 gram pada orang dewasa berpotensi hepatotoksik. Dosis 4g
pada anak-anak dan 15g pada dewasa dapat menyebabkan hepatotoksitas berat sehingga terjadi nekrosis
sentrolobuler hati. Dosis lebih dari 20g bersifat fatal. Pada alkoholisme, penderita yang mengkonsumsi obatobat
yang menginduksi enzim hati, kerusakan hati lebih berat, hepatotoksik meningkat karena produksi metabolit
meningkat.
Form :
Parasetamol tersedi sebagai obat tunggal, berbentuk tablet 500mg atau sirup yang mengandung
120mg/5ml. Selain itu Parasetamol terdapat sebagai sediaan kombinasi tetap, dalam bentuk tablet
maupun cairan.

Tersedia dalam bentuk


Tablet Kekuatan : 80 mg, 160 mg, 325 mg, 500 mg, 650 mg
Kaplet Kekuatan : 80 mg, 160 mg, 325 mg, 500 mg, 650 mg
Larutan Kekuatan : 80 mg / 0.8mL, 80 mg / 2.5mL, 160mg / 5mL. 500 mg / 15 mL
Eliksir Kekuatan : 32mg / 1mL
Solusi injeksi Kekuatan: 10 mg / mL
Indikasi dan Kontraindikasi

Indikasi
Parasetamol merupakan pilihan lini pertama bagi penanganan demam dan nyeri sebagai
antipiretik dan analgetik. Parasetamol digunakan bagi nyeri yang ringan sampai sedang.

Kontra Indikasi
1. Penderita gangguan fungsi hati yang berat dan penderita hipersensitif terhadap obat ini.
2. Gangguan hati berat atau penyakit hati
3. Tidak boleh diberikan berulang pda pasien anemia, gangguan jatung, paru dan ginjal
Farmakokinetik

1. Absosrbsi
Parasetamol yang diberikan secara oral diserap secara cepat dan mencapai kadar serum puncak dalam
waktu 30 – 120 menit. Adanya makanan dalam lambung akan sedikit memperlambat penyerapan sediaan
parasetamol lepas lambat
2. Distribusi
Parasetamol terdistribusi dengan cepat pada hampir seluruh jaringan tubuh. Lebih kurang 25%
parasetamol dalam darah terikat pada protein plasma.
3. Metabolisme
Parasetamol berikatan dengan sulfat dan glukuronida terjadi di hati. Metabolisme utamanya meliputi
senyawa sulfat yang tidak aktif dan konjugat glukoronida yang dikeluarkan lewat ginjal. Sedangkan
sebagian kecil, dimetabolismekan dengan bantuan enzimsitokrom P450. hanya sedikit jumlah
parasetamol yang bertanggung jawab terhadap efek toksik racun yang diakibatkan oleh metabolit NAPQI
( N-Asetil-Benzo-Uinonimina). Bila pasien mengkonsumsi parasetamol pada dosis normal, metabolit
toksik NAPQI ini segera didetoksifikasi menjadi konjugat yang tidak toksik dan segera dikeluarkan
melalui ginjal. Perlu diketahui bahwa sebagian kecil dimetabolisme cytochrome P450 (CYP) atau
NAPQI bereaksi dengan sulfidril
4. Eleminasi
Parasetamol diekskresikan melalui urin sebagai metabolitnya, yaitu asetaminofen glukoronoid,
asetaminofen sulfat, merkaptat dan bentuk yang tidak berubah.
Precautions
Peringatan Sebelum Anda menggunakan Paracetamol , beri tahu dokter Anda tentang riwayat medis
dan kesehatan Anda termasuk yang berikut: kecanduan alkohol penyakit ginjal penyakit hati
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kerusakan hati. Sebelum Anda
menggunakan Paracetamol , diskusikan dengan dokter Anda jika Anda alergi terhadapnya atau bahan-
bahannya. Dokter Anda mungkin meresepkan obat alternatif dan memperbarui catatan medis Anda
untuk mencatat informasi ini. Gunakan saat Kehamilan Penggunaan Paracetamol selama kehamilan
seharusnya hanya bila diperlukan. Obat ini harus diberikan hanya jika manfaat potensial
membenarkan potensi risiko pada bayi. Paracetamol termasuk dalam kelas obat-obatan NSAID .
NSAID tidak boleh diminum setelah 29 minggu kehamilan karena obat-obatan ini dapat
menyebabkan kerusakan serius pada bayi yang belum lahir.Gunakan saat Menyusui Penggunaan
Paracetamol diketahui aman untuk digunakan pada wanita yang sedang menyusui . Obat ini
ditemukan dalam ASI tetapi tidak dalam jumlah yang signifikan untuk membahayakan bayi.Gunakan
saat Bayangkan Paracetamol diketahui aman untuk digunakan pada wanita yang mencoba
mengandung bayi. Alkohol Hindari mengonsumsi alkohol bersama Paracetamol . Minum alkohol
dapat menyebabkan kerusakan hati.Risiko Meningkat Obat ini dapat menyebabkan pendarahan di
perut. Penggunaan tembakau atau alkohol secara teratur saat menggunakan obat ini dapat
meningkatkan risiko Anda. Diskusikan dengan dokter Anda jika Anda merokok dan minum alkohol
secara teratur. Obat-obatan NSAID , termasuk Paracetamol, menutupi infeksi tertentu dan
mencegahnya agar tidak terdeteksi. Penggunaan Jangka Panjang Jika Paracetamol sering digunakan
atau untuk jangka waktu yang lama, Anda mungkin mengalami sakit kepala atau dapat memperburuk
sakit kepala yang ada.
Adverse Event

Apabila pasien mengkonsumsi parasetamol pada dosis tinggi, konsentrasimetabolit beracun ini menjadi
jenuh sehingga menyebabkan kerusakan hati, Trombositopenia, leukopenia, neutropenia, pansitopenia,
methaemoglobinaemia, agranulositosis, angioedema, nyeri dan sensasi terbakar pada tempat injeksi,
hipotensi dan takikardia.

Gangguan pencernaan : Mual, muntah, konstipasi.


Gangguan sistem saraf : Sakit kepala.
Gangguan kejiwaan : Insomnia.
Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Eritema, pembilasan, pruritus.
Berpotensi fatal : Hepatotoksisitas, nekrosis tubular ginjal akut. reaksi
hipersensitivitas seperti pustulosis eksantematosa generalisata akut (AGEP), sindrom
Stevens-Johnson (SJS), toksik epidermal nekrolisis (TEN).

Anda mungkin juga menyukai