Anda di halaman 1dari 26

PRINSIP PEMBERIAN

OBAT
E N D A N G M AYA S A R I , S S T, M . K E S
A. PERSIAPAN PEMBERIAN OBAT

a. Defenisi Obat.

Obat adalah sediaan atau paduan bahan bahan yang siap


untuk digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki
sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam menetapkan
diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan kontrasepsi.
b. Pengelompokan Obat.
1. Obat yang didapat diperoleh secara bebas ( tanpa
resep dokter ) atau disebut dengan obat bebas/ obat bebas
terbatas
Lingkaran berwarna hijau atau bergaris tepi hitam, artinya obat
bebas yg bs diperjual belikan

Lingkaran berwarna biru dan bergaris tepi hitam , artinya obat


bebas yang boleh dijual di apotik dan toko obat beriijin
Obat yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter (Ethical)
K dengan tanda khusus “K” warna hitam didalam lingkaran warna
tersebut
2. Obat yang dapat diperoleh dengan resep dokter ( etchical ), meliputi :
a. Daftar G atau Obat keras seperti Antibiotika, antidiabetes,
antihipertensi dan lain lain.
b. Narkotika seperti pedhipin, codein. Ganja, heroin juga termasuk
narkotika, tetepi ini tidak termasuk kedalam pelayanan kesehatan
yang resmi.
c. Psikotropika seperti obat penenang, obat sakit jiwa, obat tidur dll
d. Obat wajib apotik yaitu obat keras yang dapat dibeli dengan resep
dokter, namun dapat pula diserahkan oleh apoteker kepada pasien di
apotik tanpa resep dokter dengan jumlah tertentu seperti
antihistamine, obat asma, beberapa obat kulit tertentu.
c. Penimpanan Obat
1. Mengapa perlu tempat penyimpanan obat.
a. Selain dapat rusak yang dapat mengurangi kemanjuran
( Kualitas Menurun ), juga membahayakan /menimbulkan
pengaruh buruk bagi pemakainya ( pasein.
b. Dilihat dari sudut pandang ekonomis, obat dan persediaan
nya sangat mahal dan berharga. Oleh karena itu, obat dan
persediaannya harus selalu disimpan diruangan
penyimpanan layak dan terkunci .
2. Bagaimana Menyiapkan ruangn tempat penyimpanan obat
a) Pilihkan ruangan atau tempat yang aman sebagai gudang.
1. Dengan adanya tempat penyimpanan atau ruang khusus
untuk persediaan obat, akan memudahkan kita mengetahui
persediaan obat yang ada.
2. Ruangan atau tempat penyimpanan obat harus cukup untuk
menampung seluruh sediaan.
3. Tempat penyimpanan obat dapat berupa ruangan atau paling
tidak berupa lemari.
b. Jaga Agar ruangan/ tempat penyimpanan obat dalam keadaan
aman dan dalam kondisi baik.
1. Suhu ruangan yang sangat dingin atau sangat panas, sinar
atau kelembapan dapat merusak persediaan.
2. Panas mempengaruhi cairan, salep dan supositoria.
3. Beberapa obat seperti, suntik dan tetes air mata atau telinga,
cepat rusak bila terkena air.
4. Tablet dankapsul mudah menyerap air dari udara sehingga
menjadi mdah lengket dan rusak.
c. Untuk menjaga ruangan /tempat penyimpanan obat
berada dalam keadaan baik.
1. Awasi struktur fisk ruangan/ tempat penyimpanan obat
secara teratur.
2. Atur suhu dalam ruangan /tempat penyimpanan obat.
a. Periksa apakah ada plafon dalam ruangan atau tempat
penyimpanan.
b. Biarkan udara hangat keluar.
3. Atur sinar ruangan/tempat penyimpanan obat
4. Atur kembapan dan cegah kerusakan oleh air.
5. Jaga a tempat penyimpanan bebas hama seperti tikus, kecoa,
semut dan tawon.
B. TEKNIK PEMBERIAN OBAT

1. Oral Sublingual.

Tujuan :
a. Menyediakan obat memiliki efek lokal atau sistemik melalui
saluran gastrointestinal.
b. Menghindari pemberian obat yang dapat menyebabkan
kerusakan kulit atau jaringan.
c. Mengindari pemberian obat yang dapat menyebabkan nyeri.
2. Fokus Perhatian :
a. Alergi terhadap obat, kemampuan klien untuk menelan obat,
muntah dan diare dapat mengganggu absobsi obat, efek
samping obat, interaksi obat, kebutuhan pembelajaran
mengenai obat yang diberikan.
2. Parenteral.
Cairan obat yang diberikan secara parenteral biasanya
dikemas dalam bentuk ampul atau vial.
• Vial : Ukuran bervariasi, bagian penutup biasanya terbuat
dari karet yang dilindungi logam.
• Ampul : terbuat dari bahan kaca, sebagian leher ampul
mempunyai tanda berwarna melingkar atau titik yang
dapat dipatahkan.
• Lengan bawah dalam
Intrakutan atau
• Dada bagian atas
intradermal • Punggu pada aera sklapula.
( pada lapisa n dermis
atau permukaan kullit )

• Lengan Atas bagian luar


• Paha bagian depan
Subkutan
• Perut
( area dibawah kulit ) • Area Skapula
3. Hidung.
Memberikan Obat tetes hidung dapat dilakukan pada hidung
seseorang dengan keradangan (rhinitis) atau nasofaring.

4. Vagina
Pemberian obat melalui vagina merupakan tindakan
memasukkan obat melalui vagina, yang bertujuan untuk
mendapatkan efek terapi obat dan mengobati saluran vagina
atau serviks.
5. Rectum
Memberikan obat melalui erctum merupakan pemberian obat
dengan memasukkan obat melalui anus dan kemudian
recktum, dengan tujuan efek local dan sistemik.
Tindakkan pengobatan ini disebut pemberian obat sitoria
yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat,
menjadikan feses lunak dan daerah dan merangsang buang air
besar.
6. Kulit
Memberikan obat pada kulit merupakan pemberian obat
dengan mengoleskan di kulit yang bertujuan mempertahankan
hidrasi, melindungi permukaan kulit, mengurangi iritasi
kulit dan mencegah infeksi.
Jenis obat kulit : Krim, lotion, spay
• Telinga
Obat pada telinga dilakukan dengan obat tetes atau salep. Pada
umumnya, obat tetes telingan yang dapat berupa obat
antibiotik diberikan pada gangguan infeksi telingan, khusunya
otitis media pada media telinga.
9. Terapi panas dingin
a. Terapi panas : memberikan rsa hangat pada bagian tubuh yang
memerlukan dengan tujuan adar sirkulasi darah menjadi
membaik, rasa sakit setempat menjadi berkurang, peristaltik
usus mendapat rangsangan.
b. Terapi dingin dilakukan menggunakan kirbat es yang telah
diisi potongan es. Tujuan untuk mengurangi rasa sakit,
mengurangi perdarahan, mengatasi radang.
Tujuan kompres panas
a. Meningkatkan sirkulasi pada daerah tertentu
b. Meningkatkan rasa nyaman dan relaksasi
c. Mempercepat pengeringan luka
d. Memanaskan bagian tubuh tertentu.
e. Mempercepat penyembuhan
f. Merangsang peristaltik usus.
Dilakukan pada pasien :
 Dengan perut kembung
 pasien yang kedinginan
 Pasien radang
Hasil yang diharapkan :
 Bagian tubuh menjadi panas
 Relaksasi dari otot yang spasme / kejang
 Peningkatan sirkulasi pada derah tertentu.
 Penyembuhan luka
Pemberian Kompres dingin :
1. Tujuan :
a. Mengurangi/ menghentikan perdarahan, karena pembuluh
darah dapat mengecil.
b. Menurunkan suhu badan yang tinggi.
c. Mengurangi rasa nyeri
d. Mengurangi odema
e. Luka menjadi bersih.
Dilakukan pada pasien :
 Suhu badan tinggi
 Radang
 Memar
 Batuk / muntah darah
 luka tertutup / tertutup
SUMBER PANAS DAN DINGIN YANG
DAPAT DIGUNAKAN

1 ) Panas
a.Buli – buli panas ( WWZ = Warm water zak )
b.Buli – buli panas dari logam

2) Dingin
c.Eskap
d.Kompres dengan air es

Anda mungkin juga menyukai