Anda di halaman 1dari 70

ORIENTASI KURIKULUM 2013

Disajikan untuk guru-guru SD/MI


di Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan

Oleh:
SUHARTONO
NIP 195811141986011001
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PGSD
YANG PERLU DIKENAL
GURU SD/MI:
• Mengapa ada kurikulum 2013?

• Apa saja elemen pengembangan


kurikulum 2013?

• Bagaimana implementasi kurikulum


2013?
KAJIAN TEORITIS DAN PRAKTIS
KURIKULUM 2013

1. KURIKULUM sebagai TEORI

2. KURIKULUM sebagai BAHAN


TERCETAK

3. KURIKULUM sebagai TINDAKAN


RASIONAL KURIKULUM 2013
KONDISI SAAT INI KURIKULUM 2013
Kompetensi : sikap, Kompetensi : sikap, pengethuan
pengetahuan dan keterampilan dan keterampilan diurai menjadi KI-
belum secara jelas diurai , 1, KI-2, KI-3 dan KI-4, yang
bahkan cenderung dipersepsi M memandu penetapan materi
menjadi kognitif, afektif, dan
psikomotorik saja. Tidak E
digunakan memandu materi Perpaduan sikap, pengetahuan,
N dan keterampilan
U
Dominan pada pengetahuan J Aktivitas pembelajaran didesain
U pada 3 ranah sikap, pengetahuan
dan keterampilan
Aktivitas pembelajaran hanya
domain pengetahuan
Penilain menggunakan tes,
obervasi, portfolio dan penilaian
Penilain dominan sikap
menggunakan tes

Rapor berisi komponen sikap,


Rapor cenderung hanya pengetahuan dan keterampilan
melaporkan kompetensi bidang yang dilengkapi dengan deskripsi
pengetahuan kualitiatif
4
RASIONAL KURIKULUM 2013
KONDISI SAAT INI KURIKULUM 2013
Di SD diajarkan berbasis mata SD : tematik terpadu, SMP
pelajaran, padahal tidak didukung tematika terpadu + Mapel,
oleh terori pendidikan dan teori SMA/SMK : berbasis mapel
psikologi yang berlaku (tematik boleh saja sampai PT)
M
IPA dan IPS masih menggunakan
Di SMP diajarkan kelompok IPA dan E pola tematik terpadu
IPS secara parsial
N
Tidak tampak integrasi antar jenjang U Kompetensi antar jenjang
pendidikan sehingga jenjang J diintegrasikan sehingga tampak
sebelumnya seolah-olah bukan berkesinambungan
prasyarat untuk jenjang berikutmya. U
Pembelajaran bahasa yang
Bahasa tidak mampu memandu berbasis teks akan mendorong
mapel yang lain sebab kompetensi kemampuan berbahasa sejak dini
terpenting dalam bahasa tidak
dilatihkan secara memadai
Mengutamakan pendekatan
Meninggalkan kaidah metodologi saintifik yang mengantarkan siswa
ilmiah dan tidak kokoh berpijak pada tidak berhenti pada pengetahuan
kaidah pendidikan sehingga tetapi berlanjut ke keterampilan
pemilihan model tidak akurat dan pembentukan sikap. 5
Landasan Yuridis : (1/3)
UNDANG-UNDANG SISDIKNAS

PP 32 TAHUN 2013

PERATURAN MENDIKBUD
NOMOR 54, 65, 66, 67, 68, 69, 70
TAHUN 2013
NO. Nomor PERMENDIKBUD URIAN
1. 54 Standar Kompetensi Lulusan Dikdasmen.
2. 65 Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
3. 66 Standar Penilaian Pendidikan.
4. 67 Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum SD/MI
5. 68 Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum SMP
6. 69 Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum SMA
7. 70 Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum SMK
8. 71 Buku Teks Pelajaran Dan Buku Panduan Guru Untuk
Pendidikan Dasar Dan Menengah.
6
Keseimbangan antara sikap, keterampilan dan
pengetahuan untuk membangun soft skills dan
hard skills

PT

SMA/K Knowledge
Knowledge Skill
Skill Attitude
Attitude

SMP

SD

Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).


7
ESENSI KURIKULUM 2013
SAAT BERTINDAK : PROSES PEMBENTUKAN :

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

MEMANDU MENDAHULUI PEMBENTUKAN


(DIINTEGRASIKAN DALAM
AKTIVITAS PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN
PENGETAHUAN KETERAMPILAN

SIKAP

DITUANGKAN DALAM RPP DAN


DIBIASAKAN (DIBUDAYAKAN) DILAKUKAN DALAM
DAN DIAMATI ATAU DINILAI PEMBELAJARAN
PERUBAHAN KURIKULUM 2013 WUJUD PADA:
KOMPETENSI
LUUSAN
MATERI PROSES PENILAIAN

• Konstruski yang • Berorientasi pada karakteristik • Berbasis Tes


holistik kompetensi: dan Non Tes
• Sikap (Krathwohl) : Menerima + (porfolio)
• Didukung oleh Semua Menjalankan + Menghargai + • Menilai Proses
Materi atau Mapel Menghayati + Mengamalkan dan Output
• Terintegrasi secara • Keterampilan (Dyers) : Mengamati dengan
Vertikal maupun + Menanya + Mencoba + Menalar + menggunakan
Horizontal Menyaji + Mencipta authentic
assesment
• Pengetahuan (Bloom & Anderson):
Mengetahui + Memahami + • Rapor memuat
Menerapkan + Menganalisa + penilaian
• Dikembangkan Mengevaluasi +Mencipta kuantitatif
Berbasis Kompetensi tentang
sehingga Memenuhi • Menggunakan Pendekatan pengetahuan
Saintifik, Karakteristik dan deskripsi
Aspek Kesesuaian dan kualitatif
Kecukupan Kompetensi sesuai Jenjang (SD:
Tematik Terpadu, SMP: Tematik tentang sikap
• Mengakomodasi Terpadu-IPA & IPS- dan Mapel, dan
Content Lokal, keterampilan
SMA : Tematik dan Mapel Kecukupan
Nasional dan • Mengutamakan Discovery
Internasional (antara
lain TIMMS, PISA, Learning dan Project Based
PIRLS) Learning 9
Elemen Perubahan : 1/4
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
Kompetensi • Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills
Lulusan dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Kedudukan • Kompetensi yang semula diturunkan dari
mata pelajaran matapelajaran berubah menjadi matapelajaran
(ISI) dikembangkan dari kompetensi.
Pendekatan Kompetensi dikembangkan melalui:
(ISI)
• Tematik • Tematik • Mata • Vokasional
Terpadu Terpadu pelajaran
dan Mata
pelajaran

10
Elemen Perubahan : 1/4
Deskripsi
Elemen SD SMP SMA SMK
Struktur • Holistik • TIK menjadi • Perubahan • Penyesuaian
Kurikulum berbasis sains media semua sistem: ada jenis keahlian
(alam, sosial, matapelajaran matapelajara berdasarkan
(Mata n wajib dan
pelajaran dan dan budaya) • Pengembangan ada mata spektrum
alokasi diri terintegrasi pelajaran kebutuhan
• Jumlah pada setiap pilihan saat ini
waktu) matapelajaran matapelajaran
(ISI) dari 10 menjadi dan • Terjadi • Pengurangan
6 ekstrakurikuler pengurangan adaptif dan
mata normatif,
• Jumlah jam • Jumlah pelajaran penambahan
bertambah 4 matapelajaran yang harus produktif
JP/minggu dari 12 menjadi diikuti siswa
akibat 10 • Produktif
perubahan • Jumlah jam disesuaikan
• Jumlah jam bertambah 1
pendekatan bertambah 6 JP/minggu dengan trend
pembelajaran JP/minggu akibat perkembangan
akibat perubahan di Industri
perubahan pendekatan
pendekatan pembelajaran
pembelajaran

11
Elemen Perubahan : 1/4

Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi,
dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya,
Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di
lingkungan sekolah dan masyarakat
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
• Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan
teladan
Proses
pembelajaran
• Tematik • IPA dan IPS • Adanya mata • Kompetensi
dan masing- pelajaran keterampilan yang
terpadu masing wajib dan sesuai dengan standar
diajarkan pilihan sesuai industri
secara dengan bakat
terpadu dan minatnya

12
Elemen Perubahan : 1/4
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
• Penilaian berbasis kompetensi
• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses
dan hasil]
Penilaian Hasil
• Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar
Belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal
(maksimal)
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen
utama penilaian
Ekstrakurikuler • Pramuka (wajib) • Pramuka • Pramuka • Pramuka (wajib)
• UKS (wajib) (wajib) • OSIS
• PMR • OSIS • OSIS • UKS
• Bahasa Inggris • UKS • UKS • PMR
• PMR • PMR • Dll
• Dll • Dll

13
KOMPONEN UTAMA KURIKULUM 2013
• Pengembangan
Silabus merupakan
rencana Pembelajaran • Implementasi KURIKULUM 2013
pada mata pelajaran • Monitoring dan
atau tema tertentu Evaluasi
berisi:
a. Kompetensi inti;
b. Kompetensi dasar; • Landasan Filosofis
c. materi pembelajaran; • Sosiologis
• Psikopedagogis KERANGKA DASAR
d. kegiatan
pembelajaran; • Yuridis
e. penilaian; Acuan Pengembangan
f. alokasi waktu; dan • Struktur di tingkat nasional
• Muatan Lokal di tingkat daerah
g. sumber belajar. • KTSP
STRUKTUR

• Kompetensi Inti
• Kompetensi Dasar
• Muatan Pembelajaran
• Mata Pelajaran • Kompetensi SILABUS
• Beban Belajar • Materi
• Media
• Skenario
Pembelajaran RPP
• Penilaian
14
Video Pembelajaran :
Model Pelatihan Guru: Contoh dan Bukan
• Mengamati, menilai, Contoh
• Amanat UUD, UU Sisdiknas, PP 19 mengevaluasi • Tematik Terpadu
• Daya Saing, Daya Sanding, Dan • Menyusun, • Pendekatan
Kapasitas Adaptasi Mengembangkan Scientific
• Kompetensi Abad 21 Menghasilkan dan • Inquiry/Discovery
• Bonus Demografi Menyajikan Learning
• Filosofi Pendidikan • Melakukan dan • Problem Based
• Filosofi Kurikulum mensimulasikan Learning
• Teori Pengembangan Kurikulum
• Project Based
• Psikologi Perkembangan • Penyiapan Buku Learning
• Data-data Empirik: TIMMS, PISA,
PIRLS • Penyiapan Guru

PENGEMBANGAN PENDAMPINGAN DAN


IMPLEMENTASI EVALUASI
KURIKULUM 2013 KURIKULUM 2013 KURIKULUM 2013

Pengembangan dan • Skenario dan Script


• Dukungan Berbagai Pihak yang utuh
Penguatan: • Fakta Kompetensi Guru : UKG, • Guru Model yang
• Kompetensi Lulusan PKG dan PKB memahami:
• Isi • Suasana Pembelajaran  Filosofi Kurikulum
• Proses • Rekruitmen dan Pengadaan 2013
• Penilaian Guru  Buku Ajar
• Kesesuaian Sistem Penilaian  Model dan
• Dukungan Sarana dan Pendekatan Belajar
sesuai Kurikulum 15
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
SKL KOMPETENSI INTI
SIKAP DAN PERILAKU: Menerima + 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
Menjalankan + Menghargai +
Menghayati + Mengamalkan 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli, santun, ramah
1. Beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, lingkungan, gotong royong, kerjasama,
tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal menunjukan sikap sebagai bagian dari
2. Toleransi, gotong royong, kerjasama, dan solusi atas berbagai permasalahan bangsa
musyawarah dalam berinteraksi secara efektif dengan
3. Pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, lingkungan sosial dan alam serta dalam
dan cinta perdamaian menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KETERAMPILAN: Mengamati + Menanya 3. Memahami dan menerapkan
+ Mencoba + Mengolah + Menyaji + pengetahuan faktual, konseptual,
Menalar + Mencipta prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora
1. Membaca, menulis, menghitung, menggambar, dengan wawasan kemanusiaan,
mengarang kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
2. Menggunakan, mengurai, merangkai, terkait fenomena dan kejadian, serta
memodifikasi, membuat, mencipta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
PENGETAHUAN: Mengetahui + dengan bakat dan minatnya untuk
Memahami + Menerapkan + memecahkan masalah.
Menganalisa + Mengevaluasi 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait
1. Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan pengembangan dari yang
2. Manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dunia dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

16
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 1/4
SEKOLAH DASAR
Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan
sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli,
disiplin, demokratis], percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam , di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain

Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba,


mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir
dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak
dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.

Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan,


menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan
konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah,
dan tempat bermain
17
Contoh Kompetensi Inti Kelas I SD
Ranah Kompetensi Inti
Kompetensi
Sikap Spiritual Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya.
Sikap Sosial Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru.
Pengetahuan Memahami pengetahuan faktual dengan cara
mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah  
Keterampilan Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman,
berakhlak mulia, dan berilmu

18
Konsep Umum Buku Kurikulum 2013 ..1/2
• Mengacu pada kompetensi inti yang telah
dirumuskan untuk kelas dimana buku tersebut
ditulis
• Menjelaskan pengetahuan sebagai input kepada
siswa untuk menghasilkan output berupa
keterampilan siswa dan bermuara pada
pembentukan sikap siswa sebagai outcome
pembelajaran
• Menggunakan pendekatan saintifik melalui
mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
menyaji
• Menggiring siswa untuk menemukan konsep yang
sedang dipelajari melalui deduksi [discovery
learning]. Siswa sebisa mungkin diajak untuk
mencari tahu, bukan langsung diberi tahu.
19
Konsep Umum Buku Kurikulum 2013 ..2/2
• Memuat penilaian capaian pembelajaran secara
bertahap mulai review [ulasan], exercise
[latihan], problem [pemecahan masalah],
challenge [tantangan yang membutuhkan
pemikiran mendalam], dan project [kegiatan
bersama dalam memecahkan permasalahan
yang membutuhkan dukungan sumber lainnya].
• Menekankan penggunaan bahasa yang jelas,
logis, sistematis.
• Keterampilan tidak selalu dalam ranah abstrak,
tetapi juga harus konkret dalam bentuk
tindakan nyata

20
Buku Sekolah Dasar...1/2
• Berupa buku pembelajaran tematik terpadu
• Berbasis aktivitas, memuat rencana kegiatan harian
• Merupakan buku kerja siswa [pada akhir tema menjadi portofolio
siswa?]
• Tiap rangkaian pembelajaran (sub-tema) dimulai dengan ajakan
untuk mengamati dan menanya tentang sekitarnya sesuai dengan
sub-tema yang dibahas (disusun dalam bentuk teks yang jelas,
logis, dan sistematis)
• Selanjutnya diawali dengan pembelajaran teks bahasa
[tulis/lisan] yang jelas sesuai subtema dan materi-materi yang
akan dibahas
• Anak kelas I SD/MI dianggap masih belum baca tulis hitung
• Membiasakan mengamati pola [angka, bangun] dan memahami
aturan pembentukannya
21
Buku Sekolah Dasar...1/2
• Pemahaman bahasa harus didahulukan terhadap materi
lainnya
• Pengetahuan dijadikan sebagai topik dalam memahami
bahasa, sehingga siswa dapat memahami bahasa dan
ilmu pengetahuan sekaligus
• Menunjukkan pentingnya data dan penyajiannya
• Matematika tidak selalu berkaitan dengan angka dan
perhitungan
• PJOK dan SBP dikaitkan materi pengetahuan yang
dibahas (Mat, IPA, dll)
• Keterampilan juga harus berbentuk tindakan nyata
(konkret) bukan hanya abstrak
• Tiap tema diakhiri dengan project
22
PENGUATAN PROSES:
“ACTIVITY BASED”
KOMPETENSI LULUSAN BUKAN SEKEDAR
“CONTENT BASED”

• STANDAR PROSES
• PENILAIAN
1 BUKU SISWA •

PROSES REMEDI
PENGAYAAN
• PEDOMAN INTERAKSI

• KOMPETENSI DASAR,

2 BUKU GURU

INDIKATOR DAN TUJUAN
PEMBELAJARAN
ANALISIS DAN PEMILIHAN
MATERI AJAR
• PEMILIHAN MODEL, MEDIA
DAN SUMBER BELAJAR

3 CONTOH RPP •


PERANCANGAN SKENARION
PEMBELAJARAN
PENILAIAN

4 VIDEO PEMBELAJARAN

23
BUKU KELAS I
Kelas Judul Buku
1. Diriku
2. Kegemaranku
3. Kegiatanku
4. Keluargaku
TEMATIK
5.  Pengalamanku
6. Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri
7. Benda, Binatang, dan Tanaman di sekitarku
SISWA
8. Peristiwa Alam
9. Agama Islam dan Budi Pekerti
10. Agama Kristen dan Budi Pekerti
KELAS I 11. Agama Katholik dan Budi Pekerti
AGAMA
12. Agama Hindu dan Budi Pekerti
13. Agama Budha dan Budi Pekerti
14. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Buku guru dilengkapi dengan:
1. Pedoman Proses Pembelajaran
2. Pedoman Penilaian
GURU 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi
4. Materi Pengayaan
5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua

24
BUKU KELAS IV
Kelas Judul Buku
1.   Indahnya Kebersamaan
2.   Selalu Berhemat Energi
3.   Peduli terhadap Makhluk Hidup
4.   Berbagai Pekerjaan
TEMATIK 5.   Menghargai Jasa Pahlawan
6.   Indahnya Negeriku
7.   Cita-Citaku
SISWA 8.   Daerah Tempat Tinggalku
9.   Makanan Sehat dan Bergizi
10. Agama Islam dan Budi Pekerti
KELAS IV 11. Agama Kristen dan Budi Pekerti
12. Agama Katholik dan Budi Pekerti
AGAMA
13. Agama Hindu dan Budi Pekerti
14. Agama Budha dan Budi Pekerti
15. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Buku guru dilengkapi dengan:
1. Pedoman Proses Pembelajaran
2. Pedoman Penilaian
GURU 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi
4. Materi Pengayaan
5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua

25
KOMPETENSI DAN KEGIATAN BELAJAR: ...1/3
Langkah Pembelajaran Kegiatan Belajar Kompetensi Yang
Dikembangkan
Mengamati (observe) Membaca, mendengar, Melatih kesungguhan,
menyimak, dan melihat kesabaran, ketelitian dan
(tanpa atau dengan alat) kemampuan
membedakan informasi
yang umum dan khusus,
kemampuan berpikir
analitis, kritis, deduktif,
dan komprehensif
Menanya (question/ask) Mengajukan pertanyaan Mengembangkan
tentang informasi yang kreativitas, rasa ingin
tidak dipahami dari apa tahu, kemampuan
yang diamati atau merumuskan pertanyaan
pertanyaan untuk untuk membentuk
mendapatkan informasi critical minds yang perlu
tambahan tentang apa untuk hidup cerdas dan
yang diamati belajar sepanjang hayat
(dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat
hipotetik)

26
KOMPETENSI DAN KEGIATAN BELAJAR: ...2/3
Langkah Pembelajaran Kegiatan Belajar Kompetensi Yang
Dikembangkan
Mengumpulkan informasi -Melakukan eksperimen Mengembangkan sikap teliti,
(experiment/ explore) -membaca sumber lain selain buku jujur, sopan, menghargai
teks pendapat orang lain,
-mengamati objek/kejadian/ kemampuan berkomunikasi,
aktivitas menerapkan kemampuan
-wawancara dengan nara sumber mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/ • Mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap jujur,
mengolah informasi (analyze/ dikumpulkan baik terbatas dari teliti, disiplin, taat aturan, kerja
associate) hasil kegiatan keras, kemampuan menerapkan
mengumpulkan/eksperimen prosedur dan kemampuan
maupun hasil dari kegiatan berpikir induktif serta deduktif
mengamati dan kegiatan dalam menyimpulkan.
mengumpulkan informasi.
• Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan

27
KOMPETENSI DAN KEGIATAN BELAJAR: ...3/3
Langkah Kegiatan Belajar Kompetensi Yang
Pembelajaran Dikembangkan
Mengkomunikasikan -Menyampaikan hasil Mengembangkan sikap
(communicate) pengamatan, kesimpulan jujur, teliti, toleransi,
berdasarkan hasil analisis
kemampuan berpikir
secara lisan, tertulis, atau
sistematis,
media lainnya mengungkapkan
pendapat dengan singkat
dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.
Mencipta Memodifikasi, menyusun Kreativitas dan kejujuran
kembali untuk serta apresiasi terhadap
menemukan yang baru, karya orang lain dan
dan menemukan yang bangsa lain
baru secara original

28
ALOKASI WAKTU DALAM KALENDER PENDIDIKAN:

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


Minggu efektif belajar Minimum 34 minggu dan Digunakan untuk kegiatan pembelajaran
maksimum 38 minggu efektif pada setiap satuan pendidikan
Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester
Jeda antar semester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II
Libur akhir tahun pelajaran Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran
Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
Hari libur umum/nasional Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan sesuai dengan
ciri kekhususan masing-masing
Kegiatan khusus Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang
sekolah/madrasah diprogramkan secara khusus oleh
sekolah/madrasah tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

29
Standar Penilaian :

Standar Penilaian yang bertujuan untuk menjamin:


a. perencanaan penilaian peserta didik sesuai
dengan kompetensi yang akandicapai dan
berdasarkan prinsip-prinsip penilaian;
b. pelaksanaan penilaian peserta didik secara
profesional, terbuka, edukatif,efektif, efisien, dan
sesuai dengan konteks sosial budaya; dan
c. pelaporan hasil penilaian peserta didik secara
objektif, akuntabel, daninformatif.

30
Standar Penilaian:
Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup:.
1. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan
keluaran (output) pembelajaran.
2. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta
didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya
dengankriteria yang telah ditetapkan.
3. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan
untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk
penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar
kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
4. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses
pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar
peserta didik.
5. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi
Dasar (KD) atau lebih.

31
Standar Penilaian
6. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
7. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
8. Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan pengukuran
yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.
Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti
pada tingkat kompetensi tersebut. 3
9. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan kegiatan
pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat
kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan
Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
10. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi
tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional
Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.
11. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar
kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.

32
Prinsip dan Pendekatan Penilaian:
1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak
dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara
terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan
berkesinambungan.
3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.
4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian,
dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua
pihak.
5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan
kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk
aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan
guru.

33
Penilaian kompetensi sikap :
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri,
penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen
yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik
adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan
pada jurnal berupa catatan pendidik.
1. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan
dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang
diamati.
2. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
3. Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi.
Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
4. Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi
hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan
dengan sikap dan perilaku.

34
Penilaian Kompetensi Pengetahuan :

1. Pendidik menilai kompetensi pengetahuan


melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
2. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda,
isian, jawaba singkat, benar-salah, menjodohkan,
dan uraian. Instrumenuraian dilengkapi pedoman
penskoran.
3. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
4. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah
dan/atau projek yang dikerjakan secara individu
atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

35
Penilaian Keterampilan :
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang
menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan
tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
1. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu
aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
2. Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan,
pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
3. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh
karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk
mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun
waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan
kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
4. substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
5. konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang
digunakan; dan
6. penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.

36
Mekanisme dan Prosedur Penilaian :
1. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan
oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau lembaga mandiri.
2. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ujian tingkat kompetensi, ujianmutu tingkat kompetensi, ujian sekolah,
dan ujian nasional.
a. Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
b. Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan
harian.
c. Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema
pelajaran.
d. Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses
pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
e. Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh pendidik
di bawah koordinasi satuan pendidikan.
f. fUjian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas II
(tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5),
dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah. Ujian tingkat
kompetensi pada akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII
(tingkat 6) dilakukan melalui UN.
37
Mekanisme dan Prosedur Penilaian :
g. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei oleh Pemerintah pada akhir
kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5).
h. Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
i. Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai dengan silabus dan
dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:
j. menyusun kisi-kisi ujian;
k. mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen;
l. melaksanakan ujian;
m. mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik; dan
n. melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar
(POS).
Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelumdiadakan ulangan harian
berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedial.
7. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi
pencapaian kompetensi kepada orangtua dan pemerintah

38
RAPOR SEKOLAH DASAR ...1/3
1. Pengetahuan
Aspek Catatan
Mengingat dan Diisi oleh guru dalam
memahami kalimat positif tentang apa
pengetahuan faktual yang menonjol terkait
dan konseptual kemampuan anak dalam
berdasarkan rasa ingin tiap muatan pelajaran dan
tahu tentang: apa yang perlu usaha-
- dirinya, usaha pengembangan
- makhluk ciptaan untuk mencapai
Tuhan dan kompetensi yang
kegiatannya ditetapkan pada kelas yang
- benda-benda lain di diikutinya.
sekitarnya

39
RAPOR SEKOLAH DASAR ...2/3

2. Keterampilan
Aspek Catatan
Menyajikan kemampuan Diisi oleh guru dalam
mengamati, menanya, dan kalimat positif
mencoba dalam: tentang apa yang
- bahasa yang jelas, logis menonjol dan apa
dan sistematis yang perlu usaha-
- karya yang estetis usaha
- gerakan anak sehat pengembangan
- tindakan anak beriman untuk mencapai
dan berakhlak mulia kompetensi yang
ditetapkan pada
kelas yang diikutinya.

40
RAPOR SEKOLAH DASAR ...3/3

3. Sikap
Aspek Catatan
Menerima, Diisi oleh guru dalam kalimat
menjalankan, dan positif tentang apa yang menonjol
menghargai ajaran dan apa yang perlu usaha-usaha
agama yang pengembangan untuk mencapai
dianutnya. kompetensi yang ditetapkan pada
kelas yang diikutinya.
 
Menunjukkan Diisi oleh guru dalam kalimat
perilaku jujur, positif tentang apa yang menonjol
disiplin, tanggung dan apa yang perlu usaha-usaha
jawab, santun, pengembangan untuk mencapai
peduli, percaya diri, kompetensi yang ditetapkan pada
dan cinta tanah air kelas yang diikutinya.
 

41
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2
STRUKTUR
KURIKULUM
Struktur Kurikulum merupakan
pengorganisasian Kompetensi
KOMPETENSI INTI Inti, Kompetensi Dasar, muatan
Pembelajaran, mata pelajaran,
dan beban belajar pada setiap
KOMPETENSI DASAR
satuan pendidikan dan program
pendidikan.
MUATAN
PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

BEBAN BELAJAR
42
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/12
STRUKTUR
KURIKULUM
• PAUDNI
• PENDIDIKAN DASAR
KOMPETENSI INTI  SD/MI/SDLB
 SMP/MTs/SMPLB

KOMPETENSI DASAR • PENDIDIKAN MENENGAH :


SMA/MA/SMALB/SMK/MAK
• PENDIDIKAN NON FORMAL
MUATAN
PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

BEBAN BELAJAR
43
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 2/12
STRUKTUR PAUDNI : berisi program pengembangan pribadi
KURIKULUM
anak.
SATUAN PENDIDIKAN DASAR : berisi muatan
umum (muatan nasional untuk satuan
KOMPETENSI INTI pendidikan; dan
muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai
dengan potensi dan keunikan lokal)
KOMPETENSI DASAR
SATUAN PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas:
a. muatan umum (muatan nasional untuk satuan
pendidikan; dan muatan lokal untuk satuan
MUATAN pendidikan sesuai dengan potensi dan keunikan
PEMBELAJARAN lokal)
b. muatan peminatan akademik;
c. muatan peminatan kejuruan; dan
d. muatan pilihan lintas minat/pendalaman minat.
MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN NONFORMAL : berisi program
pengembangan kecakapan hidup.
BEBAN BELAJAR
44
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 3/12
STRUKTUR
KURIKULUM
SD/MI, SDLB atau bentuk lain yang
sederajat
terdiri atas muatan:
KOMPETENSI INTI 1. Pendidikan Agama;
2. Pendidikan Kewarganegaraan;
3. Bahasa;
KOMPETENSI DASAR 4. Matematika;
5. Ilmu Pengetahuan Alam;
6. Ilmu Pengetahuan Sosial;
MUATAN
PEMBELAJARAN
7. Seni Dan Budaya;
8. Pendidikan Jasmani Dan Olahraga;
9. Keterampilan/Kejuruan; Dan
MATA PELAJARAN 10.Muatan Lokal.
(dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih mata
pelajaran sesuai dengan kebutuhan satuan
pendidikan dan program pendidikan).
BEBAN BELAJAR
45
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2
STRUKTUR
KURIKULUM Kompetensi Inti merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki
KOMPETENSI INTI seorang Peserta Didik pada setiap
tingkat kelas atau program yang menjadi
landasan Pengembangan Kompetensi
KOMPETENSI DASAR
dasar.

Kompetensi Inti dimaksud pada


MUATAN
PEMBELAJARAN mencakup: sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan yang
berfungsi sebagai pengintegrasi muatan
MATA PELAJARAN Pembelajaran, mata pelajaran atau
program dalam mencapai Standar
Kompetensi Lulusan.
BEBAN BELAJAR
46
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2
STRUKTUR Kompetensi Dasar merupakan
KURIKULUM
tingkat kemampuan dalam
konteks muatan Pembelajaran,
KOMPETENSI INTI pengalaman belajar, atau mata
pelajaran yang mengacu pada
KOMPETENSI DASAR
Kompetensi inti.

Kompetensi Dasar
MUATAN
PEMBELAJARAN dikembangkan dalam konteks
muatan Pembelajaran,
pengalaman belajar, mata
MATA PELAJARAN
pelajaran atau mata kuliah
sesuai dengan Kompetensi inti.
BEBAN BELAJAR
47
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2
STRUKTUR
KURIKULUM Beban belajar memuat:
1. jumlah jam belajar yang dialokasikan
untuk Pembelajaran suatu tema,
gabungan tema, mata pelajaran; atau
KOMPETENSI INTI
2. keseluruhan kegiatan yang harus
diikuti Peserta Didik dalam satu
minggu, semester, dan satu tahun
pelajaran.
KOMPETENSI DASAR (2) Beban belajar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:
a. kegiatan tatap muka;
MUATAN b. kegiatan terstruktur; dan
PEMBELAJARAN
c. kegiatan mandiri.

MATA PELAJARAN

BEBAN BELAJAR
48
Pertimbangan Penetapan Struktur: 1/3

SD SMP SMA/SMK
Semua mata Tiap mata pelajaran Tiap mata pelajaran
pelajaran diajarkan mendukung semua mendukung semua
dengan pendekatan kompetensi [sikap, kompetensi [sikap,
yang sama [saintifik] keterampilan, keterampilan,
melalui mengamati, pengetahuan] pengetahuan] dengan
menanya, mencoba, penekanan yang berbeda
menalar,....

Bermacam jenis Mata pelajaran Mata pelajaran dirancang


konten pembelajaran dirancang terkait satu terkait satu dengan yang
diajarkan terkait dan dengan yang lain dan lain dan memiliki
terpadu satu sama memiliki kompetensi kompetensi dasar yang
lain [cross curriculum dasar yang diikat oleh diikat oleh kompetensi
atau integrated kompetensi inti tiap inti tiap kelas
curriculum] kelas

49
Rancangan Struktur Kurikulum SD
No Komponen Rancangan
1 Berbasis tematik-terpadu sampai kelas VI
2 Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada
tiap kelas
3 Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati,
menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua
mata pelajaran
4 Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata
pelajaran
5 Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangai
menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
-IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll
-IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll
-Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
-Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran

50
Rancangan Struktur Kurikulum SD
No Komponen Rancangan
6 Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi
anak SD yaitu bukan sebagai disiplin ilmu melainkan
sebagai sumber kompetensi untuk membentuk sikap
ilmuwan dan kepedulian dalam berinteraksi sosial dan
dengan alam secara bertanggung jawab.
7 Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan
hanyalah pada apakah buku teksnya terpisah atau jadi
satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya
beban guru, kesulitan bagi bahasa Indonesia untuk
mencari materi pembahasan yang kontekstual, berjalan
sendiri melampaui kemampuan berbahasa peserta
didiknya seperti yang terjadi saat ini, dll
8 Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat
perubahan proses pembelajaran dan penilaian

51
Rasional IPA dan IPS di Sekolah Dasar
• Masalah fokus pembelajaran: ada istilah-istilah IPA yang
memiliki arti berbeda dengan istilah-istilah umum pada
matapelajaran Bahasa Indonesia, misalnya: “gaya”, “usaha”,
“daya”, dll.
• Tiap matapelajaran memiliki indikator pencapaian masing-
masing. Jika indikator Bahasa Indonesia dan IPA digabung,
maka pelajaran Bahasa Indonesia menjadi IPA.
• Jika materi IPA dipaksakan bergabung dengan Bahasa
Indonesia, akan terjadi pendangkalan materi IPA (terhapusnya
beberapa bagian materi IPA), dampak negatifnya:
– Prestasi kita di TIMSS dan PISA akan menurun
– Anak tidak banyak mengerti istilah-istilah IPA, sehingga
tidak suka membaca surat kabar/majalah yang mempunyai
kolom sains.

52
Rasional IPA dan IPS di Sekolah Dasar

• Peserta didik kelas IV – VI (usia 10 – 12


tahun) sudah masuk pada tahap berpikir
abstrak (operasi formal ), sehingga sudah
mampu memahami konsep-konsep
keilmuan secara sederhana
• Dengan matapelajaran IPA/IPS yang
terpisah, proses pembelajaran di SD tetap
dapat dilaksanakan dengan pendekatan
tematik-terpadu.

53
STRUKTUR KURIKULUM SD
No Komponen I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi 4 4 4 4 4 4
Pekerti
2 PPKN 5 5 6 5 5 5
3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 IPA 3 3 3
6 IPS 3 3 3
Kelompok B
7 Seni Budaya & Prakarya (termasuk 4 4 4 4 4 4
muatan lokal*)
8 Pend. Jasmani, OR & Kes 4 4 4 4 4 4
(termasuk muatan lokal).
Jumlah 30 32 34 36 36 36

Catatan:
1. Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah
2. IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya 54
PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 1/3
• Pendidik dan peneliti meyakini bahwa anak melihat dunia
sebagai suatu keutuhan yang terhubung, bukannya penggalan-
penggalan yang lepas dan terpisah. [Departemen Pendidikan
Alberta, Kanada]
• Walaupun sekolah dasar dirancang dengan menggunakan
mata pelajaran dengan definisi kompetensi yang berbeda satu
dengan yang lain [seperti pada KBK 2004 dan KTSP 2006],
mapel tertentu akan menghasilkan keluaran-keluaran yang
sama dengan mapel lainnya. [Departemen Pendidikan Alberta,
Kanada]
• Mapel-mapel yang berbeda tersebut, ternyata sangat banyak
keterkaitan satu sama lain [sebagaimana tampak pada
rumusan kompetensi dasar KTSP 2006]. Dengan demikian
keterpaduan konten pada berbagai mapel dan arahan bagi
siswa untuk dapat membuat keterkaitan antar mapel akan
memperkuat pembelajaran siswa. [Departemen Pendidikan
Alberta, Kanada]

55
PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 2/3

• Kurikulum terpadu sebagai panutan dalam tematik terpadu adalah


salah satu pendekatan pembelajaran dimana kompetensi
[pengetahuan, keterampilan, dan sikap] dari berbagai mapel
digabungkan menjadi satu untuk merumuskan pemahaman yang
lebih mendalam dan mendasar tentang apa yang harus dikuasai
siswa.
• Telah banyak peneliti pendidikan yang menekankan pentingnya
pembelajaran terpadu seperti Susan Drake, Heidi Hayes Jacobs, James
Beane and Gordon Vars, dll yang menyatakan bahwa kurikulum
adalah terkait, terpadu, lintas disiplin, holistik, dan berbagai istilah
lain yang memiliki arti yang sama.
• James Beane lebih jauh menekankan “When we are confronted in real
life with a compelling problem or puzzling situation, we don’t ask
which part is mathematics, which part is science, which part is
history, and so on. Instead we draw on or seek out knowledge and
skill from any and all sources that might be helpful”
56
PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 2/3

Bagi sekolah dasar yang menganut sistem guru kelas, tematik


terpadu akan memberikan banyak keuntungan antara lain:
• Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya dengan
kebutuhan siswa
• Menyatukan pembelajaran siswa, konvergensi pemahaman yang
diperolehnya sambil mencegah terjadinya inkonsistensi antar mata
pelajaran
• Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah dan
lingkungannya
• Selaras dengan cara anak berfikir, dimana menurut penelitian
otak mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak
menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya menjadi
satu. Sehingga mengajarkan secara holistik terpadu adalah sejalan
dengan bagaimana otak anak mengolah informasi.

57
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013: 1/3

1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan


sikap (keagamaan dan sosial), rasa ingin tahu, kreativitas,
kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
psikomotorik
2. Sekolah tidak terpisah dari masyarakat karena kurikulum
memberikan pengalaman belajar terencana dimana
peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah
ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai
sumber belajar.
3. Mengembangkan ketrampilan menerapkan untuk setiap
pengetahuan yang dipelajari di kelas dalam berbagai
situasi di sekolah dan masyarakat sehingga memiliki
kesempatan yang luas untuk menghilangkan verbalisme.
4. Sederhana dalam struktur kurikulum, dalam jumlah mata
pelajaran dan KD yang harus dipelajari peserta didik tetapi
memberi waktu yang cukup leluasa untuk
mengembangkan berbagai sikap dan keterampilan.

58
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013: 2/3

5.Isi kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk


Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam
Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
6.Kompetensi Inti (KI) bukan merupakan gambaran
kategorial tetapi interaktif mengenai kompetensi dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk
suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang
peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD
yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa
aktif.
7.Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang
dipelajari peserta didik untuk suatu tema di SD/MI, dan
untuk materi pokok suatu mata pelajaran di kelas tertentu
di SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.

59
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013: 3/3

8. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang


pendidikan dasar diutamakan pada ranah sikap sedangkan
pada jenjang pendidikan menengah berimbang dengan
pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).
9. Kompetensi Inti menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) Kompetensi Dasar dimana semua
KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi
Inti.
10.Kompetensi Dasar dikembangkan didasarkan pada
prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan
memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
11.Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk
satu tema (SD/MI). Dalam silabus tercantum seluruh KD
untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut. Setiap
tema terdiri atas beberapa sub-tema.

60
NARA SUMBER NASIONAL, INSTRUKTUR NASIONAL, GURU INTI, DAN GURU
SASARAN

6 LPMP -
JAKARTA JAKARTA
REGION PPPPTK

N G
S
● Pejabat
Kemdikbud
INGURU GI GURU S GURU
● Ahli Pendidikan IN IN
● Praktisi (Guru sasaran (Guru sasaran
SASAR
Pendidikan
● Unsur lain
yang terpilih
sebagai Instruktur
yang terpilih
sebagai Instruktur
AN
WI
Nasional)
WI
Nasional)
GURU INTI GURU
PPPPTK - PPPPTK - (Guru sasaran IN
LPMP LPMP yang terpilih (Guru sasaran
(Penulis Bahan sebagai Guru yang terpilih
(Penulis dan Non Inti)
Pelatihan) Bahan Pelatihan) sebagai
Instruktur
DOSEN Nasional)
GURU INTI
● Penulis Bahan DOSEN (Guru sasaran
Ajar MASTER TRAINING
● Non Penulis
● Penulis Bahan (Mengawasi, Memantau,
yang terpilih
Bahan Ajar Ajar sebagai Guru
Mensupervisi Klinis dan
Melaporkan Proses Pelatihan Inti)

GURU YANG
MENGIMPLEMENTASIKAN
KURIKULUM 2013

61
DESAIN PENDAMPINGAN

Observasi, Konsultasi, Modeling, dan Couching


GURU INTI

Keterbukaan, keyakinan, dan


Manajerial dan Supervisi penerimaan terhadap kurikulum
Perubahan mindset
2013
Analisis materi ajar
Penyusunan RPP
Pelaksanaan Pembelajaran
KEPALA Peningkatan keterampilan
GURU SASARAN merencanakan, melaksanakan,
Evaluasi Pembelajaran SEKOLAH dan menilaii pembelajaran

Membangun budaya sekolah untuk Peningkatan keterampilan


mencapai SKL merencanakan, melaksanakan,
Menyusun RKS dan menilaii pembelajaran
Melaksanakan pengelolaan kurikulum
Kepemimpinan pembelajaran
evaluasi program pelaksanaan kurikulum
Melaksanakan penataan dokumen
Pengelolaan program pembeajaran tematik
terpadu/Peminatan
PENGAWAS
SEKOLAH
Pemantauan, Pembinaan, dan Penilaian

62
1 Peran Pendamping dalam Implementasi Kurikulum

KS Sasaran

Melakukan
Pendampingan KS/Guru yang masih memerlukan
Guru Inti peningkatan pemahaman terhadap
implementasi kurikulum 2013

PS Sasaran

63
ALUR PELATIHAN & PENDAMPINGAN IMPELEMENTASI
KURIKULUM 2013
NARA SUMBER

IN IN IN

PI GI

PS KS
S GS
S

Alur Pendampingan Alur Pelatihan

IN = Instruktur Nasional GI = Guru Inti PSS = Pengawas Sekolah Sasaran


GI = Guru Sasaran PI = Pengawas Inti KSS = Kepala Sekolah Sasaran
64
RENCANA PENDAMPINGAN
Pendampingan
 PENGAWAS SEKOLAH

IN 1 ON IN 2 ON

JULI JULI – SEPT OKT OKT - DES

Pendampingan
 KEPALA SEKOLAH

IN 1 ON IN 2 ON

JULI JULI-SEPT OKT OKT - DES

65
TATA NILAI PENJAMINAN MUTU IMPLEMENTASI
TATA NILAI PENJAMINAN MUTU IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
KURIKULUM 2013

SEBELUMNYA KURIKULUM 2013


SEBELUMNYA KURIKULUM 2013
PENILAIAN PENILAIAN YG
PENILAIAN MENJANGKAU
PENILAIAN YG PENILAIAN
TERHADAP
SEGALA
PENGETAHUAN MENJANGKAU
KEMAMPUAN YANG
PENILAIAN
SESUATU YANG SECARA BERPIKIR
KEMAMPUAN MENYELURUH
YANG
DAN PENILAIAN
MUDAH TERPISAH BERPIKIRTINGGI MENYELURUH
TINGKAT TERINTEGRASI
DAN PENILAIAN
PEMAHAMAN
DIUKUR TINGKAT TINGGI PEMAHAMAN
DAN NALAR
PENILAIAN TERINTEGRASI
TERHADAP DAN NALAR
SECARA
PENGETAHUAN SECARA
ILMIAH
ILMIAH

PENILAIAN PENILAIAN
TERHADAP TERHADAP PBM
PENILAIAN
PBM BERKAITAN
TERHADAP PBM
BERKAITAN DENGAN APA
BERKAITAN
DENGAN APA YANGAPA
DENGAN SISWA
YANG TIDAK YANGPAHAMI
SISWA
DIKETAHUI PAHAMI
SISWA
PENILAIAN
PENILAIAN
BERFOKUS
PENILAIAN
HANYA
HASIL BELAJAR
BERFOKUS
BERFOKUS
TIDAK HANYA & KESEMPATAN
HASIL BELAJAR
PADA AKHIR PENILAIAN
PENILAIAN TIDAKGURU,
HANYA TAPI SISWA UNTUK
& KESEMPATAN
PENCAPAIAN PENILAIAN EKSTERNAL EKSTERNAL
PENILAIAN JUGATAPI
GURU, SISWA BELAJAR
SISWA UNTUKLAGI
HASIL BELAJAR DITENTUKAN DILAKUKAN JUGA
EKSTERNAL JUGADAN YANG
SISWA BELAJAR LAGI
OLEH GURU HANYA OLEH MELIBATKAN
JUGA LAINNYA
DAN YANGJUGA
AHLI GURU-GURU
MELIBATKAN DILIBATKAN
LAINNYA JUGA
GURU-GURU DILIBATKAN
66
PERAN FASILITATOR

ASESMEN

EVALUASI
CORRECTIVE
ACTION

ANALISIS
PERBAIKAN

PENGAWASAN &
PENGENDALIAN Pendampingan
Pendampingan oleh oleh
fasilitator
fasilitator bersifat
bersifat
RENCANA inovatif,
inovatif,
IMPLEMENTASI PENINGKATAN komprehensif,
komprehensif,
PENINGKATAN MUTU Berkesinambungan,
Berkesinambungan,
MUTU mendorong
mendorong
kemandirian
kemandirian sekolah
sekolah
67
Skala Implementasi
No Jenjang Kelas Tahun
Satuan 2013 2014 2015

1 SD I 2% 100% 100%
II 100% 100%
III 100%
IV 2% 100% 100%
V 100% 100%
VI 100%
2 SMP VII 4% 100% 100%
VIII 100% 100%
IX 100%
3 SMA/SMK X 10% 100% 100%
XI 100% 100%
XII 100%

68
KURIKULUM SEBAGAI PENTU MASUK PERUBAHAN KULTUR SEKOLAH :
GURU

MBS DAN
SEKOLAH SBG
PUSAT KEPEMIMPINAN
EVALUASI DIRI SEKOLAH
SEKOLAH (EDS) PERADABAN
BAGI SISWA
IKLIM DAN
KULTUR SEKOLAH

PROSES BELAJAR SISTEM EVALUASI

• Tematik Terpadu • Quality Control


PROSES
• Pendekatan Scientific • Motivator
STANDARISASI :
• Problem dan Project • Accountability
• Kriteria
Based learning • Seleksi
• Instrumentasi
• Diagnostik
• Kewilayahan
• Legitimasi
BENCMARK
69
Indikator Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013
No Entitas Indikator Keberhasilan
Pendidikan
1 Peserta Didik Lebih produktif, kreatif, inovatif, afektif
Lebih senang belajar
2 Pendidik dan Lebih bergairah dalam melakukan proses pembelajaran
Tenaga Lebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24 jam per
Kependidikan minggu
3 Manajemen Lebih mengedepankan layanan pembelajaran termasuk
Satuan bimbingan dan penyuluhan
Pendidikan Terjadinya proses pembelajaran yang lebih variatif di
sekolah
4 Negara dan Reputasi internasional pendidikannya menjadi lebih baik
Bangsa Memiliki daya saing yang lebih tinggi, sehingga lebih
menarik bagi investor
5 Masyarakat Memperoleh lulusan sekolah yang lebih kompeten
Umum Dapat berharap kebutuhan pendidikan akan dipenuhi oleh
sekolah (tidak perlu kursus tambahan)

70

Anda mungkin juga menyukai