OBAT
E N D A N G M AYA S A R I , S S T, M . K E S
A. PERSIAPAN PEMBERIAN OBAT
a. Defenisi Obat.
1. Oral Sublingual.
Tujuan :
a. Menyediakan obat memiliki efek lokal atau sistemik melalui
saluran gastrointestinal.
b. Menghindari pemberian obat yang dapat menyebabkan
kerusakan kulit atau jaringan.
c. Mengindari pemberian obat yang dapat menyebabkan nyeri.
2. Fokus Perhatian :
a. Alergi terhadap obat, kemampuan klien untuk menelan obat,
muntah dan diare dapat mengganggu absobsi obat, efek
samping obat, interaksi obat, kebutuhan pembelajaran
mengenai obat yang diberikan.
2. Parenteral.
Cairan obat yang diberikan secara parenteral biasanya
dikemas dalam bentuk ampul atau vial.
• Vial : Ukuran bervariasi, bagian penutup biasanya terbuat
dari karet yang dilindungi logam.
• Ampul : terbuat dari bahan kaca, sebagian leher ampul
mempunyai tanda berwarna melingkar atau titik yang
dapat dipatahkan.
• Lengan bawah dalam
Intrakutan atau
• Dada bagian atas
intradermal • Punggu pada aera sklapula.
( pada lapisa n dermis
atau permukaan kullit )
4. Vagina
Pemberian obat melalui vagina merupakan tindakan
memasukkan obat melalui vagina, yang bertujuan untuk
mendapatkan efek terapi obat dan mengobati saluran vagina
atau serviks.
5. Rectum
Memberikan obat melalui erctum merupakan pemberian obat
dengan memasukkan obat melalui anus dan kemudian
recktum, dengan tujuan efek local dan sistemik.
Tindakkan pengobatan ini disebut pemberian obat sitoria
yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat,
menjadikan feses lunak dan daerah dan merangsang buang air
besar.
6. Kulit
Memberikan obat pada kulit merupakan pemberian obat
dengan mengoleskan di kulit yang bertujuan mempertahankan
hidrasi, melindungi permukaan kulit, mengurangi iritasi
kulit dan mencegah infeksi.
Jenis obat kulit : Krim, lotion, spay
• Telinga
Obat pada telinga dilakukan dengan obat tetes atau salep. Pada
umumnya, obat tetes telingan yang dapat berupa obat
antibiotik diberikan pada gangguan infeksi telingan, khusunya
otitis media pada media telinga.
9. Terapi panas dingin
a. Terapi panas : memberikan rsa hangat pada bagian tubuh yang
memerlukan dengan tujuan adar sirkulasi darah menjadi
membaik, rasa sakit setempat menjadi berkurang, peristaltik
usus mendapat rangsangan.
b. Terapi dingin dilakukan menggunakan kirbat es yang telah
diisi potongan es. Tujuan untuk mengurangi rasa sakit,
mengurangi perdarahan, mengatasi radang.
Tujuan kompres panas
a. Meningkatkan sirkulasi pada daerah tertentu
b. Meningkatkan rasa nyaman dan relaksasi
c. Mempercepat pengeringan luka
d. Memanaskan bagian tubuh tertentu.
e. Mempercepat penyembuhan
f. Merangsang peristaltik usus.
Dilakukan pada pasien :
Dengan perut kembung
pasien yang kedinginan
Pasien radang
Hasil yang diharapkan :
Bagian tubuh menjadi panas
Relaksasi dari otot yang spasme / kejang
Peningkatan sirkulasi pada derah tertentu.
Penyembuhan luka
Pemberian Kompres dingin :
1. Tujuan :
a. Mengurangi/ menghentikan perdarahan, karena pembuluh
darah dapat mengecil.
b. Menurunkan suhu badan yang tinggi.
c. Mengurangi rasa nyeri
d. Mengurangi odema
e. Luka menjadi bersih.
Dilakukan pada pasien :
Suhu badan tinggi
Radang
Memar
Batuk / muntah darah
luka tertutup / tertutup
SUMBER PANAS DAN DINGIN YANG
DAPAT DIGUNAKAN
1 ) Panas
a.Buli – buli panas ( WWZ = Warm water zak )
b.Buli – buli panas dari logam
2) Dingin
c.Eskap
d.Kompres dengan air es