Anda di halaman 1dari 17

MAGISTER AKUNTANSI 2020

FENOMENOLOGI

BY
HIZBUL IHSAN
FREDDY SUSANTO
N N P U S PA D E V I A N T I

F r i d a y, 0 3 t h S e p t e m b e r 2 0 2 1
A. TEORI FENOMENOLOGI

Istilah fenomenologi secara etimologis berasal dari kata fenomena


dan logos. Fenomena berasal dari kata kerja Yunani ―phainesthai‖
yang berarti menampak, dan terbentuk dari akar kata fantasi,
fantom, dan fosfor yang artinya sinar atau cahaya. Dari kata itu
terbentuk kata kerja, tampak, terlihat karena bercahaya. Dalam
bahasa Indonesia berarti cahaya. Secara harfiah fenomena
diartikan sebagai gejala atau sesuatu yang menampakkan atau yang
tampak.

MAGISTER AKUNTANSI 2020


Menurut Maurice Merleau–Ponty seorang tokoh teori ini
menyatakan bahwa manusia ialah makhluk yang memiliki
kesatuan fisik dan mental yang menciptakan makna terhadap
dunianya. Kita mengetahui sesuatu hanya melalui hubungan
pribadi kita dengan sesuatu itu. Sebagai manusia kita
dipengaruhi oleh dunia luar atau lingkungan kita, namun
sebaliknya kita juga mempengaruhi dunia disekitar kita
melalui bagaimana kita mengalami dunia

MAGISTER
Logo here AKUNTANSI 2020
Asumsi pokok fenomenologi adalah manusia secara
aktif menginterpretasikan pengalamannya dengan
memberikan makna atas sesuatu yang dialaminya.
Oleh karena itu, interpretasi merupakan proses aktif
yang memberikan makna atas sesuatu tindakan
kreatif yakni tindakan menuju pemaknaan.
Fenomenologi yang diformulasikan oleh Husserl
pada permulaan abad ke 20 menekankan dunia
yang menampilkan dirinya sendiri kepada kita
sebagai manusia. Tujuannya adalah agar kembali
ke bendanya sendiri sebagaimana mereka tampil
kepada kita dan menyampingkan atau mengurung
apa yang telah kita ketahui tentang mereka.

MAGISTER
Logo here AKUNTANSI 2020
TAHAPAN PENELITIAN FENOMENOLOGI

 Epoche adalah pemutusan hubungan dengan


pengalaman dan pengetahuan yang kita miliki
sebelumnya. Oleh karena epoche memberikan cara
pandang yang sama sekali baru terhadap objek, maka
dengan epoche kita dapat menciptakan ide, perasaan,
kesadaraan, dan pemahaman yang baru.
 Reduksi adalah cara untuk melihat dan mendengar
fenomena dalam tekstur dan makna aslinya. Maka
tugas dari reduksi fenomenologi adalah menjelaskan
dalam susunan bahasa bagaimana objek itu terlihat.
 variasi imajinasi, tugas dari variasi imajinasi adalah
mencari makna-makna yang mungkin dengan
memanfaatkan imajinasi, kerangka rujukan, pemisahan
dan pembalikan, serta pendekatan terhadap fenomena
dari perspektif, posisi, peranan, dan fungsi yang
berbeda. Tujuannya tiada lain untuk mencapai
deskripsi struktural dari sebuah pengalaman

MAGISTER
Logo here AKUNTANSI 2020 5
Lanjutan

 Sintetis makna dan esensi merupakan tahap terakhir


dalam penelitian fenomenologi. Fase ini adalah integrasi
intuitif dasar- dasar deskripsi tekstural dan struktural ke
dalam satu pernyataan yang menggambarkan hakikat
fenomena secara keseluruhan. Esensi tidak pernah
terungkap secara sempurna. Sintesis struktur tekstural
yang fundamental akan mewakili esensi ini dalam waktu
dan tempat tertentu, dan sudut pandang imajinatif
dan studi reflektif seseorang terhadap fenomena.

MAGISTER
Logo here AKUNTANSI 2020
Dalam penelitian fenomenologi Stanley Deetz telah
menyimpulkan tiga prinsip dasar sebagai berikut:

 Pengetahuan ditemukan secara langsung dalam pengalaman


sadar. Kita akan mengetahui dunia ketika kita berhubungan
dengan pengalaman itu sendiri.
.
 Makna benda terdiri atas kekuatan benda dalam kehidupan
seseorang, bagaimana kita berhubungan dengan benda
menentukan maknanya bagi kita.
 Bahasa merupakan kendaraan makna. Kita mengalami dunia
melalui bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan dan
mengekspresikan dunia itu.
.

MAGISTER
Logo here AKUNTANSI 2020 7
METODELOGI YANG MENDASARI FENOMENOLOGI

 Bracketing, adalah proses mengidentifikasi dengan


“menunda” setiap keyakinan dan opini yang sudah
terbentk sebelumnya tentang fenomena yang sedang
. diteliti. Dalam hal ini, peneliti diberi kesempatan untuk
bisa seobjektif mungkin dalam penelitian tersebut.
 Intuition, ketika seorang peneliti tetap terbuka untuk
mengaitkan makna-makna fenomena tertentu dengan
orang-orang yang telah mengalaminya.Intuisi
.MISI mengharuskan peneliti menjadi kreatif saat berhadapan
dengan data-data yang bervariasi, hingga pada tingkat
tertentu memahami pengalaman baru yang muncul.
Bahkan intuisi mengharuskan peneliti menjadi seseorang
yang benar-benar tenggelam dalam fenomena tersebut.

MAGISTER
Logo here AKUNTANSI 2020 8
lanjutan
 Analysing. Analisis melibatkan proses seperti coding,
kategorisasi sehingga membuat sebuah pengalaman
mempunyai makna yang penting. Setiap peneliti
.
diharapkan mengalami “kehiupan” dengan data yang
akan dideskripsikannya demi memperkaya esensi
pengalaman tertentu.
 Describing. Pada tahap ini, peneliti mulai memahami
dan dapat mengidentifikasikan fenomena menjadi
. “fenomenom” (fenomena yang menjadi). Langkah ini
bertujuan untuk mengkomunikasikan secara tertulis
maupun lisa dengan menawarkan suatu solusi yang
berbeda.

MAGISTER
Logo here AKUNTANSI 2020 9
Fenomenologi sebagai metode tidak hanya
menghasilkan suatu deskripsi mengenai fenomena yang
dipelajari, sebagaimana sering diperkirakan, tidak juga
bermaksu menerangkan hakikat filosofis dari fenomena
itu, karena fenomenologi bukanlah deskriptif atau
normatif belaka namun memberikan arti yang lebih
dalam dari sebuah fenomena yang diamati.
Fenomenologi sebagai metode tidak membahas
mengenai siapa dan apa asumsi dasar yang dihasilkan.
Sebagai metode, fenomenologi mencoba mengangkat
sebuah realitas kedalam laporan penelitan tanpa
menghilangkan esensi asli dari fenomena tersebut.
Tingkat objektivitas peneliti untuk menjelaskan
subjektivitas fenomena yang diamatinya menjadi kunci
utama keberhasilan penerapan metode fenomenologi
ini.

MAGISTER
Logo here AKUNTANSI 2020 10
Mulyana (2001) menyebutkan pendekatan
fenomenologi termasuk pada pendekatan
subjektif atau interpretif sebagai salah satu
dari dua sudut pandang tentang perilaku
manusia yaitu pendekatan objektif dan
pendekatan subjektif. Pendekatan objektif
atau sering disebut pendekatan behavioristic
dan structural berasumsi bahwa manusia itu
pasif, sedangkan pendeketan subjektif
memandang manusia aktif (fenomenologis
ata interpretif) (Kuswarno, 2007 : 165).

MAGISTER
Logo here AKUNTANSI 2020 11
Kelebihan dan kekurangan fenomenologi
 Kelebihan
• Penggunaan fenomenologi sebagai metode
dapat dikatakan sangat efisien dan ekonomis
karena seorang peneliti akan berurusan dengan
data tertentu yang hendak digeneralisasi.
Artinya, sepanjang kita tidak mengabaikan
seluruh data, tetapi memungkinkan kita untuk
memilih mendeskripsi data yang sangat
dibutuhkan saja.
• Keseluruhan proses penelitian fenomenologis
menguntungkan karena peneliti dapat
berinteraksi langsung dengan partisipan.
• Metode fenomenologi membiarkan peneliti
bertanya dalam rangka klarifikasi.

MAGISTER
Logo here AKUNTANSI 2020 12
Lanjutan

• Memberi kemudahan bagi peneliti untuk mengamati


respon verbal berupa kata-kata dari partisipan.
• Metode penelitian fenomenologi membantu peneliti
membangun sinergi yang terjadi antara reaksi peneliti
dengan partisipan dan reaksi dikalangan para partisipan
itu sendiri.
• Hasil penelitian fenomenologis dapat diaplikasikan
dalam setting yang luas ari sekadar inividu, apalagi
hasilnya mudah dipahami; hal ini karena kita
memperoleh pendapat dan pernyataan langsung dari
orang-orang yang menjadi subjek penelitian kita (Farber
1968 , dalam Sobur, 2014 :xii).

MAGISTER
Logo here AKUNTANSI 2020
Kelemahan Fenomenologi

• Apa yang kita temukan agak sukar dijadikan


generalisasi untuk populasi yang luas karena
ketika penelitian kita hanya bertemu
dengan sejumlah peserta yang sering kita
anggap sebagai relasi dengan kita bersikap
nyaman, juga tanggapan individu yang tidak
selalu independen satu sama lain.
• Cukup sering data sulit untuk dianalisis dan
ditarik kesimpulannya.
• Peneliti mungkin akan memberikan banyak
sumbangan pemikiran pribadi dan pendapat
pribadi atas hasil penelitiannya.

MAGISTER
Logo here AKUNTANSI 2020 14
Lanjutan

• Membutuhkan moderator yang berkualitas.


• Fenomenologi dapat dikatakan sebagai soft science
itu baik, tetapi tidak sebagai sains.
• Fenomenologi membuat cara berpikir kita tidak
bisa menggambarkan pengalaman unik dan
membuat generalisasi tentang pengalaman pada
saat yang sama (Farber 1968 dalam Sobur,2014).

MAGISTER
Logo here AKUNTANSI 2020
Kesimpulan

Fenomenologi sebagai sebuah teori dan metodologi


penelitian telah diakui kemampuannya dalam
mempelajari fenomena social.Fenomenologi memberikan
penawaran kepada para peneliti untuk dapat mempelajari
fenomena dengan cara yang tetap peka terhadap hal-hal
unik yang ditemukan dalam penelitian tersebut. Di sisi
lain, fenomenologi dengan segala keterbatasannya masih
belum mampu merangkum hasil yang sifatnya global
karena keunikan dari masing-masing objek yang diteliti
tidak sama di berbagai tempat. Misalnya penelitian
tentang motif perempuan merokok di Kota Bandung
belum tentu sama dengan di kota Medan. Artinya, selain
fenomena yang diamati, terdapat keunikan-keunikan lain
yang meskipun berasal dari fenomena yang sama namun
dilatarbelakangi budaya, pola pikir, norma dan nilai yang
dianut suat masyarakat.

MAGISTER
Logo here AKUNTANSI 2020
MAGISTER AKUNTANSI 2020

SELESAI
BY
Kelompok 2

F r i d a y, 0 3 t h S e p t e m b e r 2 0 2 1

Anda mungkin juga menyukai