Manajemen Perpajakan
Manajemen Perpajakan
MANAJEMEN
PAJAK
Kwee, Alice Joseph 12030121210037
Layla Datu A 12030121210022
Cindy Gabriella 12030121210043
Angela Ria Karunia P 12030121210030
Jeremy Ivan 12030121210009
PENGERTIAN
MANAJEMEN PAJAK
2.Pelaksanaan
Perpajakan
Kewajiban
4. Penyeludupan Pajak
(Tax Evasion)
(Tax Implementation)
Penghindaraan Pajak
5. (Tax Avoidance)
Fungsi Manajemen Pajak
Susan M Lyons
Perencanaan pajak adalah persiapan yang dilakukan oleh Wajib Pajak baik perorangan maupun
badan yang bertujuan meminimalkan utang pajak.
Muhammad Zain
Perencanaan pajak adalah perbuatan yang sifatnya mengurangi beban pajak secara legal dan
bukan mengurangi kesanggupan memenuhi kewajiban perpajakan melunasi utang – utang
pajaknya.
TUJUAN PERENCANAAN PAJAK
Memperkecil pengeluaran perusahaan untuk membayar pajak sehingga biaya yang dikeluarkan lebih
1. efisien.
Memperhitungkan dan menyiapkan pembayaran pajak sesuai peraturan yang berlaku agar tidak
2. timbul sanksi atau denda yang justru memperbesar pengeluaran pajak..
3. Mengatur agar pajak yang dibayar tidak lebih dari jumlah yang seharusnya
TAHAPAN PERENCANAAN PAJAK
Aspek formal dan administratif perencanaan pajak. Meliputi kewajiban mendaftarkan diri untuk
Aspek material dalam perencanaan pajak. Basis perhitungan pajak adalah objek pajak, oleh sebab
2. itu untuk mengoptimalkan alokasi sumber dana maka manajemen akan merencanakan pembayaran
pajak.
Pengertian Tax Avoidance & Tax Evasion
Fuad Bawazier
● Pindah lokasi usaha / domisili dengan tarrif pajak yang lebih rendah
Contohnya : membuka usaha / cabang baru dengan tarif pajak rendah
● Acceptable tax avoidance, jika memiliki karakteristik sebaliknya dari unacceptable tax.
● Kessler menyatakan unacceptable tax avoidance dilarang jika Tindakan WP benar menurut “Letter of the law” tapi tidak
benar sesuai aturan UU
Contoh, seorang kakek memberikan harta hibahan berupa tanah dan bangunan kepada cucunya. Menurut hukum yang
berlaku, hibahan ini tentu saja dianggap sebagai objek pajak karena penerima hibah bukan merupakan garis keturunan lurus
satu derajat.
Guna menghindari pembebanan pajak, Kakek memanfaatkan celah dari ketentuan pajak yang ada. Caranya adalah Kakek
menghibahkan tanah dan bangunan ke anak kandung guna mematuhi bagian “garis keturunan lurus satu derajat”. Setelah itu,
tanah dan bangunan dihibahkan sekali lagi dari anak ke cucu kakek yang merupakan penerima hibah yang sebenarnya.
Kebijakan Anti Tax Avoidance
● Dalam Upaya menghadapi praktik-pratik penghindaran pajak khususnya oleh perusahaan
multinasional, pada umumnya sebuah negara mnerbitan aturan khusus yang diatur dalam
undang-undang domestiknya.
● Contoh: controlled foreign company, arm’s length rule, advance pricing agreement, dan Debt to
equity ratio.
● Dalam praktik di beberapa negara, specific anti avoidance rule efektif dalam upaya menangkal
praktik-praktik penghindaran.
Aturan di Indonesia untuk Anti Tax
Avoidance
● 1. Anti Thin Capitalization
○ Ketentuan anti thin capitalization merupakan upaya wajib pajak mengurangi beban pajak dengan
cara memperbesar pinjaman, agar dapat membebankan biaya bunga dan mengecilkan laba.
Ketentuan ini diatur dalam Pasal 18 ayat 1 UU PPh dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor
169/PMK.03/2015 yang mengatur Penentuan Besarnya Perbandingan antara Utang dan Modal
Perusahaan untuk Keperluan Penghitungan Pajak penghasilan (Debt to Equity Ratio).
● 2. Controlled Foreign Corporation (CFC) Rules
○ Ketentuan ini tertuang dalam PasaL 18 Ayat 2 UU PPh yang memuat aturan mengenai kewenangan
Menteri Keuangan menetapkan saat diperolehnya dividen oleh wajib pajak dalam negeri atas
penyertaan modal pada Badan Usaha di luar negeri yang tidak menjual saham di bursa efek paling
rendah 50%.
Aturan di Indonesia untuk Anti Tax
Avoidance
● 3. Transfer Pricing
○ Ketentuan mengenai Transfer Pricing diatur dalam Pasal 18 Ayat 3 UU PPh. Dalam pasal ini
mengatur kewenangan Direktur Jenderal Pajak untuk menentukan kembali besaran penghasilan dan
pengurangan serta menentukan utang sebagai modal untuk menghitung besar Penghasilan Kena
Pajak bagi wajib pajak yang memiliki hubungan istimewa.
● 4. Anti-treaty Shopping
○ PER-32/PJ/2011 mengatur tentang Penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam
Transaksi antara Wajib Pajak dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa.
● Ketentuan pertama hingga keempat merupakan Specific Anti Avoidance Rule (SAAR), yaitu ketentuan anti
penghindaran pajak atas transaksi. Sedangkan ketentuan kelima merupakan General Anti Avoidance Rule
(GAAR), yaitu ketentuan pajak yang semata-mata dilakukan wajib pajak untuk tujuan penghindaran pajak
atau transaksi yang tidak memiliki substansi bisnis.
● Ketentuan anti tax avoidance di atas diatur secara jelas dan rinci dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan, baik ketentuan formal terkait dengan sanksi, dan ketentuan materialnya. Tujuan
diberlakukannya ketentuan di atas untuk memberikan kepastian hukum bagi wajib pajak maupun
Pemerintah agar tidak semakin merugikan penerimaan negara.
● Gunakan aplikasi pajak resmi Klikpajak untuk menyelesaikan segala kewajiban perpajakan perusahaan
sehingga Anda dapat menjadi Wajib Pajak yang cerdas dan patuh bayar pajak.